- Pemain PSIS Semarang melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing selama kompetisi diliburkan.
- Latihan pemain PSIS Semarang dibedakan berdasar status zona Covid-19 di daerahnya masing-masing.
- Pemain yang berada di luar zona merah masih diizinkan latihan di tempat terbuka dan diminta waspada.
SKOR.id - Pemain PSIS Semarang melakukan latihan mandiri sejak pertengahan Maret lalu, atau setelah Liga 1 2020 dihentikan sementara oleh PSSI.
Hari Nur Yulianto dan rekan-rekan pun mendapat program latihan dari tim pelatih untuk menjaga kondisi fisik agar siap ketika kompetisi dilanjutkan.
Kendati demikian, materi latihan yang diberikan oleh tim pelatih Mahesa Jenar, julukan PSIS, untuk setiap pemain tidak sama.
Baca Juga: CEO PSIS Semarang Beberkan Dampak Virus Corona terhadap Sepak Bola
Uniknya, perbedaan materi latihan justru dibedakan berdasarkan status daerah tempat tinggal pemain berdasarkan sebaran virus corona.
Hal itu disampaikan oleh Imran Nahumarury, asisten pelatih PSIS Semarang, yang menyebut hal itu sudah diperhitungkan secara matang.
"Sebelum diliburkan kami sudah coba antisipasi bahwa pemain yang ada di zona merah sebaran covid-19 beda dengan daerah yang tidak masuk zona merah," ujar Imran.
"Makanya, kami tidak permasalahkan pemain yang berlatih di lapangan dekat rumah selama wilayahnya bukan termasuk zona merah," ia menambahkan.
Sebagai contoh, pemain yang tinggal di daerah Jepara dan Kendal, tetap diizinkan oleh dokter tim untuk lakukan latihan di lapangan terbuka.
Mereka juga tetap diizinkan untuk berlatih bersama orang lain, tetapi harus tetap berhati-hati dengan menjaga jarak dan menjaga kebersihan.
Sedangkan untuk pemain yang tinggal di Semarang dan kota-kota lain yang masuk zona merah, diwajibkan latihan mandiri di dalam rumah.
Adapun manajemen PSIS meliburkan skuadnya sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan atau hingga dicabutnya status darurat virus corona.
Baca Juga: Tidak Semua Pemain PSIS Semarang Kirim Video Latihan
PSSI dan PT LIB menghentikan sementara Liga 1 2020 hingga 29 Mei 2020 dan bakal melanjutkan kompetisi pada 1 Juli jika situasinya memungkinkan.
Namun, jika situasi kesehatan akibat virus corona belum berubah, tidak tertutup kemungkinan kompetisi akan dihentikan secara penuh.