- Mantan penyerang Persib Bandung, Sujana, menganggap laga lawan Persija Jakarta layak disebut el clasico Indonesia.
- Menurut Sujana, pertandingan Persib vs Persija sudah panas sejak era Perserikatan dan Ligina.
- Sujana mengingat salah satu momen bersejarahnya dalam laga Persib vs Persija lewat gol setengah salto.
SKOR.id - Banyak yang menganggap laga Persib Bandung vs Persija Jakarta sebagai el clasico Indonesia. Meski jadi pro kontra, yang jelas due ini sudah ada sejak era Perserikatan.
Bagi Sujana yang merupakan mantan pemain Persib, laga lawan Persija layak disebut el clasico Indonesia. Karena perseteruan memanas sejak Perserikatan hingga Liga 1.
"Apalagi di era saya pada akhir 90-an dan awal 2000-an, bentrok kedua tim selalu ramai. Menang kalah harus dialami kedua tim tersebut bergantian," kata Sujana.
Setiap kali ingin bentrok dengan Persija, atmosfer mes Persib sangat panas. Masing-masing pemain berdiskusi intens soal cara terbaik mengalahkan rivalnya itu.
"Diskusi lawan Persija sangat intens dan detail. Kami saling terbuka bicara bola-bola seperti apa yang diinginkan," kata Sujana kepada Skor.id pada 24 April 2020.
Hasilnya paten. Dalam dua musim ia membela Persib dari 1989-2003, dua kali merobek jala gawang tim berjuluk Macan Kemayoron dalam laga usiran di Cilodong.
Saat itu, bersama Sutiono Lamso, Sujana menyumbang gol untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2. Hasil bagus untuk status laga tandang.
Puncak bahagianya di Liga Indonesia 2001, saat striker utama Persib itu mencetak gol dengan tendangan setengah salto ke gawang Persija yang dikawal Mbeng Jean.
Mendapat umpan matang dari Budiman Yunus, insting Sujana bekerja untuk langsung menendang bola ke arah gawang.
Gol indah pria kelahiran Bandung, 9 April 1973 itu membuat Bobotoh yang memadati Stadion Siliwangi, Bandung, berjingkrak riang.
"Happy banget saat jebol gawang Persija dengan tendangan setengah salto. Saya pun enggak nyangka bisa bikin gol seperti itu di hadapan Persija," ujar Suy, sapaan akrabnya.
Sebenarnya gol setengah salto sudah beberapa kali dicetaknya, di antaranya ke gawang Persiraja Banda Aceh. Tapi gol ke gawang Persija yang paling indah dan bersejarah.
"Gilanya lagi gol itu tercipta di menit awal, di bawah menit 10. Dan di tengah laga klasik, karena bukan pekerjaan mudah untuk bisa mengalahkan Macan Kemayoran," Suy bertutur.
Sayangnya laga itu berakhir remis 1-1. Budi Sudarsono memberi luka bagi Bobotoh yang ingin melihat Macan Kemayoran terkulai lemas di markas keramat Maung Bandung.
Gol balasan Persija yang dieksekusi Budi dianggap anak-anak Bandung tidak sah. Harusnya bola fair play, karena ada pelanggaran.
Tapi oleh Budi tetap digiring ke daerah pertahanan Persib. Kiper Cecep Supriatna pun tidak bergerak sama sekali untuk menahan laju bola ke gawangnya.
"Kemenangan yang sudah di depan mata melayang. Hasrat kami mengalahkan Persija di depan publik sendiri gagal terwujud," ungkap pemain berjuluk Sujagol.
Sejak itulah drama Persib lawan Persija jadi panas di luar dan dalam lapangan. Menjadi agenda besar bagi pencinta sepak bola Tanah Air, hingga dijuluki el clasico Indonesia.
Baca Juga Berita Persib vs Persija Lainnya:
Persib vs Persija: Pembuktian Dua Kiper yang Tersingkir dari Timnas Indonesia
Sejarah yang Jarang Ditulis, Rivalitas Persija vs Persib di Luar Kompetisi