- NOC Indonesia meminta kejelasan soal teknis kualifikasi menyusul penundaan Olimpiade Tokyo menjadi 2021.
- Indonesia sudah meloloskan enam atlet ke Olimpiade Tokyo.
- Olimpiade Tokyo harus jadi momentum Indonesia untuk kembali meraih lebih dari satu emas.
SKOR.id – Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi mengumumkan penundaan Olimpiade Tokyo XXXII/2020 menjadi 2021 akibat pandemi Covid-19, Selasa (24/3/2020).
Tak lama usai pengumuman penundaan Olimpiade Tokyo, Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, akan bertanya soal teknis kualifikasi ke IOC.
"Yang jelas, kami mendukung apa pun yang diputuskan IOC. Tapi, kami akan berkoordinasi tentang hal-hal teknis, termasuk soal kualifikasi," ujarnya via telepon.
IOC memang belum menjelaskan secara rinci perihal teknis penundaan Olimpiade Tokyo, termasuk kualifikasi yang sudah digelar apakah tetap berlaku atau tidak.
Baca Juga: 70 Persen Perenang AS Dukung Penangguhan Olimpiade 2020
Jika harus memulai kualifikasi dari awal, tentu itu menjadi kerugian bagi Indonesia. Sebab sampai saat ini, sudah enam atlet yang memastikan tiket ke Negeri Sakura.
Lalu Muhammad Zohri (atletik), Eko Yuli Irawan, Windy Cantika Aisyah (angkat besi), Vidya Rafika (menembak), Riau Ega Agatha, dan Diananda Choirunnisa (Panahan).
Angka tersebut belum termasuk dari cabang olahraga bulu tangkis, di mana salah satunya ganda putra terbaik dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Meskipun belum dinyatakan lolos secara resmi, pasangan berjulukan Minions itu tak mungkin tergeser dari delapan besar Race to Tokyo, sebagai batas lolos atlet.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya S kokoh di peringkat pertama dengan koleksi 106.853 poin. Sejak 2017, posisi Minions memang sulit digoyah dari pemuncak ganda putra.
Bicara peluang dalam Olimpiade Tokyo, Indonesia berkesempatan besar untuk kembali meraih lebih dari satu emas seperti pada 1992 di Barcelona.
Dari bulu tangkis, terhitung ada empat nomor yang layak jadi andalan: ganda putra, ganda putri, campuran, dan tunggal putra.
Adapun dari angkat besi, Eko Yuli Irawan merupakan salah satu dari dua lifter terbaik dunia untuk kelas 61 kg putra, selain atlet asal Cina, Li Fabin.
Indonesia belum pernah lagi meraih dua emas usai Olimpiade 1992 di Barcelona. Kala itu, Susy Susanti dan Alan Budikusumah menjejak podium tertinggi nomor tunggal putra dan putri.