- Perjalanan timnas Indonesia pada fase penyisihan grup dan semifinal Piala AFF 2010 dilalui sangat manis.
- Pada final leg pertama di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, timnas Indonesia kalah telak dari Malaysia dan ada insiden laser.
- Muhammad Ridwan mengatakan, kegagalan timnas Indonesia juara di Piala AFF 2010 akibat insiden laser melawan Malaysia plus mendahului takdir.
SKOR.id - Timnas Indonesia tampil sangat mengesankan pada fase panyisihan Grup A Piala AFF 2010 dengan mengoleksi poin sempurna, sembilan.
Pada fase penyisihan Grup A itu, tiga lawan mereka, Malaysia, Thailand, dan Laos dapat ditaklukkan dengan cukup mudah.
Bahkan pada semifinal, timnas Indonesia yang ditangani Alfred Riedl juga berhasil mengalahkan Filipina dalam dua pertemuan sekaligus.
Seperti diketahui, skuad Filipina banyak diperkuat oleh pemain-pemain naturalisasi dari Eropa dan Amerika pada waktu itu.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Esai Foto: Final SEA Games 2011, Kenangan Pahit Timnas Indonesia U-23 di Jakarta
Namun, perjalanan manis timnas Indonesia pada fase penyisihan dan semifinal diakhiri dengan hasil antiklimaks.
Ya, pada Piala AFF 2010 ini, timnas Indonesia gagal menjadi juara setelah dihempaskan Malaysia dengan kekalahan agregat skor 2-4.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Pemain Asing Liga Thailand 2020, Indonesia Kalah dari Malaysia dan Laos
Leg pertama berlangsung di kandang Malaysia, Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Pada laga tersebut, pertandingan disaksikan secara langsung oleh lebih dari 98 ribu penonton.
Timnas Indonesia punya tekad membawa pulang kemenangan dari Bukit Jalil. Apalagi, mereka memiliki modal yang baik, ketika bisa menumbangkan Malaysia 5-1 pada fase grup.
Pada babak pertama, timnas Indonesia berhasil menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, skuad Garuda banyak menekan Malaysia, tetapi tidak ada gol yang tercipta.
Baru dua menit babak kedua berjalan, Cristian "Gonzales sukses membobol gawang Malaysia.
Sayang, gol tersebut dianulir karena Gonzales sudah lebih dulu terperangkap offside.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Sumbangsih Positif Persib Bandung untuk Timnas Indonesia
Insiden terjadi pada menit ke-53, kiper timnas Indonesia, Markus Horison meminta wasit untuk menghentikan pertandingan.
Lantaran, sinar laser pendukung Malaysia yang terus menyorot ke arah wajah Markus.
Sinar laser yang menyorot Markus terjadi mulai dari awal pertandingan. Melalui negosiasi dari perangkat pertandingan, seusai dihentikan hampir 10 menit laga pun kembali dilanjutkan.
Seakan tidak siap dan hilang konsentrasi, pascainsiden laser tersebut timnas Indonesia kebobolan tiga gol dengan sangat cepat.
Dua gol diciptakan Safee Sali pada menit ke-61 dan 72'. Satu gol lainnya diciptakan Mohammad Ashaari Samsudin menit ke-68.
Firman Utian dan kawan-kawan kembali ke Tanah Air dengan tanpa torehan satupun poin. Timnas Indonesia tumbang 0-3 dari Malaysia.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Febri Hariyadi: Enggak Enak Rasanya Dicoret dari Timnas Indonesia
Markus Horison bercerita mengenai insiden laser yang terjadi di Bukit Jalil. Hal tersebut diakui mengganggu konsentrasi.
"Ya, mungkin pada waktu itu belum (masuk dalam regulasi pertandingan). Tetapi menurut saya sudah masuk dalam peraturan, dilarang membawa laser," kata Markus kepada Skor.id.
"Namanya penonton dimana saja bisa curi-curi untuk dibawa ke stadion untuk mengganggu konsetrasi pemain lawan."
"Ya sudah pasti, saya sangat risih (dengan adanya sinar laser) dan mengganggu sekali. Apalagi, saya pertahanan terakhir," Markus menambahkan.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Bek FC Twente Keturunan Indonesia Ingin Perkuat Bali United
Indonesia Tumbangkan Malaysia di SUGBK
Kekalahan 0-3 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia membuat langkah timnas Indonesia untuk meraih juara Piala AFF 2010 cukup berat. Sebab, mereka harus membukukan empat gol tanpa balas.
Namun, Firman Utina dan kolega tetap berusaha untuk bisa melakukan pesta juara dihadapan masyarakat pendukung skuad Garuda di SUGBK.
Namun sayangnya, harapan dan tekad tersebut tak terwujud. Timnas Indonesia menang, tetapi hanya mampu mengalahkan Malaysia dengan skor tipis 2-1.
Kala itu, gol yang bersarang ke gawang Malaysia diciptakan oleh Mohammad Nasuha pada menit ke-72 dan Muhammad Ridwan pada menit ke-87.
Sebelumnya, striker Harimau Malaya, Safee Sali mencetak gol pada menit ke-54.
Baca Juga: Striker Asing PSS Sleman Kritik Kebijakan Naturalisasi di Indonesia
"Saya mencatat ada dua masalah penyebab kami tidak bisa menjadi juara," ujar gelandang timnas Indonesia saat itu, Muhammad Ridwan.
"Pertama, hilangnya konsentrasi kami ketika dalam pertandingan di Malaysia. Kami sempat hilang konsentrasi ketika ada insiden laser," katanya.
"Momen tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Malaysia, mereka bisa mencetak tiga gol."
"Artinya sebelum ada break insiden laser itu, permainan normal saja, seperti pertandingan sebelumnya," Ridwan manambahkan.
Baca Juga: Perkembangan Sepak Bola di Aceh dari Sudut Pandang Ismed Sofyan
Selain itu, Ridwan menyebutkan faktor kegagalan menjadi juara lainnya karena skuad Garuda terlalu percaya diri hingga melampaui takdir.
"Yang kedua, mungkin ada sedikit takabur atau ada sedikit mendahului takdir. Karena pada babak penyisihan, kami pernah mengalahkan Malaysia," ujar Ridwan.
"Lalu di final, kami ketemu Malaysia. Saat itu, kami sudah punya keyakinan yang sangat besar. Bahkan, keyakinan itu mungkin mendahului takdir."
"Kami sepertinya sudah juara dan akan mudah mengalahkan Malaysia. Itu yang menjadi penyebab kegagalan kita," Ridwan menjelaskan.