Spesial Haornas 2021: Para Srikandi di Lintasan Balap

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Dunia olahraga balap bukan hanya milik kaum pria, wanita Indonesia juga memiliki prestasi baik di nasional maupun internasional.
  • Pembalap putri Tanah Air mampu membuktikan bahwa mereka juga mampu beraksi di lintasan balap.
  • Memperingati Haornas 2021, Skor.id merangkum 9 pembalap Indonesia yang bikin bangga.

SKOR.id - Untuk memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2021 yang jatuh pada Kamis (9/9/2021) ini, Skor.id secara khusus membahas para atlet wanita Indonesia.

Bagaimana mereka menjadi istimewa karena prestasi yang ditorehkan dalam perjalanan karier di olahraga dan apa saja kisah-kisah mereka.

Tulisan ini merangkum 9 pembalap Tanah Air yang menginspirasi. Tentu saja, di antara mereka sudah bukan lagi sosok asing.

Sebaliknya, mereka begitu dikenal karena sebagai wanita atau perempuan yang menekuni dunia balap, sudah cukup membuat publik kagum.

Namun, "sensasi" sebagai wanita hanya sebagian saja dari sisi terbesar dari sosok para pembalap wanita ini.

Bagaimana kisah perjalanan mereka menjadi sisi lain yang menarik untuk dikabarkan.

Karena itulah, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2021 ini, Skor.id menampilkan kisah para atlet putri Indonesia.

Di tulisan ini, khusus menampilkan 9 pembalap putri yang menginspirasi dunia olahraga Tanah Air. Berikut ulasannya:

Ria Sungkar

Nama aslinya adalah Kamaria Ekawanti. Setelah menikah dengan Helmi Sungkar, perempuan hebat ini akrab dengan panggilan Ria Sungkar.

Ria Sungkar adalah pembalap wanita Indonesia level nasional era 1970-an sampai 1980an.

Sudah menggeluti balap sejak lama, darah otomotif dari Ria Sungkar sangat kental. Dia adalah putri pasangan Soehirman dan Atika Oetji, pemilik perusahaan otomotif Inremco Soehirman Gondokesoemo.

Saat berlomba di Kejurnas Rally Mobil Jawa-Bali edisi 1972, kisah cinta Ria Sungkar mulai bersemi dengan sang suami Helmy Sungkar yang juga pembalap.

Meski Helmy Sungkar pembalap papan atas waktu itu, Ria bukan hanya sekedar nebeng nama. Tetapi, Ria Sungkar sebagai pembalap juga diperhitungkan.

Dia pernah delapan kali menjadi juara time rally nasional pada era lawas bersama sang suami dan itu bukti prestasi pembalap wanita ini.

Dari rahimnya, lahir tiga anak yang semuanya memiliki DNA sebagai pembalap mobil khususnya reli.

Ada Rifat Sungkar, Rizal Sungkar, dan Fira Sungkar. Khusus Rifat, dia pembalap nasional papan atas saat masih aktif turun arena lomba.

Rifat pernah menjuarai Kejuaraan nasional sprint rally hingga berpartisipasi di Asia Pacific Rally Championship (APRC), World Rally Championship (WRC), maupun Rally America.

Alinka Hardianti

Pembalap perempuan kelahiran Jakarta pada 21 Juni 1992 ini adalah jagoan balap yang serba bisa.

Alinka Hardianti adalah pembalap yang biasa turun untuk empat kategori yakni slalom, driffting, touring, dan offroad.

Dimulai saat usia 13 tahun, Alinka memulai ikut lomba slalom. Tiga tahun berselang saat usianya masih belia, dia mendapatkan kontrak besar.

Ya, Alinka Hardianti dapat kontrak dari salah satu tim besar yaitu Toyota Team Indonesia. Prestasinya pun semakin menanjak.

Meski kini sudah berstatus ibu, putri dari pembalap slalom era 1990an, Didi Hardianto tetap menekuni dunia balap yang dicintainya.

Selepas melahirkan, istri dari offroader Andi Baihaki ini kembali eksis dan memiliki sejumlah misi.

Alinka Hardianti untuk slalom pernah menjuarai Kejurnas Slalom di Bandung dan Lampung kelas FFA.

Pada 2011, dia menjadi perempuan pertama yang lolos kualifikasi Formula Drift Asia, bersaing melawan drifter dari Jepang, Malaysia, Amerika dan Indonesia.

Untuk touring, di kelas Super Touring dalam ajang ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport) 2014, dia jadi juara walaupun baru pertama kali ikut balap jenis ini.

Sheva Ardiansyah

Darah "ekstrem" Sheva Ardiansyah datang dari sang ayah, Irwan Ardiansyah. Irwan adalah pembalap road race maupun motocross kenamaan pada 1990-an sampai awal 2000an.

Meski masih cukup muda dan baru berusia 15 tahun pada 2021, pengalaman Sheva Ardiansyah sangat bagus.

Pada 2018, dia pernah berguru di Amerika Serikat pada Motocross Training Camp milik Jim Holley. Pemilik kursus balap motocross ini akrab dengan ayah Sheva.

Namun, mereka juga tak asa menerima murid tetapi kemampuan anak kedua dari Irwan Ardiansyah cukup layak berlatih di sana.

Sheva Ardiansyah juga sangat peduli. Pada tahun lalu contohnya, dia melakukan aksi lelang jersey balap miliknya.

Lelang itu sendiri bertujuan untuk membantu keperluan medis penanganan COVID-19 terutama di Jogja dan proses lelang dilakukan dichannel Youtube Sheva.

Alexandra Asmasoebrata

Apa yang membuat Alexandra Asmasoebrata bisa berada di balik kemudi mobil balap? Pertanyaan ini mungkin muncul di kepala saat pernah melihat sosok wanita cantik ini saat masih berada di lintasan balap.

Jawabannya sederhana, yaitu pada masa kanak-kanak, Andra, sapaan akrab Alexandra, sangat senang bermain bombom car.

Pada masanya, Alexandra Asmasoebrata merupakan pionir yang mendobrak dikotomi antara pria dan wanita dalam dunia olahraga.

Namun, tentu saja, tidak ada maksud dari Alexandra Asmasoebrata untuk menjadi pioner dalam perbedaan tersebut.

Hanya jalan karier yang kemudian membuatnya kebetulan menjadi contoh bahwa wanita juga mampu berada di balik kemudi di lintasan balap.

Dalam kisahnya, ibunya yaitu Sofia Muri Mardiana, melihat anak gadisnya ini sangat pandai menghindari tabrakan bermain bombom car bersama kedua saudaranya yaitu Ahmad Zulkarnaen dan Elly Widyawati.

Dari sanalah sang ibu memiliki firasat bahwa Andra punya bakat dari ayahnya, Alex Asmasoebrata.

Sejak saat itulah, mereka (pasangan suami istri ini) kemudian mendampingi, mengiringi, dan mencurahkan semua perhatian dan kasih sayang untuk membantu Andra menekuni dunia balap.

Hasilnya, seperti sudah diketahui, Andra kemudian menjadi perhatian baik di nasional maupun internasional.

Kisah Andra dalam dunia otomotif (balap) memang tidak terlepas dari dorongan orangtua, terutama ayahnya yang juga pembalap nasional.

"Saya saat masih kecil malah bercita-cita menjadi dokter," kata Andra dalam sebuah wawancara di media massa nasional pada 2017 silam.

Ketika kecil, keinginan alamiah seorang anak seperti Andra tentu sama halnya dengan anak-anak seusianya ketika itu.

Meski demikian, garis hidup berkata lain. Andra justru terjun di sirkuit, sebuah olahraga yang sejak dulu bahkan hingga saat ini masih sangat identik sebagai olahraga kaum pria.

"Ayah yang mendorong saya, pertama di balap gokart," katanya lagi dalam wawancara tersebut.

Tahun pertama kali mengenal dunia balap yaitu di gokart terjadi pada 2001, ketika usianya masih 11 atau 12 tahun. Saat itu pula, dia baru lulus SD dan kemudian ke tingkat SMP kelas 1.

Selain memang kerap mondar-mandir ke Sentul untuk menyaksikan balap mobil atau sekadar melihat latihan, Andra kemudian akhirnya terjun latihan.

Hari pertama latihan itu pun diakui dirinya sendirian yang perempuan, sedangan semuanya laki-laki.

"Aku takut. Cewek sendirian, nggak bisa nyetir,aku takut! Jadi sebenarnya aku menolak pada waktu itu bukan karena aku takut mencoba gokart dan balapan, tapi karena malu."

Namun demikian, semua itu hanya satu dari momen yang kemudian membuatnya melangkah lebih jauh. Dia berlatih dan terus berlatih.

Mengikuti kejuaraan hingga ke tingkat nasional. Menurut Andra, tidak ada momen di mana dirinya memutuskan untuk menjadi atlet.

Semua mengalir begitu saja. Dari gokart hingga ke formula, sebuah perjalanan yang luar biasa jika memikirkan bahwa dirinya adalah wanita.

Pada masanya, dia menjadi satu-satunya atlet balap wanita baik di Indonesia maupun di Asia.

Dalam kariernya, Andra yang kini telah berusia 33 tahun dan sudah pensiun dari dunia balap, menorehkan sejumlah prestasi.

Di antara prestasinya adalah Juara 1 National Kart Championship (2002), Juara 1 National Kart Championship (2005), peringkat ke-13 World Championship Junior rotax max (2005), dan pole position China Formula Campus Asian Division (2005).

Andra juga ikut serta dalam Formula Renault di tingkat Asia, yang membawanya pada penghargaan berupa Juara II Asian Formula Renault (AFR) 2011.

Sabrina Sameh

Lady bikers sebutan kekiniannya. Perempuan mengendarai motor memang jarang-jarang terlihat. Maklum, dunia motor sangat identik dengan kaum laki-laki.

Tetapi, di zaman sekarang sepertinya tidak perlu merasa aneh lagi karena wanita juga bisa masuk ke dalam dunia motor.

Mengapa? Tidak luar biasa juga jawabannya, karena wanita juga memiliki kebebasandalam pengembangan diri.

Bukan sekadar gagah-gagahan tentunya karena seorang lady bikers membuktikan bahwasanya ia juga memiliki kemampuan berkendara, baik itu motor balap biasa atau jenis motor lainnya seperti motor gede (Moge).

Mereka memiliki nyali yang besar saat mengendarai motor khususnya di lintasan balap tentunya. Nyali inilah yang ada di dalam diri Sabrina Sameh.

Ya, nama ini sudah tidak asing lagi tentunya. Apalagi dengan ditambah paras yang cantik dan menawan, wanita di atas tunggangan (motor) menjadi pemandangan yang kontras.

Dan, yang kontras biasanya selalu menarik mata dan keingin tahuan kita.

Sabrina Sameh sudah menyukai dunia motor saat usianya belasan tahun. Bahkan dia mengambil "nomor" atau jenis balap motor yang terbilang cukup ekstrem yaitu drag bike.

Kariernya di drag bike profesional sudah dimulai sejak 2012 silam saat usianya masih 18 tahun.

Terjun ke drag bike sebagai aktualisasi diri atau keinginan untuk menyalurkan kesukaannya kepada balap motor saat dirinya bahkan masih duduk di sekolah dasar.

Perempuan kelahiran Jakarta, 26 Agustus 1994 ini pun membuktikan bahwa semua itu bukan hanya keinginan melainkan diperlihatkan dengan sukses meraih sejumlah prestasi.

Pembalap cantik Indonesia ini memiliki darah Mesir. Dan, publik sudah tahu dari namanya. Ya, dia adalah kakak dari artis cantik bernama Susan Sameh.

Awalnya adalah trek lurus dengan mengandalkan kualitas mesin motor tunggangannya. Dunia drag bike bahkan sudah ditekuni Sabrina Sameh ketika usianya baru 13 tahun.

Dari kelas 155cc, Sabrina Sameh kemudian naik level tunggangannya ke 200cc. Sejumlah prestasi diraihnya di antaranya adalah juara 1 Miss IMS dan juara 1 Miss Polytron.

Tidak cukup dengan menunggangi motor balap, Sabrina Sameh pun menjajal mobil balap dan tergabung dengan Toyota Team Indonesia (TTI).

Meski demikian, dia tidak meninggalkan dunia balap pertama yang disukainya yaitu drag bike.

Dengan parasnya yang cantik, bisa saja Sabrina Sameh terjun ke dunia selebritas seperti menjadi aktris. Toh, dia pernah berperan sebagai Sabrina dalam sientro "Anak Jalanan" yang tayang di RCTI.

Namun, dunia balap lebih kuat untuk membuatnya sebagai "lady biker".

Berikut adalah beberapa prestasi yang telah diraih Sabrina Sameh dalam kariernya di dunia balap: Peringkat 3 Trendipromo Mandira di Sirkuit Sentul kelas 155cc, peringkat kelima di kelas matic TU s/d 155cc pada event Suzuki Mega Camp Drag Bike 2013 di Sirkut Brigift.

Lalu peringkat 3 Tendipromo Mandira kelas 155cc, dan tentu juara 1 Miss IMS dan Juara 1 Miss Polytron.

Jadi, Sabrina Sameh patut untuk dijadikan anutan oleh beberapa kaum hawa. Sabrina Sameh di balap motor dan balap mobil membuktikan bahwa tidak ada perbedaan gender dalam dunia balap.

Aurellia Anjanie Permata Wangi

Namanya Aurellia Anjanie Permata Wangi. Nama yang indah dan khas putri Indonesia. Imut, selalu tersenyum lepas.

Dalam usianya yang masih 14 tahun, sosok pembalap belia ini siap untuk menekuni tantangan di sirkuit balap motor menjadi salah satu talenta kebanggaan Indonesia.

Nama akrabnya adalah Aurel. Baru-baru ini, namanya ada dalam daftar yang masuk seleksi Asia Talent Cup 2022.

Sekadar informasi, Asia Talent Cup adalah kompetisi untuk para youngster yang memiliki tekad dan kemampuan di dunia balap.

Bahkan, Asia Talent Cup merupakan ajang yang beberapa kali digelar bersamaan dengan MotoGP.

Tidak sembarangan bagi para pembalap muda untuk masuk daftar seleksi Asia Talent Cup. Aurel termasuk di antara pembalap Indonesia yang ikut seleksi tersebut, dan dia satu-satunya pembalap wanita.

Asia Talent Cup adalah pertemuan atau kompetisi para pembalap muda dari seluruh Asia. Seleksinya akan digelar rencananya pada 26 dan 27 Oktober 2021 nanti di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Ketatnya seleksi pun sudah dimulai di tahap pendaftaran. Total ada sektiar 400 pembalap dari 22 negara, tapi yang kemudian masuk daftar hanya 100, dengan 20 di antaranya dari Indonesia, termasuk Aurel.

Kabarnya, motor yang akan ditunggangi adalah motor bermesin yang identik dengan Moto3 seperti Honda NSF250R.

Bakat dan kemampuan mereka akan dilihat, di antaranya bagaimana keterampilan dan kemampuan berkendara.

Ya, semoga saja Aurel lolos seleksi dan terus mengibarkan nama Indonesia di pentas internasional.

Dengan usianya yang masih muda, Aurel adalah masa depan, bintang yang berpotensi bersinar di dunia balap di Tanah Air.

Bakatnya Aurel sudah terlihat sejak usia 6 tahun. Ketika itu, jenis motor yang dipilihnya justru motor cross.

Kisahnya berawal dari sebuah tim bernama Benteng Racing Tim (Tangerang) melihat potensi Aurel. Di bawah bimbingan sosok bernama Arie Juliadi pemilik dari Benteng Racing Tim, bakat Aurel pun diasah.

Dari motor cross, Aurel kemudian diarahkan ke balapan road race di kelas mini GP. Peralihan ini karena dalam motor corss kelas wanita memang tidak ada sehingga sulit baginya untuk menapaki karier.

Karena itulah, mau tidak mau dia pun mulai serius di road race. Meski belum meraih posisi pertama, dia selalu masuk kdalam tiga besar podium.

Dari dunia balap pula, dirinya bertekad untuk membuat bangga orangtuanya yang bekerja sebagai ojek online.

Aurel pun menjadi kebanggaan publik masyarakat Tangerang, Jawa Barat. Sebuah buleten kota tersebut memberikan judul Srikandi Balap Kota Tangerang yang bercita-cita tampil di MotoGP.

Keinginannya pun tidak main-main, "Ingin berprestasi di balap motor walau harus bersaing dengan pria," katanya.

Aurel telah memperlihatkan tekad tersebut. Pertama masuk 20 besar seleksi nasional menuju Asia pada 2019.

Dan, kini dia siap untuk mengikuti seleksi Asia Talent Cup. Dari sinilah, peluangnya suatu saat nanti ke MotoGP.

Sebuah akun di twitter pada Juli 2021 lalu pun memberikan komentar terkait masuknya Aurel ke seleksi Asian Talent Cup.

"Dari ke-19 pembalap Indonesia, ada satu-satunya bocah perempuan berusia 14 tahun asal Tangerang yang lolos praseleksi Asian Talent Cup 2022".

"Aurellia Anjanie Permata Wangi. Ah, cantik sekali namanya!"

Diandra Gautama

Gautama bukanlah nama yang asing di dunia balap Indonesia setelah Chandra Gautama mematrikan namanya di olahraga ini.

Kepiawaiannya di balik kemudi juga menurun ke ketiga anaknya, Diandra, Cassandra, dan Verandra.

Diandra Gautama sudah diperkenalkan ke dunia otomotif sejak usia belia, bahkan wanita kelahiran 1990 ini sudah masuk ke klub mobil sejak ia duduk di bangku SMP.

Baru kemudian saat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, Diandra Gautama bergabung dengan tim balap.

Istri dari Dito Triananda ini pun juga menekuni dunia modeling dan sering diminta berpose di depan kamera.

Beberapa prestasi juga sudah ibu anak satu ini dapatkan, salah satunya adalah juara umum di gelaran Mercedes-Benz Club indonesia Championship 3.200cc di Sentul, Bogor, pada 2013.

Indri Barbie

Perempuan berdarah Sunda ini sudah sejak SMA masuk ke dunia drag race tak resmi.

Bakatnya pun sempat mendapat lirikan dari beberapa tim drag race resmi di Indonesia.

Hingga akhirnya Indri diajak bergabung dengan tim resmi, Shit The Grid asal Bandung.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ibe (@indribarbie25official)

Dara yang memiliki nama lahir Indri Nurlia Sari ini juga sempat memperkuat beberapa tim seperti Wahana Baru Motor Bandung dan Tiara Racing Ciracas.

Soal prestasi, Indri membuktikan rider perempuan tak kalah dengan para pria salah satunya dengan memenangkan gelaran Free for All kelas FFA di Brigif Cimahi.

Ia juga sempat menghiasi layar kaca sinetron Indonesia saat menjadi salah satu pemeran di sinetron Anak Jalanan.

Raya Kitty

Raya Kitty pembalap wanita lainnya yang pantas dikedepankan. Kisah Raya Kitty mengawali karier di dunia balap pun tidak langsung mulus.

Jika sejumlah pembalap mendapatkan dukungan dari keluarga, Raya Kitty justru sebaliknya.

Wanita berparas cantik yang kini berusia 27 tahun tersebut sempat ditentang oleh keluarga terkait minatnya dalam dunia balap.

Namun, Raya Kitty tidak menyerah. Dengan segala upaya, dirinya memperlihatkan bahwa dia memiliki bakat dalam olahraga ini.

Raya Kitty tetap terus berlatih dan itu sudah dilakukannya sejak 2013. Dalam fase itu pula, Raya Kitty tampil di berbagai kota untuk berlomba.

Salah satu momen yang membuatnya semakin termotivasi adalah ketika meraih kemenangan di MP Serang Banten pada 2013.

Raya Kitty kemudian merambah ajang Road Race IMI Series pada 2015 dan sempat pula mengikuti ajang balap motor internasional.

Wajahnya yang cantik pun menjadi sisi lain yang menarik dari wanita kelahiran Bandung, 10 Februari 1994 ini.

“Kalau jatuh dari motor sih risiko, tapi kan saya menggunakan baju balap. Sampai saat ini sering jatuh tapi tapi tidak mengalami cedera sampai parah. Amit-amit jangan sampe deh,” kata Raya Kitty dengan logat sunda yang kental.

Wajahnya yang cantik pun sempat membawanya ke dunia layar kaca. Dia sempat mendapat peran dalam beberapa sinetro seperti Aku Anak Indonesia pada 2015.

Kemudian anak Anak Jalanan pada 2015-2017, hingga kemudian sinetron Anak Langit pada tahun 2017-2020.

Meski demikian, hatinya sudah begitu lama jatuh hati kepada dunia balap sehingga dirinya pun selalu kembali kepada dunia yang dicintainya ini.

"Aku juga nggak mau dibilang sekadar mau cari sensasi doang. Aku mau buktiin sama semua kalau aku mampu dan mau belajar sungguh-sungguh," katanya.

Raya Kitty pun memahami bahwa hidup tidak segalanya berjalan mulus. Seperti di trek lintasan harus ada yang coba dilaluinya.

Seperti kehidupan pribadinya, pernikahannya yang kandas setelah bercerai dengan pembalap Muhammad Abid Zia pada 2020.

Kini, Raya Kitty masih tetap tegak dan melanjutkan kariernya dalam dunia balap.

Beberapa aktivitasnya dia perlihatkan di media sosial sebagai pesan bahwa dirinya tidak pernah meninggalkan dunia yang sangat dicintainya.

Berita Haornas 2021 Lainnya:

Spesial Haornas 2021: Sejarah Pentingnya Tanggal 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional

Spesial Haornas 2021: 5 Legenda Atlet Putri Indonesia di Pentas Olahraga Dunia

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Hadiri Peringatan Haornas 2021, Presiden Joko Widodo Menyampaikan Harapan untuk Olahraga Indonesia

Hadiri Peringatan Haornas 2021, Presiden Joko Widodo Menyampaikan Harapan untuk Olahraga Indonesia

Dalam sambutannya di acara peringatan Haornas 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan untuk kemajuan olahraga Indonesia.

Spesial Haornas 2021: Serba Pertama dari Atlet Putri Indonesia

Spesial Haornas 2021: Serba Pertama dari Atlet Putri Indonesia

Dalam sejarah olahraga Indonesia, banyak atlet putri yang mampu meraih sesuatu yang pertama baik di kancah nasional maupun internasional.

Berpusat di Kaltim, Puncak Perayaan Haornas 2022 Akan Libatkan 20 Ribu Orang

Tahun ini, peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dipusatkan di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Valentino Rossi (1), Jorge Lorenzo (2), Marc Marquez (3), Maverick Vinales (4), dan Jorge Martin (5), semua terinspirasi karakter superhero dalam film. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Mengapa Banyak Bintang MotoGP Terinspirasi Karakter Superhero Film

Mulai Valentino Rossi hingga Jorge Martin, sejumlah pembalap MotoGP terinspirasi karakter-karakter pahlawan super dari komik atau film untuk merayakan kemenangan.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 18:44

Warna dasar hitam dipilih oleh Starcow Paris dan Kappa untuk koleksi jersey yang baru saja mereka rilis. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kerja Sama Starcow Paris dan Kappa untuk Jersey Kolaboratif

Starcow Paris dan Kappa merilis koleksi model jersey dalam jumlah terbatas.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:56

Aktris Sydney Sweeney menghabiskan satu hari di lintasan balap bersama juara NASCAR Cup Series 2023 Ryan Blaney. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Sydney Sweeney Sulit Lupakan Sensasi di Atas Mobil NASCAR

Aktris seksi Hollywood Sydney Sweeney terkesan dengan kehidupan cepat di lintasan balap mobil NASCAR.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:45

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero, 13 April 2024. (Foto: Instagram Erick Thohir/Grafis: Yusuf/Skor.id).

National

Erick Thohir Ungkap Kans Naturalisasi Emil Audero

Erick Thohir mengakui sudah lebih dari satu kali bertemu dengan Emil Audero.

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:29

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Barito Putera vs Persita Tangerang di Liga 1 2024-2025

Pertandingan Barito Putera vs Persita Tangerang akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Sabtu (23/11/2024).

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:21

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

China Masters 2024: Indonesia Sisakan Jonatan Christie dan Sabar/Reza di Semifinal

Jonatan Christie dan Sabar/Reza jaga asa Indonesia merebut gelar dari China Masters 2024 usai keduanya berhasil melangkah ke semifinal.

Arin Nabila | 22 Nov, 15:55

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: Klasemen Akhir Survival Stage, Dua Tim Indonesia ke Last Chance

Voin Donkey dan Bigetron Knights akan memperebutkan enam tiket tersisa menuju ke Grand Final PMGC 2024.

Gangga Basudewa | 22 Nov, 15:46

Mike Tyson akan membintangi film superhero unik Bunny-Man yang dibuat di Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Sylvester Stallone Sebut Mike Tyson Layak Diganjar Piala Oscar Usai Kalah dari Jake Paul

Aktor pemeran Rocky Balboa, Sylvester Stallone, menilai Mike Tyson menahan diri saat duel lawan Jake Paul di atas ring tinju.

I Gede Ardy Estrada | 22 Nov, 15:13

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia untuk kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Pro Futsal League 2024-2025 Periode Awal Musim

Pergerakan masuk dan keluarnya pemain dari 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 14:31

CEO PT Mitra Kreasi Garmen selaku pemilik merek Mills, Ahau (putih) bersama Pemilik klub asal Belgia FCV Dender, Sihar Sitorus, meresmikan kerja sama kedua pihak, November 2024. (Foto: Mills/Grafis: Yusuf/Skor.id)

National

Kontrak Dua Musim, Mills Jadi Apparel Resmi Klub Ragnar Oratmangoen FCV Dender

Kerja sama Mills dengan FCV Dender berkat koneksi Indonesia dan ingin memperkenalkan Indonesia di mata dunia.

Nizar Galang | 22 Nov, 14:26

Load More Articles