- Kelelahan kerja, alias burnout, bukanlah penyakit, melainkan jenis stres.
- Orang yang dilanda burnout mengalami kelelahan fisik, emosional atau mental.
- Untuk mengatasinya, selain mengunjungi dokter, penting untuk mengambil tindakan sesegera mungkin.
SKOR.id - Kelelahan kerja yang istilah kerennya burnout, bukanlah penyakit, melainkan salah jenis stres, gejala yang bisa dikaitkan dengan gangguan seperti depresi atau kecemasan, menurut paparan dari Mayo Clinic.
Orang yang dilanda burnout mengalami keadaan kelelahan fisik, emosional atau mental, dan bahkan juga meragukan kompetensi dan nilai mereka sendiri di tempat kerja.
Yang penting adalah bahwa orang yang menderita kelelahan kerja mengetahui bagaimana mengidentifikasi kondisinya untuk mencoba menghadapi masalah sebelum hal itu mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang atau kehidupan pribadi dan sosial.
Apa asal mula kelelahan kerja?
Kelelahan profesional dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor ataupun situasi yang terjadi di tempat kerja.
Mayo Clinic memastikan bahwa itu dapat disebabkan oleh kurangnya kontrol dari orang yang menderita, karena ada berbagai area yang mempengaruhi pekerjaan dan dapat menyebabkan keausan profesional: di antaranya jadwal, tugas, beban kerja atau kurangnya sumber daya untuk melakukan pekerjaan.
Para ahli mengatakan bahwa prospek pekerjaan yang tidak pasti juga bisa menjadi pemicu kelelahan kerja.
Selain itu, bekerja di lingkungan yang disfungsional dapat berpengaruh, karena perasaan tidak berdaya oleh rekan kerja atau atasan, dapat berkontribusi pada stres kerja.
Begitu pula, jika nilai-nilai pekerja berbeda dari nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja, situasi kelelahan kerja mungkin terjadi, serta jika pekerja dan pekerjaan hanya memiliki sedikit kesamaan.
Para ahli menunjukkan bahwa pekerjaan yang monoton atau kacau, yang membuat Anda selalu membutuhkan energi ekstra, juga dapat menyebabkan kelelahan profesional.
Akhirnya, kurangnya dukungan sosial di tempat kerja ataupun ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dapat dengan cepat terbakar.
Maka, jika Anda berpikir bahwa Anda adalah orang yang menderita burnout profesional, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog kesehatan mental untuk memastikan dan bertindak sesegera mungkin, karena kelelahan kerja yang diabaikan atau tidak ditangani dapat memiliki konsekuensi besar.
Dalam hal ini, kelelahan profesional bisa mengembangkan stres yang berlebihan, kelelahan, insomnia, efek negatif pada hubungan sosial, depresi, kecemasan, alkoholisme, kecanduan narkoba, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, stroke, dan obesitas.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout?
Jika Anda khawatir memiliki gejala burnout yang jelas, selain mengunjungi dokter, penting untuk mengambil tindakan sesegera mungkin.
Mayo Clinic mengusulkan, pertama-tama, untuk mengidentifikasi apa penyebab perasaan kelelahan profesional tersebut dan belajar mengendalikan faktor-faktor itu, untuk selanjutnya melaksanakan rencana untuk menghadapi masalah ini.
Di sisi lain, penting untuk berbicara dengan bos perusahaan mengenai kekhawatiran, menilai opsi yang ada dan melihat apa yang dapat diubah untuk mendapatkan solusi.
Sangat penting untuk menilai minat, keterampilan, dan hasrat, untuk memutuskan apakah perlu mempertimbangkan pekerjaan lain.
Penting juga untuk mencoba mengubah sikap dan melihat bagaimana memperbaikinya, ini bisa dilakukan dengan mengambil istirahat sejenak sepanjang hari atau menghabiskan waktu di luar pekerjaan melakukan hal-hal yang Anda sukai.
Akhirnya, selain menjalani hidup sehat, tidur nyenyak, berolahraga, dan makan dengan baik, juga penting untuk mencari dukungan moral.
Anda dapat mencari bantuan dari rekan kerja, teman, keluarga, atau orang lain yang dapat membantu Anda mengatasi stres dan perasaan kelelahan itu.***
Berita Bugar Lainnya:
Seperti Inilah Tanda-tanda Kelelahan Emosional. Menurut Para Ahli