SKOR.id – Tetap aktif secara fisik adalah salah satu keputusan terbaik yang dapat Anda buat untuk menjaga kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan pedoman jelas yang berupaya memandu masyarakat mengenai seberapa banyak aktivitas fisik yang perlu mereka lakukan untuk memperoleh manfaat kesehatan yang signifikan.Aktivitas fisik tidak hanya membantu mencegah penyakit kronis, namun juga meningkatkan kesejahteraan mental dan berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik.&nbsp;Rekomendasi WHO tidak hanya menyoroti pentingnya perpindahan, namun juga melakukannya secara konsisten dan sesuai dengan kemampuan Anda. Pertanyaannya, tahukah Anda seberapa aktif Anda harus menjaga tubuh dan pikiran Anda?Rekomendasi WHO untuk Orang DewasaWHO menyarankan orang dewasa—berusia 18 hingga 64 tahun—harus melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang antara 150 dan 300 menit per minggu, atau antara 75 dan 150 menit aktivitas fisik intensitas kuat. Mereka juga dapat memilih untuk menggabungkan kedua jenis aktivitas, selalu dalam parameter ini.Aktivitas fisik aerobik adalah latihan yang melibatkan gerakan otot secara ritmis dan terkoordinasi dalam waktu yang lama. Beberapa contoh aktivitas aerobik di antaranya:jalan kaki, joging, lari, berenang, bersepeda, menari, berkebun, tenis (ganda), naik tangga, hingga menggunakan mesin kardio seperti treadmill.Selain itu, penting untuk memasukkan latihan penguatan otot yang melatih kelompok otot besar setidaknya dua kali dalam sepekan.&nbsp;Aktivitas seperti angkat beban atau yoga ini menawarkan manfaat kesehatan tambahan, seperti meningkatkan kekuatan dan mencegah masalah seperti hilangnya otot akibat usia.&nbsp;Banyak manfaat mengikuti rekomendasi ini:<ul><li>Meningkatkan kesehatan jantung (kardiovaskular).</li><li>Mengurangi insiden hipertensi, diabetes tipe 2 dan jenis kanker tertentu.</li><li>Berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, mengurangi gejala kecemasan dan depresi.</li><li>Meningkatkan kualitas tidur.</li></ul>Jika Anda mencari manfaat kesehatan yang lebih besar, WHO menyarankan untuk melakukan aktivitas aerobik sedang lebih dari 300 menit per pekan atau aktivitas aerobik intensitas berat selama 150 menit dalam seminggu.&nbsp;Namun yang terpenting adalah memasukkan olahraga secara konsisten ke dalam rutinitas harian Anda, baik itu berjalan kaki, bersepeda, melakukan pekerjaan rumah, atau berolahraga.Pentingnya Pola Makan yang SehatAktivitas fisik memang penting, namun tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pola makan seimbang. Pola makan bergizi tidak hanya meningkatkan performa saat berolahraga, tetapi juga membantu mencegah penyakit dan menjaga berat badan yang sehat.&nbsp;Oleh karena itu, memasukkan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, biji-bijian, dan lemak sehat sangat penting untuk menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh.&nbsp;Misalnya, protein tanpa lemak (seperti putih telur atau kalkun) meningkatkan pemulihan otot, sedangkan karbohidrat kompleks (seperti oat, kentang, atau nasi merah) menyediakan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas fisik.&nbsp;Lemak sehat seperti yang ditemukan dalam alpukat atau kacang-kacangan, juga sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.&nbsp;Di sisi lain, penting untuk membatasi konsumsi makanan ultra-olahan, gula dan lemak jenuh, karena hal ini dapat meniadakan manfaat olahraga dan berkontribusi terhadap masalah seperti obesitas dan kolesterol tinggi.&nbsp;Menerapkan gaya hidup aktif dan memadukannya dengan pola makan seimbang merupakan strategi efektif untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.&nbsp;Anda tidak harus menjadi atlet profesional; tindakan kecil sehari-hari, seperti memilih tangga daripada lift, dapat membuat perbedaan. Mengapa tidak memulainya hari ini? Tubuh dan pikiran Anda akan berterima kasih!&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ufl2LojeSQw?si=QG0vmUA-SdjbZUT_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id coba menjelaskan berapa menit aktivitas fisik yang harus Anda lakukan per pekan yang direkomendasikan WHO. 

All Culture

Durasi Aktivitas Fisik yang Disarankan WHO untuk Orang Dewasa

SKOR.id –&nbsp;Menurunkan berat badan menjadi tujuan banyak orang saat ini. Namun sering muncul pertanyaan tentang cara terbaik untuk mencapainya.&nbsp;Di antara banyak pilihan, yang paling populer adalah lari dan jalan cepat, dua aktivitas fisik yang efektif tetapi dengan karakteristik yang sangat berbeda.Meskipun sebagian orang lebih menyukai dinamisme dan intensitas lari, tidak sedikit pula yang memilih jalan cepat (brisk walking) sebagai alternatif yang lebih mudah diakses dan tidak terlalu menuntut.&nbsp;Namun manakah di antara keduanya yang lebih cocok untuk menurunkan berat badan secara efisien? Sebelum memilih antara lari atau jalan cepat, penting untuk memahami manfaat yang ditawarkan setiap aktivitas.Apa Itu Power Walking?Power walking adalah olahraga berjalan kaki dengan kecepatan dan gerakan lengan yang lebih aktif daripada jalan kaki biasa.Power walking merupakan bentuk latihan aerobik yang melibatkan berjalan dengan kecepatan tinggi, melibatkan kedua kaki dan lengan. Berbeda dengan jalan kaki biasa, latihan ini memerlukan langkah pendek, gerakan tersinkronisasi, dan postur tubuh yang benarUntuk melakukan power walking&nbsp;Anda bisa:*Menjaga postur tegak, dengan: meluruskan posisi punggung, bahu ke belakang, dan pandangan lurus ke depan.*Ayunkan lengan secara alami selaras dengan langkah kaki.*Ambil langkah cepat dan terarah.*Mendaratlah dengan tumit dan gerakkan kaki hingga jari kaki pada setiap langkah.*Disarankan untuk sedikit mengangkat ujung kaki untuk mengaktifkan otot seperti tibialis.&nbsp;*Pertahankan otot inti agar tetap aktif selama berjalan.Selain sebagai aktivitas fisik, power walking adalah pilihan ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas hidup. Manfaat power walking antara lain:*Membakar kalori dan menghilangkan lemak tubuh.*Meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol dan trigliserida.*Penguatan otot terutama pada tungkai, perut dan dasar panggul.*Perawatan sendi, karena dampaknya lebih kecil dibandingkan dengan berlari.*Meningkatkan kesehatan tulang.*Menjaga tekanan darah tetap stabil.*Mengurangi risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.Jalan cepat ini cocok bagi orang yang ingin memulai kebiasaan sehat atau belum berpengalaman melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.Aktivitas Apa yang Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan?Memilih antara lari dan jalan cepat bergantung pada tujuan dan tingkat kebugaran Anda. Meskipun kedua aktivitas tersebut membantu membakar kalori dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, keduanya memiliki perbedaan:*Berlari: Ini lebih menuntut dan memungkinkan Anda membakar lebih banyak kalori dalam waktu lebih singkat. Namun dampaknya lebih besar pada persendian, sehingga tidak dianjurkan bagi orang yang mengalami cedera atau masalah persendian. Selain itu, membutuhkan ketahanan fisik dan persiapan yang lebih besar.*Jalan cepat atau power walking: Meskipun membakar lebih sedikit kalori dibandingkan lari dalam jangka waktu yang sama, dampaknya yang rendah menjadikannya lebih mudah diakses dan berkelanjutan bagi sebagian besar orang. Ini juga merupakan pilihan yang lebih ramah bagi mereka yang memulai gaya hidup yang lebih aktif atau lebih menyukai aktivitas yang tidak terlalu menuntut.Kedua aktivitas tersebut bisa efektif untuk menurunkan berat badan jika dilakukan secara konsisten dan dilengkapi dengan pola makan seimbang. Misalnya, jalan cepat selama 30 menit bisa memberikan manfaat yang sama jika dilakukan setiap hari dan dengan intensitas yang tepat.Apa yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih?Aktivitas terbaik adalah aktivitas yang Anda nikmati dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Baik itu lari atau jalan cepat, yang penting tetap bergerak dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:*Tingkat kebugaran: Jika Anda seorang pemula, power walking adalah pilihan yang bagus.*Tujuan pribadi: Jika Anda mencari hasil yang lebih cepat dan dapat menangani intensitas yang lebih tinggi, lari mungkin cocok untuk Anda.*Jaga persendian Anda: Jika Anda memiliki masalah persendian atau ingin melakukan olahraga ringan, jalan cepat adalah alternatif yang ideal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ufl2LojeSQw?si=zPXxSFI_r8ijj0AK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id coba mengungkapkan mana di antara berlari atau jalan cepat yang paling efektif menurunkan berat badan.

Latest Articles - jalan cepat

Durasi Aktivitas Fisik yang Disarankan WHO untuk Orang Dewasa

Lari atau Jalan Cepat, Mana yang Efektif Turunkan Berat Badan