- Keran pemain asing negara Asia Tenggara dibuka secara khusus pada Liga Indonesia mulai 2009.
- Sekarang pemain asing asal Asia Tenggara pada Liga Indonesia tak lagi ada dan aturannya pun tak seperti dulu.
- Dari sejumlah pemain asing asal negara Asia Tenggara pada Liga Indonesia, tercatat delapan nama adalah penyerang.
SKOR.id - Liga Indonesia sempat menjadi daya tarik bagi sejumlah pemain asing asal negara Asia Tenggara.
Tak hanya Singapura dan Thailand, ada juga pemain asal Malaysia yang merumput di Liga Indonesia beberapa tahun silam.
Dari banyak nama yang datang, sejumlah penyerang asal negara Asia Tenggara gabung di Liga Indonesia.
Skor.id menyajikan sembilan penyerang asing Liga Indonesia dengan paspor negara Asia Tenggara.
Berita Liga Indonesia Lainnya: 4 Pelatih Asing Asia Tenggara di Liga Indonesia, 3 dari Malaysia
Safee Sali
Striker timnas Malaysia ini mungkin yang paling hangat pemberitaannya saat didatangkan klub kaya yang kini sudah tiada, Pelita Jaya.
Pascamembawa timnas Malaysia menjuarai Piala AFF 2010 dengan menumbangkan timnas Indonesia, Safee Sali meninggalkan Selangor FA.
Kabarnya, Pelita Jaya mengontrak mahal pemain yang sampai kini masih aktif pada Liga Malaysia.
Baca Juga: Dipimpin Mantan Pemain Persija, Klub Singapura Berbagi Kurma
Bahkan isunya, Safee Sali rela tak menjalani trial di Eropa dan menyanggupi bergabung dengan klub milik Nirwan D Bakrie itu.
Main dalam satu setengah musim untuk Pelita Jaya, Safee Sali cukup diandalkan dengan menyumbang 27 gol dari 42 penampilan pada Indonesia Super League (ISL).
Phipat Thonkaya
Lelaki asli Udon Thani ini direkrut Persisam Putra Samarinda (kini Bali United) pada 2009-2010.
Saat dikontrak Persisam, Thonkaya adalah pemain depan andalan timnas Thailand. Semusim meruput di Samarinda, 10 gol dalam 30 penampilan jadi catatan statistiknya.
Manit Noivach
Musim 2006, Persijap Jepara mengontrak bintang muda timnas Thailand ini. Saat itu, Persijap masih berkompetisi pada ISL dan sudah punya pemain asal Thailand lain.
Ya, Phaiton Tiabma adalah bek asal Thailand yang disusul Manit berkarier di Liga Indonesia. Sayang, Manit tak lama bersama Persijap.
Baca Juga: Liga Malaysia 2020 Lanjut Atau Dihentikan, Ini Deadline-nya
Ahmad Latiff Khamaruddin
Penyerang timnas Singapura saat menjuarai Piala Tiger 1998 adalah pemain asing Persikabo Kabupaten Bogor pada ISL 2000-2001.
Saat itu, Ahmad Latiff memainkan 27 pertandingan untuk klub berjulukan Laskar Padjadjaran dan menyumbang tujuh gol.
Noh Alam Shah
Along, sapaan Noh Alam Shah, dan nama itu sampai kini masih cukup segar di Malang Raya, khususnya bagi Aremania, fan Arema.
Datang bersama rekan senegaranya, Muhammad Ridhuan, pada 2010, Along menjadi andalan Arema Indonesia untuk jadi juara ISL 2009-2010.
Baca Juga: Jika Liga Inggris Berlanjut, Pertandingan Harus di Tempat Netral
Andalan timnas Singapura ini membela Arema mulai 2010 sampai 2011. Lalu, dia sempat bergabung dengan Persib Bandung (2012) dan PSS Sleman (2013).
Saat membela Arema, Along tampil 73 kali dan mencetak 32 gol.
Shahril Ishak
Pada 2011, Shahril Ishak bergabung dengan Persib Bandung dan tak maksimal bersama skuad Maung Bandung.
Dia minim berkontribusi sebagai penyerang maupun pemain di belakang striker. Lalu setahun kemudian, Shahril gabung Medan Chiefs.
Baca Juga: Amanat Ayi Beutik ke Daeng Uki, Dua Jayalah Harus Bersua
Medan Chiefs adalah klub anggota breakaway league Liga Prima Indonesia (LPI) yang digagas pengusaha Arifin Panigoro. Tetapi, penyerang timnas Singapura ini juga tak bersinar.
Khairul Amri
Penyerang timnas Singapura ini pernah berseragam Persiba Balikpapan pada ISL 2010-2011.
Selama membela klub dengan julukan Selicin Minyak itu, Khairul Amrin membuat 29 gol dari 28 laga.
Agu Casmir
Kali ini, pemain depan asing Liga Indonesia asal Singapura tetapi berstatus pesepak bola naturalisasi Negeri Singa.
Casmir adalah salah satu penghancur asa timnas Indonesia pada final Piala Tiger (kini Piala AFF) 2004 kala skuad Garuda bersua Singapura pada perebutan gelar juara.
Beberapa bulan sebelum membela timnas Singapura pada Piala AFF 2004, pemain asli Nigeria ini mendapatkan status naturalisasi Singapura.
Baca Juga: Liga Thailand Siap dengan Pintu Tertutup, Pemerintah Thailand Belum Terbuka
Agu Casmir pernah membela Persija pada musim 2010-2011, walau sebelumnya pada 2006 kedua belah pihak sempat bermasalah.
Persija sudah deal dengan Agu pada 2006, tetapi sang pemain pilih ke Eropa menjalani trial untuk klub Rusia. Tetapi, masalah selesai karena Agu mengembalikan uang yang sudah diterimanya.
Pada 2013, Agu Casmir gabung dengan Persebaya ISL (kini Bhayangkara FC).
Agu bersama Persija main 21 kali dengan 9 gol dan saat gabung dengan Persebaya ISL hanya dimainkan enam laga plus dua kali membobol gawang lawan.
Itimi Dickson
Sama seperti Agu, Itimi Dickson adalah pemain naturalisasi Negeri Singa dan anggota timnas Singapura saat juara Piala Tiger 2004.
Pesepak bola yang juga lahir di Nigeria ini pertama kali berkarier di Indonesia bergabung dengan Persitara Jakarta Utara pada musim 2007 sampai 2009.
Lalu musim 2011-2012, Dickson berseragam klub asal Papua, Persidafon Dafonsoro.
Baca Juga: Pasca-mantan Pemain Persebaya Cetak Dua Gol, Liga Tajikistan Ditangguhkan