- Meski sudah berusia 36 tahun, Kelly Purwanto belum berpikir untuk pensiun dari basket.
- Kelly Purwanto empat kali tampil di final namun gagal meraih gelar.
- Bisa membawa Hangtuah mencapai empat besar IBL 2018/2019 jadi salah satu momen terbaiknya.
SKOR.id – Kelly Purwanto merupakan salah satu ikon basket Indonesia. Popularitasnya sebagai seorang pemain tak memudar meski usianya tak lagi muda, yakni 36 tahun.
Dengan kharisma dan wajah tampan yang dimiliki, tak sedikit kaum hawa yang menggandrungi pebasket kelahiran 3 Agustus 1983 tersebut.
Sayang, kariernya sebagai pemain terhitung belum lengkap. Empat kali membawa klub yang dibelanya ke final, Kelly Purwanto belum sekalipun meraih gelar juara.
Baca Juga: Skuad Amartha Hangtuah Tunda Mudik di Tengah Pandemi Covid-19
Tiga di antaranya diraih Kelly Purwanto saat membela Pelita Jaya Jakarta masing-masing NBL Indonesia 2012/2013 dan 2014/2015, serta IBL 2016.
Sedangkan satu final lainnya dicapai pemain binaan Satria Muda Junior itu bersama Garuda Bandung (sekarang bernama Prawira) pada IBL 2008.
Kamis (17/4/2020) malam WIB, Skor.id berkesempatan mewawancarai Kelly Purwanto yang kini membela Amartha Hangtuah via telepon. Berikut petikannya:
Halo, Kelly. Ngapain aja selama di rumah (saat pandemi Covid 19)?
Saya mengisi waktu dengan main PS, nonton TV, dan latihan sendiri di apartemen seperti di kolam renang, dribel-dribel bola juga. Sayang, di sini gak ada ring, hehe...
Kabarnya, Anda sedang merintis karier menjadi Youtuber...
Kontennya soal olahraga seperti melakukan workout di apartemen. Saya berharap, dari sini (Youtube Kelly Purwanto), masyarakat bisa terinspirasi menjalani pola hidup sehat.
Sebelum kompetisi dihentikan sementara, Amartha Hangtuah mulai menanjak di tangan Coach Fari (sapaan Rastafari Horongbala)...
Sebetulnya, beliau melanjutkan sistem yang sudah dibuat Coach Ai (Harry Prayogo, sekarang jadi asisten). Tapi, semua tahu, Coach Fari pelatih berpengalaman. Rekam jejaknya tak perlu diragukan karena dia sukses bersama Satria Muda dan Aspac (sekarang Stapac). Jadi, pemain nurut saja dengan Coach Fari.
Coach Fari juga pernah melatih Anda saat di Pelita Jaya. Bagaimana sosoknya?
Ohh.. dia sama sekali tidak galak, nggak pernah marah dan sering memberikan kebebasan kepada pemain. Saya senang bisa dilatih Coach Fari lagi.
Mengingat usia saat ini sudah 36 tahun, ada rencana pensiun?
Belum. Saya sama sekali belum memikirkan pensiun. Saya masih ingin meraih gelar karena selama karier kan belum pernah juara.
Persaingan sekarang bisa dibilang merata. Jadi, bermain di klub mana pun, Anda punya peluang juara...
Betul. Dengan adanya pemain asing di IBL, persaingan jadi merata. Nyaris tidak ada lagi tim papan atas dan tim papan bawah.
Amartha Hangtuah tampil bagus saat pramusim dengan jadi runner up Piala Raja dan Piala Presiden. Tapi, memasuki kompetisi sempat terpuruk...
Saat materi pemain lokal semua seperti di pramusim, tidak ada masalah. Kerja sama tim sangat baik. Namun, setelah pemain asing datang, kami kesulitan beradaptasi. Tapi, bersama Coach Fari, chemistry dengan pemain asing bisa diperbaiki.
Tiga kali membawa Pelita Jaya ke final dan gagal. Tapi, setelah Anda pergi, Pelita Jaya malah juara. Bagaimana perasaan Anda?
Perasaan kesal pasti ada. Tapi, saya tak pernah menyesali keputusan saya untuk pindah ke Hangtuah pada 2017.
Sebenarnya, apa yang mendasari keputusan pindah ke Hangtuah karena kabarnya manajemen Pelita Jaya ingin mempertahankan Anda...
Pemain senior seperti Andy Poedjakusuma, Dimas Aryo Dewanto, dan lain-lain meninggalkan klub. Yang tersisa hanya Koming (Ponsianus Nyoman Indrawan). Saya berpikir, petualangan di Pelita Jaya, sudah cukup. Saya sudah lama di sana dan tiga kali ke final. Saya juga ingin membawa tim papan tengah seperti Hangtuah ke level lebih tinggi seperti yang saya lakukan bersama Mitra Kalila dulu.
Dan, Anda berhasil membawa Hangtuah ke empat besar IBL 2017/2018...
Itu momen yang sangat hebat dan sulit dilupakan. Rasanya sudah seperti juara.
Setelah musim ini, kontrak bersama Amartha Hangtuah, selesai dan Louvre Surabaya kabarnya meminati Anda...
Hahaha.. Soal itu, lihat nanti saja. Tapi, saya tak menutup kemungkinan untuk hengkang ke klub lain.
Saat pindah ke Bogor Siliwangi pada IBL 2018/2019, Anda tak digaji lima bulan. Bahkan, waktu seri Surabaya, Siliwangi berangkat dengan mobil. Anda juga jadi supir dari Kertosono sampai Surabaya. Pelajaran apa yang didapat?
Intinya, setiap pebasket harus bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini. Jadi, harus pintar-pintar mengelola keuangan.
Biodata Kelly Purwanto
Posisi: Point Guard
Lahir: 3 Agustus 1983
Tinggi: 178 cm
Berat: 72 kg
Karier:
2005 - 2007 Mitra Kalila
2007 - 2010 Garuda Bandung
2010 - 2016 Pelita Jaya
2016 - 2018 Hangtuah
2018 - 2019 Bogor Siliwangi
2019 - .... Amartha Hangtuah