SKOR.id – Gatta Kusthi merupakan film drama olahraga romantis berbahasa Tamil India. Dirilis 2022, ditulis dan disutradarai oleh Chella Ayyavu.&nbsp;Film ini dibintangi Wisnu Vishal dan Aishwarya Lekshmi. Lagu film dan musik latarnya disusun Justin Prabhakaran. Kisahnya berlatar belakang olahraga Kusthi atau gulat khas India.Syuting diambil secara luas di Tamil Nadu termasuk Tenkasi, Chennai, Pallavaram, Courtallam, Ambasamudram, Pollachi, dan Kerala termasuk Alappuzha dan Palakkad.&nbsp;Gatta Kusthi yang dirilis di bioskop 2 Desember 2022 mendapatkan ulasan positif dari para kritikus dan menjadi sukses secara komersial.SinopsisVeera (diperankan Wishnu Vishal), yang dibesarkan sebagai seorang chauvinis laki-laki oleh pamannya Ratnam, sedang mencari pengantin wanita dengan persyaratannya sendiri.&nbsp;Wanita idamannya adalah yang berpendidikan lebih rendah darinya (tamat sampai kelas 8), berambut panjang, pendiam, dan penurut.Serta, tidak berencana berkarier karena harus mengabdikan hidupnya sepenuhnya untuk suaminya.&nbsp;Singkat cerita, Veera akhirnya menikahi Keerthi (Aishwarya Lekshmi), yang sifatnya bertolak belakang dengan ekspektasinya.&nbsp;Keerthi adalah seorang pegulat wanita yang pemarah, berambut pendek, dan merupakan lulusan universitas.&nbsp;Dia sebelumnya menolak menikah karena ingin fokus pada kariernya sebagai juara gulat.Namun, ayahnya terkena serangan jantung yang membuatnya berubah pikiran untuk segera menikah. Pamannya, Ganesan, kemudian menjodohkannya dengan Veera.&nbsp;Ganesan mengatur pernikahan dan meyakinkannya untuk berbohong tentang dirinya sendiri, serta berpura-pura menyesuaikan diri dengan tipe Veera.Oleh karena itu, dia harus memakai ekstensi rambut dan mengendalikan amarahnya. Keerthi kemudian menerima lamaran Veera.&nbsp;Dalam beberapa bulan, Keerthi harus menghadapi Veera yang rupanya kerap meremehkan wanita. Itu sesuai dengan doktrinnya sebagai seorang chauvinis laki-laki.&nbsp;Ketika Veera terancam dibunuh karena perselisihan politik, Keerthi menunjukkan sifat aslinya dan menyelamatkan nyawa Veera berkat teknik gulat yang dimilikinya.&nbsp;Hal ini membuat semua orang mengolok-olok Veera karena istrinya jauh lebih kuat dan “jantan” darinya.&nbsp;Ketika Ratnam, paman dari Veera, kembali dari penjara, dia mengacuhkan Keerthi.Sebab menurut Ratnam, Keerthi adalah wanita yang lebih rendah darinya sebagai pria. Keerthi yang emosi pun menampar Ratnam.&nbsp;Veera mengetahui hal ini dan menampar Keerthi serta mengusirnya dari rumah.&nbsp;Keerthi meninggalkan rumah dan bersumpah untuk kembali hanya ketika Veera menyadari kesalahannya dan menerima bahwa pria dan wanita adalah setara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bE_eidVLGZg?si=Zhfw5aOLHqvp1Ud6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Keerthi menyembunyikan identitasnya sebagai pegulat demi mendapatkan cinta Veera.

Films

Gatta Kusthi, Film tentang Gulat Tradisional India Berbalut Konflik Asmara

SKOR.id – Baru-baru ini nama aktor asal Indonesia, Ruy Iskandar, ramai diperbincangkan oleh para penikmat film Tanah Air.Hal itu karena Ruy tercatat sebagai salah satu pemeran dalam serial Netflix terbaru berjudul Avatar: The Last Airbender.Dalam film yang diproduseri oleh Albert Kim tersebut Ruy berperan sebagai Letnan Jee.&nbsp;Namun ternyata, sebelum tampil dalam film Avatar: The Last Airbender, Ruy sebelumnya pernah tampil dalam film komedi di Amerika Serikat bertema olahraga hoki es berjudul Benders.Dalam film yang rilis pada 2015 itu Ruy memerankan sosok bernama Sebalos, seorang atlet hoki es amatir.Serial sitkom Benders ini mengisahkan sosok empat sahabat di Queens, New York, yang hidupnya berkisar pada obsesi mereka terhadap olahraga hoki es.&nbsp;Meski tidak memiliki skill terbaik, mereka memiliki semangat untuk bermain di liga hoki es amatir setempat.Dan mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan masalah yang dapat memengaruhi keterlibatan mereka dalam tim mereka, The Chubbys.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/4Fp1zgjOgZ"></oembed></figure>Benders adalah sitkom Amerika Serikat yang dibuat oleh Tom Sellitti dan Jim Serpico.&nbsp;Pada tanggal 31 Maret 2015, serial ini dipesan oleh Independent Film Channel (IFC).&nbsp;Pemerannya selain Ruy Iskandar ada nama-nama seperti Chris Distefano, Steve Schirripa, Steve Greenstein, Andrew Schulz, Lindsey Broad, dan Mark Gessner.Tom Sellitti mengatakan Benders dan kisah-kisahnya terinspirasi oleh pengalamannya sendiri bermain hoki di atas es.&nbsp;“Kami punya jersey yang kami beli, dan itu seharusnya berupa peluru, namun malah terlihat seperti penis raksasa,” kata Sellitti.“Dan dari situlah (pertunjukan) dimulai, dan kami mulai bercerita dan menyatukannya,” Selitti menambahkan.“Olok-olok dan pembicaraan sampah teman-teman itu bagus, meskipun kemampuan hoki mereka tidak bagus,” aktor Andrew Schulz menimpali.&nbsp;“Namun, kita seharusnya menjadi orang yang mengerikan,” kata Schulz.&nbsp;“Mereka bertanya kepada kami saat audisi, seperti, 'Kalian bagus?'&nbsp;Dan kami menjawab, “Tentu saja, kami bagus.”“Kami harus menyewa konsultan untuk mengajari mereka cara bermain skate yang buruk,” kata salah satu pencipta, Jim Serpico.&nbsp;“Ternyata mereka terperosok ke dalam es, terjatuh, tidak tahu harus berbuat apa, dan kita membuang semua uang itu untuk konsultan,” ujar Serpico.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/8dP_RlDOjY"></oembed></figure>Sayangnya, serial Benders tidak bertahan lama. Ditayangkan perdana di IFC pada 1 Oktober 2015, kemudian pada 30 Desember 2015 serial tersebut dibatalkan oleh IFC.Serial ini hanya ditayangkan selama delapan episode dengan rating yang rendah.&nbsp;Final musim/seri, yang berlangsung pada 19 November 2015, hanya menarik minat 88.000 penonton.&nbsp;Sebelumnya IFC juga membatalkan Gigi Does It, serial komedi baru berperingkat rendah lainnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dC81L7S5VMU?si=L4OSeHY-x8kWALrw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dalam film yang rilis pada 2015 itu Ruy memerankan sosok bernama Sebalos, seorang atlet hoki es amatir.

Ruy Iskandar Pernah Berperan sebagai Atlet Hoki dalam Film Komedi di AS 

SKOR.id – Apa pun alasannya, tidak banyak film bertema olahraga yang dirilis saat ini. Film I, Tonya yang hadir pada 2017 lalu hanyalah satu dari beberapa contoh.Tapi tampaknya ada sejumlah film bertema seputar empat besar olahraga Amerika (american football, basket, baseball, dan hoki), yang tidak proporsional dibandingkan dengan genre lainnya.&nbsp;Untungnya, Netflix dapat membantu mengisi kesenjangan itu. Dan, film Amateur (dirilis 2018) merupakan langkah ke arah yang tepat untuk membuat lebih banyak film bertema olahraga.SinopsisSutradara: Ryan KooPenulis: Ryan KooBintang: Michael Rainey Jr., Josh Charles, Brian J. White, Sharon Leal, dan Corey Parker RobinsonTerron Forte (Rainey Jr.) yang berusia 14 tahun adalah seorang anak fenomenal. Ia sudah bermain untuk tim bola basket sekolah menengah setempat meski baru duduk di kelas delapan.Namun, timnya tidak memanfaatkan keahliannya, dan dia kehilangan kesabaran.Lantaran beberapa keadaan yang tidak diketahui, ayah Terron (White) menghubungi pelatih lokal (Charles) dari sekolah persiapan NCAA, yang menginginkan Terron bermain untuk timnya dan menjadi anak didik barunya.&nbsp;Penuh semangat, Terron bergabung dengan tim tanpa berpikir dua kali.&nbsp;Ia berharap dapat memberikan seluruh perhatiannya sambil mendapatkan bantuan untuk ketidakmampuan belajarnya di sekolah baru ini.&nbsp;Terron secara cepat menyadari bahwa tidak semua kaiernya tentang mengembangkan keterampilan basket.Latar BelakangJika Anda mengikuti olahraga atletik perguruan tinggi AS selama beberapa bulan terakhir, Anda pasti tahu Amateur mengambil keuntungan serius dari peristiwa terkini.&nbsp;Film tersebut tidak hanya dirilis setelah pertandingan Kejuaraan Nasional AS antara Villanova dan Michigan.Tetapi juga mengikuti gelombang skandal yang melibatkan banyak pemain bola basket perguruan tinggi di AS.Banyak pemain basket saat ini dan mantan pemain basket perguruan tinggi diberi ribuan dolar AS untuk bermain di sekolah tertentu.Serta, menandatangani kontrak dengan agen tertentu begitu mereka menjadi profesional.Mengutip program-program blue-chip seperti Duke, Kentucky, Arizona, North Carolina, dan masih banyak lagi yang menawarkan manfaat kepada pemain dan keluarga mereka.&nbsp;Sumber tertentu bahkan mengklaim FBI telah menyadap panggilan telepon melalui penyadapan dari pelatih Arizona, Sean Miller.Dia membahas pembayaran Deandre Ayton sebanyak 100.000 dolar AS (Rp1,5 miliar) untuk memastikan dia menandatangani kontrak dengan Wildcats.&nbsp;Namun media lain kemudian membantah laporan tersebut.Banyak pemain saat ini dan mantan pemain perguruan tinggi termasuk Markelle Fultz terlibat dalam narasi yang terus menyebar ini.Dan narasi ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.&nbsp;Film Amateur dari platform Netflix menangani masalah yang sama terkait amatirisme, menyoroti masalah yang makin nyata.Michael Rainey Jr.&nbsp;Bantu Pebasket Amatir&nbsp;Ryan Koo jelas memilih dan menyutradarai film ini dengan mempertimbangkan aksi di lapangan.&nbsp;Sangat sulit merekam aktivitas olahraga yang membutuhkan banyak keterampilan basket dalam film.Sebab, faktanya hampir tidak mungkin mengajari aktor untuk terlihat seperti pemain basket yang sah hanya dalam beberapa bulan latihan.&nbsp;Itu juga alasan mengapa begitu banyak studio yang secara default menayangkan film tinju.Lebih mudah mengajari seseorang melakukan shooting&nbsp;secara berurutan daripada mengajari mereka cara melakukan kombo crossover antar-kaki dengan ritme menjadi pukulan lompat mundur.&nbsp;Ada bentuk seni dalam bola basket yang tidak dapat ditiru dengan memainkan permainan tersebut hanya selama beberapa bulan.Menggunakan trik kamera agar terlihat seperti seseorang melakukan shooting adalah hal yang sangat membosankan.Untungnya, Amateur memiliki Michael Rainey Jr., dan dia bisa bermain basket dengan baik.Dia belum tentu merupakan aktor drama terbaik yang pernah Anda lihat sepanjang tahun, tetapi Koo memanfaatkannya secara efektif. Mewujudkan seorang remaja dengan aspirasi NBA.&nbsp;Keterampilan Rainey memungkinkan beberapa teknik kamera yang cerdas.Membatasi pemotongan dalam tiap adegan untuk memberikan aksi bola basket suatu keahlian tertentu yang biasanya tidak ada dalam film serupa.&nbsp;Kamera memperlambat dan mempercepat sambil menjaga aksi tetap koheren, menampilkan seni dan detail kecil yang terlibat dalam permainan.Anda masih akan melihat banyak permainan tidak masuk akal di detik-detik terakhir dan perayaan konyol, tetapi Amateur masih jauh lebih baik daripada yang biasa Anda lihat di lapangan.Tema Amateur Sangat Tepat WaktuPerdebatan soal apakah membayar atlet amatir itu benar atau tidak, masih menjadi topik yang banyak dibicarakan.Dan Amateur juga masuk ke dalam diskusi tersebut, menunjukkan bagaimana sistem memanfaatkan individu-individu berbakat mendapatkan uang yang tidak pernah dapat disentuh oleh individu-individu tersebut.&nbsp;Amateur membahas masalah ini sebagai sebuah paradoks yang melekat, menanganinya dengan peristiwa-peristiwa dalam film di mana tokoh utama menemukan jawabannya sendiri terhadap masalah tersebut.Film ini juga membahas gagasan bahwa sekolah persiapan NCAA ini hanya mendorong siswa melalui program mereka untuk mendapatkan pendanaan yang lebih baik.Menghilangkan kesempatan mereka mendapatkan pendidikan dan secara terang-terangan mengabaikan ketidakmampuan atau kondisi belajar apa pun.&nbsp;Masyarakat memperlakukan para atlet ini sebagai komoditas, namun para atlet tidak dapat memanfaatkan kesuksesan mereka.&nbsp;Kembali ke Film Olahraga KliseAmateur memiliki banyak set piece bagus dan diskusi terkait yang menjadikannya tontonan yang layak, tetapi Anda pasti akan menyadari kekurangannya.&nbsp;Anda akan melihat tim pengganggu yang membenci karakter utama segera muncul dalam setiap situasi yang dapat Anda bayangkan.&nbsp;Amateur mencoba yang terbaik untuk melampaui film bola basket pada umumnya, namun dengan frustrasi ia kembali ke kiasan yang sama yang telah Anda lihat berkali-kali, sehingga mengurangi kekuatan produk akhir.Amateur terkadang merasa seperti urusan beranggaran rendah, dan salah satu penanda utamanya adalah akting yang buruk — terutama dari aktor pendukung.&nbsp;Melakukan casting untuk film olahraga sangatlah sulit jika Anda menginginkan estetika yang realistis.&nbsp;Dalam hal ini, para casting beralih ke pencarian spesimen atletik dibandingkan para pemain spionase.Namun film tersebut masih memerlukan tingkat kepercayaan dramatis tertentu agar latihan tersebut dapat berfungsi sebagai sebuah film.Amateur bergulat dengan masalah ini, dan terkadang hal ini cukup terlihat.KesimpulanFilm ini jauh dari sempurna, tetapi Amateur adalah pengalih perhatian yang menyenangkan bagi penggemar olahraga yang memiliki pandangan pedas terhadap NCAA.Ryan Koo menggunakan aktor utamanya dengan tepat, menampilkan bakat olahraganya dengan cara yang akan menyenangkan penggemar bola basket.&nbsp;Kamera tetap berada di belakang untuk menampilkan semua tindakan, memungkinkan Anda melihat setiap masuk dan keluar serta persilangan.Film ini memiliki masalah, tetapi masih unggul dibanding kebanyakan film olahraga. Hanya itu yang diperlukan dalam kasus khusus ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/01W5cFTuWUk?si=rx1tGwTiU-LrClj3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Amateur merupakan langkah tepat untuk membuat lebih banyak film bertema olahraga.

Film Amateur, Kisah tentang Pebasket Muda yang Mengejar Impiannya

SKOR.id – Dream adalah film drama komedi olahraga Korea Selatan tahun 2023 yang ditulis dan disutradarai oleh Lee Byeong-heon, dibintangi oleh Park Seo-joon dan Lee Ji-eun.&nbsp;Film ini berkisah tentang Yoon Hong-dae, seorang pemain sepak bola yang menerima bekal disiplin dan diberi tugas menantang untuk melatih tim sepak bola nasional para tunawisma untuk Piala Dunia Tunawisma.&nbsp;Film ini dirilis secara teaterikal pada 26 April 2023 lalu.SinopsisPemain sepak bola Yoon Hong-dae (diperankan Park Seo-joon) dikisahkan terlibat dalam insiden tak terduga dan menerima masa percobaan disipliner.Tidak disangka, di sela menjalani masa hukuman, Hong-dae ditunjuk sebagai pelatih tim nasional sepak bola Korea Selatan yang tidak biasa.&nbsp;Sebab, tim ini terdiri dari para tunawisma. Beberapa di antaranya belum pernah memegang bola sebelumnya, atau mereka menunjukkan perilaku eksentrik dan menantang.&nbsp;Mereka memiliki misi untuk berkompetisi dalam ajang Piala Dunia Tunawisma.Hong-dae awalnya skeptis dan rewel, namun perlahan-lahan mulai terbiasa dengan perannya sebagai pelatih.Ia juga menjadi semacam bintang TV berkat sebuah film dokumenter yang secara bersamaan difilmkan tentang dia dan tim oleh videografer Lee So-min (diperankan oleh penyanyi selebriti Korea IU) , yang kariernya juga lesu.&nbsp;Hong-dae menerima tawaran menggiurkan yang berarti meninggalkan peran kepelatihannya, namun dia tetap bertahan dan bergabung kembali dengan tim untuk kompetisi tersebut.Film ini didasarkan pada peristiwa nyata, yang diyakini sebagai Piala Dunia Tunawisma 2010, dan tim tersebut terbang ke Eropa.&nbsp;Meski tim tidak memenangkan Piala, penampilan mereka di pertandingan terakhir berhasil merebut hati penonton dan penonton dokumenter.&nbsp;Karier Lee So-min dan Hong-dae direhabilitasi kembali di Korea Selatan, dan Hong-dae terlihat kembali memasuki liga utama sepak bola pada urutan terakhir.&nbsp;Kedua pemeran utama, yang sejak awal tidak menyukai satu sama lain, tidak menjalin hubungan asmara.CastPemeran Utama:<ul><li>Park Seo-joon sebagai Yoon Hong-dae, seorang pelatih sepak bola.</li><li>Lee Ji-eun sebagai Lee So-min, seorang calon sutradara, yang membuat film dokumenter tentang tim</li></ul>Pemeran Pendukung:<ul><li>Kim Jong-soo sebagai Kim Hwan-dong</li><li>Ko Chang-seok sebagai Jeon Hyo-bong</li><li>Jung Seung-gil sebagai Son Beom-soo</li><li>Lee Hyun-woo sebagai Kim In-sun</li><li>Yang Hyun-min sebagai Jeon Moon-soo</li><li>Hong Ahn-pyo sebagai Young-jin</li><li>Heo Joon-seok sebagai Hwang In-guk, sekretaris jenderal klub</li><li>Lee Ha-nui sebagai Byeong-sam</li><li>Lee Ji-hyun sebagai Jin-ju</li><li>Baek Ji-won sebagai Sun-ja, ibu Hong-dae</li></ul><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/K3-BRYP1Iis?si=iTn5FEI3dit7cMsS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Beberapa di antara pemain Tim Piala Dunia Tunawisma Korea belum pernah menyentuh bola.

Dream, Kisah Perjuangan Pelatih Korea Membentuk Tim Piala Dunia Tunawisma

SKOR.id – Ketika Asha Gond pertama kali mulai bermain skateboard, para tetangga di desanya, wilayah Janwar, India Tengah, terkejut.&nbsp;Mereka mendesak orangtua dari gadis remaja tersebut untuk menyibukkannya dengan pekerjaan rumah atau menikahkannya.&nbsp;Tiap ia berjalan melewati desa dengan skateboard di tangan, mereka akan mengejeknya dan melontarkan komentar yang meremehkan.&nbsp;“Bermain skateboard adalah untuk anak laki-laki,” kata Gond, yang kini berusia 24 tahun dan sudah menjadi atlet skateboard, mengenang perkataan penduduk desanya di masa lalu.Bermain skateboard bukanlah hal yang umum di kota-kota di India, apalagi di daerah pedesaan terpencil seperti tempat tinggal Gond.&nbsp;Skatepark (taman untuk skateboard) di desanya dibangun oleh seorang aktivis sosial asal Jerman. Hal ini memicu hasratnya untuk bermain skateboard yang mengubah hidupnya.Hasrat yang terus dikejar Gond, meskipun ada norma-norma patriarki yang kaku di desanya, dan yang telah membawanya ke kejuaraan di luar negeri.Ini adalah kisah yang luar biasa tentang bagaimana sebuah skatepark dapat mengubah kehidupan seorang gadis dan seluruh komunitas.Dan, ini juga merupakan plot dari film Netflix berjudul Skater Girl yang dirilis pada 11 Juni 2021 lalu.&nbsp;Film ini&nbsp;disinyalir terinspirasi dari kisah Gond, menceritakan perjalanan seorang gadis remaja pedesaan India yang menemukan hasrat&nbsp;dan&nbsp;mengubah hidupnya&nbsp;dengan bermain skateboard.Hal itu terjadi setelah orang Barat membangun taman&nbsp;untuk bermain&nbsp;skateboard di desanya.Tetapi ia menghadapi tantangan dan rintangan ketika berusaha mengejar mimpinya&nbsp;untuk&nbsp;berkompetisi.Para pembuat film Skater Girl mengatakan ini adalah kisah fiksi dari kisah gadis-gadis yang bermain skateboard di India.&nbsp;Tapi Gond mengatakan itu adalah ceritanya dan pembuat film tidak pernah mendapatkan izinnya, meskipun mereka bertemu dengannya."Hal-hal yang mereka tunjukkan di trailer benar-benar terjadi pada saya," katanya kepada NPR dalam sebuah wawancara telepon.Alasan Pembangunan Skatepark di DesaJanwar adalah sebuah desa kecil berpenduduk sekitar 1.200 jiwa, terletak di tepi cagar alam harimau di negara bagian Madhya Pradesh.&nbsp;Komunitas suku yang disebut Adivasi berjumlah sekitar setengah dari populasinya.&nbsp;Sistem kasta kuno di India menurunkan Adivasi ke peringkat paling bawah dalam hierarki sosial dan mereka biasanya hidup terpisah dari masyarakat lainnya.&nbsp;Saat Gond beranjak dewasa, anak-anak Adivasi sepertinya tidak diperbolehkan bergaul atau bermain dengan teman-teman dari kasta yang lebih tinggi.&nbsp;Anak perempuan cenderung menikah dini dan tingkat melek huruf sangat rendah, terutama di kalangan perempuan.Kemudian muncullah skatepark yang dibangun oleh Ulrike Reinhard, seorang konsultan bisnis dan aktivis Jerman.&nbsp;Reinhard sebagian besar tinggal di India sejak tahun 2012, dan sebagian besar pekerjaannya berfokus pada pemberdayaan pemuda di daerah pedesaan.&nbsp;Dia telah memikirkan gagasan membangun sekolah di pedesaan India.&nbsp;Terinspirasi Skateistan, organisasi nirlaba internasional yang mempromosikan pendidikan dan kesetaraan gender melalui skateboard, Reinhard memutuskan membangun skatepark di Janwar.“Itu adalah sebuah eksperimen,” kata Reinhard. “Saya pikir, bisakah skatepark memicu perubahan dalam komunitas yang kaku dan tradisional seperti ini?”Untuk mengumpulkan uang bagi proyek tersebut, Reinhard menghubungi seniman di seluruh dunia untuk mengubah skateboard menjadi artboard yang kemudian dia lelang.Ketika dia mendapat dana, dia mendorong para penggemar skating dari seluruh dunia untuk datang ke Janwar untuk membantu membangun taman tersebut.&nbsp;Sekitar selusin orang datang dan membangun skatepark tersebut dengan bantuan para buruh di desa tersebut. Skatepark tersebut dibuka pada tahun 2015.Hasil akhirnya adalah sesuatu yang belum pernah dilihat atau bahkan didengar oleh sebagian besar penduduk desa.&nbsp;Gond mengatakan reaksi awalnya adalah "terlihat sangat aneh". Beberapa orang mengira itu adalah kolam renang, kata Reinhard.“Anak-anak datang dengan cepat dan menganggap skatepark itu keren,”&nbsp;Reinhard menambahkan.Namun beberapa orang dewasa meragukan niat Reinhard dan mulai menyebarkan rumor bahwa dia terlibat dalam perdagangan manusia.&nbsp;Ibu Asha Gond, Kamala, takut&nbsp;kepadanya.&nbsp;“Orang-orang akan mengatakan&nbsp;(Reinhard) akan menjual putri Anda dan Anda tidak akan bisa melihatnya lagi selamanya,” kata Kamala Gond, yang kemudian datang untuk mendukung proyek tersebut.Skate-aid nirlaba Jerman menyediakan gelombang pertama yang terdiri dari 20 skateboard.Reinhard tidak tahu cara bermain skateboard, jadi dia menunjukkan video YouTube kepada anak-anak di tablet untuk memulainya.“Pada awalnya, sulit untuk menjaga keseimbangan,” kata Gond.&nbsp;"Skateboard itu akan bergerak maju ketika saya menginjaknya. Saya pikir saya akan terjatuh dan menghancurkan wajah saya."Tapi begitu dia menguasainya, hanya itu yang terpikirkan oleh Gond.&nbsp;“Saya akan berbaring di tempat tidur pada malam hari dan memikirkan cara menggerakkan skateboard untuk melakukan trik tertentu,” katanya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qF5-ydHsJBk?si=hcSy1m-9TfdM2HD2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film ini disinyalir terinspirasi dari kisah nyata Asha Gond, atlet skateboard putri India. 

Skater Girl, Kisah Gadis India yang Mendobrak Tradisi Lewat Skateboard

SKOR.id – Banyak bintang film spesialis seni bela diri hebat yang pernah berperan sebagai pahlawan maupun penjahat.&nbsp;Film seni bela diri biasanya dibintangi oleh aktor atau aktris yang memiliki latar belakang pelatihan seni bela diri formal.&nbsp;Sering&nbsp;kali, pemeran utama film seni bela diri cenderung menjadi typecast untuk menggambarkan pahlawan.Sementara, yang lain mengambil jalur sebaliknya dan terutama berperan sebagai penjahat.Namun, beberapa bintang seni bela diri melakukan aksi juggling dengan pahlawan dan penjahat.&nbsp;Dalam kasus seperti itu, bintang film seni bela diri yang mengatasi dikotomi baik dan jahat secara seimbang berperan sebagai protagonis dalam satu film dan penjahat di film berikutnya.Dari aktor mapan hingga talenta yang sedang naik daun, beberapa bintang film seni bela diri terkenal karena memerankan pahlawan dan penjahat.​Beikut ini lima aktor yang pernah memerankan karakter baik maupun jahat dalam beberapa filmnya:1. Iko Uwais<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CtN9PJjJmbB"></oembed></figure>Iko Uwais membuat debut filmnya dalam film gareth Evans yang pertama kali menyutradarai Merantau.Dalam film tersebut aktor asal Indonesia ini berperan sebagai petarung silat yang naif namun tangguh, Yuda.Uwais kemudian meledak ke panggung dunia pada 2012 dengan film lanjutannya dan Evans, The Raid: Redemption, dengan Uwais berperan sebagai polisi terkemuka, Rama.&nbsp;Iko Uwais kemudian mengulangi perannya dalam The Raid 2 dan setelah itu mengambil banyak peran heroik lainnya.Misalnya dalam film Beyond Skyline dan Triple Threat, bersama dengan Wu Assassins dan Fistful of Vengeance dari Netflix.&nbsp;Uwais juga kerap berperan sebagai penjahat, tampil sebagai antagonis dalam Man of Tai Chi, Mile 22, Stuber, The Night Comes for Us, dan The Expendables 4.2. Joe Taslim<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CcxsYPvOrNW"></oembed></figure>Juara Judo asal Indonesia, Joe Taslim, terjun ke dunia film aksi sebagai sersan polisi yang berhati murni, Jaka, dalam The Raid: Redemption.Namun dalam waktu satu tahun, ia beralih memerankan Jah yang jahat dalam Fast &amp; Furious 6.&nbsp;Sejak saat itu, Taslim telah memerankan kedua pahlawan seni bela diri tersebut dan penjahat secara teratur.Seperti yang terlihat dalam perannya dalam film seperti The Swordsman&nbsp;dan perannya sebagai Sub-Zero di Mortal Kombat tahun 2021.&nbsp;Selain itu, Taslim juga memainkan karakter yang ambigu secara moral dengan keterampilan seni bela diri yang luar biasa.Termasuk dalam perannya sebagai pemimpin Tong Li Yong di serial Max Warrior dan perannya sebagai Ito dalam The Night Comes for Us karya Timo Tjahjanto.3. Dolph Lundgren<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0KIBYFR3vS"></oembed></figure>Dolph Lundgren dapat mengklaim sebagai tokoh antagonis definitif dari franchise Rocky, Ivan Drago, yang secara brutal dan tak acuh membunuh Apollo Creed (Carl Weathers) dalam Rocky IV.&nbsp;Lundgren juga membawa tubuhnya yang tinggi dan keterampilan karate yang kuat ke peran penjahat lainnya, seperti perannya sebagai Sersan Andrew Scott dalam franchise Universal Soldier.Tapi dia juga pernah menjadi pahlawan film aksi seperti Showdown in Little Tokyo, The Punisher tahun 1989, Bridge of Dragons, Skin Trade, dan Castle Falls.&nbsp;Peran Lundgren sebagai Gunner Jensen dalam franchise The Expendables juga membuatnya berpaling dari rekan satu timnya, hanya untuk bergabung kembali dengan mereka dalam sekuel The Expendables.4. Mark Dacascos<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CeKzUp_rBJo"></oembed></figure>Sepanjang kariernya yang panjang di film action, Mark Dacascos telah mengembangkan kepribadian yang ramah.Hal ini telah membantu Dacascos menjadi pahlawan yang selalu ceria dan bersemangat dalam film-film seni bela diri.Contohnya seperti Only the Strong, Drive, Brotherhood of the Wolf, Blade of the 47 Ronin, Wu Assassins dari Netflix. Juga perannya sebagai Kung Lao di Mortal Kombat: Legacy musim kedua.&nbsp;Pada saat yang sama, Dacascos tahu persis bagaimana menerapkan keterampilan seni bela diri dan karisma liciknya pada peran penjahat dalam film seperti China Strike Force, Cradle 2 the Grave, Code Name: The Cleaner.Juga, penampilannya sebagai Zero yang berlawanan dengan aktor protagonis Keanu Reeves dalam John Wick: Chapter 3 - Parabellum.​5. Scott Adkins<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2BuA-YKpbf"></oembed></figure>Jika berbicara tentang bintang seni bela diri yang berperan sebagai pahlawan dan penjahat, mungkin tidak ada yang melakukannya sesering Scott Adkins.&nbsp;Dan benar, karakter khas Adkins, Yuri Boyka dari waralaba film seni bela diri Undisputed, bisa dijadikan contoh.Dimulai sebagai penjahat dalam Undisputed 2: Last Man Standing dan menjadi anti-hero di Undisputed 3: Redemption dan Boyka: Undisputed.&nbsp;Adkins juga berperan sebagai pahlawan dalam film seperti film Ninja karya Isaac Florentine, Close Range, Hard Target 2, dan Eliminators.Perannya sebagai penjahat di anataranya dala film Wolf Warrior, The Expendables 2, Triple Threat, dan John Wick: Chapter 4.Sedangkan film Accident Man pada dasarnya membiarkan Adkins berperan sebagai pahlawan dan penjahat secara bersamaan.​<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/DfVT-igMs4U?si=1_FmbRAgvqwKLY6Z" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Iko Uwais, Joe Taslim, dan Dolph Lundgren menunjukkan kepiawaian akting mereka dalam film action.

5 Aktor Bela Diri yang Pernah Memerankan Pahlawan dan Penjahat dalam Film

SKOR.id –&nbsp;Pada Kamis (4/11/2024) Skor.id sudah memberikan ulasan mengenai film-film action yang akan beradar sepanjang bulan Januari-Juni 2024.Berikut ini adalah lanjutan artikel tersebut, membahas mengenai film-film yang akan dirilis pada bulan Juni-November 2024, dikutip dari Screen Rant.Ada nama aktor-aktor terkenal yang kerap bermain dalam film-film laga macam Will Smith, Martin Lawrence, hingga Denzel Washington. Berikut daftar selengkapnya:Bad Boys 4Tanggal Rilis: 14 Juni 2024Sutradara: Adil El Arbi, Bilall FallahPemeran: Will Smith, Martin Lawrence, Vanessa Hudgens, Alexander Ludwig, Paola Núñez, Eric Dane, Ioan Gruffudd, Tasha SmithGenre: Aksi, Petualangan, KomediAktor Will Smith dan Martin Lawrence memulai eksploitasi selanjutnya sebagai&nbsp;tandem&nbsp;polisi Mike Lowery dan Marcus Burnett dalam film Bad Boys 4.&nbsp;Aktor lainnya yang kembali ke seri keempat ini adalah bintang Bad Boys for Life Vanessa Hudgens dan Alexander Ludwig.&nbsp;Sutradara Adil El Arbi dan Bilall Fallah kembali mengarahkan sekuel ini yang akan tayang di bioskop 14 Juni 2024.Bad Boys 4 akan bersaing dengan film Disney, Inside Out 2, untuk mendapatkan tempat nomor satu.&nbsp;Dengan gaya mencolok khas sutradaranya, perpaduan aksi eksplosif dan olok-olok khas detektif tercinta ini diharapkan akan menggemparkan film musim panas sekali lagi.TwisterTanggal Rilis: 19 Juli 2024Sutradara: Lee Isaac ChungPemeran:&nbsp;Daisy Edgar-Jones, Glen Powell, Anthony Ramos, Brandon Perea, Daryl McCormackGenre: Action, Petualangan, ThrillerDaisy Edgar-Jones berperan sebagai pemburu badai yang terobsesi dengan angin puting beliung dalam Twister, sekuel warisan dari Twister tahun 1996, yang akan hadir pada 2024.Film ini berlatar beberapa dekade setelah Twister tahun 1996 yang dibintangi Helen Hunt dan Bill Paxton, duet protagonis pelacak badai.Daisy kemungkinan besar akan memerankan putri mereka yang berupaya mengikuti jejak sang ayah, menerapkan teknologi pendeteksi tornado yang canggih.&nbsp;Disutradarai oleh Lee Isaac Chung yang pernah sukses menyutradarai Minari, Twister kembali menyoroti wilayah Oklahoma yang dilanda tornado.Tentunya dengan cerita baru yang didasarkan pada ikatan emosional dengan film aslinya daripada dijadikan sekuel langsung.&nbsp;Badai mematikan dan rangkaian aksi yang memacu adrenalin memberi penghormatan kepada efek visual film orisinal Twister yang masuk nominasi Oscar.Transformers OneTanggal Rilis: 13 September 2024Entri animasi pertama dalam franchise film Transformers yang menguntungkan, prekuel Transformers One menceritakan hari-hari awal Cybertron.Termasuk peristiwa yang mengubah Optimus Prime dan Megatron menjadi musuh bebuyutan.&nbsp;Transformers One awalnya dijadwalkan untuk dirilis pada Juli 2024, tetapi telah diundur hingga 13 September 2024.&nbsp;Film ini disutradarai oleh Josh Cooley&nbsp;yang pernah mengarahkan Toy Story 4 dan menampilkan pengisi suara papan atas seperti Chris Hemsworth sebagai Optimus dan Scarlett Johansson sebagai Elita.Meskipun detail plot-nya tetap dijaga ketat, naskah dari veteran waralaba Barrer dan Ferrari bertujuan memberikan kisah asal usul yang menarik dan segar untuk karakter ikonik ini.&nbsp;Sempurna untuk pendatang baru dan penggemar lama, seri animasi perdana ini menjanjikan keseruan penuh aksi.Gladiator 2Tanggal Rilis: 22 November 2024Pertarungan epik akan kembali terjadi di Gladiator 2, yang tayang di bioskop pada 22 November 2024, atau lebih dari 20 tahun setelah film aksi orisinal arahan sutradara Ridley Scott mencetak rekor box office.&nbsp;Dengan kembalinya Scott sebagai sutradara, produksi sekuel ini sangat ditunggu-tunggu.&nbsp;Pembuatan film&nbsp;ini akan dimulai pada Maret 2023, tetapi mengalami penundaan.&nbsp;Aktor nominasi Oscar dalm film Aftersun (2022), Paul Mescal, mewarisi peran Lucius.Sedangkan Denzel Washington, berkolaborasi dengan Scott untuk pertama kalinya dalam 15 tahun.&nbsp;Bintang Mandalorian, Pedro Pascal, melengkapi daftar pemeran&nbsp;grade-A.&nbsp;Detail plot masih dirahasiakan, namun film aksi Gladiator 2 memiliki peluang besar untuk menggantikan pendahulunya yang meraih pendapatan kotor 500 juta dolar AS di seluruh dunia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OQgO481xd_g?si=9WhutIUBz_FbAVmn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Will Smith, Martin Lawrence, hingga Denzel Washington membintangi film-film 2024.

Daftar Film Action yang Rilis 2024 (Juni-November), Ada Sekuel Twister dan Gladiator

SKOR.id – Road to Boston merupakan sebuah film bertema olahraga lari maraton dengan dibumbui drama ala drakor.Ini merupakan film produksi Korea Selatan yang dirilis tahun 2023 serta ditulis dan disutradarai oleh Kang Je-gyu.Film ini dirilis di bioskop pada 27 September 2023, atau bertepatan dengan hari libur Chuseok di Korea.Road to Boston juga sudah beredar di bioskop-bioskop Indonesia sejak 4 Oktober 2023.&nbsp;Film ini dibintangi antara lain oleh Ha Jung-woo, Im Si-wan, Bae Seong-woo, dan Kim Sang-ho.Road to Boston bercerita tentang seorang pelari maraton asal Korea Selatan yang mengikuti Boston International Marathon pada tahun 1947 silam.Ajang Boston International Marathon yang berlangsung di Kota Boston, Amerika Serikat, merupakan lomba maraton pertama yang diadakan sejak Perang Dunia II.&nbsp;SinopsisSkenario film Road to Boston ini didasarkan pada kisah nyata pelari maraton Suh Yun-Bok dan pelatih kepalanya, Son Kee-Jung. Syuting dimulai pada 9 September 2019 dan selesai Januari 2020.Film ini menceritakan sosok Suh Yun-Bok, pelari maraton asal Negeri Ginseng yang saat itu masih berusia 24 tahun.&nbsp;Dua tahun setelah pembebasan Korea dari pemerintahan kolonial Jepang, ia kemudian mempersiapkan diri untuk tampil dalam ajang Boston Marathon ke-51.Yun-Bok berlatih dengan pelatih kepala Son Kee-Jung dan asisten pelatih Nam Seung-Ryong.&nbsp;Kee-Jung sendiri adalah seorang pelari andal, ia di antaranya pernah memenangkan medali emas pada Olimpiade Berlin 1936.Tapi, saat itu wilayah Korea masih berada di bawah kekuasaan kolonial Jepang, sehingga yang ia kenakan di dadanya adalah bendera Jepang.Kee-Jung sangat ingin muridnya menang dengan bendera Korea Selatan. Tapi tentu perjuangan ini tidak mudah.Tentunya banyak kesulitan yang dilalui sampai akhirnya mereka tiba di Boston satu minggu sebelum perlombaan dimulai.&nbsp;Apakah Suh Yun-Bok akan berhasil meraih juara pada lomba lari Boston International Marathon ini? Saksikan filmnya untuk menemukan jawabannya.Road to Boston (2023)Pemeran:<ul><li>Ha Jung-Woo sebagai Son Kee-Jung</li><li>Im Si-Wan sebagai Suh Yun-Bok</li><li>Bae Sung-Woo sebagai Nam Seung-Ryong</li><li>Hwang Ja-Neung sebagai atlet atletik klub</li><li>Jo A-Young</li><li>Park Eun-Bin (cameo)</li></ul>Sutradara: Je-kyu KangGenre: DramaDurasi: 1 jam 53 menitTanggal Rilis: 4 Oktober 2023<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/IKoPG2CoTfo?si=385ASxuvYfIZq10c" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film ini bercerita tentang atlet asal Korea Selatan yang mengikuti Boston International Marathon pada 1947.

Latest Articles - film