- Rider Repsol Honda Marc Marquez ingin ikut merasakan persaingan ketat sepanjang MotoGP 2020.
- Marc Marquez mengaku cemas dan marah karena hanya dapat menyaksikan balapan dari rumah.
- Marc Marquez ingin kembali ke trek jika kondisi lengannya sudah 80 atau 90 persen.
SKOR.id – Pembalap Repsol Honda Marc Marquez mengungkapkan dirinya makin termotivasi untuk dapat pulih lebih cepat setelah melihat persaingan dalam MotoGP 2020.
Seperti diketahui, MotoGP musim ini menjadi kejuaraan balap motor yang paling kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, khususnya sejak didominasi oleh Marc Marquez.
Setelah delapan putaran atau lebih dari setengah musim MotoGP 2020 digelar, belum bisa diprediksi siapa pembalap yang benar-benar bakal meraih titel juara dunia.
Pasalnya, saat ini pembalap di urutan 10 besar dalam klasemen sementara MotoGP 2020 sama-sama masih memiliki peluang untuk merebut gelar musim ini.
Bahkan sembilan rider yang berada di posisi 10 besar sudah merasakan podium setidaknya sekali dalam delapan seri, dan enam di antaranya meraih podium utama.
Peluang yang terbuka bagi 10 pembalap teratas membuat Marc Marquez bertekad pulih lebih cepat karena ingin merasakan ketatnya persaingan gelar musim ini.
“Menyaksikan balapan dari rumah menimbulkan rasa cemas, marah, tapi itulah yang harus Anda lakukan,” kata Marc Marcquez seperti dikutip Skor.id dari Crash.net.
“Melihat para rival tidak mencetak banyak poin di setiap balapan, membuat Anda ingin kembali secepatnya,” lanjut juara dunia MotoGP enam kali tersebut.
Gelandang PSS Sleman Bakal Bertani, Jika Liga 1 2020 Gagal Lanjut https://t.co/5jM3t6PQLy— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 3, 2020
Marquez, yang mengalami cedera tulang lengan kanan atas (humerus), awalnya dijadwalkan bakal kembali pada Grand Prix (GP) Catalunya, yang digelar 27 September lalu.
Namun, berdasarkan pertimbangan tim dan dokter, Marc Marquez harus beristirahat lebih lama agar patah tulang lengan kanan atas yang dialaminya benar-benar pulih.
Pembalap asal Spanyol ini pun tak ingin mengambil risiko lebih besar untuk kembali ke trek dalam waktu dekat, mengingat peluangnya untuk menjadi juara dunia sangat kecil.
“Secara mental dan fisik, saya merasa sangat baik. Saya ingin kembali ke trek secepatnya, tapi itu tidak mungkin. Saya pikir akan lebih cepat daripada yang direncanakan,” ujarnya.
Marc Marquez selalu memperlihatkan proses pemulihan melalui Instagram. Terakhir, ia memperlihatkan bahu kanannya di pijat oleh fisio terapis untuk memperkuat otot-ototnya.
“Mentalitas saya masih sama. Mencoba untuk berada pada batasannya, menguji kekuatan lengan, tetapi selalu dalam pemantauan dokter,” ujar Marquez.
“Ketika saya bisa kembali ke atas motor, maka pendekatan saya akan sama seperti sebelumnya, menyerang,” lanjutnya.
Absen panjang Marc Marquez disebabkan dirinya turun ke trek lebih cepat daripada waktu yang seharusnya.
Hal tersebut membuat cederanya mengalami stres berlebihan dan itu berakibat pada rusaknya pelat titanium yang terpasang untuk menyatukan tulang yang patah.
Peraih enam titel juara dunia di MotoGP itu tak ingin hal tersebut terulang dan ia ingin memastikan dalam kondisi terbaik saat kembali ke trek.
“Ketika saya kembali, saya harus berada di kondisi fisik yang bagus. Lengan saya harus berada di kondisi 80 atau 90 persen, dan berusaha tampil cepat sejak start,” kata Marquez.
Pada musim ini, satu-satunya pembalap yang bisa meraih kemenangan lebih dari satu kali adalah Fabio Quartararo.
Namun, pembalap Petronas Yamaha SRT itu hanya unggul delapan angka dari Joan Mir yang berada di urutan kedua klasemen dengan 100 poin.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
Kondisi Terkini Marc Marquez, Siap Tampil di MotoGP Aragon 2020
Marc Marquez: Tak Ada Pembalap yang Ingin Juara Dunia MotoGP 2020