SKOR.id - Thomas Tuchel telah resmi ditunjuk Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), menjadi pelatih Timnas Inggris, sepeninggal Gareth Southgate.Thomas Tuchel akan mulai bekerja sebagai pelatih Timnas Inggris pada Januari 2025, dan akan dibantu oleh Anthony Barry yang menjabat sebagai asisten.Rencananya pelatih asal Jerman itu akan dikontrak selama 18 bulan, tugasnya selesai setelah Piala Dunia 2026, dan ada bonus besar menanti jika berhasil membawa The Three Lions juara.Sebelum kedatangan Thomas Tuchel, Lee Carsley mendapat peran sebagai pelatih sementara Inggris, dan mampu menjalankan tughasnya dengan cukup baik.Tercatat dalam empat pertandingan di bawah arahan Lee Carsley, Inggris berhasil meraih tiga kemenangan dan sekali mengalami kekalahan.Lee Carsley masih memiliki dua pertandingan tersisa untuk memimpin Inggris di ajang UEFA Nations League 2024-2025, dengan ini ia akan mencatatkan enam pertandingan sebagai pelatih sementara The Three Lions, sebelum diambil alih Thomas Tuchel.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Thomas_Tuchel_89c2fbe372.jpg" alt="Thomas Tuchel, pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Thomas Tuchel dikabarkan telah resmi sebagai pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Torehan ini akan membuat Lee Carsley berada di belakang Joe Mercer, yang menjadi pelatih sementara Inggris dengan catatan laga terbanyak, yaitu tujuh pertandingan.Kedatangan Thomas Tuchel akan menjadi era baru di Timnas Inggris, setelah delapan tahun di bawah kepemimpinan Gareth Southgate.Gareth Southgate telah memimpin Inggris dalam 102 pertandingan, dengan hasil 64 kemenangan, 20 imbang, dan 18 kekalahan.Catatan 102 pertandingan, membuat Southgate menjadi pelatih dengan catatan pertandingan terbanyak bersama The Three Lions, lebih banyak dari pelatih legendaris, Sir Bobby Robson.Sir Bobby Robson memimpin Inggris dalam 95 pertandingan, dengan catatan 47 kemenangan, 30 imbang, dan 18 kalah.Southgate juga melewati catatan Sven-Goran Eriksson yang memimpin Inggris pada priode 2001 hingga 2006 dengan 67 pertandingan.Sven-Goran Eriksson memiliki catatan 40 kemenangan, 17 imbang, dan 10 kekalahan sepanjang kiprahnya bersama Inggris.Meski begitu catatan Southgate masih kalah dengan dua pelatih legendaris Inggris lainnya, Sir Alf Ramsey dan Walter Winterbottom.Berikut ini lima pelatih dengan catatan pertandingan terbanyak untuk Inggris.5. Sven-Goran Eriksson&nbsp; Jumlah pertandingan 67&nbsp; 40 menang, 17 imbang, 10 kalah4. Sir Bobby Robson Jumlah pertandingan 95 47 menang, 30 imbang, 18 kalah3. Gareth Southgate Jumlah pertandingan 102 61 menang, 24 imbang, 17 kalah2. Sir Alf Ramsey Jumlah pertandingan 113 69 menang, 27 imbang, 17 kalah1. Walter Winterbottom Jumlah pertandingan 139 78 menang, 33 imbang, 28 kalah*Artikel ini dibuat oleh Riziq Daffa, mahasiswa Uhamka yang menjalani magang di Skor.id<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=BIjr2hwptWeOVzvj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gareth Southgate menjadi salah satu pelatih dengan catatan laga terbanyak untuk Timnas Inggris.

World

5 Pelatih dengan Catatan Laga Terbanyak untuk Timnas Inggris

SKOR.id - Thomas Tuchel, telah resmi ditunjuk oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menjadi pelatih baru Timnas Inggris sepeninggal Gareth Southgate. Penunjukan ini membuat eks nakhoda Chelsea ini menjadi pelatih asing ketiga yang menangani The Three Lions.Melalui laman resmi FA, Thomas Tuchel telah diumumkan sebagai pelatih baru Inggris, ia telah menandatangani kontrak sejak 8 Oktober 2024, tetapi pengumuman ini ditunda agar tidak mengganggu persiapan The Three Lions di ajang UEFA Nations League.Thomas Tuchel akan dibantu Anthony Barry sebagai asisten, dan mulai bekerja sama di Timnas Inggris pada Januari 2025 mendatang."FA telah mengumumkan bahwa pemenang Liga Champions UEFA Thomas Tuchel adalah pelatih kepala senior Inggris yang baru dan akan dibantu oleh pelatih Inggris yang terkenal secara internasional Anthony Barry," bunyi pernyataan resmi FA."Pasangan ini akan mulai bekerja pada 1 Januari 2025 menjelang proses kualifikasi untuk putaran final Piala Dunia FIFA tahun berikutnya, yang akan diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat," bunyi pernyataan FA lainnya.Sebelum diambil alih Thomas Tuchel, skuad Timnas Inggris masih akan diasuh oleh pelatih sementara, Lee Carsley, termasuk untuk dua pertandingan UEFA Nations League 2024-2025 di bulan November 2024.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Thomas_Tuchel_89c2fbe372.jpg" alt="Thomas Tuchel, pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Thomas Tuchel dikabarkan telah resmi sebagai pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Pria asal Jerman itu diikat kontrak selama 18 bulan untuk menangani Timnas Inggris, atau berakhir setelah gelaran Piala Dunia 2026 dan tidak menutup dilakukan perpanjangan tergantung hasil yang ia berikan.FA memang lebih sering memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal ketika memimpin tim nasional mereka, beberapa nama pelatih lokal yang menangani Inggris sebelum Tuchel adalah Gareth Southgate (102 laga), Sam Allardyce (1 laga), hingga Roy Hodgson (56).Lee Carsley yang menjadi pelatih sementara, adalah pria kelahiran Birmingham, meski ia memiliki kewarganegaraan Irlandia.Di kompetisi lokal (Premier League), sejauh pelatih asli Inggris kalah bersaing dengan deretan pelatih asing yang masih atau pernah berkiprah di sana, seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, Pep Guardiola, hingga Jurgen Klopp.Kini Thomas Tuchel menjadi pelatih asing ketiga yang menangani Inggris, mengikuti jejak dari dua pelatih ternama, Fabio Capello dan Sven-Goran Eriksson.Dilansir dari Independent, selama menangani The Three Lions kedua pelatih ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, meski begitu mereka juga gagal mempersembahkan gelarBerikut ini kiprah Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello selama menangani Timnas Inggris.1. Sven-Goran Eriksson (2001-2006)Sven-Goran Eriksson telah berpulang pada 26 Agustus 2024 lalu, tetapi ia akan dikenang sebagai pelatih asing pertama yang menangani Timnas Inggris.Ia menangani Inggris dalam 67 pertandingan pada periode kepelatihannya dari Januari 2001 hingga Juli 2006. Eriksson memiliki catatan 40 kemenangan, 17 imbang, dan 15 kekalahan saat menangani The Three Lions.Selama menangani Inggris, ia membawa timnya tampil di Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006.Erikson membawa Inggris melaju hingga babak perempat final di tiga turnamen besar itu.Selama menangani Inggris, Eriksson dicintai oleh para pemain, terutama yang selalu ia andalkan di lapangan, pelatih asal Swedia itu juga tenang menghadapi tekanan di dalam dan luar media, termasuk di hadapan media.Namun, kesetiaannya kepada pemain-pemain pilihan dalam skuad, membuatnya terhambat untuk memberikan kesempatan kepada pemain baru, gaya permainannya juga dikritik karena tak bisa memaksimalkan generasi emas Inggris.2. Fabio Capello (2007-2012)Fabio Capello menangani Timnas Inggris pada periode 2007 hingga 2012, setelah sebelumnya menangani Real Madrid selama semusim dan mempersembahkan trofi La Liga.Selama menangani Inggris, Fabio Capello memimpin dalam 42 pertandingan, dengan catatan 28 kemenangan, 8 imbang, dan 6 kekalahan.Fabio Capello membawa CV mentereng ketika datang menangani Inggris, dengan berbagai kesuksesan selama melatih AC Milan, Real Madrid, AS Roma, hingga Juventus.Namun, saat menangani Inggris, ia hanya membawa The Three Lions melaju hingga babak 16 besar Piala Dunia 2010.Terkendala masalah bahasa, Capello pernah mengatakan bahwa dirinya hanya butuh 100 kata untuk berkomunikasi dengan pemain.Selama menangani Inggris, ia dinilai memperlakukan timnya dengan ketat seperti anak sekolah, perubahan ini tidak diterima dengan baik oleh para pemain.Kondisi markas Inggris di Piala Dunia 2010 bahkan disebut sebagai sebuah penjara yang mewah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=IN8q-rAUW3pOMdkN" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mengumumkan Thomas Tuchel sebagai pelatih baru Timnas Inggris.

Thomas Tuchel, Pelatih Asing Ketiga yang Tangani Timnas Inggris

SKOR.id - Harry Maguire mendapat kesempatan untuk kembali memperkuat Timnas Inggris, setelah melewatkan ajang Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Karier Harry Maguire memang mengalami pasang surut, tak hanya di level klub bersama Manchester United, tetapi juga di Timnas Inggris.Posisi ban kapten di Manchester United harus lepas dari lengannya, sementara di Timnas Inggris ia juga mulai kehilangan posisi.Skuad The Three Lions yang masih dipimpin Gareth Southgate ketika tampil di Euro 2024, tak diperkuat oleh Harry Maguire karena cedera.Kini di bawah kendali pelatih sementara, Lee Carsley, Harry Maguire mendapat kesempatan dipanggil ke dalam skuad Timnas Inggris yang akan berlaga di ajang UEFA Nations League 2024-2025.Inggris akan menghadapi Republik Irlandia pada laga perdana UEFA Nations League B Grup 2, yang juga dihuni Yunani dan Finlandia.Pertandingan antara Republik Irlandia vs Inggris akan dilangsungkan di Aviva Stadium, Sabtu (7/9/2024) pukul 23.00 malam WIB.Kembali mendapat kepercayaan tampil membela Timnas Inggris, itu menjadi hal luar biasa bagi eks pemain Leicester City tersebut."Sungguh menakjubkan melihat semua pemain. Saya tidak sabar untuk membela Inggris lagi," ujar Maguire.Kesempatan yang yang ia lewatkan untuk membela Inggris di ajang Euro 2024, masih menimbulkan kekecewaan untuk Maguire.Namun, ia mengaku senang melihat hasil yang diperoleh timnya sepanjang musim panas, meski akhirnya gagal membawa trofi Euro 2024 setelah kalah dari Spanyol di final."Jelas musim panas mengecewakan bagi saya. Itu adalah momen yang sangat sulit dalam karier saya untuk bekerja keras seperti yang saya lakukan sepanjang musim lalu untuk menempatkan diri saya pada posisi yang bagus secara fisik dan dalam hal performa. Saya merasa dalam posisi yang bagus dan sangat mengecewakan karena saya tidak dapat mengatasi cedera yang saya alami," ujar Maguire."Itu adalah musim panas yang aneh karena ada banyak kebisingan di sekitar tim. Mungkin ini bukan performa terbaik kami, tetapi para pemain menunjukkan kebersamaan dan semangat yang besar untuk mencapai final berikutnya," ujarnya menambahkan.Maguire mengaku tak pernah berhenti mendukung Inggris, meski dirinya tidak bisa berpartisipasi langsung membela mereka saat tampil di Euro 2024.Ia ikut membantu Inggris di babak kualifikasi, dan tak pernah berhenti komunikasi dengan rekan setimnya di Timnas Inggris, serta Gareth Southgate yang menjadi pelatih kala itu."Jelas ada saat-saat ketika saya berharap berada di sana tetapi saya berhasil menikmatinya. Saya mendapat istirahat yang menyenangkan dan saya menonton setiap pertandingan bersama keluarga saya, berharap kami bisa terus maju," ujarnya."Saya masih merasa menjadi bagian dari grup, dan itu bagus. Tentu saja bermain di kualifikasi adalah bagian dari hal itu dan saya terus berdialog dengan para pemain dan saya juga berbicara dengan Gareth (Southgate)," ujar Maguire menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sjaBOIpGZJ8?si=DcH1vK1-Z8q6vYuJ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Harry Maguire kembali membela Timnas Inggris, setelah melewatkan kesempatan tampil di Euro 2024.

Harry Maguire Senang Kembali ke Timnas Inggris setelah Lewatkan Euro 2024

SKOR.id - Gareth Southgate memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Inggris, setelah kegagalan menjuarai Euro 2024, Selasa (16/7/2024).Inggris kalah 1-2 dari Spanyol pada laga final Euro 2024, yang digelar di Stadion Olympia Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB.Itu menjadi kegagalan kedua Inggris secara beruntun di ajang Euro, setelah pada Euro 2020 mereka juga ditundukkan Italia pada laga final.Keputusan ini mengakhiri kebersamaan Gareth Southgate dan Timnas Inggris yang telah terjalin selama delapan tahun, dengan total 102 pertandingan yang sudah ia pimpin.Pelatih berusia 53 tahun itu mengaku bangga dengan apa yang telah ia lakukan bersama The Three Lions selama dipercaya menjadi pelatih.Ia memutuskan mundur, karena ingin menjalani tahapan baru dan menilai perlu adanya perubahan."Sebagai orang Inggris yang bangga, merupakan suatu kehormatan dalam hidup saya untuk bermain untuk Inggris dan mengelola Inggris," kata Gareth Southgate."Itu sangat berarti bagi saya, dan saya telah memberikan segalanya," ujarnya."Namun, inilah waktunya untuk perubahan dan babak baru," ujar Gareth Southgate menambahkan.Ketua eksekutif Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Mark Bullingham, menegaskan akan segera mencari penerus Gareth Southgate."Proses penunjukan pengganti Gareth kini sedang berjalan dan kami bertujuan agar manajer baru kami dikonfirmasi sesegera mungkin," ujar Mark Bullingham, seperti dikutip dari laman resmi FA."Kampanye UEFA Nations League kami dimulai pada bulan September, dan kami memiliki solusi sementara jika diperlukan," ujarnya."Kami tahu akan ada spekulasi yang tidak dapat dihindari, tetapi kami tidak akan berkomentar lebih jauh mengenai proses kami sampai kami menunjuknya," ujar Mark Bullingham menambahkan.Sebelumnya, Mark Bullingham juga mengapresiasi kinerja Gareth Southgate selama menangani skuad The Three Lions."Gareth telah membuat pekerjaan yang mustahil menjadi mungkin dan meletakkan dasar yang kuat untuk kesuksesan di masa depan. Dia sangat dihormati oleh para pemain, tim di ruang belakang, oleh semua orang di FA dan di seluruh dunia sepak bola," ujar Bullingham."Kami sangat bangga dengan segala pencapaian Gareth dan Steve untuk Inggris, dan akan selamanya berterima kasih kepada mereka," ujarnya menambahkan.Gareth Southgate mulai menangani Inggris pada September 2016, ia sempat menjadi pelatih tim muda Inggris dalam kategori usia, serta menangani Middlesbrough pada periode 2006-2009.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=P-Tn-HLLqsZ9ZXku" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gareth Southgate mundur sebagai pelatih Timnas Inggris setelah gagal di Euro 2024.

Gareth Southgate Resmi Mundur sebagai Pelatih Timnas Inggris

SKOR.id - Final Euro 2024 (Piala Eropa 2024) telah berakhir, Spanyol sukses menjadi juara setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1, sederet fakta menarik turut tercipta.Laga final Euro 2024 yang mempertemukan Spanyol vs Inggris ini dilangsungkan di Olympiastadion, Berlin, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Kemenangan Spanyol atas Inggris pada laga final Euro 2024 ini dimulai dari gol Nico Williams yang meneruskan umpan Lamine Yamal pada menit ke-47.The Three Lions sempat menghidupkan peluang mereka, umpan cerdik Jude Bellingham berhasil diteruskan Cole Palmer menjadi gol penyama kedudukan di menit ke-73.Namun, gol Mikel Oyarzabal pada menit ke-86, membuat La Furia Roja kembali unggul atas The Three Lions, sekaligus penentu kemenangan mereka.Spanyol pun berpesta menikmati kesuksesan mereka menjadi juara Euro 2024, setelah terakhir kali juara pada edisi 2012.Sementara itu Inggris yang melaju ke final secara beruntun setelah edisi Euro 2020, harus kembali menelan pil pahit setelah kekalahan ini.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kalahkan_Inggris_Spanyol_berhasil_menjadi_juara_Euro_2024_06c6e5a608.jpeg" alt="Spanyol berhasil menjadi juara Euro 2024 (Piala Eropa 2024), setelah mengalahkan Inggris 2-1 di final. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Spanyol berhasil menjadi juara Euro 2024 (Piala Eropa 2024), setelah mengalahkan Inggris 2-1 di final. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Dilansir dari UEFA dan Opta, berikut ini sederet fakta menarik laga final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris.1. Spanyol menjadi tim pertama yang berhasil memenangi Euro dalam empat kesempatan, sebelumnya mereka bersama Jerman (3) menjadi pemenang terbanyak ajang Piala Eropa.2. Spanyol tampil dalam total tujuh pertandingan di Euro 2024, dimulai fase grup hingga final, mereka menjadi tim pertama yang berhasil menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.3. Sepanjang Euro 2024, La Furia Roja mencetak 15 gol, menjadi rekor terbanyak dalam satu edisi, setelah Prancis yang mencetak 14 gol pada edisi 1984.4. Nico Williams (22 tahun, 2 hari) menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol di laga final Euro, setelah legenda Italia, Pietro Anastasi (20 tahun, 64 hari), yang mencetak gol ke gawang Yugoslavia pada laga ulangan final edisi 1968.5. Kegagalan di Euro 2024 ini membuat Inggris menjadi negara pertama yang kalah dalam dua final beruntun di ajang Euro.6. Lamine Yamal menjadi pemain termuda yang tampil di final turnamen besar (Piala Dunia dan Euro), melewati rekor Pele di Piala Dunia 1958 (17 tahun, 249 hari).7. Pertama kali dalam sejarah, dua remaja menjadi starter di final Euro, Lamine Yamal (17 tahun, satu hari) dan Kobbie Mainoo (19 tahun, 86 hari).8. Gareth Southgate menjadi pelatih ketiga yang berhasil mencapai dua final Euro, setelah Helmut Schon (1972, 1976) dan Berti Vogts (1992, 1996), keduanya dari Jerman.9. Laga final kali ini menajdi penampilan ke-45 Inggris di ajang Euro. The Three Lions memainkan 19 laga lebih banyak dibanding negara lain yang belum pernah memenangkannya, Belgia (26 laga).10. Sejak laga final Liga Champions 2002, klub dari Spanyol dan Timnas Spanyol telah bermain di 23 laga final besar (Liga Champions, Piala UEFA, Liga Europa, Piala Dunia, Euro) melawan tim luar Spanyol, dan memenangkan trofi di 23 kesempatan tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=5BAVWciEOjrJE-p3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tercipta setidaknya 10 catatan rekor setelah final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris.

10 Rekor Tercipta Usai Final Euro 2024, Spanyol vs Inggris

SKOR.id – Dua negara yang selama ini dikenal kuat dalam sepak bola, Spanyol dan Inggris, akan bertemu pada laga puncak Euro 2024, yang akan berlangsung di Stadion Olympia (Olympiastadion) Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024) malam waktu setempat atau mulai (15/7/2024) mulai pukul 02.00 WIB.&nbsp;Selain para pemain, duel dini hari nanti tersebut juga akan menyuguhkan persaingan di antara dua pelatih dengan karakter yang sedikit berbeda: Luis de la Fuente di kubu Spanyol dan Gareth Southgate di Inggris.Gaya, teknik, dan pendekatan yang dilakukan kedua pelatih pun agak berbeda. Jadi, menarik untuk melihat apa saja perbedaan dan perbandingan di antara De la Fuente (63 tahun) dan Southgate (53 tahun). Skor.id mencoba merangkumnya dari berbagai sumber.&nbsp;Latar Belakang&nbsp;*Luis de la Fuente. Lahir di Haro, La Rioja, yang menurutnya tempat terbaik di dunia, De la Fuente bangga menjadi orang Spanyol, Katolik, dan pencinta adu banteng. Dia suka telur dan keripik, bertubuh seperti batu bata dan tidur sekitar empat jam semalam. Ayahnya adalah seorang pelaut, dia menyukai film Rocky dan dia terpesona oleh Roma, membaca semua yang dia bisa. Dia menyukai Julio Iglesias, dan lagu favoritnya mungkin Quijote.&nbsp; &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9ZUW8ggtrJ"></oembed></figure>*Gareth Southgate. Lahir di Watford, ia bersekolah di Padnell Infant School di Cowplain, bersama dengan Pound Hill Junior School dan Hazelwick School di Crawley, West Sussex.&nbsp;Saat bersekolah di Sussex, Southgate cukup baik dalam berbagai bidang. Ia masuk tim rugbi sekolah, juara lompat jangkit tingkat daerah, dan cemerlang dari sisi akademik. Ia salah satu pelajar yang mampu menggabungkan kemampuan atletik dengan akademik.Sebagai anak sekolah, dia mendukung Manchester United dan pahlawan sepak bolanya adalah Bryan Robson.&nbsp;Karier sebagai Pemain*De la Fuente. Dibesarkan Athletic Bilbao sebagai left full-back, De la Fuente melanjutkan karier seniornya bersama klub tersebut antara 1978-1987 dan 1991-1993. Ia juga sempat membela Sevilla FC (1987-1991) dan Deportivo Alaves S.A.D (1993-1994).&nbsp;Di level tim nasional, De la Fuente hanya turun di Spanyol U-21 (debut pada 6 April 1982) di bawah pelatih Luis Suarez, itu pun hanya empat kali tanpa mampu mencetak gol.&nbsp;*Southgate. Bermain sebagai remaja selama 2,5 tahun untuk Southampton FC sebelum dilepas saat berusia 13 tahun untuk kemudian bergabung ke Crystal Palace FC. Posisi bermain Southgate berubah dari gelandang menjadi bek tengah begitu pindah ke Aston Villa sejak 1995. Ia lalu bergabung ke Middlesbrough pada 2001 sampai pensiun pada 2006 di usia 35 tahun.&nbsp;Southgate tercatat 57 kali membela timnas Inggris dengan mencetak dua gol, antara 1995 sampai 2004.Karier sebagai Pelatih*De la Fuente. Usai menangani klub-klub kecil seperti Portugalete, Aurrera, dan Alaves, De la Fuente melatih tim muda Sevilla dan Bilbao (ia juga sempat melatih tim seniornya). Mulai 2013, De la Fuente dipercaya menangani tim-tim muda Spanyol.&nbsp;Ia membawa Spanyol U-19 memenangi Kejuaraan Eropa 2015. De la Fuente lalu membawa Spanyol U-21 menguasai Kejuaraan Eropa 2019 setelah di final meredam Jerman U-21, 1-0.De la Fuente ditunjuk sebagai pelatih Timnas Spanyol pada 8 Desember 2022 menggantikan Luis Enrique seusai kalah dari Maroko lewat adu penalti di 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar.*Southgate. Middlesbrough menjadi tim pertama yang ditangani Southgate sebagai pelati (2006-2009). Setelah empat tahun tidak berkecimpung di sepak bola, ia lantas kembali untuk melanjutkan tugas Stuart Pearce menangani Inggris U-21 mulai Agustus 2013 dan dikontrak tiga tahun. Ia membawa Inggris U-21 memenangi Turnamen Toulon 2016.Setelah menjadi pelatih sementara Timnas Inggris pada September 2016 menggantikan Sam Allardyce yang mundur, pada 15 November tahun yang sama ia dipercaya menjadi pelatih tetap Three Lions dengan kontrak awal saat itu selama empat tahun. &nbsp;Southgate membawa Timnas Inggris menjadi runner-up&nbsp;Euro 2020 dan finis di peringkat ketiga UEFA Nations League 2018-2019.&nbsp;Di Euro 2020, Southgate menjadi pelatih Inggris pertama yang mencapai final Piala Eropa dan mencapai final turnamen besar sejak 1966. Inggris akhirnya kalah dari Italia melalui adu penalti. Dia juga memimpin Inggris sampai perempat final ke Piala Dunia 2022.Teknik, Pendekatan, dan Gaya Melatih*De la Fuente. Saat baru ditunjuk, banyak yang tidak yakin De la Fuente mampu mengembalikan kejayaan sepak bola Spanyol. Maklum, satu-satunya pekerjaan kepelatihan seniornya adalah menjalani 11 pertandingan yang buruk bersama Alaves di kasta ketiga Spanyol yang beranggotakan 80 tim, empat grup, pada 2011. Mereka menyebutnya “bijaksana”, “pendiam” dan “tidak dikenal”.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9XtmFUs-Lj"></oembed></figure>Kritik makin keras mengarah ke De la Fuente begitu Spanyol takluk 0-2 dari Skotlandia di kualifikasi Euro 2024, laga keduanya menangani La Roja. Kemenangan 7-1 atas Georgia jadi momentum bagi De la Fuente.Itulah awal dirinya mengatakan melihat “sebuah keluarga” mulai terbentuk. Enam bulan kemudian, Spanyol memenangi UEFA Nations League dan sekarang mereka ke final Euro 2024.&nbsp;“Tidak ada yang mengetahui masa kini dan masa depan Spanyol lebih baik dari saya. Saya tidak mencoba untuk pamer, itu hanya fakta,” ujar De la Fuente ketika dia mengambil alih.&nbsp;Lima pemain di skuad ini ikut memenangi Kejuaraan Eropa U-21 bersamanya pada 2019: Dani Olmo, Fabian Ruiz, dan Mikel Merino menjadi starter di final. Olmo, Merino, Pedri, Marc Cucurella dan Unai Simon memenangi medali perak Olimpiade Tokyo bersamanya dua tahun kemudian.Dia juga menegaskan bahwa akan ada “fleksibilitas”, kecepatan, lebar, bahwa gaya akan berubah. De la Fuente – yang gajinya per tahun hanya sekira seperlima dari yang diterima Southgate (5,8 juta euro atau yang tertinggi di antara pelatih negara kontestan Piala Eropa 2024) – juga menyebut bila serangan balik itu cerdas.&nbsp;“Dia memahami bahwa perlu waktu bagi kami untuk mengasimilasi ide-ide itu, dua atau tiga konsep. Kami kini lebih vertikal dan penguasaan bola lebih sedikit,” kata Rodri, gelandang andalan Spanyol, sebelum Euro 2024 dimulai.&nbsp;Dengan formasi andalan 4-3-3, Spanyol di bawah De la Fuente baru dua kali kalah dari 22 laga (19 menang dan 1 imbang) dengan mencetak 65 gol dan kemasukan 20 serta rata-rata merebut 2,64 poin per laga.*Southgate. “Pendekatan saya adalah memiliki empati terhadap orang lain. Sebagai seorang pelatih, Anda harus selalu ada untuk mendukung orang tersebut. Meningkatkan mereka sebagai pemain menjadi hal kedua,” tutur Southgate.&nbsp;“Tetapi jika seorang pemain merasa Anda menghormatinya dan ingin membantu mereka, mereka akan lebih cenderung mendengarkan dan mengikuti Anda.”Gaya manajemen Southgate selama memimpin Three Lions digambarkan sebagai perwujudan prinsip “pelatihan pemberdayaan” dan elemen “kepemimpinan transformasional”. Dia dipuji karena manajemen pemainnya dan karena menciptakan “budaya positif dan kohesif” dalam skuad Inggris.Seperti De la Fuente, Southgate juga sangat teknis dalam merancang formasi dan strategi permainan. Ia juga tidak ragu untuk mengandalkan pemain muda.Pasalnya, setelah meninggalkan Boro, Southgate menikmati masa kerja selama 18 bulan di FA sebagai kepala pengembangan elite.&nbsp;Selama 1,5 tahun itu, ia bekerja dengan para pemain muda di tim pengembangan Inggris dan juga membantu mengawasi perubahan dalam sepak bola akar rumput dengan tujuan membantu para pemain muda meningkatkan keterampilan teknis mereka.&nbsp;Sekarang, banyak dari pemain yang mungkin pertama kali dia bantu pada saat itu mendapati diri mereka mencoba untuk tampil mengesankan lagi untuk tim senior Inggris.&nbsp;Southgate sering mengadaptasi formasi tim tergantung lawannya, menggunakan formasi 4–3–3, 4–2–3–1, 3–4–3, dan 3–5–2. Formasi yang digunakan di Piala Dunia 2018 digambarkan sebagai 3–5–2 dan, sebagai alternatif “3–3–2–2” yang unik.&nbsp;Namun di sisi lain, Southgate telah dikritik karena gaya permainan timnya yang dianggap “pragmatis” dan “konservatif”, serta manajemen dalam permainannya. Dia juga dikritik karena memilih pemain yang tidak sesuai dengan performanya, dengan beberapa komentator menuduhnya “favoritisme”.Faktanya dari 101 laga menangani Inggris sejak September 2016 hingga sekarang, Harry Kane dan kawan-kawan mampu merebut 64 kemenangan, 20 imbang, dan 17 kekalahan. Mereka mencetak 229 gol (2,26 per laga) dan kebobolan 84 (0,83 per laga) dengan merebut 2,10 poin per laga.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=bZxhER7mssGzRYCm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp; &nbsp;

Berikut profil dan karakteristik pelatih Spanyol Luis de la Fuente dan manajer Inggris Gareth Southgate jelang final Euro 2024. 

Profil dan Komparasi Pelatih Tim Finalis Euro 2024  

SKOR.id - Menjelang laga final Euro 2024 (Piala Eropa 2024) menghadapi Spanyol, pelatih Inggris, Gareth Southgate, menunjukkan optimismenya.Pada konferensi pers sebelum final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, Gareth Southgate juga membeberkan persiapan skuad The Three Lions di pertandingan pamungkas ini.Pertandingan final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris akan digelar di Stadion Olympia Berlin, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Inggris akan menjalani laga final Euro kedua secara beruntun, setelah pada edisi 2020 mereka juga tampil di laga puncak, meski akhirnya kalah dari Italia.The Three Lions memastikan satu tempat di laga final, setelah meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Belanda, di babak semifinal Euro 2024.Sementara itu, Spanyol juga meraih hasil serupa, ketika menghadapi tim kuat, Prancis di babak semifinal.Gareth Southgate mengungkapkan, timnya berada dalam kondisi yang baik untuk menghadapi tantangan La Furia Roja di final Euro 2024.Pelatih berusia 53 tahun itu mengatakan anak asuhnya telah mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir, dan siap menghadapi laga puncak.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Spanyol_vs_Inggris_ce76cd1450.jpg" alt="Spanyol vs Inggris bertemu di final Euro 2024. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente dan pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, dengan barisan pemain bintangnya seperti Alvaro Morata dan Harry Kane, akan bertemu dalam final Euro 2024. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>"Semua orang fit. Kami gembira dengan tantangan ini, jelas tim telah meningkat selama beberapa minggu terakhir," ujar Southgate."Saya harus mengatakan bahwa mereka merupakan suatu kehormatan untuk bekerja sama. Ini merupakan lingkungan yang bagus untuk bekerja. Sekarang kami memiliki peluang luar biasa untuk mencapai apa yang kami rencanakan," ujarnya menambahkan.Terkait laga final Piala Eropa 2024 ini, Southgate mengaku percaya kepada mimpi, dan akan berusaha untuk mewujudkannya.Namun, mereka harus menunjukkan performa terbaik, demi mewujudkan mimpi menjadi juara Piala Eropa 2024."Saya bukan orang yang percaya pada dongeng, tapi saya percaya pada mimpi. Kami punya impian besar, tapi Anda harus mewujudkannya," kata Southgate."Perjalanan yang kami lakukan, gol-gol di menit-menit akhir, penalti – itu tidak membuat hal itu terjadi pada kami. Kami harus tampil pada level yang kami perlukan. Performa kamilah yang paling penting," ujar Southgate menambahkan.Southgate juga mengomentari permainan Spanyol yang akan menjadi lawan mereka di pertandingan final nanti.Ia menilai Spanyol sangat terorganisir, penguasaan bola dan cara La Furia Roja bermain juga sangat baik.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=lOzwFMCMqpA0-mmo" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pada konferensi pers jelang final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, Gareth Southgate mengaku percaya kepada mimpi.

Final Euro 2024: Spanyol vs Inggris, Gareth Southgate Percaya pada Mimpi

SKOR.id - Spanyol dan Inggris akan bertemu dalam final Euro 2024.Laga final Euro 2024 Spanyol vs Inggris akan digelar pada Minggu (14/7/2024) atau Senin dini hari WIB.Siapa yang pada akhirnya akan tampil sebagai juara Euro 2024 ini? Spanyol atau Inggris?Stadion Olimpia Berlin akan menjadi panggung bagi duel Spanyol dan Inggris dalam memperebutkan supremasi tertinggi sepak bola Eropa di level timnas.Jelang final Euro 2024 ini, Skor.id merangkum sejumlah aspek yang membedakan antara Spanyol dan Inggris sepanjang Euro 2024 ini.Berikut ini perbandingan finalis Euro 2024 dari aspek pencapaian, pola, serta pemain yang dominan:Hasil yang DiraihSpanyol berhasil melangkah ke final Euro 2024 dengan memenangkan semua pertandingan (6 pertandingan). Itu merupakan jumlah kemenangan terbanyak dibandingkan dengan tim manapun dalam sejarah Piala Eropa.Deretan kemenangan tersebut adalah mengalahkan Kroasia 3-0, Italia 1-0, Albania 1-0, lalu 4-1 atas Georgia, dan 2-1 atas tuan rumah Jerman,serta terakhir 2-1 atas Prancis.Jika melihat daftar tim-tim yang mereka taklukkan, Spanyol telah mengalahkan tiga tim yang pernah juara Piala Dunia dan Piala Eropa (Italia, Jerman, dan Prancis).Pencapaian tersebut kontras dengan Timnas Inggris. The Three Lions hanya meraih 4 kemenangan dari 6 laga mereka hingga menuju final.Inggris asuhan Gareth Southgate selalu menjadi tim yang pertama kemasukan (tertinggal) di tiga laga fase knockout. Namun demikian, Inggris tim yang tidak terkalahkan dalam 6 laga mereka tersebut.Mereka menang 1-0 atas Serbia, imbang 1-1 lawan Denmark, 0-0 menghadapi Slovenia, menang 2-1 atas Slovakia, dan menang 5-3 adu penalti lawan Swiss setelah i-1 di waktu normal.Inggris kemudian memastikan tiket final setelah menang 2-1 atas Belanda di semifinal.Pola dan Sistem Permainan yang DigunakanPelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, menggunakan pola 4-3-3 dalam lima dari enam pertangan sepanjang Euro 2024 ini.La Furia Roja hanya menggunakan 4-2-3-1 dalam sebuah pertandingan, tepatnya saat lawan Prancis di semifinal.Dua pola ini tidak mengubah strategi permainan Timnas Spanyol yang rata-rata pergerakan mereka hingga ke area lawan.Dua pemain sayap, Nico Williams dan Lamine Yamal seringkali mampu berada dekat pertahanan lawan, sedangkan dua bek di tengah lapangan.Yang menarik adalah posisi Alvaro Morata yang rata-rata seringkali justru turun ke dalam sebagai link permainan.Berbeda dengan Timnas Inggris yang menggunakan 4-2-3-1 lawan Serbia, Denmark, dan Slovakia.Lalu mengubah pola dengan 4-3-3 lawan Slovenia dan 3-4-2-1 di perempat final dan semifinal lawan Swiss dan Belanda.Menurut Sky Sports, rata-rata pemain Inggris lebih banyak berada di daerah mereka. Ada lima pemain yang selalu berada di daerah tersebut yaitu Kyle Walker, Marc Guehi, John Stones, Trent Alexander-Arnold, Declan Rice, dan Kieran Trippier.Inggris sangat mengandalkan pergerakan Bukayo Saka yang rata-rata pergerakannya seringkali berada di daerah lawan meski sebagai wing-back.Kemungkinan besar, Inggris akan kembali menggunakan pola tiga bek saat lawan Spanyol.Jika dengan pola ini, Kieran Trippier akan menjadi bek sayap kiri, pemain yang mengantikan posisi Luke Shaw (bek kiri).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Final_Euro_2024_Spanyol_vs_Inggris_d4963ab821.jpeg" alt="Laga final Euro 2024, Spanyol vs Inggris menampilkan pemain bintang seperti Lamine Yamal, Jude Bellingham, Alvaro Morata, dan Harry Kane. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Laga final Euro 2024, Spanyol vs Inggris menampilkan pemain bintang seperti Lamine Yamal, Jude Bellingham, Alvaro Morata, dan Harry Kane. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Kekuatan SeranganSpanyol merupakan tim dengan kekuatan serangan yang besar di Euro 2024 ini.Luis de la Fuente berhasil membuat Spanyol mengoleksi 13 gol, jumlah yang nyaris dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Inggris (total 7 gol).Dari 24 tim kontestan pada Euro 2024 ini, Spanyol di posisi pertama dalam soal produktivitas gol. Sedangkan Inggris di posisi ketujuh.Spanyol juga di posisi pertama dalam soal total tembakan, 106 tembakan. Inggris hanya 67 tembakan. Dari 106 tembakan hingga jelang final Euro 2024 ini, 38 di antaranya mengarah ke gawang.Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate hanya mencatatkan 21 tembakan ke arah gawang dari total 67 tembakan tersebut.Harry Kane dan Dani Olmo memimpin dengan masing-masing memimpin dengan tiga gol dari 6 tembakan dan mereka bersaing meraih gelar pencetak gol terbanyak.Dari aspek kreativitas, Lamine Yamal menjadi pemain yang paling banyak menciptakan peluang, 16 kali untuk rekan setimnya di Timnas Spanyol.Sedangkan dari Timnas Inggris, ada Kieran Trippier dengan 9 menciptakan peluang. Lamine Yamal juga memimpin dengan 3 assist sejauh ini.Sedangkan dari Timnas Inggris, tidak ada pemain yang mampu memberikan lebih dari satu assist. Cole Palmer, Declan Rice, Ivan Toney, dan Marc Guehi masing-masing 1 assist.Penguasaan Lini TengahMemenangkan pertempuran di lini tengah bisa menjadi kunci sukses untuk laga final pada malam ini.Dari aspek melakukan tekanan, Spanyol dominan. Strategi tekanan dari di lini tengah ini pula yang membuat terciptanya dua gol ke gawang Georgia.Rodri, Pedri, dan Fabian Ruiz, trio lini tengah Spanyol yang menjadi kunci dari permainan La Roja yang memberikan tekanan di lini tengah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=NoGDnQZAK_uObE4s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Anslisis kekuatan finalis Euro 2024, Spanyol dan Inggris, dari skema, strategi, dan kekuatan serangan.

Final Euro 2024: Spanyol vs Inggris, Siapa yang Lebih Baik

SKOR.id - Kebetulan atau tidak, Inggris ternyata benar-benar menjadi favorit sebagai tim yang berpeluang meraih gelar Euro 2024.The Three Lions kini sudah ada di final Euro 2024, sesuai banyak prediksi sejumlah pers dan analis sepak bola dunia.Minggu atau Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB, Timnas Inggris hanya selangkah lagi untuk mewujudkan prediksi tersebut jika mereka mampu mengalahkan Spanyol dalam final Euro 2024.Padahal, langkah Timnas Inggris menuju final di awal-awal penampilan mereka di Euro 2024 ini dinilai meragukan. Kritik dan sikap skeptis publik sepak bola Inggris sudah muncul di fase grup.Bahkan, sejumlah fans Inggris sempat melempari pelatih Gareth Southgate setelah Harry Kane dan kawan-kawan imbang tanpa gol (0-0) menghadapi Slovenia dalam laga ketiga fase grup.Inggris berada di Grup C bersama Denmark, Slovenia, dan Serbia. Mereka lolos ke fase knockout sebagai juara grup.Dengan 1 kemenangan dan 2 kali imbang, wajar jika kemudian fans Inggris kecewa dengan pencapaian The Three Lions di fase grup.Namun, Gareth Southgate berhasil menjawab semua kritik tersebut dengan rangkaian performa yang mengesankan di fase knockout.Berikut ini, jelang final menghadapi Spanyol, Skor.id merangkaum kembali perjalanan Inggris menuju final Euro 2024:1. Serbia 0-1 Inggris (Fase Grup)Inggris mengawali perjalanan mereka di Euro 2024 ini dengan kemenangan 1-0 atas Serbia.Gol Jude Bellingham di awal laga (menit ke-13), memberikan kesan positif. Namun, setelah gol tersebut, The Three Lions lebih banyak bermain seperti bertahan.Mereka hanya melepaskan lima tembakan ke arah gawang, statistik yang memperlihatkan bahwa Inggris memperlihatkan performa yang tidak sesuai harapan fans mereka.2. Denmark 1-1 Inggris (Fase Grup)Laga selanjutnya menghadapi Denmark justru semakin menegaskan kekecewaan fans. Inggris juga sudah unggul di awal-awal pertandingan.Menit ke-18, Harry Kane membawa Inggris memimpin 1-0 atas Denmark. Namun demikian, tidak lama bagi Denmark untuk menyamakn kedudukan pada menit ke-34 melalui Morten Hjulmand.Setelah kedudukan 1-1, Denmark justu terlihat lebih mendominasi. Menciptakan sejumlah peluang meski gagal memanfaatkannya.Sedangkan pemain Inggris lebih banyak menunggu hampir di setengah lapangan nmereka, tanpa konstan menciptakan peluang.3. Inggris 0-0 Slovenia (Fase Grup)Laga ketiga fase grup memperlihatkan situasi belum ada tim yang memastikan tiket 16 besar.Namun, Inggris akhirnya berhasil mendapatkan tiket tersebut dengan laga imbang tanpa gol lawna Slovenia.Dari statistik, Inggris memang unggul dengan 72 persen penguasaan bola. The Three Lions juga melepaskan 12 tembakan dengan 3 di antaranya mengarah ke gawang.Namun, lolos ke 16 besar dengan laga terakhir tanpa gol, memberikan kesan yang membosankan bagi para fans.4. Inggris 2-1 (perpanjangan waktu) Slovakia (16 Besar)Dalam pertandingan ini, Inggris tertinggal 0-1 di menit ke-25. Inggris kembali memperlihatkan sebagai tim yang kesulitan mendapatkan peluang.Meski dari statistik Inggris unggul dalam penguasaan bola, Inggris tidak pernah benar-benar menciptakan peluang emas hingga gol yang diciptakan Jude Bellingham.Gol salto di menit-menit akhir waktu normal memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.Harry Kane berhasil menjadi penentu kemenangan di menit ke-91 perpanjangan waktu yang membuat Inggris melangkah ke perempat final.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Bukayo_Saka_380c3ebcec.jpeg" alt="Bukayo Saka menjadi pemain terbaik di laga Inggris vs Swiss pada perempat final Euro 2024. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Bukayo Saka menjadi pemain terbaik di laga Inggris vs Swiss pada perempat final Euro 2024. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>5. Inggris 1-1 (5-3 adu penalti) Swiss (Perempat Final)Inggris selalu tertinggal lebih dulu. Gawang mereka kemasukan di menit ke-75.Situasi tersebut yang mendorong pemain Timnas Inggris untuk lebih aktif melakukan serangan.Hanya lima menit kemudian, Inggris berhasil menyamakan kedudukan melalui Bukayo Saka (menit ke-80).kedudukan tersebut bertahan hingga waktu normal berakhir dan perpanjangan waktu.Dalam adu penalti, Inggris berhasil meraih kemenangan 5-3. Di laga ini, mereka memperlihatkan mentalitas yang kuat dalam adu penalti.6. Belanda 1-2 Inggris (Semifinal)Inggris kembali tertinggal. Gol Xavi Simons yang tercipta hanya di menit ke-7 membuat Inggris tertinggal 0-1.The Three Lions akhirnya menyamakan kedudukan melalui gol penalti yang diciptakan Harry Kane pada menit ke-19.Inggris membutuhkan pemain pengganti untuk mengakhiri laga ini dengan kemenangan.Gol Ollie Watkins pada menit ke-90, membuat Inggris menang 2-1 dan berhasil melangkah ke final Euro 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kuDlj4aukJI?si=sxRduEULVHDG97D1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Inggris berhasil melangkah ke final Euro 2024 walau performa The Three Lions di awal turnamen ini meragukan.

Euro 2024: Langkah Inggris hingga ke Final

SKOR.id – Belanda akan menghadapi Inggris pada pertandingan semifinal Euro 2024 yang akan digelar BVB Stadion Dortmund, Jerman pada Rabu (10/7/2024) malam atau Kamis mulai pukul 02.00 dini hari WIB.&nbsp;Duel antara kedua tim ini bisa dibilang klasik mengingat reputasi mereka di sepak bola, tidak hanya Eropa namun dunia. Baik Belanda maupun Inggris sama-sama baru mengoleksi satu trofi turnamen utama. Oranje&nbsp;adalah juara Euro 1988 sedangkan The Three Lions&nbsp;kampiun Piala Dunia 1966.&nbsp;Pertandingan Belanda melawan Inggris sudah 31 kali terjadi. Belanda hanya sembilan kali menang, berbanding 13 yang dikantong Inggris. Adapun sembilan lainnya berakhir imbang.&nbsp;Namun, dari 31 duel tersebut, hanya enam yang berstatus duel kompetitif, dengan terakhir terjadi di semifinal UEFA Nations League 2018-2019 yang dimenangi Belanda dengan skor 3-1 lewat extra time.&nbsp;Belanda unggul atas Inggris dalam duel kompetitif ini dengan tiga kali menang berbanding satu. Sedangkan dua lainnya berakhir imbang.Pun begitu, laga-laga Belanda melawan Inggris selalu berlangsung sengit, tidak peduli itu pertandingan kompetitif ataupun hanya laga persahabatan.&nbsp;Berikut lima laga kompetitif terbaik Belanda melawan Inggris:1. Hat-trick&nbsp;Marco van Basten – Inggris 1-3 Belanda, fase grup Euro 1988<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">15/06/88 - Euro 88 Netherlands 3-1 England Marco van Basten Hat-trick<a href="https://t.co/aqDXq3LVhc">pic.twitter.com/aqDXq3LVhc</a>— My Greatest 11 (@MyGreatest11) <a href="https://twitter.com/MyGreatest11/status/1802087411351990616?ref_src=twsrc%5Etfw">June 15, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Piala Eropa 1988 masih menjadi satu-satunya turnamen internasional besar yang dimenangkan Belanda, dan akan selalu dikenang karena gol menakjubkan Marco van Basten di final melawan Uni Soviet.&nbsp;Ini juga tetap menjadi titik terendah bagi Inggris, satu-satunya saat mereka pergi ke turnamen besar dan kalah di setiap pertandingan.&nbsp;Kedua belah pihak kalah dalam pertandingan pembuka sebelum bentrok di Dusseldorf, Jerman, di fase grup, dan Belanda keluar sebagai pemenang berkat hat-trick Van Basten.Inggris memiliki peluang lewat tembakan Gary Lineker dan Glenn Hoddle namun keduanya membentur tiang. Gol pembuka Van Basten untuk Belanda disamakan oleh gol penyeimbang Bryan Robson tepat setelah turun minum.Namun dua gol dalam lima menit babak kedua membuat Van Basten melengkapi hat-trick-nya dan memastikan kemenangan Belanda 3-1.2. Imbang di Italia ’90 – Inggris 0-0 Belanda, fase grup Piala Dunia 1990Kedua negara kembali tergabung dalam grup yang sama pada Piala Dunia 1990 di Italia. Banyak pemain yang terlibat pada tahun 1988 kembali tampil dalam pertemuan ini di Cagliari, di antaranya adalah bos Timnas Belanda saat ini Ronald Koeman.&nbsp;Kedua tim masing-masing bermain imbang pada pertandingan pembukaannya, dengan Inggris ditahan oleh Irlandia dan Belanda oleh Mesir.&nbsp;Kali ini Inggris berhasil membungkam Marco van Basten dengan hasil imbang 0-0 sehingga memuncaki grup dalam perjalanannya hingga ke semifinal. Adapun Belanda dikalahkan Jerman Barat di babak 16 besar dalam duel yang berlangsung sangat panas.3. Inggris Tak Lolos ke USA 94 – Belanda 2-0 Inggris, leg 2 kualifikasi Piala DuniaAntara 1982 hingga 2022, Inggris hanya sekali tidak mampu lolos ke putaran final Piala Dunia dan negara yang menggagalkan The Three Lions&nbsp;berangkat ke Amerika Serikat pada 1994 (USA 94) tak lain Belanda.Inggris yang saat itu ditangani Graham Taylor, menjalani musim yang buruk dengan hanya meraih satu poin dari dua laga melawan Norwegia yang memuncaki grup.&nbsp;Inggris menyia-nyiakan keunggulan dua gol saat menjamu Belanda di Wembley. Namun ketika bertandang ke Rotterdam – pertandingan terakhirnya di grup – Inggris masih memiliki kualifikasi di tangan mereka sendiri karena berada di atas Belanda.Dengan Paul Gascoigne diskors, Inggris tertinggal melalui tendangan bebas tepat setelah satu jam dari Ronald Koeman – yang menurut tim tamu seharusnya dikeluarkan dari lapangan lebih awal – sebelum Dennis Bergkamp memastikan kemenangan Belanda 2-0.&nbsp;Inggris memang mengalahkan San Marino di pertandingan terakhirnya. Namun kemenangan Belanda di Polandia memastikan mereka lolos. Itu menjadi kampanye yang membawa bencana bagi Taylor, yang terekam dalam film dokumenter TV. Taylor kemudian mengundurkan diri, sementara Belanda mencapai perempat final Piala Dunia 1994.4. Aksi Ganda Shearer dan Sheringham – Belanda 1-4 Inggris, fase grup Euro 1996&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">6️⃣ Alan Shearer England 🏴󠁧󠁢󠁥󠁮󠁧󠁿 vs Netherlands Euro ‘96 <a href="https://t.co/IezgK1dmPT">https://t.co/IezgK1dmPT</a>— Danno (@manlikedanno) <a href="https://twitter.com/manlikedanno/status/1800970903934865631?ref_src=twsrc%5Etfw">June 12, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Kedua negara bertemu lagi di babak penyisihan grup di Euro 96. Kedua tim telah mengambil empat poin dari dua pertandingan awalnya sebelum bentrok di Wembley.&nbsp;Alan Shearer membuka skor dengan penalti dan menambahkan satu gol lagi di awal babak kedua. Brace Shearer itu diselingi oleh dua gol yang dibuat Teddy Sheringham.Gol telat Patrick Kluivert untuk Belanda membuat skor akhir menjadi 4-1 saat Inggris – yang diperkuat oleh bos saat ini Gareth Southgate – memenangi grup dan Belanda lolos ke posisi kedua di depan Skotlandia.&nbsp;Belanda ahirnya kalah adu penalti dari Prancis di perempat final. Sementara, Inggris dikalahkan dalam adu penalti di semifinal oleh Jerman, dengan Southgate gagal melakukan tendangan krusial.5. Oranje&nbsp;Menangi Semifinal UEFA Nations League – Belanda 3-1 Inggris (extra time)Satu-satunya pertemuan kompetitif kedua tim sejak Euro 96 terjadi di semifinal UEFA Nations League edisi perdana pada 2019 (musim 2018-2019).Gareth Southgate sudah menjadi pelatih Inggris dan Ronald Koeman sedang menjalani periode pertamanya sebagai pelatih Belanda saat kedua tim bentrok di Guimaraes, Portugal.&nbsp;Marcus Rashford membuat Inggris unggul melalui penalti tetapi Matthijs de Ligt menyamakan kedudukan, membawa pertandingan ke perpanjangan waktu (extra time).&nbsp;Gol bunuh diri Kyle Walker memberi Belanda keunggulan dan Quincy Promes memastikan kemenangan 3-1 bagi Belanda, yang kemudian kalah di final dari tuan rumah Portugal.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fq6eKXk6oko?si=k3iSb41j4tJSjLZc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Duel Belanda vs Inggris di semifinal Euro 2024 dipastikan panas seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya. 

Latest Articles - Gareth Southgate