Skater Girl, Kisah Gadis India yang Mendobrak Tradisi Lewat Skateboard

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Film "Skater Girl" yang bercerita tentang gadis India yang gemar bermain skateboard, tayang di Netflix (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Film "Skater Girl", kisah gadis India yang gemar bermain skateboard, tayang di Netflix (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Ketika Asha Gond pertama kali mulai bermain skateboard, para tetangga di desanya, wilayah Janwar, India Tengah, terkejut. 

Mereka mendesak orangtua dari gadis remaja tersebut untuk menyibukkannya dengan pekerjaan rumah atau menikahkannya. 

Tiap ia berjalan melewati desa dengan skateboard di tangan, mereka akan mengejeknya dan melontarkan komentar yang meremehkan. 

“Bermain skateboard adalah untuk anak laki-laki,” kata Gond, yang kini berusia 24 tahun dan sudah menjadi atlet skateboard, mengenang perkataan penduduk desanya di masa lalu.

Bermain skateboard bukanlah hal yang umum di kota-kota di India, apalagi di daerah pedesaan terpencil seperti tempat tinggal Gond. 

Skatepark (taman untuk skateboard) di desanya dibangun oleh seorang aktivis sosial asal Jerman. Hal ini memicu hasratnya untuk bermain skateboard yang mengubah hidupnya.

Hasrat yang terus dikejar Gond, meskipun ada norma-norma patriarki yang kaku di desanya, dan yang telah membawanya ke kejuaraan di luar negeri.

Ini adalah kisah yang luar biasa tentang bagaimana sebuah skatepark dapat mengubah kehidupan seorang gadis dan seluruh komunitas.

Dan, ini juga merupakan plot dari film Netflix berjudul Skater Girl yang dirilis pada 11 Juni 2021 lalu. 

Film ini disinyalir terinspirasi dari kisah Gond, menceritakan perjalanan seorang gadis remaja pedesaan India yang menemukan hasrat dan mengubah hidupnya dengan bermain skateboard.

Hal itu terjadi setelah orang Barat membangun taman untuk bermain skateboard di desanya.

Tetapi ia menghadapi tantangan dan rintangan ketika berusaha mengejar mimpinya untuk berkompetisi.

Para pembuat film Skater Girl mengatakan ini adalah kisah fiksi dari kisah gadis-gadis yang bermain skateboard di India

Tapi Gond mengatakan itu adalah ceritanya dan pembuat film tidak pernah mendapatkan izinnya, meskipun mereka bertemu dengannya.

"Hal-hal yang mereka tunjukkan di trailer benar-benar terjadi pada saya," katanya kepada NPR dalam sebuah wawancara telepon.

Alasan Pembangunan Skatepark di Desa

Janwar adalah sebuah desa kecil berpenduduk sekitar 1.200 jiwa, terletak di tepi cagar alam harimau di negara bagian Madhya Pradesh. 

Komunitas suku yang disebut Adivasi berjumlah sekitar setengah dari populasinya. 

Sistem kasta kuno di India menurunkan Adivasi ke peringkat paling bawah dalam hierarki sosial dan mereka biasanya hidup terpisah dari masyarakat lainnya. 

Saat Gond beranjak dewasa, anak-anak Adivasi sepertinya tidak diperbolehkan bergaul atau bermain dengan teman-teman dari kasta yang lebih tinggi. 

Anak perempuan cenderung menikah dini dan tingkat melek huruf sangat rendah, terutama di kalangan perempuan.

Kemudian muncullah skatepark yang dibangun oleh Ulrike Reinhard, seorang konsultan bisnis dan aktivis Jerman. 

Reinhard sebagian besar tinggal di India sejak tahun 2012, dan sebagian besar pekerjaannya berfokus pada pemberdayaan pemuda di daerah pedesaan. 

Dia telah memikirkan gagasan membangun sekolah di pedesaan India

Terinspirasi Skateistan, organisasi nirlaba internasional yang mempromosikan pendidikan dan kesetaraan gender melalui skateboard, Reinhard memutuskan membangun skatepark di Janwar.

“Itu adalah sebuah eksperimen,” kata Reinhard. “Saya pikir, bisakah skatepark memicu perubahan dalam komunitas yang kaku dan tradisional seperti ini?”

Untuk mengumpulkan uang bagi proyek tersebut, Reinhard menghubungi seniman di seluruh dunia untuk mengubah skateboard menjadi artboard yang kemudian dia lelang.

Ketika dia mendapat dana, dia mendorong para penggemar skating dari seluruh dunia untuk datang ke Janwar untuk membantu membangun taman tersebut. 

Sekitar selusin orang datang dan membangun skatepark tersebut dengan bantuan para buruh di desa tersebut. Skatepark tersebut dibuka pada tahun 2015.

Hasil akhirnya adalah sesuatu yang belum pernah dilihat atau bahkan didengar oleh sebagian besar penduduk desa. 

Gond mengatakan reaksi awalnya adalah "terlihat sangat aneh". Beberapa orang mengira itu adalah kolam renang, kata Reinhard.

“Anak-anak datang dengan cepat dan menganggap skatepark itu keren,” Reinhard menambahkan.

Namun beberapa orang dewasa meragukan niat Reinhard dan mulai menyebarkan rumor bahwa dia terlibat dalam perdagangan manusia. Ibu Asha Gond, Kamala, takut kepadanya. 

“Orang-orang akan mengatakan (Reinhard) akan menjual putri Anda dan Anda tidak akan bisa melihatnya lagi selamanya,” kata Kamala Gond, yang kemudian datang untuk mendukung proyek tersebut.

Skate-aid nirlaba Jerman menyediakan gelombang pertama yang terdiri dari 20 skateboard.

Reinhard tidak tahu cara bermain skateboard, jadi dia menunjukkan video YouTube kepada anak-anak di tablet untuk memulainya.

“Pada awalnya, sulit untuk menjaga keseimbangan,” kata Gond. 

"Skateboard itu akan bergerak maju ketika saya menginjaknya. Saya pikir saya akan terjatuh dan menghancurkan wajah saya."

Tapi begitu dia menguasainya, hanya itu yang terpikirkan oleh Gond. 

“Saya akan berbaring di tempat tidur pada malam hari dan memikirkan cara menggerakkan skateboard untuk melakukan trik tertentu,” katanya.

Source: NPR

RELATED STORIES

Skateboard Asian Games 2022: Sanggoe Darma Tanjung Tak Menyangka Bisa Dapat Perak

Skateboard Asian Games 2022: Sanggoe Darma Tanjung Tak Menyangka Bisa Dapat Perak

Sanggoe Darma Tanjung menyabet medali perak Asian Games 2022 dari Cabor skateboard nomor men's street.

Skateboard Olimpiade Tokyo 2020: Podium Street Putri Didominasi Dara yang Belum Punya SIM

Skateboard Olimpiade Tokyo 2020: Podium Street Putri Didominasi Dara yang Belum Punya SIM

Momiji Nishiya berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari cabor skateboard nomor street putri.

Film Athlete A Ungkap Pelecehan Atlet Senam

Film Athlete A Ungkap Pelecehan Atlet Senam

Dokter USA Gymnastics, Larry Nassar melakukan pelecehan. Para reporter yang mengungkap budaya buruk di USAG.

Film Bertema Esport Mirip dengan PUBG, Segera Hadir di Cina

Rencananya film Biubiubiu ini baru akan rilis pada tanggal 6 Agustus 2021. Namun beredar terbatas hanya di situs streaming Cina, Youku.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Igor Henrique, Persiku Kudus. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Player of the Week Championship 2025-2026: Igor Henrique, Hat-trick untuk Bangkitkan Persiku

Kesuburan Igor Henrique membuat Persiku Kudus akhirnya menyudahi paceklik di Championship 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 14 Nov, 16:40

united c2000

Automotive

United C2000, Perpaduan Apik Modern dan Klasik dalam Sebuah Skuter Listrik

United C2000 adalah skuter listrik bergaya retro-klasik yang tetap tampil segar di tengah modernisasi mobilitas perkotaan.

Teguh Kurniawan | 14 Nov, 15:04

Timnas U-23 Indonesia vs Timnas U-23 Mali atau Indonesia U-23 vs Mali U-23 dalam laga uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, pada 15 dan 18 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Mali U-23 di Uji Coba Pertama

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, realistis untuk laga persaiapan menuju SEA Games 2025, Sabtu (15/11/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 14 Nov, 13:06

Choppy Cuts game anyar dari Garena. (Garena)

Esports

Garena Perkenalkan Game Anyar di Grand Final FFWS Global Finals 2025

Game multipemain yang ringan dan menghibur ini tampil perdana secara resmi di ajang FFWS Global Finals 2025 di Jakarta, Indonesia, pada Sabtu (15/11/2025).

Gangga Basudewa | 14 Nov, 12:38

Kadek Arel Priyatna (Timnas Indonesia). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga TopSkor

Alumni Liga TopSkor Ungkap Kondisi Skuad Garuda Jelang Melawan Mali

Kapten sekaligus bek Timnas U-23 Indonesia, Kadek Arel menegaskan bahwa seluruh pemain berada dalam kondisi siap tempur melawan Mali.

Nizar Galang | 14 Nov, 12:30

Publisher pembesut Mobile Legends: Bang Bang, Moonton. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

Moonton Games Gandeng Redd+E untuk Revolusi Hak Siar MLBB Esports di Asia Tenggara

Melalui kemitraan ini, Redd+E akan menjadi reseller resmi hak siar untuk seluruh MPL di Asia Tenggara.

Gangga Basudewa | 14 Nov, 12:28

hardiyanto kenneth percasi

Other Sports

Pertahankan Juara Umum di Kejurnas Catur 2025, Ketum Percasi DKI Jakarta Penuhi Target

Percasi DKI Jakarta berhasil menjawab tantangan Gubernur Pramono Anung untuk menjadi juara umum Kejurnas Catur 2025.

Teguh Kurniawan | 14 Nov, 11:57

Cover Pro Futsal League 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Jadwal dan Link Live Streaming Pro Futsal League 2025-2026: Pekan Enam, 15-16 November

Melibatkan delapan tim, ada delapan pertandingan yang terpusat di GOR Nambo Jaya dalam lanjutan Liga Futsal Indonesia musim ini.

Taufani Rahmanda | 14 Nov, 11:53

Frank van Kempen. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

National

Frank van Kempen Buka Suara: Sayang Sekali Petualangan Ini Berakhir Lebih Awal

Frank van Kempen akhirnya buka suara usai dirinya dipecat PSSI.

Rais Adnan | 14 Nov, 11:49

Mees Hilgers (Timnas Indonesia). (Foto: Firas Naufal/Grafis: Jovi Arnanda/Skor.id)

National

Mees Hilgers Isyaratkan Bisa Pulih Lebih Cepat

Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, memperkirakan sudah bisa kembali ke lapangan dalam lima bulan ke depan.

Rais Adnan | 14 Nov, 11:29

Load More Articles