SKOR.id - Atlet sambo putri asal Indonesia, Desiana Syahfitri, kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Baru-baru ini, dia berhasil menyabet medali perak dalam Kejuaraan Asia Sambo 2025, tepatnya di Uzbekistan pada 11-18 April.
Sebuah prestasi membanggakan, apalagi jika melihat perjuangannya menuju negara Asia Tengah tersebut.
Ya, Desi, begitu sapaan akrabnya, terbang seorang diri tanpa ditemani pelatih maupun ofisial. Dengan dana terbatas, dia tetap bertekad mendapat hasil maksimal.
Dan, pengorbanannya tak sia-sia. Meski akhirnya kalah dari wakil tuan rumah, Gulservar Urakova, di kelas 54 kg putri, itu sudah sangat memuaskan.
Ditambah lagi, dengan pencapaiannya ini, Desiana Syahfitri juga berhak tampil di Kejuaraan Dunia Sambo 2025 di Turkmenistan.
"Biasanya saya tampil di event selalu didampingi pelatih. Kali ini, saya harus berangkat sendirian karena terkait biaya. Sebagai petarung, saya tak pernah ragu demi meraih prestasi sekaligus meraih tiket ke Kejuaraan Dunia Sambo 2025," ujar atlet 20 tahun asal Karawang, Jawa Barat, ini.
"Alhamdulillah, saya bisa membawa pulang medali perak ke tanah air. Terima kasih kepada Pak Krisna Bayu selaku Ketua Umum PP Persambi dan Pak Arnold Silalahi yang telah memberangkatkan saya," lanjutnya.

Arnold Silalahi adalah pelatih yang biasa mendampingi Desi setiap kali mengikuti turnamen. Namun, kali ini sang mentor terpaksa tak bisa ikut.
Untungnya, kata Desi, ada beberapa pelatih kenalan Arnold yang bersedia membantunya selama di Kejuaraan Asia Sambo 2025.
"Saya minta bantuan pelatih Singapura dan Filipina. Saya kan kenal, dan pelatih saya pak Arnold Silalahi juga sudah menghubungi mereka," ujar peraih medali emas SEA Games 2019 ini.
Desi Syahfitri sudah menekuni dunia beladiri sejak kecil, dengan judo menjadi pijakan pertamanya saat duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar (SD).
Seiring waktu, dia makin matang dan akhirnya berkenalan dengan sambo. Selain medali emas SEA Games 2019, Desi juga pernah merebut medali perak Kejuaraan Dunia Sambo 2020 di Serbia.
Prestasi gemilangnya menjadi modal bagi Desi untuk terus melanjutkan pendidikan hingga membantu perekonomian keluarga.
"Ibu saya hanya kerja di katering dan (penghasilannya) hanya cukup buat makan saja. Jadi, saya harus berjuang melalui dunia olahraga untuk bisa mengangkat perekonomian keluarga," kata mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Karawang itu.
"Alhamdulilah, saya bisa kuliah dan juga membeli rumah dari hasil bonus SEA Games Filipina 2019. Saya akan terus berjuang untuk bisa meraih prestasi lebih baik lagi."
"Saya berharap, pemerintah Karawang memberikan perhatian atas prestasi yang telah saya capai karena saya sudah mengantongi ijazah D3 dan akan meneruskan pendidikan ke jenjang S1," dia menambahkan.
Sulit biaya
Sementara, pelatih Arnold Silalahi mengaku sangat ingin mendampingi Desi Syahfitri berjuang di Uzbekistan. Namun, faktor biaya menjadi penghambat.
Arnold mengungkapkan, PP Persambi menyediakan dana sebesar Rp30 juta untuk Kejuaraan Asia Sambo 2025. Tapi, itu hanya cukup untuk tiket, penginapan, serta akomodasi Desi.
"Jadi, saya harus rela melepas Desi sendirian. Untungnya, Desi itu petarung sejati, kemampuan dan mentalnya sudah teruji," ujar Arnold.
"PP Persambi memberikan apresiasi atas keberhasilan Desi meraih medali perak Kejuaraan Asia Sambo 2025. Ini menjadi tiketnya untuk tampil di Kejuaraan Dunia Sambo 2025,” dia memungkasi.
Adapun Kejuaraan Dunia Sambo 2025 rencananya dihelat di Ashgabat, Turkmenistan, pada November mendatang.