- Chatri Sityodtong cerita perjalanannya menekuni Brazilian jiu-jitsu (BJJ) hingga mendapatkan sabuk coklat.
- Chairman dan CEO One Championship itu mulai berlatih BJJ sejak 16 tahun yang lalu.
- Brazilian jiu-jitsu merupakan jenis bela diri yang fokus pada pertarungan bawah (lantai).
SKOR.id – Chairman sekaligus CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, bercerita soal perjalanannya menekuni salah satu jenis bela diri, Brazilian jiu-jitsu.
Brazilian Jiu-jitsu merupakan jenis bela diri yang fokus pada pertarungan bawah (lantai). Olahraga ini pertama kali dipopulerkan di Negeri Samba.
Pria asal Thailand tersebut membuktikan kecintaannya terhadap olahraga bela diri yang satu itu dengan serius menapaki level demi level.
Bahkan, dia mengklaim sebagai seniman bela diri sejati, sekaligus yang membedakannya dengan para petinggi dalam ajang MMA lainnya.
Akhir pekan lalu, Chatri Sityodtong mengumumkan telah mendapatkan sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu melalui akun Facebook resminya.
“Dengan perhitungan kasar, saya telah menghabiskan setidaknya 2.400 jam di matras. Sebuah perjalanan panjang dengan banyak pasang surut.”
“Saya telah dijatuhkan (lawan) lebih dari yang saya ingat. Saya pulang ke rumah dengan putus asa lebih dari yang saya dapat akui,” katanya.
Pria yang juga pengusaha itu mengaku, kesulitan demi kesulitan yang sudah dialami, tak lantas membuatnya menyerah dengan jiu-jitsu.
“Tentu saya bukan seorang murid jiu-jitsu yang paling berbakat. Tapi, kecintaan saya pada seni yang lembut ini tidak dapat dipatahkan.”
Chatri Sityodtong, CEO organisasi seni bela diri terbesar dunia, mulai berlatih Brazilian jiu-jitsu (BJJ) pada 2005 di Renzo Gracie Academy, New York City.
Dua tahun berlatih atau sebelum pindah ke Singapura untuk mendirikan ONE Championship dan Evolve MMA, dirinya berhasil meraih sabuk biru.
Setelah tinggal di Singapura, Cahtri Sityodtong tetap melanjutkan latihan meski di tengah jadwal padat. Dan, pada 2019, dia mendapatkan sabuk ungu.
“Ini tidaklah mudah, tetapi benar-benar petualangan yang luar biasa. Seni bela diri adalah apa yang saya sukai. Seni bela diri adalah siapa saya.”
Sebagai informasi, saat praktisi BJJ mencapai sabuk coklat, maka yang bersangkutan sudah memiliki teknik yang hampir sempurna.
Serta pemahaman yang kuat tentang kemampuan grappling dasar dan lanjutan. Pada titik ini, mereka bisa bereksperimen mengembangkan gaya unik.
Chatri Sityodtong menegaskan, sabuk coklat BJJ bukanlah akhir dari perjalanan. Dia bertekad mencapai tujuan akhir, yakni mendapatkan sabuk hitam.
Beberapa Poin Penting Soal Update Patch Mobile Legends September 2021 https://t.co/8N7yGK1vc0— SKOR.id (@skorindonesia) September 21, 2021
Berita ONE Championship Lainnya:
Priscilla Hertati Bicara Persaingan Petarung Wanita di Kelas Atomweight ONE Championship
Perayaan Satu Dekade, ONE Championship Gelar ONE X
Pujian Eko Roni untuk Ritu Phogat di ONE Women’s Atomweight World Grand Prix