- PSMS Medan mengatakan tak punya tunggakan gaji pada mantan pemainnya.
- Menurut Julius Raja, hanya ada sengketa terkait pemutusan kontrak sepihak.
- PSPS Riau mengalihkan tunggakan gaji ke pemainnya kepada operator liga.
SKOR.id - Sekretaris tim PSMS Medan, Julius Raja, mengatakan, masalah yang dihebohkan saat ini adalah masalah PSMS dengan satu mantan pemainya.
Pemain yang dimaksud adalah Alhadji. Namun, Julius membantah jika timnya menunggak gaji Alhadji, karena sudah diputuskan kontrak pada putaran pertama.
Menurutnya, Alhadji dikontrak sampai Desember 2019. Namun, sebelum kompetisi berakhir PSMS telah memutus kontrak Alhadji pada putaran pertama.
Setelah putus kontrak, menurut Julius, PSMS tetap membayar kompensasi dan membayar gaji bulan Agustus dan September.
“Sementara, Alhadji minta dibayar tiga bulan lagi, Oktober, November, dan Desember. Itu saja perbedaannya. Dia kami coret dari putaran pertama,” kata Julius.
Baca Juga: Manajemen PSPS Riau Janji Segera Lunasi Gaji Pemain
Saat ini PSMS diberikan waktu dua pekan untuk mengajukan banding, dan PSMS masih menimbang matang. “Satu pekan ini kami pikir-pikir dulu,” ujarnya.
Sementara itu, terkait tunggakan gaji pemain PSPS Riau, Humas PSPS Riau, Muhammad Teza, mengakui PSPS menunggak gaji 20 pemainnya pada musim 2018.
Tunggakannya mencapai Rp781 juta. Sudah ada komitmen pula dari PSPS untuk membayar itu sebagaimana disampaikan ke PT LIB, PSSI, APPI, NDRC, dan pemain.
“Kami sudah dua pekan ini menyurati PT LIB, PSSI, APPI, dan NDRC, jika PSPS akan menyelesaikan masalah ini dengan mekanisme memalui subsidi,” kata Teza.
Baca Juga: Kuasa Hukum APPI Ingin PT LIB Tegas Terkait Tunggakan Gaji Pemain PSPS
Ia menjelaskan, setiap klub yang ikut serta dalam Liga 2 2020 akan mendapat subsidi sebesar Rp1,150 Miliar yang itu dibayarkan secara bertahap.
Dengan kata lain, hak PSPS dari PT LIB masih menutupi utang kepada pemain. PSPS telah sepakat halnya dipotong secara otomatis oleh PT LIB.
“Kami sudah memberikan nama-nama pemain, jumlah tunggakan, dan nomer rekening pemain tersebut," Teza membeberkan.
"Jadi, pelunasan gaji menunggu subsidi itu cair, kalau hutang Rp781 juta dan subsidi Rp1,150 Miliar kan masih ada sisa, itulah jaminan kami,” ia menambahkan.
Baca Juga: APPI Kecewa dan Protes soal Bergulirnya Liga 2 Tanpa Rekomendasi
Pihaknya juga memiliki bukti surat yang dikeluarkan selama ini. Terkait mengapa PSPS bisa bermain dan dibuka sanksinya oleh PT LIB sehingga tampil di kompetisi.
PSPS berprasangka baik, PT LIB dan PSSI tentu memiliki alasan mengapa membuka sanksi PSPS dan memperbolehkan PSPS berkompetisi.
“Kami kan tidak membiarkan begitu saja, kami ada konkrit cara penyelesaiannya,” ujar Teza kepada TopSkor pada Selasa (17/3/2020).