- Rifat Sungkar terus berusaha meningkatkan kualitas balap di Indonesia.
- Sirkuit Internasional Karting, Sentul, jadi salah satu bukti nyata.
- Jadwal yang padat tak membuat Rifat Sungkar kesulitan menghabiskan waktu bersama keluarga.
SKOR.id – Pembalap nasional, Rifat Sungkar, terus berusaha meningkatkan kualitas balap di Indonesia. Salah satunya dengan mengelola Sirkuit Internasional Karting Sentul, Bogor.
Indonesia kembali dipercaya jadi tuan rumah Kejuaraan Gokar Asia (AKOC), seiring perubahan yang dilakukan pria 41 tahun itu terhadap Sirkuit Karting.
Selain menjadi promotor balap, Rifat Sungkar juga disibukkan dengan beberapa agenda kejuaraan berskala nasional dan internasional.
Berita Wawancara Lain: Wawancara Eksklusif Sekjen IMI: MotoGP Mandalika Masih Sesuai Jadwal
Meski memiliki jadwal padat, suami dari Sissy Priscillia itu menegaskan selalu punya waktu untuk keluarga. Berikut petikan wawancara Skor.id dengan ayah dua anak itu:
Berapa event yang diikuti atau digagas, akhirnya tertunda atau batal karena virus corona (Covid-19)?
Semua event kejurnas dan non-kejurnas Ikatan Motor Indonesia (IMI), baik itu roda dua atau empat yang saya kelola. Kalau event yang dijadwalkan untuk saya, sekitar 15. Tapi, sebelum Covid-19 menyebar, tiga kejuaraan sudah dillakoni dan 12 lainnya rencananya sehabis lebaran (Idul Fitri).
Apakah sudah ada penjadwalan ulang dari promotor?
Susah menjawab ini karena semua tergantung situasi. Ada penjadwalan ulang tapi tetap melihat (perkembangan) situasi dan kondisi.
Covid-19 yang makin meluas di Indonesia membuat Pemerintah menyerukan untuk #DiRumahAja. Kegiatan apa yang dilakukan Rifat?
Ada banyak hal positif seperti menghabiskan waktu bersama keluarga. Belajar masak, bikin vlog tanya jawab.
Apa kegiatan di luar dunia reli maupun balap?
Berlatih di simulator.
Ada bisnis atau usaha yang ditekuni?
Saya memiliki kampanye safety driving stop dan sekarang fokus peluncuran safety driving E-learning.
Bagaimana seorang Rifat Sungkar melihat dunia balap di Indonesia?
Aman sih. Jumlah event terus meningkat.
Harapan untuk dunia balap di Tanah Air?
Semoga orientasi pembalap bukan hanya kemenangan. Tapi, pembinaan kepada para penerus mereka.
Terakhir, bagaimana cara membagi waktu antara lomba dan keluarga?
Enggak ada (kata) sibuk dalam kamus saya. Yang ada, prioritas untuk masing-masing. Kalau sudah diprioritaskan, pasti ada saja waktunya.