SKOR.id – Saat ini menjadi waktu yang tepat untuk merayakan akhir persaingan epik dan memberikan selamat untuk Jorge Martin, juara dunia kelas utama, MotoGP, di Kejuaraan Dunia Balap Motor.&nbsp;Kebetulan, 2024 merupakan tahun ke-23 sejak kelas utama berganti nama dari 2-tak 500cc yang legendaris dengan mesin 4-tak berkapasitas lebih besar, MotoGP.&nbsp;Mungkin kini saatnya bertanya pada diri sendiri apa gunanya semua itu? Apa manfaat balap Grand Prix bagi produksi sepeda motor dan pengendara sepeda motor, khususnya dari sisi teknologi?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Sejauh Mana Transfer Teknologi MotoGP ke Sepeda Motor Produksi Massal &nbsp;Melanjutkan pertanyaan di atas, untuk mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda: pernahkah Anda memasang fairing “ground-effect” pada sepeda motor Anda sehari-hari? Lalu, apakah itu meningkatkan kemampuan berkendara Anda?Pertama, Anda bisa lihat sisi kemanusiaannya. Balap motor, seperti olah raga elite lainnya, baik di atas roda maupun tidak, memiliki fungsi penting: memberikan inspirasi dan melahirkan pahlawan. Orang membutuhkan pahlawan dan hal-hal yang dicita-citakan. Sebegitu pentingnya hal ini sehingga tidak boleh dianggap remeh.Jika faktor “pahlawan” penting, bagaimana dengan sisi teknis? Jika Anda membandingkan sepeda motor di lintasan Grand Prix dengan yang tersedia bagi pelanggan di dunia nyata, perbedaannya sangat besar.&nbsp;Mungkin MotoGP telah kehilangan arah dalam lima atau 10 tahun terakhir. Seperti yang dikatakan Fabio Quartararo, juara dunia MotoGP 2021 dari tim pabrikan Yamaha, baru-baru ini: “Mereka (motor-motor MotoGP) bahkan tidak terlihat seperti sepeda motor lagi.”<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_skor_special_Rahmat_Ari_Hidayat_Skor_id_ea5393dad7.jfif" alt="Boks skor special - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif"><figcaption>Sejumlah regulasi baru yang mulai diterapkan mulai musim 2027 akan mengubah total MotoGP. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Hubungan erat antara sepeda motor Grand Prix dan sepeda motor sport papan atas selalu menarik (dengan beberapa pengecualian seperti V8 imajinatif Moto Guzzi). Inilah sebabnya mengapa sepeda motor memiliki daya tarik yang lebih realistis dibanding Formula 1.&nbsp;Tidak seperti mobil F1, sepeda motor GP pada dasarnya masih bisa dipreteli dan disempurnakan dengan versi sepeda jalanan – setidaknya dulu.Berikutnya terjadi banyak fertilisasi silang. Teknologi mesin, sasis, suspensi, dan ban dikembangkan melalui balap dan diteruskan ke departemen produksi.&nbsp;Balapan tampaknya meningkatkan teknologi roda dua. Namun jika hal tersebut terjadi pada masa-masa awal sepeda motor, apakah masih demikian hingga saat ini?&nbsp;Faktanya, perkembangan teknis dalam balap selalu dibatasi oleh regulasi teknis. Kesuksesan Ducati di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir lebih didasarkan pada penemuan cara cerdas untuk menyiasati peraturan dibanding sains murni.&nbsp;Ambil contoh, spoiler di bawah lengan ayun belakang, yang mengelak dari aturan aerodinamis dengan menyebutnya sebagai alat pendingin ban. Padahal spoiler itu jelas-jelas juga memberikan tambahan gaya tekan (downforce).&nbsp;Melihat ke belakang, ada beberapa kasus ketika peraturan secara aktif menghambat perbaikan yang mungkin dilakukan. Misalnya, pada era tahun 1950-an, “garbage can fairing” alias fairing tong sampah dilarang dengan alasan masalah keselamatan karena konstruksinya yang lemah dan perilaku motor yang berbahaya saat angin melintang datang. Fairing itu akhirnya benar-benar menjadi tong sampah sejarah.&nbsp;Selanjutnya, full fairing yang dirancang dengan baik dan diuji di terowongan angin menawarkan keunggulan kinerja yang signifikan, belum lagi perlindungan cuaca yang sangat berharga baik di jalan raya maupun di trek.&nbsp;Sebagai pengganti fairing tong sampah dalam balapan dan untuk penggunaan jalan sehari-hari, pada era 1960-an sampai 1970-an muncul yang disebut fairing lumba-lumba, yang memperlihatkan roda depan. Namun kemudian fairing&nbsp;itu berubah fungsi menjadi hanya untuk gaya dan bukan efisiensi.Inovasi Sering Terhambat oleh AturanAturan juga membatasi eksperimen. Beberapa tahun yang lalu, mendiang Steve Harris – perancang sasis dan pembuat Harris-Yamaha yang dibuat di bawah lisensi pabrik – berbicara dengan penuh semangat tentang potensi desain semi-forward-leaning (semi-condong ke depan) untuk sepeda motor balap.&nbsp;Mungkin dia salah, tapi peraturan menghalangi publik untuk mengetahuinya. Daripada mendorong desain sepeda motor jalan raya, balap mungkin malah memperlambatnya.Adapun berbagai modul ground effect jelas berfungsi di lintasan balap, tetapi hanya jika Anda memiliki sudut kemiringan 60 derajat. Jadi sudah jelas: jangan mencobanya di rumah. Jika tidak, sebagian besar Anda akan mengalami lecet setelah kecelakaan.&nbsp;Mungkin semua hal teknis ini masuk akal pada track day bike, saat kecepatan dan sudut kemiringan membuatnya relevan.&nbsp;Balapan memang tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sesuatu yang sensitif. Dalam hal ini, sepeda motor juga tidak. Jadi mungkin publik harus merayakan kegilaan ini dan menantikan lebih banyak lagi musim depan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/uE8Ihq2y6oY?si=t6u97x3hzbW2ZA9V" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Di MotoGP, inovasi teknis membuat motor lebih cepat tetapi manfaatnya sedikit untuk motor harian.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Inovasi MotoGP Kian Lambat untuk Motor Produksi Massal 

SKOR.id – Huawei Watch GT 5 Series resmi dipasarkan di Indonesia. Peluncuran smartwatch tersebut digelar Kamis (3/10/2024) dalam acara Huawei Innovative Product Launch di Jakarta.&nbsp;Huawei Watch GT 5 Series hadir dengan dua varian berbeda, yakni Huawei Watch GT 5 dan Huawei Watch GT 5 Pro. Selain itu, Huawei juga menghadirkan seri Huawei Watch Ultimate terbaru.&nbsp;Lini produk ini menawarkan fitur kebugaran dan aktivitas fisik yang lebih akurat berkat sistem Huawei TruSense terbaru.&nbsp;Selain dapat mengoptimalkan aktivitas fisik, ketiga smartwatch terbaru Huawei juga memiliki rancangan yang memadukan desain klasik dengan fitur kesehatan dan olahraga yang canggih.&nbsp;Huawei Watch GT 5 Series juga menggunakan material kokoh dan memiliki durabilitas baterai hingga 14 hari, yang mendukung gerak aktif harian penggunanya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_8916595142.jpg" alt="Suasana konferensi pers peluncuran Huawei Watch GT 5 Series Kamis (3/10/2024) di Jakarta (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Suasana konferensi pers peluncuran Huawei Watch GT 5 Series Kamis (3/10/2024) di Jakarta (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>"Kami berterima kasih atas besarnya antusiasme masyarakat Indonesia menyambut peluncuran tiga varian terbaru Huawei Watch GT 5 Series dan Huawei Watch Ultimate di Indonesia," kata Huiler Fan, Country Head of Huawei Device Indonesia dalam acara peluncuran. &nbsp;"Ketiga produk terbaru ini merupakan wujud komitmen kami dalam menghadirkan inovasi yang solutif bagi kebutuhan masyarakat modern, yang makin peduli dengan kebugaran tubuhnya.""Bersama dengan komitmen teknologi berkelanjutan, Huawei akan terus mendukung gaya hidup sehat pengguna melalui pembaruan teknologi yang akan membuat produk-produk kami relevan bagi semua kalangan," ujar Huiler.Huawei Watch GT 5 Pro<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/HUAWEI_WATCH_GT_5_Pro_Dok_Huawei_7bebed0256.jpeg" alt="HUAWEI WATCH GT 5 Pro (Dok. Huawei)."><figcaption>Huawei Watch GT 5 Pro (Dok. Huawei).</figcaption></figure>Huawei Watch GT 5 Pro memiliki material premium dengan layar 1,43 inci Amoled Display&nbsp;yang terbuat dari sapphire glass yang tahan goresan.&nbsp;Huawei Watch GT 5 Pro hadir dengan dua ukuran, untuk ukuran 46 mm hadir dengan dua pilihan strap Black Fluoroelastomer dengan harga Rp4.599.000 dan abu-abu dengan Titanium Strap, yang dijual dengan harga Rp6.599.000.&nbsp;Huawei Watch GT 5 Pro 46 mm terbuat dari material premium titanium alloy aerospace-grade yang kokoh serta ringan.Memiliki tingkat daya tahan dan ketahanan goresan yang ditingkatkan hingga 200% sehingga aman saat digunakan berolahraga, termasuk olahraga ekstrem.&nbsp;Selain itu, Huawei Watch GT 5 Pro juga hadir dengan pilihan ukuran 42 mm, yang tersedia dalam varian White fluoroelastomer strap yang dijual seharga Rp5.999.000.Sedangkan varian White Ceramic dijual seharga Rp7.999.000 yang menggunakan material nano-microcrystalline ceramic.Material ini dikalsinasi pada suhu 1500 deralat Celcius selama 7 hari yang digabungkan dengan titanium alloy yang membuatnya sangat kuat dengan gold leaf pattern.Huawei Watch GT 5<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/HUAWEI_WATCH_GT_5_Dok_Huawei_44d80ebd5b.jpeg" alt="HUAWEI WATCH GT 5 (Dok. Huawei)."><figcaption>Huawei Watch GT 5 (Dok. Huawei).</figcaption></figure>Varian Huawei Watch GT 5 hadir dengan desain geometric aesthetic klasik, serta tersedia dengan dua pilihan ukuran yaitu 46 mm dan 41 mm.&nbsp;Huawei Watch GT 5 46 mm hadir dengan pilihan Blue woven strap dan Brown composite leather yang dijual&nbsp; seharga Rp3.599.000 dan hitam dengan fluoroelastomer strap yang dijual seharga Rp3.499.000.Sementara untuk varian 41 mm, Huawei Watch GT 5 hadir dengan pilihan warna brown woven strap dan White composite leather yang dijual seharga Rp3.599.000.Huawei Watch GT 5 Pro dan Huawei Watch GT 5 akan tersedia secara online di Huawei Official Store di Shopee, Tokopedia x TikTok Shop, Blibli, dan Lazada.&nbsp;Dukung Gaya Hidup SehatHuawei Watch GT 5 Series membawa serangkaian teknologi terkini yang mempermudah pemantauan kesehatan dengan menampilkan informasi secara lebih detail dan akurat.&nbsp;Smartwatch terbaru Huawei ini tidak tidak hanya dilengkapi teknologi canggih, tetapi juga dirancang dengan tampilan modis.&nbsp;Aktris dan presenter yang memiliki hobi olahraga, Fanny Ghassani, mengungkapkan desain Huawei Watch GT 5 Series sangat timeless dan cocok digunakan dalam setiap kesempatan.“Saya sangat terkesan saat pertama melihat tampilan Huawei Watch GT 5 Series, jarang sekali sebuah smartwatch mengusung desain mewah dan cocok digunakan untuk tiap acara apa pun, termasuk saat berolahraga maupun acara formal.” &nbsp;“Selain itu, yang membuat saya terkesan fitur kesehatan dan olahraganya sangat lengkap dan akurat,” ucap Fanny saat acara Huawei Innovative Product Launch.Huawei Watch GT 5 Series dilengkapi warna strap kekinian dan lebih dari 10.000 pilihan watch face yang playful dengan mengusung desain geometric aesthetic klasik.Dengan material premium, smartwatch ini memiliki durabilitas tinggi dan bisa digunakan untuk berbagai aktivitas fisik mulai dari golf hingga diving.&nbsp;Pantau Kesehatan Fisik dan Emosional&nbsp;Lini produk Huawei Watch GT 5 Series menghadirkan berbagai fitur canggih yang dapat memberikan informasi seputar kesehatan fisik dan keseimbangan emosional.&nbsp;Setelah menghadirkan integrasi monitoring kesehatan melalui Huawei TruSense, Huawei Watch GT 5 Series dapat memantau kesehatan pengguna secara akurat.Contohnya seperti Pulse Wave Arrythmia Analysis, yaitu pola detak jantung yang tidak teratur, pemantauan SpO2, pemantauan tidur, denyut jantung, hingga pemantauan stres dengan lebih akurat.&nbsp;Untuk varian Huawei Watch GT 5 Pro, dilengkapi dengan aneka fitur pemantauan kesehatan yang lebih komplit, serta EKG (Electrocardiogram), yang dapat menganalisis detak jantung dengan lebih akurat.Huawei Watch GT 5 Series juga hadir dengan fitur Emotional Wellbeing Assistant. Fitur ini dapat membantu memantau kesehatan emosional, sehingga kesehatan mental bisa lebih stabil dan terjaga.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_502c09d85d.jpg" alt="Fitur &quot;Emotional Wellbeing&quot; pada smartwatch Huawei Watch GT 5 Series direpresentasikan oleh figur kartun panda yang lucu, dengan mimik sesuai kondisi emosional pemakainya (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Fitur "Emotional Wellbeing" Huawei Watch GT 5 Series direpresentasikan oleh figur panda lucu, dengan mimik sesuai kondisi emosional pemakainya (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Fitur Olahraga Level Pro dengan Data Lebih Presisi&nbsp;Huawei Watch GT 5 Series juga mengakomodasi penggemar olahraga outdoor yang memadukan konsentrasi dan petualangan.&nbsp;Pengguna yang menyukai aktivitas lari dapat memanfaatkan fitur on-wrist running form analysis untuk meningkatkan teknik lari agar lebih optimal.&nbsp;Tersedia pula fitur cycling navigation bagi pengguna yang senang bersepeda, yang memberikan informasi rute aman sesuai preferensi pengguna.Lengkap dengan topografi jalur yang presisi berkat teknologi GPS Sunflower Positioning System.“Sebagai pencinta olahraga, saya sangat terpukau dengan fitur olahraga lari outdoor di Huawei Watch GT 5 Series,” ujar aktor Billy Davidson yang juga hadir dalam acara itu.&nbsp;“Tidak hanya mengusung desain mewah, fitur pemantauan olaharaga larinya pun sangat akurat dan yang paling saya suka ada hasil analisis form lari kita yang menghindari kita dari cedera.”&nbsp;“Selain itu, pilihan mode olahraganya juga lengkap banget, selain lari buat memantau performa gym saya juga sangat membantu,” kata Billy.Fitur Golf MonitoringUntuk varian Huawei Watch GT 5 Pro, terdapat fitur golf monitoring. Huawei Watch GT 5 Pro menyediakan 3D Golf course maps sebanyak 15.000 lapangan secara global.Tersedia 157 lapangan golf di Indonesia, mengukur jarak ke hole, green direction, green slope, dan arah angin yang komprehensif bagi para pencinta golf untuk meningkatkan level permainannya.&nbsp;Selain itu, Huawei Watch GT 5 Pro juga dilengkapi dengan mode driving untuk para pemula.Mode ini membantu pengguna mengukur swing tempo, kecepatan swing, backswing, dan downswing yang membantu pengguna untuk memperbaiki pukulan-pukulan berikutnya.&nbsp;Selain memberikan efektivitas saat berolahraga, jam canggih ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghitung jumlah asupan kalori melalui aplikasi StayFit.Tahan Hingga Kedalaman 40 Meter&nbsp;Pada seri Huawei Watch GT 5 Pro,&nbsp; terdapat fitur yang mendukung freediving hingga kedalaman 40 meter untuk eksplorasi bawah laut.&nbsp;Selain cocok untuk diving, fitur yang tersedia di seri Huawei Watch GT 5 juga ideal untuk mengoptimalkan aktivitas trekking atau trail run yang mendukung penggemar olahraga yang menantang, dan eksplorasi pengalaman baru yang menyenangkan.Huawei Watch GT 5 Series ini juga dilengkapi dengan smart feature yang dapat mendukung kegiatan aktif pengguna.&nbsp;Seri terbaru Huawei Watch GT 5 menawarkan pengoperasian yang seamless, serta kemudahan berbagi momen spesial kepada orang lain lewat fitur easy sharing.&nbsp;Ketiga seri smartwatch baru Huawei ini juga menghadirkan qwerty keyboard, yang memudahkan pengguna dalam mengetik pesan langsung di layarnya.&nbsp;Ada pula fitur Panggilan Bluetooth dan balasan cepat WhatsApp. Seperti seri smartwatch Huawei sebelumnya, Huawei GT 5 dapat terkoneksi dengan smartphone.Huawei Watch Ultimate<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/HUAWEI_WATCH_Ultimate_Dok_Huawei_0f855c81a9.jpeg" alt="HUAWEI WATCH Ultimate (Dok. Huawei)."><figcaption>Huawei Watch Ultimate (Dok. Huawei).</figcaption></figure>Smartwatch ketiga yang dihadirkan dalam acara Huawei Innovative Product Launch adalah Huawei Watch Ultimate, yang hadir dengan material Zirconium Liquid Metal dan ceramic bezel berwarna ganda.&nbsp;Terdapat pula tambahan strap dari bahan nylon yang mendukung penampilan. Huawei Watch Ultimate menghadirkan lebih dari 10.000 watch faces, yang&nbsp; bisa disesuaikan dengan berbagai gaya pilihan sehari-hari.&nbsp;Huawei Watch Ultimate dijual mulai saat peluncuran, Kamis (3/10/2024), dengan harga Rp12.999.000.&nbsp;Smartwatch ini juga bisa dibawa untuk diving hingga kedalaman 100 meter, bisa memantau aktivitas menyelam dengan lebih presisi berkat fitur Professional Buhlmann Diving Model &amp; Abundant Diving Mode.Untuk fitur golf monitoringnya tersedia peta lapangan golf global dengan tampilan 3D Panoramic View.&nbsp;Fitur ini memberikan tampilan visual yang lebih imersif bagi para golfer, sehingga dapat menyusun strategi pukulan yang lebih tepat. Ada pula fitur AI Caddy untuk membantu efektivitas bermain golf.&nbsp;Smartwatch Pertama Huawei dengan Pemantauan Tekanan Darah Ambulatory (ABPM)&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/HUAWEI_WATCH_D2_Dok_Huawei_fa649c7cfa.jpeg" alt="HUAWEI WATCH D2 (Dok. Huawei)."><figcaption>Huawei Watch D2 (Dok. Huawei).</figcaption></figure>Pada acara Huawei Innovative Product Launch ini pula Huawei Device Indonesia secara resmi meluncurkan seri terbaru dari Huawei Watch D, yaitu Huawei Watch D2.Ini merupakan smartwatch Huawei pertama dengan pemantauan tekanan darah ambulatory (ABPM).&nbsp;Hal ini menandai langkah maju yang signifikan dalam teknologi yang dapat dikenakan, yang mewujudkan komitmen Huawei, "Health Forward".Jam tangan ini memberikan pengukuran tekanan darah yang akurat selama 24 jam, dan dilengkapi dengan Sistem Huawei TruSense untuk hasil yang lebih cepat dan lebih akurat.Selain itu, dengan satu ketukan, pengguna dapat mengukur hingga 9 indikator tubuh dan membuat laporan Health Glance.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9csHUBniH5g?si=sCCEGzMGSDDcYEdV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Huawei Watch GT 5 Series unggulkan fitur kesehatan dan olahraga dalam desain mewah.

Fashion

Huawei Luncurkan Tiga Smartwatch Terbaru di Indonesia

SKOR.id – Skorer mungkin sudah tidak asing dengan istilah challenge yang diterapkan dalam dunia olahraga.&nbsp;Biasanya sistem challenge ini diterapkan oleh cabang-cabang olahraga yang menggunakan net saat memainkannya. Misalnya bulu tangkis, tenis, voli, sepak takraw, dan lain-lain.Skorer mungkin bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya sistem challenge dalam olahraga? Sejak kapan opsi challenge diterapkan dalam olahraga?Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Bicara soal challenge, tidak lepas dari teknologi yang mendukungnya, yaitu&nbsp;Hawk-Eye.&nbsp;Terobosan ini mulai dikembangkan oleh Paul Hawkins dan David Sherry pada 2001 oleh perusahaan&nbsp;Hawk-Eye Innovations Ltd. di Winchester, Inggris.Hawk-Eye&nbsp;awalnya digunakan untuk keperluan penayangan televisi pada pertandingan kriket pada tahun yang sama dengan tahun pembuatannya.&nbsp;Teknologi ini mulai mendapat pamornya ketika diterapkan dalam olahraga tenis lapangan oleh International Tennis Federation (ITF) pada 2006.Sejak itu banyak cabang olahraga lainnya menyusul menggunakan teknologi&nbsp;Hawk-Eye, yang di antaranya untuk membantu memfasilitasi sistem&nbsp;challenge tersebut.Aturan ChallengeMeskipun pertandingan profesional telah lama menggunakan hakim garis dan wasit kursi, teknologi baru telah memungkinkan pemain untuk menantang (Bahasa Inggris:&nbsp;challenge) keputusan yang dibuat oleh hakim garis.Caranya yaitu dengan menggunakan kamera untuk memutar ulang momen yang menghasilkan poin melalui video dan membatalkan keputusan yang salah.&nbsp;Dalam artikel ini, Skor.id akan membahas prosedur&nbsp;challenge untuk memberi Skorer pemahaman komprehensif tentang bagaimana momen-momen penting ini berlangsung.Sistem Hawk-Eye<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_182cd47a43.jpeg" alt="Inilah beberapa cabang olahraga yang menggunakan teknologi Hawk-Eye (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah beberapa cabang olahraga yang menggunakan teknologi Hawk-Eye (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Sistem pemutaran ulang, yang dikenal sebagai Hawk-Eye, menggunakan sistem kamera untuk melacak lintasan bola tenis di lapangan dengan cermat.&nbsp;Kamera-kamera ini menangkap serangkaian gambar, yang kemudian diproses oleh komputer untuk membuat representasi 3D dari lintasan bola hingga menyentuh lapangan.Selain olahraga yang menggunakan net, teknologi ini digunakan dalam olahraga tim seperti kriket, rugbi, hingga sepak bola.&nbsp;Yang menarik, untuk olahraga tenis, satu pengecualian penting dalam penerapannya adalah pada turnamen lapangan tanah liat seperti Prancis Terbuka (French Open).Hal itu karena bola tenis meninggalkan bekas di tanah liat, sehingga wasit kursi masih mengandalkan bekas ini jika seorang pemain memutuskan untuk menentang keputusan.&nbsp;Sedangkan tenis AS Terbuka telah menerapkan panggilan garis elektronik untuk semua permainan, mengurangi kebutuhan akan hakim garis, dan mengubah peran wasit kursi menjadi pengelola sistem elektronik.Sistem Peninjauan Asisten Video (VAR)Meskipun saat ini tidak lazim seperti Hawk-Eye, beberapa turnamen tenis seperti Piala ATP telah mulai menggunakan sistem VAR.Tujuannya untuk membantu wasit membuat keputusan saat pemain menentang (challenge) situasi seperti pantulan ganda dan bola mengenai pemain atau net.&nbsp;Wasit akan menerima tayangan ulang pada tablet, dan kemudian dapat mengonfirmasi keputusan awal, membatalkannya, atau membiarkan keputusan berlaku jika tidak ada cukup bukti untuk membatalkannya.Keterbatasan: Jumlah&nbsp;ChallengeJumlah challenge yang diperbolehkan dalam beberapa cabang olahraga bisa berbeda-beda. Dalam hal ini tenis dijadikan contohnya.Dalam pertandingan yang menggabungkan teknologi tayangan ulang, tiap petenis diberikan tiga&nbsp;challenge yang tidak berhasil per set, dengan challenge tambahan jika set mencapai tie-breaker.&nbsp;Jika seorang petenis melakukan&nbsp;challenge dan berhasil, petenis tersebut tidak dikenai charge.&nbsp;Ini berarti bahwa, secara teori, seorang pemain dapat melakukan challenge dalam jumlah yang tidak terbatas selama mereka benar.Tetapi mereka hanya dapat melakukan tiga challenge yang tidak berhasil per set karena mereka dikenai charge setiap kali mereka salah. &nbsp;Challenge yang tidak digunakan tidak akan berlanjut ke set berikutnya.Dalam pertandingan menggunakan VAR, meski keputusan garis tidak dapat di-challenge karena turnamen tersebut juga menggunakan&nbsp;Hawk-Eye sebagai ganti hakim garis, petenis menerima tiga challenge yang tidak berhasil yang sama per set dan&nbsp;challenge tambahan jika set mencapai&nbsp;tie-breaker.Challenge dalam Bulu Tangkis<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_de9ae0c76e.jpeg" alt="Berikut ini adalah cara pengajuan challenge dalam bulu tangkis (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Berikut ini adalah cara pengajuan challenge dalam bulu tangkis (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Dalam bulu tangkis, dikutip dari situs PB Djarum,&nbsp;pemain yang mengajukan challenge&nbsp;harus menyampaikannya segera sesaat setelah keputusan diumumkan oleh wasit.Pemain dapat menyampaikan niatnya dengan cara mengangkat tangan.&nbsp;Lalu wasit pun mengangkat tangan pertanda mengajukan tayangan ulang instan kepada technical official.Jika dalam tayangan instan ternyata keputusan hakim garis atau wasit keliru, maka keputusan yang telah dibuat oleh wasit dianulir.Tetapi jika dalam tayangan instan ternyata keputusan hakim garis atau wasit benar, maka keputusan yang telah dibuat wasit bersifat tetap.Pemain bulu tangkis juga tidak dapat sesering mungkin mengajukan challenge.&nbsp;Tiap pemain atau pasangan hanya dapat mengajukannya maksimal sebanyak dua kali challenge saja dalam tiap game.Jika permintaan tayangan ulang instan benar, pemain atau pasangan tidak kehilangan atas tayangan instan.&nbsp;Tetapi jika hasil challenge atau review dari tayangan ulang instan tidak berhasil, pemain atau pasangan akan kehilangan satu kesempatan untuk pengajuan tayangan ulang instan.Para pemain atau pasangan tidak akan kehilangan haknya, jika wasit yang mengajukan review tayangan ulang.Waktu: Kapan&nbsp;Challenge Dapat DilakukanPemain hanya dapat melakukan challenge saat permainan telah berhenti. Apakah poin berakhir atau pemain sengaja menghentikan permainan untuk menantang keputusan, challenge hanya dapat dilakukan saat permainan dijeda.&nbsp;Jika pemain menunggu terlalu lama untuk menantang, wasit kursi dapat menolak permintaan challenge.Putusan: Hasil&nbsp;ChallengeJika permainan ditinjau secara elektronik, keputusan menjadi final dan tidak dapat ditantang lagi.&nbsp;Jika hakim garis awalnya menyatakan pukulan "masuk," tetapi Hawk-Eye menyatakan pukulan itu sebenarnya "keluar," poin diberikan untuk pemain/tim penerima bola.&nbsp;Sebaliknya, jika hakim garis awalnya menyatakan pukulan "keluar," tetapi Hawk-Eye menunjukkan pukulan itu sebenarnya "masuk," poin didapatkan oleh pemain/tim yang memukul bola.&nbsp;Dalam skenario itu, jika wasit kursi memutuskan bahwa pukulan itu tidak dapat dikembalikan, wasit dapat memberikan poin kepada pemain yang memukul bola.KesimpulanTeknologi Hawk-Eye telah mengubah permainan dalam olahraga sejak awal tahun 2000-an.&nbsp;Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga telah berkembang untuk makin mengandalkan teknologi guna mengurangi kesalahan manusia.&nbsp;Challenge menambah kegembiraan dan drama pertandingan, dan kini, ketika Anda menyaksikan pertandingan yang mendebarkan, Anda telah dibekali pemahaman lebih mendalam tentang cara kerja challenge.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/A7X_cq9PZas?si=j9YyajNQwh4pZTjG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bicara soal challenge, tidak lepas dari teknologi yang mendukungnya, yaitu Hawk-Eye.

Mengenal Sistem Challenge dalam Dunia Olahraga

SKOR.id – Sejumlah riset menunjukkan bahwa selama pandemi (sekitar tahun 2020-2021), golf menjadi pilihan olahraga yang diminati banyak orang.&nbsp;Fenomena yang disebut sebagai "Pandemic Golfers" ini meningkatkan jumlah pegolf baru di Indonesia menjadi lebih dari 200 ribu pegolf.&nbsp;Dengan lebih dari 100 lapangan golf yang tersedia, olahraga ini menjadi populer di berbagai kalangan, termasuk generasi muda.&nbsp;Berdasarkan studi dari Bright Indonesia, industri peralatan dan aksesori golf di Indonesia juga diperkirakan tumbuhan sebesar 5% per tahun dan mencapai nilai lebih dari 1 miliar dolar AS pada 2028.&nbsp;Melihat tren positif tersebut, Garmin memperkenalkan Approach Z30, sebuah laser range finder yang membawa teknologi canggih ke dalam genggaman para pegolf Tanah Air.Approach Z30 hadir dengan teknologi canggih dan integrasi ke dalam ekosistem golf Garmin, menawarkan pengukuran jarak yang presisi dan praktis.&nbsp;Alat ini ditargetkan untuk pegolf yang ingin memperbaiki handicap mereka dengan bantuan teknologi.&nbsp;Dengan fitur-fitur terkini seperti Plays Like Distance dan Hazard View, Approach Z30 memungkinkan penggunanya untuk lebih fokus pada permainan dan meningkatkan performa di lapangan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_7d5e65a2c8.jpg" alt="Suasana peluncuran Approach Z30 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Suasana peluncuran Approach Z30 Laser Range Finder (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Chandrawidhi Desideriani, Senior Marcom Manager Garmin Indonesia dalam konferensi pers Kamis (25/7/2024) di Jakarta menjelaskan mengenai kegunaan alat ini.“Pegolf pasti akan menyukai Approach Z30 yang terintegrasi dengan mulus ke dalam ekosistem Garmin Golf,” ujar wanita yang akrab disapa Andra itu. &nbsp;“Anda tidak perlu lagi menebak jarak ke pin karena Z30 akan memberikan pengukuran cepat dan akurat, serta menampilkannya di smartwatch atau smartphone Anda yang kompatibel.”“Perangkat ini juga sangat andal ketika digunakan sendiri tanpa terhubung ke ekosistem," ia menambahkan."Berkat kecepatannya dan akurasinya, Approach Z30 merupakan tambahan yang luar biasa untuk setiap pegolf," ujar Andra.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_ebc1a52025.jpg" alt="Garmin Golf Eco System (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Garmin Golf Eco System kini dilengkapi dengan Approach Z30 (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Pada kesempatan tersebut Andra juga menjelaskan berbagai teknologi yang disematkan kepada Approach Z30 Laser Range Finder:1. Pengukuran Jarak KilatDengan kemampuan mengukur hingga 400 yard dan enam kali pembesaran, Approach Z30 memberikan pembacaan jarak yang cepat dan akurat.&nbsp;Bahkan, ada getaran saat mengunci target, sehingga golfer penggunanya mengetahui secara pasti posisinya secara presisi.2. Seamless IntegrationMelihat hasil pengukuran langsung di smartwatch atau aplikasi Garmin Golf. Visualisasi pin dan situasi sekitar green menjadi lebih mudah dan jelas.3. Garmin Golf EcosystemMemanfaatkan fitur Range Relay dengan menghubungkan Approach Z30 ke aplikasi Garmin Golf, atau smartwatch seperti Approach S70, Approach S62, Approach S42, fenix 7 series, epix (Gen 2) series, MARQ (Gen 2) Collection, dan lainnya.4. PlaysLike DistanceFitur ini menyesuaikan jarak pukulan dengan perubahan elevasi, densitas udara, dan kecepatan angin. Sehingga, pengguna tahu pasti bagaimana lambungan bola dalam berbagai kondisi.5. Mode TurnamenTerdapat indikator eksternal yang menunjukkan bahwa perangkat hanya menyediakan data sesuai regulasi turnamen.6. Fitur Find My GarminJika pengguna lupa meletakkan Approach Z30 ketika bermain di lapangan, pengguna bisa melacak lokasi terakhirnya melalui aplikasi Garmin Golf.7. Baterai&nbsp;Masa pakai hingga satu tahun dengan baterai jenis CR2 dan tiap menyalakan perangkat, pengguna bisa melihat indikator baterai melalui reticle perangkat.8. Adaptif&nbsp;Didesain untuk semua kondisi cuaca, Approach Z30 punya rating IPX7 yang tahan terhadap hujan ringan hingga sedang, angin, dan sinar matahari.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_51a9997a7e.jpg" alt="Approach Z30 Laser Range Finder (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Approach Z30 Laser Range Finder (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Ekosistem Garmin GolfSelain menawarkan laser range finder, Garmin juga menyediakan ekosistem golf yang dapat digunakan untuk permainan golf di driving range maupun green course.Driving RangeKetika di driving range pengguna dapat menganalisis tiap pukulan dengan teknologi radar canggih, sehingga mengetahui gerakan mana yang perlu diperbaiki.&nbsp;Garmin menyediakan Approach R10, sebuah portable launch monitor yang dapat membantu sesi latihan dengan melacak lebih dari selusin metrik golf baik di rumah, driving range, maupun lapangan indoor.&nbsp;Selain itu, Approach CT10 yang merupakan sensor pelacak klub dengan fitur on/off&nbsp;otomatis yang canggih, memberikan daya tahan baterai hingga 4 tahun.Green CourseKetika di lapangan, pengguna dapat memanfaatkan pemosisian GPS yang akurat dan data lapangan terbaru sehingga mendapatkan informasi jelas untuk setiap hole bahkan ketika bermain di lapangan baru.&nbsp;Approach Z30 adalah alat yang tepat untuk pengguna bermain di lapangan, maupun digunakan ketika turnamen.&nbsp;Pengguna juga tetap dapat menggunakan Approach CT10 untuk melengkapi statistik permainan golf.Caddie di Pergelangan TanganLayaknya seorang caddie, smartwatch golf Garmin seperti Approach S70, Approach S62, Approach S42, dan Approach S12 adalah pendamping yang ideal untuk pegolf baru atau berpengalaman.Sebab, alat ini dilengkapi fitur virtual caddie yang berisi informasi lapangan terperinci, hazard yang teridentifikasi dengan jelas, dan jarak ke green untuk menentukan club yang harus digunakan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_d8f8a29155.jpg" alt="Approach Z30 Laser Range Finder (Kunta Bayu Waskita/Skor.id)."><figcaption>Approach Z30 Laser Range Finder (Kunta Bayu Waskita/Skor.id).</figcaption></figure>Database Golf pada SmartphoneAplikasi Garmin Golf menyediakan banyak status data lapangan seperti akurasi drive, drive terpanjang, green in regulation (GIR), dan putt per hole (PPH).&nbsp;Selain itu, aplikasi ini juga dapat menampilkan analisis drive, approach shot, chip shot, akurasi putt, dan catatan tiap pukulan agar bisa menilai titik pendaratan dan arah pukulan.&nbsp;Dengan berlangganan mulai dari Rp159.000 per bulan atau Rp1.549.000 per tahun, pengguna dapat menikmati fitur premium.Seperti Home Tee Hero, green contour, turnamen mingguan dengan para jagoan dari seluruh dunia, dan menyimpan klip video ayunan pukulan dari Approach R10 atau kamera smartphone di cloud.Approach Z30 Laser Range Finder ini dibanderol dengan harga Rp6.999.000, sudah termasuk baterai.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0GznXSiOhBQ?si=PODtAIErWdiHGuOO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Approach Z30 Laser Range Finder dibanderol Rp6.999.000, sudah termasuk baterai.

Approach Z30 Meluncur di Indonesia, Tambahan Baru Ekosistem Golf Garmin

SKOR.id –&nbsp;Formula 1 (F1) telah menyewa Sphere Las Vegas dan lokasi di sekitarnya untuk meramaikan rangkaian balapan akhir pekan ini, pada 17–19 November 2023 waktu Indonesia.Namun selama nanti beroperasi, Sphere diminta untuk tidak mengganggu perhatian para pembalap saat berlomba.Salah satu permintaan adalah tidak menampilkan tanda atau lampu apa pun yang dapat memicu kebingungan. Khususnya warna merah, kuning, dan biru, yang biasanya dicari para pembalap pada panel lampu di sisi lintasan.Sphere sendiri merupakan venue hiburan next generation yang dihadirkan oleh Sphere Entertainment Co. dengan bentuk bola raksaasa dan dilengkapi serangkaian teknologi 4D multi-sensorik yang menakjubkan.Pada Oktober, Sphere Las Vegas viral di media sosial karena tampilannya yang megah dengan permainan visual LED yang memukau saat menjadi venue konser dari band kenamaan asal Irlandia, U2.&nbsp;F1 sejak awal negosiasi sangat tertarik untuk memasukkan Sphere sebagai bagian dari latar trek, meskipun hal itu belum selesai ketika tata letaknya disepakati.Permukaan luar struktur tersebut, yang dikenal sebagai Eksosfer, adalah layar LED terbesar di dunia, dan beroperasi sepanjang waktu.Sphere Las Vegas sangat terlihat dari kokpit mobil dan keresahan pun timbul, karena dikhawatirkan perhatian Max Verstappen dan kawan-kawan jadi terganggu.Tati pengelola Sphere telah bekerja sama dengan FIA dan F1 dalam upaya menghindari masalah yang timbul selama balapan GP Las Vegas berlangsung.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CzrX_dbtrS2"></oembed></figure>Joel Fisher selaku penanggung jawab atas kesepakatan antara Sphere Las Vegas dan F1, mengatakan bahwa segala upaya telah dilakukan untuk memastikan tidak akan ada masalah.“Semuanya aman. Tentu saja, kami akan mematuhi segala persyaratan FIA dan memastikannya,” katanya kepada Motorsport.com.“Mereka datang ke sini pada malam hari dan menguji berbagai warna dan benda berbeda di sana. Dan kami tahu apa yang tidak boleh kami tunjukkan. Jadi kami memiliki show runner untuk melakukan semua itu.""Akan ada cuplikan langsung, ada helm, ada kartu pengemudi, ada iklan, ada hal-hal semacam itu, dan beberapa kejutan lainnya,” imbuh Fisher.Pemilik F1, Liberty Media, menyatakan bahwa balapan mobil paling bergengsi di dunia ini bakal memanfaatkan The Sphere Las Vegas untuk tahun-tahun yang akan datang.“Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Sphere, dan saya pikir kami akan memiliki lebih banyak program,” kata CEO Liberty Media, Greg Maffei.“Sebagian karena kami tidak tahu apakah Sphere akan selesai, dan sebagian lagi karena kami terburu-buru untuk menyelesaikannya.”&nbsp;“Kombinasi tersebut menyulitkan program untuk tahun ini. Tapi saya pikir di tahun-tahun mendatang, akan ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan,” tutur Maffei.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-qTpSxWlkKg?si=9Gv46juKle_RMAGW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

F1 telah menyewa Sphere dan lokasi di sekitarnya untuk meramaikan rangkaian balapan Grand Prix Las Vegas 2023 akhir pekan ini.

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Latest Articles - teknologi

Mengapa Inovasi MotoGP Kian Lambat untuk Motor Produksi Massal

Huawei Luncurkan Tiga Smartwatch Terbaru di Indonesia

Mengenal Sistem Challenge dalam Dunia Olahraga

Approach Z30 Meluncur di Indonesia, Tambahan Baru Ekosistem Golf Garmin

F1 GP Las Vegas 2023: Sphere Dilarang Nyalakan Tiga Warna demi Jaga Fokus Pembalap