SKOR.id - Novak Djokovic menjejak ke babak keempat Wimbledon 2025 dengan gaya.Petenis asal Serbia itu menaklukkan kompatriotnya, Miomir Kecmanovic, 6-3, 6-0, 6-4, hanya dalam waktu satu jam 50 menit, di All England Club, London, Sabtu (5/7/2025).Namun, highlight-nya bukan itu, tapi fakta bahwa Nole - sapaannya - sudah mencatatkan 100 kemenangan selama berpartisipasi di Wimbledon.Sebuah prestasi fenomenal yang sebelumnya cuma mampu ditorehkan dua legenda, yakni Martina Navratilova (120) dan Roger Federer (105).Tentu, Novak Djokovic takkan berhenti di sini. Dia sekarang kian termotivasi untuk memburu titel Wimbledon kedelapan, sekaligus menyamai rekor Federer.Jika mampu melakukan hal tersebut, Djokovic akan berdiri sendiri di puncak tenis sebagai pengoleksi gelar Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah.Saat ini, dia ada di angka 24, setara dengan legenda tenis putri asal Australia, Margaret Court. Memenangi Wimbledon 2025 akan membawa Djokovic ke area yang belum pernah tersentuh."Wimbleon adalah turnamen favorit dan impian, bukan hanya saya, tapi mayoritas pemain," kata Novak Djokovic usai mengemas kemenangan ke-100 nya di All England Club."Banyak anak yang bermimpi bisa menang di sini suatu saat, dan saya beruntung mampu melakukannya dalam banyak kesempatan. Sejarah apapun yang saya toreh di turnamen favorit saya ini... Saya bersyukur," tambahnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DLvKNMfNxz3"></oembed></figure>Namun, perjalanannya masih panjang. Novak Djokovic masih harus memenangi empat pertandingan lagi untuk bisa mewujudkan ambisi.Itu dimulai dengan menghadapi unggulan kesebelas asal Australia, Alex de Minaur, di babak keempat, Senin (7/7/2025).Jika mulus, ada peluang dia akan bertemu dengan unggulan pertama Jannik Sinner di semifinal.Bahkan, potensi hadirnya final Wimbledon ketiga beruntun versus Carlos Alcaraz pun bisa menjadi sandungan. Pasalnya, Novak Djokovic selalu kalah dari wondekid asal Spanyol itu pada edisi 2023 dan 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dwLn94ypfW4?si=_K0UMyQ1Qa8JuCem" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Usai membukukan kemenangan ke-100 dalam kariernya di Wimbledon, Novak Djokovic kian termotivasi memburu Grand Slam ke-25.

Tennis

Novak Djokovic Raih Kemenangan ke-100 di Wimbledon, Sederet Rekor di Depan Mata

SKOR.id - Semifinal Miami Open 2025 kedatangan tamu istimewa. Adalah megabintang sepak bola asal Argentina, Lionel Messi, yang menjadi tamu istimewa tersebut dengan menyaksikan langsung pertandingan Novak Djokovic melawan Grigor Dimitrov di Miami Garden, Florida, Amerika Serikat, pada Jumat (28/3/2025) waktu setempat.Ya, pemain Timnas Argentina itu menyaksikan langsung Novak Djokovic mengalahkan Grigor Dimitrov, 6-2 dan 6-3, dalam pertandingan yang berlangsung di turnamen ATP Masters 1000 tersebut. Petenis asal Serbia itu pun melaju ke final.Messi, yang saat ini membela Inter Miami di Major League Soccer (MLS), memanfaatkan waktunya untuk menikmati pertandingan tenis setelah sebelumnya membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. Kehadirannya di pinggir lapangan menarik perhatian para penonton dan pemain, termasuk Djokovic sendiri.Setelah memastikan tempat di final, Djokovic mengungkapkan kebanggaannya bisa bermain di depan Messi."Luar biasa memiliki dia di sini. Ini adalah kehormatan besar bagi saya bisa bermain di hadapannya secara langsung, mungkin untuk pertama kalinya," ujar Djokovic, dikutip situs resmi ATP Tour."Saya sangat bersyukur dia datang bersama keluarganya. Saya mengagumi dia, seperti kebanyakan orang di dunia, sepanjang kariernya, dan luar biasa melihatnya terus bermain di level tertinggi," tambah Djokovic.Novak Djokovic juga menyadari bahwa ia dan Messi memiliki kesamaan dalam usia dan pencapaian mereka."Kami sebenarnya seumuran, lahir pada tahun 1987, jadi menyenangkan bisa berbagi momen ini,” tuturnya.Baik Messi maupun Djokovic terus membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Messi, yang kini berusia 36 tahun, berhasil mengangkat trofi Piala Dunia 2022 dan memenangkan Ballon d'Or kedelapan, rekor terbanyak dalam sejarah.Sementara Djokovic, di usia 37 tahun, menjadi finalis tertua dalam sejarah ATP Masters 1000 dan telah mencapai final di setiap musim selama 20 tahun berturut-turut (2006-2025).Catat Rekor BaruSelain itu, pertandingan final Miami Open 2025 akan mencatatkan sejarah baru dengan selisih usia terbesar dalam pertandingan final ATP Masters 1000. Djokovic (37 tahun) akan menghadapi Jakub Mensik (19 tahun), dengan perbedaan usia 18 tahun 102 hari, memecahkan rekor sebelumnya antara Andre Agassi dan Rafael Nadal (16 tahun 35 hari) di Montreal 2005.Jakub Mensik berhasil melaju ke final Miami Open 2025 setelah menaklukkan Taylor Fritz dengan 7(7)-(4)6, 4-6, 7(7)-(4)6.Partai final Miami Open 2025 akan digelar di venue yang sama, Sabtu (29/3/2025) waktu setempat atau Minggu (28/3/2025) WIB.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=l7uE1da37C37i2rL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lionel Messi menghadiri laga semifinal Miami Open 2025 antara Novak Djokovic vs Grigor Dimitrov.

Ditonton Lionel Messi, Novak Djokovic Bikin Rekor Baru di Miami Open 2025

SKOR.id - Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, mencatatkan diri sebagai semifinalis tertua di Miami Open 2025. Novak Djokovic, yang kini berusia 37 tahun berhasil menang atas petenis Amerika Serikat, Sebastian Korda, pada babak perempat final dengan 6-3, 7-6 (7/4), Jumat (28/3/2025) pagi WIB.Kemenangan itu, menjadikannya petenis tertua yang berhasil mencapai semifinal ATP Masters 1000 sepanjang sejarah, sejak series itu digelar pada 1990, dalam usia 37 tahun 10 bulan. Dia melewati rekor yang &nbsp;pernah dibuat Roger Federer di Indian Wells dan Miami Open pada 2019 lalu dalam usia 37 tahun, tujuh bulan.Tiga petenis lainnya yang berhasil lolos ke empat besar Miami Open 2025, usianya juga masih di bawah Novak Djokovic. Ketiga petenis itu adalah Jakub Mensik (19 tahun), Taylor Fritz (27), dan Grigor Dimitrov (33).Pada babak semifinal, Novak Djokovic akan menghadapi petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, Sabtu (29/3/2025) pagi WIB.Kemenangan di Miami ini bisa menjadi tonggak bersejarah bagi Novak Djokovic yang telah mengoleksi 24 juara Grand Slam. Pasalnya, dia berpeluang untuk meraih gelar ke-100 dalam kejuaraan tenis kategori tunggal putra."Saya jelas sedang performa terbaik yang pernah saya mainkan dalam beberapa waktu terakhir. Sangat menyenangkan ketika saya merasakan turnamen seperti ini dan performa seperti ini. Hal itu memotivasi dan mendorong saya untuk terus maju meraih lebih banyak," kata Novak Djokovic, selepas mengalahkan Sebastian Korda.Dia pun menyatakan kunci kesuksesannya adalah performa servisnya yang luar biasa, di mana ia memenangkan 84% poin pada servis pertama.&nbsp;"Satu kata, servis. Saya servis dengan sangat baik, mungkin performa servis terbaik saya, tidak hanya di sini, tapi dalam waktu yang cukup lama," ujarnya kepada wartawan.&nbsp;"Sebelas ace, ketika saya sangat membutuhkan servis pertama. Hal itu memudahkan permainan di lapangan ketika Anda merasa servis Anda sedang berada pada performa terbaik. Saya sangat membutuhkannya di set kedua ketika saya merasa Korda bermain groundstrokes-nya jauh lebih baik,” jelasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oqfA9899w94?si=ss2ZyW36YCb3D-8D" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Novak Djokovic berhasil melaju ke semifinal Miami Open 2025.

Novak Djokovic Pecahkan Rekor Petenis Tertua yang Tembus Semifinal ATP Masters 1000

SKOR.id – Penggemar tenis dunia dibuat terkejut oleh keputusan Novak Djokovic yang mendadak mundur saat menghadapi Alexander Zverev dalam semifinal Grand Slam Australian Open 2025.Petenis Serbia 10 kali juara Australian Open itu tengah melawan Zverev, yang mampu merebut set pertama dengan keunggulan 7-6 (7-5) selama 80 menit di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Jumat (24/1/2025).Namun kemudian Djokovic berjalan menuju net, memeluk sang rival dan mengonfirmasi tidak bisa melanjutkan pertandingan. Wasit pun mengumumkan atlet Serbia tersebut mengundurkan diri.Sontak suara cemoohan bergema di stadion. Penonton kecewa karena pertandingan harus berakhir tidak sesuai harapan. Dalam konferensi pers, Novak Djokovic menjelaskan dirinya menarik diri karena cedera.Petenis 37 tahun mengalami cedera kaki kiri bagian atas seusai melalui pertarungan yang melelahkan melawan Carlos Alcaraz di perempat final, Selasa (22/1/2025) lalu.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMsMuGCjel"></oembed></figure>“Saya melakukan segala yang saya bisa untuk mengatasi robekan otot yang saya alami. Jelang akhir set pertama, rasa sakitnya bertambah. Itu terlalu berat untuk diatasi,” ujar Djokovic.&nbsp;“Jika saya memenangi set pertama, secara fisik itu akan jadi perjuangan berat bagi saya untuk tetap bisa mengimbanginya dalam reli selama dua, tiga, empat jam. Saya tidak punya tenaga sebanyak itu hari ini.”Harapan untuk meraih gelar Grand Slam ke-25 pun harus tertunda. Dengan usianya saat ini dan 10 trofi di Australian Open, Novak Djokovic sadar waktunya untuk bermain sudah tidak banyak.Bahkan, ia mengisyaratkan kemungkinan tahun ini adalah penampilan terakhirnya dalam Australian Open. Semua akan bergantung pada kondisi fisiknya sepanjang musim 2025.&nbsp;“Saya tidak tahu. Ada kemungkinan (ini yang terakhir). Siapa yang tahu? Saya akan lihat bagaimana musim ini berjalan,” Nole, sapaan akrab Djokovic, menambahkan.“Saya ingin terus bermain, tetapi apakah jadwal saya akan direvisi atau tidak, kita lihat saja nanti. Jika saya bugar, sehat, dan termotivasi, saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak akan datang lagi.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMkRTxvj8N"></oembed></figure>Novak Djokovic dikenal sebagai petenis dengan fleksibilitas dan daya tahan yang luar biasa. Pun begitu, ia mengakui, seiring pertambahan usia, kini tubuhnya mulai sering sulit diajak berkompromi.&nbsp;“Ini bukan seperti saya khawatir menghadapi setiap Grand Slam sekarang, apakah saya bakal cedera atau tidak, namun statistik tidak berpihak pada saya dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Djokovic.“Jadi, memang benar (saya) cukup sering mengalami cedera dalam beberapa tahun terakhir. Saya tidak tahu persis apa penyebabnya. Mungkin (ada) beberapa faktor yang berbeda.”“Tetapi saya akan terus maju. Saya akan terus berusaha untuk memenangi lebih banyak Grand Slam. Dan selama saya merasa ingin dan mampu bertahan dengan semua ini, maka saya akan bertahan.”Dengan mundurnya Djokovic, Alexander Zverev memastikan diri lolos ke final Australian Open 2025. Calon lawannya adalah pemenang laga semifinal lainnya antara juara bertahan Jannik Sinner versus Ben Shelton.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMliiYOSwR"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-uennCSmOP4?si=0OMhjDJGp16HG5Wx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Novak Djokovic terpaksa mundur dari Australian Open 2025 akibat cedera saat melawan Alexander Zverev di semifinal.

Novak Djokovic Mundur dari Australian Open 2025, Gelar Grand Slam Ke-25 Tertunda

SKOR.id – Saat ini, usia Novak Djokovic lebih tua daripada pemenang Grand Slam nomor tunggal manapun (pria maupun wanita) dalam 57 tahun era Open di tenis (atlet amatir bisa langsung berhadapan dengan profesional di sebuah turnamen).&nbsp;Empat bulan lagi, Djokovic—yang saat ini (per 9 Januari 2025) berusia 37 tahun, 7 bulan, dan 18 hari—akan genap 38 tahun. Di usia yang tidak lagi muda itu Djokovic akan menghabiskan bulan Januari untuk mencoba merebut gelar Australian Open ke-11.&nbsp;Ini akan menjadi gelar Grand Slam ke-25, lebih banyak dari siapa pun dalam sejarah. Torehan jumlah trofi Grand Slam milik Margaret Court, 24, secara efektif menjadi satu-satunya rekor yang tersisa untuk dipecahkan Djokovic.Bagaimana peluang Djokovic untuk merebut gelar Australian Open 2025, untuk membuat rekor baru? Seberapa besar pengaruh usia 37 tahunnya?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Seberapa Realistis Seorang Petenis di Usia 37 &nbsp;Juara Grand Slam enam kali Stefan Edberg menjelaskan, tidak seorang pun yang akan perah bisa memperhitungkan semua berjalan dengan baik.&nbsp;“Menurut saya, peluang terbaiknya adalah Australiam Open atau mungkin Wimbledon, dengan semua pengalaman yang ia miliki di lapangan rumput,” ujar mantan petenis asal Swedia itu, seperti dikutip BBC Sport.“Semuanya harus berjalan baik untuk Djokovic. Dia setahun lebih tua dan tidak memainkan banyak pertandingan selama enam bulan terakhir.”Musim lalu menjadi tahun pertama sejak 2017, Djokovic tidak mampu memenangi satu pun gelar besar. Djokovic juga tak berhasil merebut gelar ATP untuk kali pertama sejak 2005.Kendati begitu, Djokovis berhasil merebut medali emas Olimpiade dengan kemenangan fenomenal di final atas Carlos Alcaraz di Paris pada 2024. Hebatnya, itu dilakukan Djokovic hanya dua bulan setelah operasi lutut dan tiga pekan usai kekalahan bintang muda Spanyol itu di final Wimbledon.&nbsp;Sebelum Paris 2024, emas Olimpiade adalah satu-satunya hadiah yang belum pernah diraih Djokovic. Itu adalah targetnya untuk tahun ini, dan target itu tercapai.“Satu pertanyaan saya kepada Djokovic adalah, ‘Jika Anda hanya memiliki satu hal yang dapat Anda menangi pada tahun 2025, apakah itu?’” ujar Billie Jean King, November lalu.&nbsp;“Maka saya akan meminta dia mempersempit fokusnya pada hal itu. Segala sesuatu yang lain tidak penting. Anda realistis, dia sudah berusia 37 tahun.”Namun, penggemar dan analis tenis jelas tidak bisa menjadikan usia Djokovic sebagai parameter utama. Petenis hebat Australia, Ken Rosewall, memenangi gelar Grand Slam terakhirnya—atau kedelapan—Australian Open 1972, setelah berusia 37 tahun 2 bulan.Dengan usia itu, Rosewall hingga kini masih memegang rekor petenis tertua yang mampu memenangi nomor tunggal pria Grand Slam di era Open.&nbsp;Kini, Djokovic sudah berusia enam bulan lebih tua daripada Rosewall pada 1972 itu. Dan permainan tenis sekarang lebih menuntut fisik ketimbang era Rosewall.Rafael Nadal memenangi gelar Grand Slam terakhirnya dua hari setelah ulang tahunnya yang ke-36. Sementara, Roger Federer juga berusia 36 tahun saat ia merebut Grand Slam terakhirnya di Melbourne.Sejarah mungkin tidak berpihak pada Djokovic, jika mengacu masa lalu. Publik tentu masih ingat final tunggal pria Wimbledon 2019. Saat itu, Djokovic menyelamatkan dua championship points&nbsp;milik Federer dan mengambil set 13–12 di tiebreak pertama set kelima.&nbsp;Bertanding selama 4 jam 57 menit, Djokovic menang 7–6(7–5), 1–6, 7–6(7–4), 4–6, dan 13–12(7–3), sekaligus memupuskan harapan Federer—yang saat itu berusia 37 tahun dan 11 bulan—untuk menjadi petenis tertua yang mampu memenangi Grand Slam di era Open.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Novak_Djokovic_data_skor_special_Hendy_AS_Skor_id_74ae56250f.jpg" alt="Novak Djokovic data skor special - Hendy AS Skor.id.jpg"><figcaption>Novak Djokovic bisa dibilang sudah memiliki semua yang dikejar petenis profesional. Kini targetnya bisa dibilang hanya memecahkan rekor. (Hendy AS/Skor.id)</figcaption></figure>Memburu Rekor Cukup Menjadi MotivasiJannik Sinner berusia 23 tahun, dan Alcaraz berusia 21 tahun. Itu adalah usia yang cukup muda, yang bakal menyulitkan para lawan, bahkan yang memiliki kemampuan setara dan usia yang tak jauh berbeda dengan mereka.Kendati begitu, paling tidak dalam satu dekade terakhir, gelar Grand Slam secara teratur dimenangi oleh pemain hebat berusia pertengahan tiga puluhan selama dekade terakhir, dan Edberg telah membuktikan hal itu.&nbsp;Edberg merupakan bagian dari tim pelatih Roger Federer pada tahun 2014 dan 2015. Ia yakin semangat Djokovic masih menyala terang.&nbsp;“Orang-orang ini memiliki banyak orang di sekitar mereka dan mereka senang berada di luar sana. Terutama dengan Novak yang mengejar banyak rekor, saya pikir itu cukup menjadi motivasi,” katanya.“Dia masih sangat bugar, jadi itu akan memberinya setidaknya sebuah kesempatan, meskipun kali ini akan sangat sulit.”Yang jelas, menurut Edberg, para petenis top sekarang tidak merasakan hambatan psikologis untuk menang di usia tiga puluhan. Meskipun panjangnya musim tetap brutal, ia mengatakan bahwa penjadwalan yang lebih baik membantu.&nbsp;“Pada saat saya bermain, peluang untuk memenangi Slam di usia 30 atau 31 tahun sangat, sangat kecil. Hal itu telah berubah sekarang,” tutur Edberg yang pensiun dari tenis pada Desember 1996 pada usia 30 tahun, setelah penampilannya di final Piala Davis.Andy Murray Bisa Ciptakan Sejumlah InspirasiMasuknya Andy Murray ke dalam tim pelatih Djokovic juga cukup mengejutkan. Selain baru pensiun kurang dari enam bulan lalu (pada Agustus 2024), serta saat masih aktif Murray kalah 11-25 dari Djokovic dari total 36 pertemuan, termasuk tujuh final Grand Slam yang juga dimenangi Djokovic 5-2.&nbsp;Yang juga tidak biasa untuk kemitraan pelatihan, Murray hanya lebih tua tujuh hari daripada Djokovic.November lalu, Djokovic mengatakan dirinya meminta Murray untuk bekerja sama dengannya: “Karena saya masih memiliki rencana besar.” Edberg percaya bahwa mantan petenis asal Skotlandia itu menawarkan pengetahuan yang mendalam tentang lawan, inspirasi dan motivasi.“Anda memiliki mantan pemain nomor satu yang melatih di masa lalu - Ivan Lendl dan Boris Becker adalah dua contoh lainnya - tetapi kami semua sudah pensiun selama beberapa tahun,” ucap Edberg.“Murray pada dasarnya langsung mengikuti tur sehingga ia memiliki semua pengetahuan tentang para pemain yang bermain saat ini. Namun yang terpenting bagi Novak, saya pikir ini (dipilihnya Murray sebagai pelatih) adalah untuk menciptakan beberapa inspirasi, beberapa motivasi ke depannya.“Hal-hal kecil dapat membuat perbedaan, apakah itu secara taktis, mental, mempersiapkan pertandingan atau melakukan hal-hal di waktu luang Anda.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=9TZ0ppuKEZmOd0tx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id mencoba mengulas soal kans Novak Djokovic memenangi gelar Grand Slam ke-25 di Australian Open 2025.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mampukah Novak Djokovic Menangi Rekor Grand Slam di Usia 37

SKOR.id – Novak Djokovic menargetkan trofi Australian Open ke-11 sekaligus rekor Grand Slam ke-25 di Melbourne. Namun, tantangan yang bakal dihadapi petenis Serbia itu tidak mudah.Bukan Djokovic saja yang berambisi mengembalikan kejayaannya di Australian Open, yang sudah 10 kali dimenanginya.&nbsp;Petenis muda top seperti Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz juga difavoritkan menjadi kampiun Grand Slam pembuka musim tersebut.Novak Djokovic yang kini berusia 37 tahun tahu akan sangat sulit bersaing dengan rival-rival mudanya itu. Tetapi, pensiunnya Rafael Nadal dan Roger Federer memberikan motivasi tambahan bagi sang atlet. &nbsp;Djokovic ingin membuktikan masih memiliki sesuatu serta mampu melawan generasi muda sekarang yang hebat. Salah satu upaya adalah merekrut eks rivalnya, Andy Murray, sebagai pelatih.“Dari apa yang saya rasakan, saya masih berpikir bahwa saya bisa menjadi kuat beberapa tahun lagi. Saya masih mencintai olahraga ini dan saya masih senang berkompetisi,” ujar Djokovic.&nbsp;“Saya siap untuk bersaing, apa pun yang diperlukan untuk itu, berapa pun lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bertanding dengan para pemain muda di lapangan.”Yang pasti, stamina, determinasi, dan kemampuan Novak Djokovic akan diuji di Melbourne Park, Australia, menghadapi junior-juniornya yang luar biasa.&nbsp;Musim lalu, upaya Djokovic meraih titel Australian Open ke-11-nya digagalkan Jannik Sinner. Petenis putra nomor 1 dunia asal Italia itu mengalahkannya di babak semifinal, 1-6, 2-6, 7-6 (8-6), 3-6.Sedangkan Carlos Alcaraz mampu menjegal perjuangan Djokovic di Wimbledon. Dalam pertandingan final, petenis muda Spanyol itu menang straight set.Novak Djokovic memang sudah tidak muda lagi. Namun pengalaman dan dominasinya di Australian Open tak terbantahkan. Itu menjadikannya kekuatan yang patut diperhitungkan dalam perebutan gelar. &nbsp;&nbsp;Meski gagal meraih satu pun trofi Grand Slam sepanjang 2024, Djokovic sukses mendapatkan medali emas Olimpiade, di mana dalam partai final ia mampu membungkam Alcaraz di Paris.Penguasaannya dalam pertandingan bertekanan tinggi seperti Grand Slam serta pemahaman terhadap kondisi lapangan di Melbourne Park tentu akan menjadikan Djokovic ancaman besar bagi para rival. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Australian Open 2025 akan digelar di Melbourne Park, Victoria, Australia pada 12-26 Januari. Sedangkan drawing (pengundian) dijadwalkan berlangsung Kamis (9/1/2025) besok. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OW08Wp84UKM?si=tgf8S0ExUkHfNlp-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Juara Australian Open 10 kali Novak Djokovic merasa masih mampu bersaing dengan bintang muda seperti Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz. 

Novak Djokovic Ingin Kembalikan Kejayaan di Australian Open 2025

SKOR.id – Kejutan besar terjadi di Pat Rafter Arena, Jumat (3/1/2025). Reilly Opelka mampu menyingkirkan peraih 24 gelar Grand Slam Novak Djokovic dari turnamen tenis Brisbane Internasional.&nbsp;Petenis berpostur lebih dari 2 meter menang straight set, 7-6 (8-6), 6-3, atas Djokovic, yang merupakan unggulan pertama Brisbane International 2025 di perempat final.&nbsp;Tentu tidak ada yang menyangka bahwa pada pertemuan pertamanya melawan salah satu petenis terbaik dalam sejarah, Opelka bisa meraih kemenangan. Namun, itulah yang terjadi di Brisbane.Faktanya, Reilly Opelka saat ini berada di peringkat 293 dunia, jauh di bawah Novak Djokovic yang sekarang di posisi ketujuh. Kemenangannya pun otomatis tercatat dalam sejarah.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇺🇸 Reilly Opelka (293) is the 2nd lowest ranked player to beat 🇷🇸 Novak Djokovic after his countryman 🇷🇸 Filip Krajinovic (319) at 2010 Belgrade<a href="https://twitter.com/hashtag/BrisbaneTennis?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#BrisbaneTennis</a> <a href="https://t.co/4yZ9zrjg1F">pic.twitter.com/4yZ9zrjg1F</a>— TennisMyLife (@TennisMyLife68) <a href="https://twitter.com/TennisMyLife68/status/1875234564928630883?ref_src=twsrc%5Etfw">January 3, 2025</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Atlet asal Amerika Serikat tersebut menjadi petenis peringkat terendah kedua yang mampu mengalahkan Djokovic pada sebuah pertandingan tenis profesional.&nbsp;Sebelum Opelka, mantan petenis nomor satu dunia itu pernah ditaklukkan oleh lawan yang peringkatnya juga ada di luar 250 besar dunia, yakni Filip Krajinovic. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Namun kekalahan mengejutkan tersebut terjadi 15 tahun silam atau pada musim 2010. Ketika itu, Novak Djokovic menyerah di perempat final Serbia Open dari Krajinovic yang ada di peringkat 319.“Dia adalah pemain tenis terhebat yang pernah ada dalam olahraga ini. Faktanya, kami tidak rugi apa pun menghadapinya. Dia pemain terhebat sehingga Anda bisa masuk tanpa beban,” kata Opelka.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DEXUT7Uh-lc"></oembed></figure>“Anda akhirnya perlu mengambil lebih banyak risiko sebab itu satu-satunya kesempatan Anda. Jika Anda bermain di level normal atau bahkan di atas normal, dia tetap mampu mengalahkan Anda.”Novak Djokovic sendiri mengapresiasi tinggi performa Reilly Opelka. Menurutnya, sang rival layak menang karena bermain sangat solid. Hal itu diungkapkannya melalui unggahan story di Instagram.“Tenis yang luar biasa, Reilly. Benar-benar layak. Semoga beruntung,” tulis Djokovic menyertai foto dirinya memberikan selamat kepada Opelka atas kemenangannya.Selanjutnya, di semifinal Brisbane International 2025, Opelka akan bertemu petenis asal Prancis, Giovanni Mpetshi Perricard, yang sukses menyingkirkan nama besar seperti Nick Kyrgios dan Frances Tiafoe. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/S29JmxNnQSI?si=tZIXn0clrRPwwL_1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Reilly Opelka menyingkirkan unggulan pertama Novak Djokovic di babak perempat final Brisbane International 2025. 

Reilly Opelka Jadi Petenis Peringkat Terendah Kedua yang Kalahkan Novak Djokovic

SKOR.id - Novak Djokovic hanya mampu meraih satu gelar sepanjang musim ini kala memenangi medali emas Olimpiade 2024 yang dihelat di Paris, Prancis.Akan tetapi, satu keping medali emas Olimpiade 2024 itu sangat berarti karena membuat Novak Djokovic berhasil "menamatkan" tenis.Novak Djokovic pun tercatat sebagai petenis tunggal pertama pertama di dunia yang mampu menjuarai empat turnamen Grand Slam, ATP Finals, emas Olimpiade, dan sembilan turnamen ATP Masters 1000.Meski sudah melengkapi koleksi gelar juaranya dengan medali emas Olimpiade 2024, Djokovic diyakini masih punya motivasi tersendiri untuk menatap musim kompetisi 2025.Apalagi pria berusia 37 tahun itu berpeluang memecahkan setidaknya lima rekor pada tahun depan yang bakal mempertegas statusnya sebagai petenis terbaik sepanjang masa.Dilansir dari Tennis.com, berikut lima rekor yang kemungkinan bisa diraih oleh Novak Djokovic:Gelar Juara TerbanyakSejak beralih status menjadi petenis profesional pada 2003, Novak Djokovic tercatat sudah memenangi 99 gelar juara di berbagai turnamen.Novak Djokovic kini tinggal butuh satu trofi lagi untuk jadi petenis tunggal putra ketiga di dunia yang menembus torehan 100 gelar juara, menyusul jejak Roger Federer (103) dan Jimmy Connors (109)Bahkan, Novak Djokovic bisa saja melampaui rekor milik Jimmy Connors pada tahun depan jika mampu memenangi 11 turnamen.Djokovic sendiri penah memenangi 11 gelar dalam satu musim pada 2015. Akan tetapi, pencapaian itu rasanya sulit diulang mengingat kondisi sang pemain yang belakangan kerap diganggu cedera.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-QVDoDIchy"></oembed></figure>Gelar Grand Slam Ke-25Saat ini, Novak Djokovic telah mengoleksi 24 gelar juara dari turnamen tenis Grand Slam dengan rincian 10 gelar Australian Open, tujuh gelar Wimbledon, empat gelar US Open, dan tiga gelar French Open.Berkat pencapaian tersebut, petenis yang akrab disapa Nole itu sudah jadi tunggal putra tersukses di dunia dari segi koleksi trofi Grand Slam.Namun, pencapaian impresif Novak Djokovic tersebut masih sama dengan milik legenda tenis Australia bernama Margaret Court yang juga memiliki 24 gelar Grand Slam di nomor tunggal putri.Djokovic kini hanya butuh minimal satu gelar Grand Slam lagi untuk mempertegas statusnya sebagai petenis tunggal terbaik sepanjang masa.Quadruple Career SlamMasih berkaitan dengan gelar Grand Slam, Novak Djokovic berpeluang mengukir quadruple career slam pada tahun depan jika mampu menjuarai French Open 2025.Quadruple career slam sendiri adalah sebutan untuk seseorang yang setidaknya mampu menjuarai masing-masing turnamen tenis Grand Slam sebanyak empat kali.Seperti yang sudah disebutkan di atas, Novak Djokovic hingga saat ini sudah mengoleksi minimal empat gelar di Australian Open, Wimbledon, dan US Open.French Open jadi satu-satunya turnamen tenis Grand Slam di mana Djokovic "baru" tiga kali jadi juara, yakni pada edisi 2016, 2021, dan 2023.Triple Career Golden MastersSeorang petenis tunggal putra disebut menorehkan career golden masters kala mampu memenangi sembilan turnamen ATP Masters 1000.Sembilan turnamen yang dimaksud adalah Indian Wells Open, Miami Open, Monte-Carlo Masters, Madrid Open, Italia Open, Canadian Open, Cincinnati Open, Shanghai Masters, dan Paris Masters.Saat ini, Nole tercatat sebagai satu-satunya petenis yang bisa mengukir career golden masters. Bahkan ia sudah melakukannya dua kali sehingga menorehkan double career golden masters.Pada tahun depan, Djokovic berpeluang menorehkan triple career golden masters jika mampu menjuarai Monte-Carlo Masters untuk kali ketiga setelah edisi 2013 dan 2015.&nbsp;Petenis dengan Jumlah Hadiah Uang TerbanyakSaat ini, Novak Djokovic tercatat sebagai petenis dengan koleksi hadiah uang terbanyak. Ia mengantongi prize money sebesar 185.065.269 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp2,9 triliun) sepanjang kariernya.Novak Djokovic unggul jauh atas petenis lainnya, baik di sektor putra maupun putri, karena belum ada satu pun yang mampu menyentuh angka 140 juta dolar Amerika Serikat.Jika mampu mendapat tambahan prize money sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat pada tahun ini, Djokovic bakal jadi petenis pertama yang mampu menembus angka 200 juta dolar Amerika Serikat.Kans Djokovic memecahkan rekor pun cukup besar lantaran sudah pernah tiga kali mengantongi tambahan prize money lebih dari 15 juta Amerika Serikat dalam satu musim pada 2015, 2018 dan 2023.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=5h4in5HTn3KsoiIB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Serbia, Novak Djokovic, berpeluang mencetak sejumlah rekor pada tahun depan, termasuk peraih Grand Slam terbanyak.

Sudah Tamatkan Tenis, Novak Djokovic Masih Berpeluang Pecahkan 5 Rekor pada Musim 2025

SKOR.id – Novak Djokovic siap berjuang memecahkan rekor Grand Slam di Australian Open 2025. Jika mampu, ia bakal menjadi petenis dengan raihan trofi terbanyak turnamen mayor.&nbsp;Namun, itu bukan perkara mudah. Pasalnya Djokovic harus bersaing dengan rival-rival muda hebat seperti Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz, yang tampil luar biasa sepanjang 2024.Mereka menjegal upaya Novak Djokovic menambah titel Grand Slam-ny musim lalu. Sinner menyingkirkan petenis 37 tahun itu di semifinal Australian Open dan Alcaraz mengalahkannya dalam final Wimbledon.Kedua pemain tersebut sukses berjaya pada Grand Slam 2024. Sinner menjuarai Australian Open dan US Open, sedangkan Alcaraz jadi kampiun Wimbledon serta Roland Garros.Musim 2024 menandai kali pertama Djokovic gagal meraih&nbsp; satu pun gelar Grand Slam sejak 2017. Meski demikian, ia berhasil mewujudkan mimpi meraih medali emas Olimpiade untuk Serbia di Paris, Prancis.Selain para rival muda yang terus berprogres, Nole, sapaan akrab Novak Djokovic, juga bakal menghadapi sejumlah tantangan sepanjang 2025.Jadwal padat, kebugaran, dan motivasi adalah beberapa di antaranya. Guna mengantisipasi yang pertama, Djokovic akan fokus mengikuti turnamen mayor atau Grand Slam dan event Masters 1000.Tentu saja, target pertamanya adalah Grand Slam pembuka musim, Australian Open 2025, di Melbourne, pada 12-26 Januari. Nole bahkan merekrut Andy Murray sebagai pelatih.Djokovic meminta Murray, yang adalah salah satu mantan rival beratnya, untuk membantu menghadapi Australian Open. Kombinasi ini telah membuat penggemar tenis antusias.Satu tantangan besar lain bagi Novak Djokovic yakni menemukan motivasi lagi. Hal ini yang diungkapkan oleh pelatih tenis top Patrick Mouratoglou.“Menguasai kembali Grand Slam adalah tantangan besar baginya sekarang karena tenis secara sensasional didominasi oleh Sinner dan Alcaraz. Merekrut Andy (sebagai pelatih) mungkin akan membantu Novak,” kata Mouratoglou dikutip dari Tennis Majors.“Mereka selalu memiliki hubungan yang baik, sama-sama lahir pada tahun 1987 dan seusia, mereka telah saling berhadapan berkali-kali untuk waktu yang lama.”“Saya meyakini yang dibutuhkan Novak hanyalah motivasi. Setelah merasa akhir Rafa (Nadal) sudah dekat, di awal 2024, dia tidak dapat menemukan motivasi lagi. Novak tidak kehilangan levelnya dalam dua bulan.”“Motivasinya turun karena dia telah memenangkan pertarungan melawan Roger (Federer) dan Rafa, yang kini sudah pensiun. Dia meraih emas Olimpiade sebab itu satu-satunya yang belum diraih, jadi ada motivasi besar di sana.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Jadi dia membutuhkan motivasi seperti itu, pemicu emosional yang membuatnya ingin memenangkan segalanya, seperti yang telah dia lakukan sepanjang kariernya.” &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=y41iHedflHrGJWb1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Novak Djokovic akan berjuang untuk bisa kembali menjuarai turnamen Grand Slam setelah gagal melakukannya sepanjang 2024.

Sejumlah Tantangan Besar Menanti Novak Djokovic pada 2025

SKOR.id – &nbsp;Dari lawan menjadi kawan. Dua nama besar yang pernah menjadi rival serta menyandang status sebagai petenis putra nomor satu dunia, Novak Djokovic dan Andy Murray akan bekerja sama. &nbsp;&nbsp;Hal ini diumumkan Djokovic melalui media sosialnya pada Sabtu (23/11/2024). Pemilik rekor 24 gelar juara Grand Slam tersebut resmi merekrut Murray untuk jadi pelatihnya.&nbsp;Ini kabar menyenangkan bagi dunia tenis setelah beberapa hari sebelumnya harus menerima fakta bahwa Rafael Nadal resmi gantung raket menyusul tersisihnya Spanyol dari fase final Davis Cup 2024.Penggemar bakal melihat Djokovic dan Murray, yang pernah bersaing serta terlibat sejumlah pertandingan monumental dalam sejarah olahraga tenis, berkolaborasi untuk mencapai kesuksesan bersama.Kesepakatan kerja sama ini adalah bagian dari rencana strategis guna menghadapi tahun depan, dengan fokus utama pada periode persiapan dan Grand Slam pembuka musim, Australia Open, Januari 2025. &nbsp;“Saya sangat senang memiliki salah satu rival terbesar saya di dalam tim, di sisi yang sama, kali ini sebagai pelatih saya,” demikian pernyataan Djokovic yang diunggah di media sosial dan laman peribadinya.“Saya menantikan untuk segera memulai musim bersama Andy dan memilikinya di sisi saya di Melbourne, di mana kami pernah berbagi banyak momen luar biasa dalam karier kami.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DCuDAKBoq1R"></oembed></figure>Andy Murray pun antusias bertemu kembali denga Djokovic, kali ini bukan sebagai lawan tetapi mentor. Atlet yang pensiun pada Agustus lalu, siap membantu petenis Serbia meraih titel Grand Slam ke-25.“Saya akan bergabung dengan timnya Novak, membantunya mempersiapkan diri untuk Australian Open. Saya bersyukur dapat kesempatan untuk membantunya mencapai tujuan besar,” tutur Murray.&nbsp;Setelah Australian Open 2025, dan tergantung pada jadwal turnamen, Novak Djokovic dan Andy Murray akan membahas kemungkinan untuk melanjutkan kolaborasi mereka lebih jauh lagi.Sama-sama lahir pada Mei 1987, mereka sudah saling mengenal sejak belia. Keduanya tercatat sebanyak 36 kali berhadapan di lapangan, 25 di antaranya dimenangkan oleh Djokovic.&nbsp;Dari total pertemuan tersebut, 19 di antaranya terjadi di partai final, tujuh kali dalam ajang Grand Slam. Di dua kesempatan Murray mampu mengalahkan Djokovic, yakni US Open 2012 dan Wimbledon 2013. &nbsp;&nbsp;Selain Roger Federer dan Rafael Nadal, yang juga telah pensiun, Andy Murray merupakan lawan terbesar yang pernah dimiliki Novak Djokovic dalam kariernya sebagai petenis. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/q9jjqBhwTQo?si=za60f8No00pzucuu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Novak Djokovic merekrut mantan rivalnya, Andy Murray, sebagai pelatih untuk menghadapi Grand Slam Australian Open 2025. 

Latest Articles - Novak Djokovic