- Timnas Indonesia hanya menembus babak semifinal Piala Tiger 1996 setelah takluk dari Malaysia.
- Dalam ajang Piala Tiger 1996 ini timnas Indonesia diasuh Danurwindo dan membawa 22 pemain.
- Dari 22 pemain timnas Indonesia dalam Piala Tiger 1996, 11 di antaranya telah menjadi pelatih.
SKOR.id - Timnas Indonesia memulai kiprah dalam ajang Piala Tiger 1996 atau kini lebih dikenal dengan nama Piala AFF, hanya menembus semifinal.
Indonesia menjadi juara fase grup lantas takluk saat semifinal melawan Malayasia, sedangkan dalam perebutan tempat ketiga takluk dari Vietnam.
Kegagalan tersebut terasa wajar, sebab timnas Indonesia tampil di Piala Tiger 1996 dengan kondisi tidak ideal, yakni Liga Indonesia 1995-1996 sedang bergulir.
Baca Juga: Kilas Balik Piala Tiger 1996 dan Situasi Politik yang Melatarinya
Sudah begitu, pelatih timnas Indonesia saat itu, Danurwindo, hanya diperkenankan memanggil maksimal empat pemain dari tim yang sama.
Terlepas dari itu, 22 pemain yang dipanggil Danurwindo merupakan pemain-pemain terbaik Indonesia yang tampil dalam Liga Indonesia 1995-1996.
Bagaimana nasib 22 pemain tersebut pada 2020 ini? Berikut gambaran aktivitas eks-timnas Indonesia generasi Piala Tiger 1996 tersebut:
Listianto Raharjo
Kiper kelahiran 2 September 1967 ini adalah kiper utama timnas Indonesia di Piala Tiger 1996. Ketika itu usianya 28 tahun dan sedang membela Pelita Jaya.
Pada awal 2020 Listianto dipercaya menjadi pelatih kiper PSS Sleman, mendampingi Eduardo Perez Moran.
Lelaki dengan sapaan Bejo ini meninggal di Surabaya pada 21 April 2021 saat menjalankan tugas melatih tim junior Bhayangkara FC.
Anang Ma'ruf
Bek kanan yang lebih dikenal sebagai legenda Persebaya ini sudah menjadi pelatih. Sejak 2019 Anang menjadi pelatih Bhayangkara FC U-18.
Pada Maret 2020, sebelum semua agenda sepak bola PSSI dihentikan sementara, Anang mengikuti kursus kepelatihan lisensi B AFC di Sidoarjo, Jawa Timur.
Aji Santoso
Saat tampil dalam Piala Tiger 1996, Aji berusia 26 tahun. Ia merupakan bek kiri andalan Danurwindo. Ia adalah generasi medali emas SEA Games 1991.
Saat ini Aji Santoso menjadi pelatih kepala Persebaya dalam Liga 1 2020. Seperti kariernya sebagai pemain, karier Aji sebagai pelatih pun diperhitungkan.
Yeyen Tumena
Ketika tampil di Piala Tiger 1996, Yeyan baru berusia 20 tahun. Ia pun baru pulang dari Italia mengikusi program Indonesia Primavera. Saat itu Yeyen membela PSM Makassar.
Saat ini, mantan bek tengah tangguh dan lugas ini menjadi Direktur Teknik Bhayangkara FC. Adapun pada 2019 ia menjadi asisten pelatih timnas Indonesia.
Aples Gideon Tecuari
Selepas gantung sepatu, Aples mengabdikan dirinya untuk Pemerintah Provinsi Papua Barat, tepatnya di Dinas Pemuda dan Olaharaga (Dispora).
Aples, yang saat tampil di Piala Tiger 1996 sedang membela Persipura, pada 2019 menjadi pelatih timnas Pelajar U-15 bentukan Kemenpora.
Robby Darwis
Legenda hidup Persib yang pernah merengkuh tiga gelar Perserikatan dan satu gelar Liga Indonesia serta dua medali emas SEA Games ini sudah menjadi pelatih.
Musim ini Robby menangani PSKC Cihami dalam Liiga 2 2020 dan 2021. Musim sebelumnya Robby berperan membawa PSKC naik kasta dari Liga 3 2019.
Widodo Cahyono Putro
Ketika dipanggil Danurwindo, Widodo sudah jadi bintang. Saat itu ia membela Petrokimia Putra dan usianya baru 25 tahun. Ia generasi emas SEA Games 1991.
Tahun ini Widodo menangani Persita Tangerang, setelah musim sebelumnya membawa Pendekar Cisadane menjadi peringkat ketiga dan berhak promosi.
Peri Sandria
Statusnya saat membela timnas Indonesia di Piala Tiger 1996 adalah top scorer Liga Indonesia 1994-1995 dengan 34 gol saat membela Mastrans Bandung Raya.
Peri sempat menangani PS Marinir, yakni tim sepak bola TNI Angkatan Laut. Tugas ini sudah ia emban sejak 2017 dan telah membuahkan prestasi pada 2018.
Dia menjadi asisten pelatih klub Liga 3 Jakarta, Persitara Jakarta untuk musim 2021.
Budiman Yunus
Ia bukan generasi emas SEA Games 1991, tetapi cukup diperhitungkan sebagai bek andal, utamanya setelah meninggalkan Persib dan membela Mastrans Bandung Raya.
Saat ini Budiman menjadi asisten pelatih Persib, setelah sekian tahun menjadi pelatih usia muda Persib, dari U-15, U-18, hingga U-21.
Kurniawan Dwi Yulianto
Saat membela timnas Indonesia di Piala Tiger 1996, si Kurus, julukan Kurniawan, baru pulang dari Swiss dan belum enam bulan membela Pelita Jaya.
Kurniawan menjadi pelatih tim kasta teratas Liga Malaysia, Sabah FA pada musim 2020 dan 2021. Sebelumnya, Kurniawan menjadi asisten pelatih timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2019.
Baca Juga: 9 Pemain Subur Piala Tiger 1996, Satu Bek Merangsek dan Ungguli Duo Indonesia
Bima Sakti Tukiman
Seperti Kurniawan, Bima Sakti adalah pemain yang sempat tampil di kompetisi Eropa, setelah mengikuti program Indonesia Primavera di Italia.
Saat ini Bima Sakti menjadi pelatih timnas Indonesia U-16 dan membantu skuad U-18, setelah menjadi asisten Luis Milla pada 2017-2018 dan karteker pelatih timnas Indonesia dalam Piala AFF 2018.
View this post on Instagram
Baca juga Berita Piala AFF lainnya:
Kilas Balik Piala Tiger 1996: Timnas Indonesia Lumat Laos dan Kamboja
Piala AFF 2020: Inilah 30 Pemain Timnas Kamboja, Komposisinya Mengejutkan
Piala AFF 2020: Thailand Berkekuatan Penuh dari Inggris sampai Jepang