- Tak banyak sosok yang kariernya jadi pemain dan pelatih PSMS Medan.
- Sosok minim dalam tim PSMS Medan salah satunya adalah Suharto AD.
- Suharto AD sukses sebagai pemain dan sudah memberi piala kejuaraan.
SKOR.id - Tak banyak pemain yang matang atau berkarier bersama PSMS Medan akhirnya berkesempatan berkarier sebagai pelatih dengan PSMS.
Dari yang sedikit tersebut, Suharto AD salah satunya. Mungkin namanya tidak terlalu harum di pentas nasional, tetapi sangat dikenal publik Sumatera Utara.
Suharto AD mengaku, ada dua kenangan indah bersama PSMS. Pertama, saat menjadi pemain dan kedua saat menjadi pelatih.
Baca Juga: Dua Pelatih PSMS Medan yang Paling Melekat di Hati Suporter
"Saat menjadi pemain PSMS, yang tidak pernah saya lupa saat saya mencetak hattrick di kompetisi Era Perserikatan tahun 1992," kata Suharto.
"Pada pertandingan semifinal Perserikatan itu, saat melawan Persebaya Surabaya, itu skor berakhir 4-2 untuk kemenangan PSMS," ia menceeritakan.
Lalu pada tahun 1989 dalam PON ke-12 di Jakarta. Kebetulan Suharto mencetak gol emas dalam final melawan tim Jatim.
Skor akhir 2-1 untuk Sumatera Utara. Emas tersebut ia dedikasikan untuk segenap warga Sumatera Utara yang dengan setia memberikan dukungan.
"Kesan indah saat menjadi pelatih ya salah satunya saat membawa PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan tahun 2015," kata Suharto kepada Skor.id.
"Saat itu semuanya menunjang PSMS untuk mencapai prestasi dan menjadi juara, baik komposisi pemain, tim pelatih, manajemen, finansial, dan juga suporter," katanya.
Disinggung soal suporter yang menyebutnya sebagai pelatih paling berkesan, Suharto mengatakan suporter PSMS memang luar biasa.
"Sebagai pelatih saya tidak membuat jarak dengan suporter. Memang harus dekat dengan suporter. Suporter menjadi salah satu movtivasi para pemain," ucap Suharto.
Terkait suporter yang pada awal Liga 2 2020 lalu menginginkan dirinya kembali ke PSMS, disambut dengan baik. Namun menurutnya tidak dalam waktu dekat.
Pasalnya, Suharto sudah menjalin komunikasi dengan manajemen tim Liga 2, yang itu ia rahasiakan. Apalagi saat ini kompetisi sedang ditangguhkan.
Baca Juga: PSMS Berkilah Tak Punya Utang, PSPS Buang Badan
"Siapa saja pelatih putra daerah Medan, tentu berkeinignan untuk membesarkan PSMS, karena dasarnya saya juga dibesarkan PSMS," ujarnya.
"PSMS sudah membesarkan kami dan giliran kami membesarkan PSMS saat sudah tidak bermain lagi, ada take and give," Suharto memungkasi.