- Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah pihak, termasuk CEO PSIS Semarang.
- Pada rapat ini, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menjelaskan imbas virus corona terhadap kompetisi di Indonesia.
- Langkah PSSI untuk menghentikan kompetisi dinilai sebagai opsi terbaik untuk menghindari risiko.
SKOR.id - Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Komisi X DPR RI secara virtual melalui video conference menghasilkan sejumlah poin penting.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda ini, membahas dampak wabah virus Corona bagi kegiatan keolahragaan.
Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Demokrat, Alamsyah Satyanagara alias Yoyok Sukawi, menerangkan imbas pandemi ini terhadap kompetisi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Dikritik Anggota DPR, Ketum PSSI Minta Maaf dan Sebut Sekjen Overlapping
Menurut Yoyok Sukawi, saat ini klub-klub sepak bola di Tanah Air tengah mengalami kesulitan.
Sebab, berbagai aktivitas pertandingan sepak bola harus dihentikan sementara demi menghentikan rantai penyebaran Covid-19.
"Harus diakui, situasinya sulit untuk merespons usulan tetap menggelar pertandingan tanpa penonton pasca-status tanggap darurat akibat penyebaran Covid-19 berlalu," kata Yoyok.
"Menjalankan pertandingan tanpa penonton akan berdampak kerugian pada PSSI dan klub."
"Karena, 80 persen pendanaan didapat dari sponsor dan penjualan tiket," ia menambahkan.
Pria yang juga menjabat sebagai CEO PSIS Semarang itu menyebut, opsi menggelar laga tanpa penonton juga sulit untuk diambil.
Baca Juga: PSSI Siapkan Opsi Jika Kompetisi Berhenti Total, Ini Pilihan untuk Musim Baru
Sebab, setiap klub harus melibatkan banyak personil, mulai dari pemain, pelatih, hingga ofisial, untuk mengikuti pertandingan.
Hal ini tentu meletakkan pihak-pihak itu ke dalam kondisi yang sangat berisiko.
Oleh karena itu, kata Yoyok, langkah PSSI dan PT LIB untuk menghentikan kompetisi merupakan opsi terbaik yang bisa ditempuh.
"Dalam kondisi ini memang harus dilakukan penghentian keseluruhan olah raga, baik itu dengan penonton maupun tanpa penonton dalam pertandingan," kata pria yang juga menjadi salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga menyampaikan sejumlah keputusan yang diambil pihak federasi.
Baca Juga: Eks-Manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam, Positif Terpapar Virus Corona
Salah satu poin yang disampaikan yakni perihal persiapan Piala Dunia U-20 2021 yang rencananya bakal digelar tahun depan.
Persiapan ini pun turut terhambat virus Corona. Awalnya, FIFA akan berkunjung ke Indonesia untuk meninjau langsung persiapan kota-kota yang dipilih sebagai tuan rumah.
Namun, rencana itu harus dibatalkan mengingat kondisi saat ini yang masih kurang kondusif.
Selain itu, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga mengharapkan pemerintah melalui Kementrian PUPR segera membangun stadion dan lapangan latihan yang akan menjadi venue Piala Dunia U-20 2021.