- Pemerintah Prancis ingin Tour de France 2020 diselenggarakan sesuai jadwal, 27 Juni-19 Juli.
- Penerapan social distancing jadi salah satu upaya tuan rumah untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
- Pada 8-14 Maret, Pemerintah Prancis memberi izin penyelenggaraan Paris-Nice 2020.
SKOR.id – Walau penyebaran virus corona meluas di berbagai negara, Pemerintah Prancis ngotot untuk menggelar Tour de France 2020 sesuai jadwal, 27 Juni-19 Juli.
Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu menyebut pihaknya dan event organizer (EO) Tour de France, Amaury Sports Organisation (ASO), bersama-sama mencari solusi.
Tour de France 2020 harus bisa menekan penyebaran maupun dampak Covid-19, mengingat lomba balap sepeda terbesar di dunia ini diikuti peserta dari berbagai negara.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Ditunda, NOC Indonesia Minta Kejelasan Teknis Kualifikasi
Salah satunya dengan menjajaki kemungkinan penerapan social distancing selama Tour de France berlangsung. Para penonton wajib menjaga jarak dengan pembalap.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan ASO. Yang jelas, Tour de France adalah ajang yang sangat penting untuk kami,” ujar Roxana Maracineanu.
Pemerintah Prancis sebelumnya mengambil tindakan nekat dengan tetap mengizinkan Paris-Nice 2020, 8-14 Maret. Padahal, saat itu, Covid-19 sudah merebak di negara tersebut.
Hanya, lomba sengaja dibuat lebih pendek. Panitia penyelenggara meniadakan etape kedelapan Paris-Nice. Dengan kata lain, hanya tujuh etape yang diadakan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Olahraga Voli Selama #dirumahaja
Direktur Balap ASO, Christian Prudhomme, mengaku belum tahu apakah Tour de France 2020 tetap digelar sesuai jadwal. Namun, dirinya optimistis.
"Hanya dua perang dunia yang mampu menghentikan Tour de France. Apalagi, ini masih sekitar 100 hari sebelum Tour de France 2020 dimulai," ucap Christian Prudhomme.
Beberapa waktu lalu, grand tour pembuka, Giro d Italia sudah lebih dahulu mundur dari jadwal semula, yakni 9-31 Mei.
Namun, masih belum diketahui kapan Giro d Italia akan digelar. Panitia penyelenggara hanya memastikan, lomba balap sepeda yang identik dengan warna pink ini digelar musim semi.
Italia merupakan negara dengan jumlah pasien corona tertinggi kedua setelah Cina, yang berstatus negara asal. Angka kematian mencapai 6.077 orang atau hampir dua kali lipat.