Mengapa Inovasi MotoGP Kian Lambat untuk Motor Produksi Massal

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Searah jarum jam: Aleix Espargaro di atas Honda RC213V, Marc Marquez dengan Ducati Desmosedici GP terbaru, dan juara dunia MotoGP Jorge Martin di atas Aprilia RS-GP. Desain motor MotoGP makin jauh dari motor harian. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Searah jarum jam: Aleix Espargaro di atas Honda RC213V, Marc Marquez dengan Ducati Desmosedici GP terbaru, dan juara dunia MotoGP Jorge Martin di atas Aprilia RS-GP. Desain motor MotoGP makin jauh dari motor harian. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.id – Saat ini menjadi waktu yang tepat untuk merayakan akhir persaingan epik dan memberikan selamat untuk Jorge Martin, juara dunia kelas utama, MotoGP, di Kejuaraan Dunia Balap Motor. 

Kebetulan, 2024 merupakan tahun ke-23 sejak kelas utama berganti nama dari 2-tak 500cc yang legendaris dengan mesin 4-tak berkapasitas lebih besar, MotoGP

Mungkin kini saatnya bertanya pada diri sendiri apa gunanya semua itu? Apa manfaat balap Grand Prix bagi produksi sepeda motor dan pengendara sepeda motor, khususnya dari sisi teknologi

Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Sejauh Mana Transfer Teknologi MotoGP ke Sepeda Motor Produksi Massal  

Melanjutkan pertanyaan di atas, untuk mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda: pernahkah Anda memasang fairingground-effect” pada sepeda motor Anda sehari-hari? Lalu, apakah itu meningkatkan kemampuan berkendara Anda?

Pertama, Anda bisa lihat sisi kemanusiaannya. Balap motor, seperti olah raga elite lainnya, baik di atas roda maupun tidak, memiliki fungsi penting: memberikan inspirasi dan melahirkan pahlawan. Orang membutuhkan pahlawan dan hal-hal yang dicita-citakan. Sebegitu pentingnya hal ini sehingga tidak boleh dianggap remeh.

Jika faktor “pahlawan” penting, bagaimana dengan sisi teknis? Jika Anda membandingkan sepeda motor di lintasan Grand Prix dengan yang tersedia bagi pelanggan di dunia nyata, perbedaannya sangat besar. 

Mungkin MotoGP telah kehilangan arah dalam lima atau 10 tahun terakhir. Seperti yang dikatakan Fabio Quartararo, juara dunia MotoGP 2021 dari tim pabrikan Yamaha, baru-baru ini: “Mereka (motor-motor MotoGP) bahkan tidak terlihat seperti sepeda motor lagi.”

Boks skor special - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif
Sejumlah regulasi baru yang mulai diterapkan mulai musim 2027 akan mengubah total MotoGP. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Hubungan erat antara sepeda motor Grand Prix dan sepeda motor sport papan atas selalu menarik (dengan beberapa pengecualian seperti V8 imajinatif Moto Guzzi). Inilah sebabnya mengapa sepeda motor memiliki daya tarik yang lebih realistis dibanding Formula 1. 

Tidak seperti mobil F1, sepeda motor GP pada dasarnya masih bisa dipreteli dan disempurnakan dengan versi sepeda jalanan – setidaknya dulu.

Berikutnya terjadi banyak fertilisasi silang. Teknologi mesin, sasis, suspensi, dan ban dikembangkan melalui balap dan diteruskan ke departemen produksi. 

Balapan tampaknya meningkatkan teknologi roda dua. Namun jika hal tersebut terjadi pada masa-masa awal sepeda motor, apakah masih demikian hingga saat ini? 

Faktanya, perkembangan teknis dalam balap selalu dibatasi oleh regulasi teknis. Kesuksesan Ducati di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir lebih didasarkan pada penemuan cara cerdas untuk menyiasati peraturan dibanding sains murni. 

Ambil contoh, spoiler di bawah lengan ayun belakang, yang mengelak dari aturan aerodinamis dengan menyebutnya sebagai alat pendingin ban. Padahal spoiler itu jelas-jelas juga memberikan tambahan gaya tekan (downforce). 

Melihat ke belakang, ada beberapa kasus ketika peraturan secara aktif menghambat perbaikan yang mungkin dilakukan. Misalnya, pada era tahun 1950-an, “garbage can fairing” alias fairing tong sampah dilarang dengan alasan masalah keselamatan karena konstruksinya yang lemah dan perilaku motor yang berbahaya saat angin melintang datang. Fairing itu akhirnya benar-benar menjadi tong sampah sejarah. 

Selanjutnya, full fairing yang dirancang dengan baik dan diuji di terowongan angin menawarkan keunggulan kinerja yang signifikan, belum lagi perlindungan cuaca yang sangat berharga baik di jalan raya maupun di trek. 

Sebagai pengganti fairing tong sampah dalam balapan dan untuk penggunaan jalan sehari-hari, pada era 1960-an sampai 1970-an muncul yang disebut fairing lumba-lumba, yang memperlihatkan roda depan. Namun kemudian fairing itu berubah fungsi menjadi hanya untuk gaya dan bukan efisiensi.

Inovasi Sering Terhambat oleh Aturan

Aturan juga membatasi eksperimen. Beberapa tahun yang lalu, mendiang Steve Harris – perancang sasis dan pembuat Harris-Yamaha yang dibuat di bawah lisensi pabrik – berbicara dengan penuh semangat tentang potensi desain semi-forward-leaning (semi-condong ke depan) untuk sepeda motor balap. 

Mungkin dia salah, tapi peraturan menghalangi publik untuk mengetahuinya. Daripada mendorong desain sepeda motor jalan raya, balap mungkin malah memperlambatnya.

Adapun berbagai modul ground effect jelas berfungsi di lintasan balap, tetapi hanya jika Anda memiliki sudut kemiringan 60 derajat. Jadi sudah jelas: jangan mencobanya di rumah. Jika tidak, sebagian besar Anda akan mengalami lecet setelah kecelakaan. 

Mungkin semua hal teknis ini masuk akal pada track day bike, saat kecepatan dan sudut kemiringan membuatnya relevan. 

Balapan memang tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sesuatu yang sensitif. Dalam hal ini, sepeda motor juga tidak. Jadi mungkin publik harus merayakan kegilaan ini dan menantikan lebih banyak lagi musim depan.

RELATED STORIES

Motor Tidak Perform Sepanjang MotoGP 2024, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins

Motor Tidak Perform Sepanjang MotoGP 2024, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins

Pembalap Yamaha Alex Rins mengalami masalah pengereman pada motor YZR-M1 yang membuat performanya tak maksimal sepanjang MotoGP 2024.

Jorge Martin: Bagian Depan Aprilia Lebih Baik daripada Ducati

Usai lap pertama dengan motor barunya, juara dunia MotoGP Jorge Martin memberikan komentar positif.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Florian Wirtz memakai nomor 7 di Liverpool. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Statistik Terbaik Pemain Nomor 7 Liverpool Sebelum Florian Wirtz

Statistik terbaik pemain nomor 7 sebelum Florian Wirtz, Kenny Dalglish dan Kevin Keegan luar biasa.

Pradipta Indra Kumara | 09 Aug, 12:20

Penyerang Slovenia, Benjamin Sesko, gabung ke Manchester United. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

5 Fakta Benjamin Sesko, Rekrutan Manchester United yang Terinspirasi Erling Haaland

5 Fakta seputar Benjamin Sesko, rekrutan baru Manchester United yang terinspirasi Erling Haaland.

Pradipta Indra Kumara | 09 Aug, 11:27

Bali United vs Persik Kediri di Super League 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Bali United vs Persik Kediri di Super League 2025-2026

Laga Bali United vs Persik Kediri akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (10/8/2025) petang WIB.

Rais Adnan | 09 Aug, 11:19

cover persib

Liga 1

Hasil Persib vs Semen Padang: Maung Bandung Tumbangkan Kabau Sirah

Persib berhasil meraih tiga poin pada laga perdana mereka di Super League 2025-2026.

Rais Adnan | 09 Aug, 10:37

PSIM Yogyakarta. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Mempermalukan Persebaya, Pelatih PSIM Harap Jadi Lima Besar Super League 2025-2026

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, girang kalahkan Persebaya Surabaya di Super League 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 09 Aug, 07:57

Cover bulu tangkis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Badminton

BWF World Championship: Kapan Medali Emas Terakhir Indonesia?

Kapan terakhir kali wakil Indonesia mampu meraih medali emas di kejuaraan bulu tangkis dunia, BWF World Championship?

Thoriq Az Zuhri | 09 Aug, 07:09

Persaingan perebutan Ballon d'Or 2025 didominasi PSG. (Hendy Andika/Skor.id)

World

Akhir Era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Nominasi Ballon d'Or 2025 Didominasi PSG

Tak ada lagi nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, nominasi Ballon d'Or 2025 didominasi PSG.

Pradipta Indra Kumara | 09 Aug, 05:43

I.League, identitas baru dari PT Liga Indonesia Baru atau LIB sebagai operator kompetisi sepak bola di Indonesia. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Hasil Persebaya vs PSIM Buka Peluang Boleh Ada Suporter Tandang di Super League 2025-2026

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menilai positif akurnya suporter PSIM dan Persebaya usai tuan rumah kalah.

Taufani Rahmanda | 09 Aug, 05:41

Nusantara Futsal League, identitas baru dari Liga Futsal Nusantara yang merupakan kompetisi futsal kasta kedua di Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Nusantara Futsal League 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap Putra dan Putri

Jadwal, hasil, dan klasemen Nusantara Futsal League 2025 putra-putri, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 09 Aug, 05:26

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 09 Aug, 05:18

Load More Articles