- Meski Olimpiade Tokyo ditunda, NOC Indonesia pastikan pelatnas tetap berjalan.
- NOC Indonesia akan berkoordinasi dengan tiga kementerian terkait anggaran.
- Penundaan Olimpiade diharapkan berdampak pada lebih matangnya persiapan atlet Indonesia.
SKOR.id - Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, memastikan pemusatan latihan nasional (pelatnas) Olimpiade Tokyo tetap berjalan.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang sepakat menunda Olimpiade Tokyo XXXII hingga 2021 karena pandemi corona (Covid-19), Selasa (24/3/2020).
Pria yang akrab disapa Okto itu mengatakan, pihaknya harus memandang positif penundaan Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan 24 Juli-9 Agutus 2020 tersebut.
Baca Juga: Banyak Waktu Senggang di Rumah, Rafael Nadal Pamer Kemampuan Memasak
Menurutnya, penundaan ini membuat semua cabang olahraga (cabor) jadi punya waktu lebih panjang untuk mempersiapkan atlet, baik yang sudah lolos maupun belum.
"Kami juga melihat bahwa pelatnas yang sudah dilaksanakan akan terus berjalan," kata Raja Sapta Oktohari saat dihubungi wartawan, Rabu (25/3/2020).
"Dengan penundaan ini, semoga makin meyakinkan (persiapan) kita untuk meraih hasil lebih maksimal dari Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro (2016)," ia menambahkan.
Penundaan Olimpiade Tokyo, otomatis berpengaruh pada anggaran pelatnas setiap cabor. Raja Sapta Oktohari berjanji bakal mencarikan solusi.
NOC Indonesia akan berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca Juga: Ini Tanggapan PB PABBSI Jika Anggaran Pelatnas Dikurangi
"Program uji coba juga tetap dilaksanakan. Kami akan berkoordinasi dengan tiga kementerian tersebut. Penundaan ini pasti akan ada konsekuensi anggaran."
"Kami akan melaporkannya nanti. Kami akan konsultasi ketika sudah mendapat informasi lebih lengkap dari IOC terkait penundaan (Olimpiade) ini."
Sebelumnya, IOC dan Pemerintah Jepang sepakat menunda Olimpiade Tokyo. Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Organisasi Kesahatan Dunia (WHO).
Pandemi corona yang kian meluas penyebarannya, membuat IOC dan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe melunak hingga memutuskan penundaan Olimpiade.