SKOR.id - Lamine Yamal hanya membutuhkan 65 pertandingan (51 dengan Barcelona dan 14 bersama Timnas Spanyol), untuk meraih satu gelar La Liga dan satu Piala Eropa.Sedangkan Harry Kane telah mencapai 650 pertandingan plus lebih dari 400 gol, tapi dalam usianya yang sudah 30 tahun ini, Harry Kane masih terus mencari trofi.Perbandingan tersebut boleh jadi tidak tepat, tapi Lamine Yamal telah mengangkat trofi Euro 2024 sementara Harry Kane kembali merasakan kegetiran dari kegagalan Timnas Inggris meraih gelar di turnamen yang baru berakhir ini.Inggris kalah dari Timnas Spanyol, 1-2, dalam laga final Euro 2024 pada Senin (15/7/2024) dini hari WIB. Kegagalan tersebut sekaligus menegaskan "kutukan" bagi bintang asal Inggris ini tidak berubah.Final yang digelar di Berlin tersebut merupakan kesempatan bagi Harry Kane untuk mengakhiri penantian atau perburuannya dalam meraih gelar. Namun, impian bintang Bayern Munchen ini tidak menjadi kenyataan.Ini kedua kalinya secara beruntun Harry Kane (atau Timnas Inggris) gagal di final Piala Eropa. Setelah dijegal Italia pada final Euro 2020 (2021) silam, kini giliran Spanyol yang membuat "Football is coming home" masih sebatas harapan bagi fans sepak bola Inggris."Sangat sulit untuk menyampaikannya dengan kata-kata bagaimana perasaan kami saat ini. Ini pertandingan yang keras. Kemasukan sebuah gol di menit-menit akhir itu sangat menyesakkan. Kami tidak menggunakan kesempatan ini untuk meraih kemenangan," kata Harry Kane, setelah laga final berakhir."Kami telah melewatkan sebuah kesempatan. Padahal, tidak mudah mencapai final ini. Anda harus memanfaatkannya ketika peluang itu datang dan kami kembali tidak melakukannya dengan baik," dia menambahkan.Harry Kane juga menyampaikan pesan penyesalan melalui media sosial meski tetap menyampaikan pesan agar tidak menyerah di masa depan."Ini sangat menyakitkan dan rasa sakit ini akan kami bawa untuk waktu yang lama. Ini momen sulit lainnya bagi tim ini dan bagi saya secara personal," Harry Kane mengakui."Kami sudah begitu dekat, untuk mencapai puncak dari karier kami, dan sekarang semua kembali ke dasar. Kami belum mendapatkan sebuah jalan untuk meraih trofi dan itu menyakitkan bagi kami untuk waktu yang lama," katanya lagi.Bagi Harry Kane secara personal, kegagalan ini merupakan kegagalan final keenam kali dalam kariernya. Dalam usianya yang sudah 30 tahun, dia masih 0 gelar.Penderitaan Harry Kane masih terus berlanjut. Banyak gol, banyak pertandingan, dan banyak kesempatan, namun tetap nihil gelar.Berikut ini, Skor.id menampilkan 6 final yang pernah dilalui Harry Kane. Ironisnya, dari semua final, tidak satu pun ditandai dengan gol Harry Kane (kecuali adu penalti).1. Chelsea 2-0 Tottenham Hotspur (Carabao Cup 2014-2015)Ini merupakan final pertama dalam karier Harry Kane. Masih bermain di Tottenham Hotspur, timnya kalah 0-1 dari Chelsea.The Blues mencetak dua gol lewat John Terry dan Diego Costa pada laga 1 Maret 2015 silam itu.Harry Kane tampil sebagai starter namun tidak mampu mencetak gol.2. Tottenham Hotspur 0-2 Liverpool (Liga Champions 2018-2019)Masih bersama pelatih Mauricio Pochettino, Tottenham Hotspur berhasil ke final Liga Champions 2018-2019.Spurs ke final di antaranya menyingkirkan Borussia Dortmund, Manchester City, dan Ajax di fase knockout.Namun, Liverpool yang masih memiliki trio Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane, terlalu kuat bagi Harry Kane dan kawan-kawan.3. Manchester City 1-0 Tottenham Hotspur (Carabao Cup 2021)Masih di Tottenham Hotspur bersama pelatih Ryan Mason, Harry Kane tampil di final ketiga dalam kariernya.Tottenham Hotspur berhasil ke final Piala Liga Inggris 2020-2021 yang digelar pada 24 April 2021.Sebuah gol Aymeric Laporte ketika laga akan berakhir, menit ke-82, membuat Harry Kane kembali gagal meraih gelar.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Heartbroken we couldn’t achieve what we worked so hard to. It was a long tough tournament and I’m so proud of the boys and staff for getting to the final. Ultimately we fell short of our target and will have to live with that but as we always do we will pick ourselves up, dust… <a href="https://t.co/XHI54WejmF">pic.twitter.com/XHI54WejmF</a>— Harry Kane (@HKane) <a href="https://twitter.com/HKane/status/1812790786359968000?ref_src=twsrc%5Etfw">July 15, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>4. Italia 1-1 (3-2 adu penalti) Inggris (Euro 2021)Hanya tiga bulan setelah kegagalan di Piala Liga Inggris, Harry Kane berhasil membawa Inggris melangkah ke final Euro 2020 (2021).Gol Luke Shaw pada menit ke-2 membawa Inggris unggul. Namun, Leonardo Bonucci mencetak gol di menit ke-67 yang membuat kedudukan imbang 1-1.Setelah perpanjangan waktu tidak berubah, laga ditentukan lewat adu penalti. Harry Kane mencetak gol namun Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal.5. Bayern Munchen 0-3 RB Leipzig (Piala Super Jerman 2023)Harry Kane bergabung ke Bayern Munchen. Keinginannya untuk meraih gelar dalam karier membuatnya pergi meninggalkan Tottenham Hotspur.Harry Kane yang baru bergabung hanya diturunkan sebagai cadangan oleh pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel.Harry Kane baru diturunkan pada menit ke-63, waktu yang tidak cukup untuk mengubah kedudukan ketiga timnya sudah tertinggal 0-2 hingga menit ke-44, yang kemudian takluk 0-3.Semua gol RB Leipzig di laga 12 Agustus 2023 ini diciptakan oleh Dani Olmo (hat-trick).6. Spanyol 2-1 Inggris (Euro 2024)Inggris tampil di Euro 2024 ini sebagai favorit peraih gelar. Kegagalan di final Euro 2021 diyakini akan tergantikan dengan meraih gelar di Euro 2024 ini.Namun, Inggris tertinggal 0-1 setelah Spanyol mencetak gol lewat Nico Williams memanfaatkan assist Lamine Yamal.The Three Lions sempat menyamakan kedudukan lewat gol Cole Palmer menit ke-73.Tapi, gol kedua Spanyol jelang laga berakhir yang diciptakan Mikel Oyarzabal membuyarkan mimpi Harry Kane dan Timnas Inggris.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=JX7Op_8Sp7pheaqt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kekalahan Inggris dari Spanyol dalam final Euro 2024, Senin (15/7/2024) dini hari WIB, membuat Harry Kane kembali gagal meraih gelar dalam kariernya.

World

Derita Harry Kane, 6 Laga Final 0 Gelar

SKOR.id - Nico Williams terpilih menjadi Man of the Match pertandingan final Euro 2024 (Piala Eropa 2024) antara Spanyol vs Inggris.Laga final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, digelar di Olympiastadion, Berlin, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Pada pertandingan ini Nico Williams tampil penuh dalam pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Spanyol dengan skor 2-1 atas Inggris.Penampilan gemilangnya sepanjang laga final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris, membuat Nico Williams dinobatkan UEFA sebagai Man of the Match laga puncak Piala Eropa 2024.Aksi Nico Williams yang menjadi pemain sayap andalan La Furia Roja, berhasil membuat pertahanan The Three Lions kerepotan sepanjang pertandingan.Ia juga berperan besar dalam kemenangan Spanyol di laga ini, berkat sumbangan satu gol pada menit ke-47, setelah menerima umpan Lamine Yamal.Gol ini membuat Nico Williams (22 tahun, 2 hari) menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol di laga final Euro, setelah legenda Italia, Pietro Anastasi (20 tahun, 64 hari), yang mencetak gol ke gawang Yugoslavia pada laga ulangan final edisi 1968.Panel Pengamat Teknis UEFA, memberikan penilaian khusus yang membuat Nico Williams layak mendapat predikat Man of the Match laga final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris.Menurut Panel Pengamat Teknis UEFA, Nico Williams berperan besar dalam membantu serangan La Furia Roja, sekaligus tampil disiplin saat membantu timnya bertahan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇪🇸 The heroes 🦸🦸<a href="https://twitter.com/hashtag/EURO2024?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#EURO2024</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/ESPENG?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ESPENG</a> <a href="https://t.co/owzimkMag7">pic.twitter.com/owzimkMag7</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1812590760308716003?ref_src=twsrc%5Etfw">July 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>"Ia terbukti sangat berbahaya dalam menyerang dan disiplin saat harus bertahan," ujar Panel Pengamat Teknis UEFA."Dia melindungi Cucurella dan bekerja sama dengan baik dengan Olmo di lini tengah, yang terbukti merupakan kombinasi yang memberikan banyak ancaman. Dia mencetak gol bagus dan merupakan salah satu pemain paling berbahaya di lapangan," ujar mereka selanjutnya.Inggris sebenarnya memberikan perlawanan sengit, gol Cole Palmer di menit ke-73 membuat The Three Lions sempat menghidupkan peluang menjadi juara.Namun, gol Mikel Oyarzabal di menit ke-86, membuat Spanyol kembali unggul, sekaligus memastikan La Furia Roja menjadi juara Euro 2024, dan menjadi trofi Euro keempat mereka.Pada laga final Euro 2024 ini, pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, memasang Alvaro Morata sebagai penyerang utama, ditemani Lamine Yamal, Dani Olmo, dan Nico William.Peran penyeimbang aliran bola dari sektor depan dan sektor pertahanan, kembali dipercayakan kepada Rodri dan Fabian Ruiz yang diduetkan di tengah.Posisi penjaga gawang La Furia Roja masih dipegang Unai Simon, yang dikawal Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte, dan Marc Cucurella.Sementara itu di kubu The Three Lions, Gareth Southgate menurunkan Harry Kane sebagai penyerang utama, didukung Bukayo Saka, Phil Foden, dan Jude Bellingham.Duet antara Kobbie Mainoo dan Declan Rice, mendapat tugas sebagai penyeimbang antara lini depan dan lini belakang.Empat bek yang menjadi starter Inggris pada laga ini adalah Kyle Walker, John Stones, Marc Guehi, dan Luke Shaw, yang membantu Jordan Pickford melindungi gawang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=5BAVWciEOjrJE-p3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nico Willams mendapat penghargaan sebagai Man of the Match laga final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris.

Man of the Match Final Euro 2024 - Spanyol vs Inggris: Nico Williams

SKOR.id - Berikut ini hasil pertandingan final Euro 2024 (Piala Eropa 2024) yang mempertemukan antara Spanyol vs Inggris.Pertemuan Spanyol vs Inggris pada laga final Euro 2024, digelar di Stadion Olympia Berlin, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Inggris harus kembali gagal meraih gelar Euro pertama mereka, setelah di final Euro 2024 ini mereka kalah 1-2 dari Spanyol.Gol Cole Palmer di menit ke-73 sempat menghidupkan peluang Inggris, tetapi Spanyol mampu mencetak dua gol, melalui Lamine Yamal (47') dan Mikel Oyarzabal (86').Hasil ini membuat Spanyol menjadi raja Eropa setelah menjadi juara Euro 2024, dengan total raihan empat gelar Euro, melewati Jerman yang meraih tiga gelar.Pada pertandingan final Euro 2024, pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, memasang Alvaro Morata sebagai penyerang utama, ditemani Lamine Yamal, Dani Olmo, dan Nico William.Peran penyeimbang aliran bola dari sektor depan dan sektor pertahanan, kembali dipercayakan kepada Rodri dan Fabian Ruiz yang diduetkan di tengah.Posisi penjaga gawang La Furia Roja masih dipegang Unai Simon, yang dikawal Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte, dan Marc Cucurella.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Duel_Kunci_Final_3f11820721.jpg" alt="Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris menampilkan tiga duel kunci. (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris menampilkan duel Rodri vs Phil Foden, Nico Williams vs Kyle Walker, dan Marc Cucurella vs Bukayo Saka. (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>Sementara itu di kubu The Three Lions, Gareth Southgate menurunkan Harry Kane sebagai penyerang utama, didukung Bukayo Saka, Phil Foden, dan Jude Bellingham.Duet antara Kobbie Mainoo dan Declan Rice, mendapat tugas sebagai penyeimbang antara lini depan dan lini belakang.Empat bek yang menjadi starter Inggris pada laga ini adalah Kyle Walker, John Stones, Marc Guehi, dan Luke Shaw, yang membantu Jordan Pickford melindungi gawang.Tampil di laga puncak Euro 2024 pada usia 17 tahun, Lamine Yamal menjadi pemain termuda yang tampil di final turnamen besar (Piala Dunia dan Euro), melewati rekor Pele di Piala Dunia 1958 (17 tahun, 249 hari).Selain itu, ini menjadi laga final turnamen besar pertama (Piala Dunia dan Euro), yang menampilkan dua pemain remaja sebagai starter (Lamine Yamal dan Kobbie Mainoo).Kapten Spanyol, Alvaro Morata, mencatatkan penampilan ke-17nya di ajang Euro, menjadi torehan terbanyak untuk pemain dari Negeri Matador tersebut.Pada babak pertama kedua tim coba membangun serangan, menit ke-12 sepakan Nico Williams berhasil membahayakan gawang Inggris, meski berhasil diblok.Begitu juga dengan peluang Lamine Yamal dari luar kotak penalti di menit ke-23, setelah bekerja sama dengan Dani Olmo.Spanyol lebih banyak menekan, termasuk Alvaro Morata di menit ke-43 yang berhasil diblok pertahanan Inggris.Sementara Inggris sempat menciptakan peluang apik di menit ke-45 melalui Harry Kane yang bekerja sama dengan Jude Bellingham, dan semenit kemudian melalui Phil Foden, tetapi skor 0-0 tetap bertahan hingga babak pertama usai.Pada babak kedua, Spanyol berhasil memecah kebuntuan lebih dulu, assist Lamine Yamal berhasil dituntaskan dengan baik oleh Nico Williams, 1-0 La Furia Roja memimpin.Baru pada menit ke-73, The Three Lions sukses menyamakan kedudukan, melalui tendangan luar kotak penalti Cole Palmer yang baru masuk di menit ke-70, setelah memanfaatkan umpan cerdik Jude Bellingham, skor sementara 1-1.Pada menit ke-81, Lamine Yamal mendapat peluang emas di depan gawang Inggris, Jordan Pickford tampil brilian dengan memblok tendangan tersebut.Gawang The Three Lions kembali jebol di menit ke-86, kali ini berkat aksi Mikel Oyarzabal, yang sepakannya gagal dijangkau Jordan Pickford.Sempat menciptakan beberapa peluang, Inggris akhirnya tak mampu mengubah kedudukan, skor 2-1 untuk kemenangan La Furia Roja tak berubah sekaligus memastikan gelar Piala Eropa 2024. Spanyol kini mengoleksi empat gelar Piala Eropa.Hasil Pertandingan dan Susunan PemainSpanyol 2-1 InggrisGol: 1-0 (Nico Williams, 47), 1-1 (Cole Palmer, 73), 2-1 (Mikel Oyarzabal, 86)Spanyol (4-2-3-1): Unai Simon; Dani Carvajal, Robin Le Normand/Nacho Fernandez (83), Aymeric Laporte, Marc Cucurella; Rodri/Martin Zubimendi (46), Fabián Ruiz; Lamine Yamal/Mikel Merino (89), Dani Olmo, Nico Williams; Álvaro Morata/Mikel Oyarzabal (68)Pelatih: Luis de la FuenteInggris (3-4-2-1): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Marc Guehi; Bukayo Saka, Kobbie Mainoo/Cole Palmer (70), Declan Rice, Luke Shaw; Phil Foden/Ivan Toney (89), Jude Bellingham; Harry Kane/Ollie Watkins (61)Pelatih: Gareth SouthgateKartu kuning: John Stones, Harry Kane, Dani OlmoKartu merah:wasit: Francois Letexier (Prancis)Stadion: OlimpiaPenonton: 71.000<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=5BAVWciEOjrJE-p3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini hasil pertandingan final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris.

Hasil Spanyol vs Inggris: La Furia Roja Juara Euro 2024

SKOR.id – Dua negara yang selama ini dikenal kuat dalam sepak bola, Spanyol dan Inggris, akan bertemu pada laga puncak Euro 2024, yang akan berlangsung di Stadion Olympia (Olympiastadion) Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024) malam waktu setempat atau mulai (15/7/2024) mulai pukul 02.00 WIB.&nbsp;Selain para pemain, duel dini hari nanti tersebut juga akan menyuguhkan persaingan di antara dua pelatih dengan karakter yang sedikit berbeda: Luis de la Fuente di kubu Spanyol dan Gareth Southgate di Inggris.Gaya, teknik, dan pendekatan yang dilakukan kedua pelatih pun agak berbeda. Jadi, menarik untuk melihat apa saja perbedaan dan perbandingan di antara De la Fuente (63 tahun) dan Southgate (53 tahun). Skor.id mencoba merangkumnya dari berbagai sumber.&nbsp;Latar Belakang&nbsp;*Luis de la Fuente. Lahir di Haro, La Rioja, yang menurutnya tempat terbaik di dunia, De la Fuente bangga menjadi orang Spanyol, Katolik, dan pencinta adu banteng. Dia suka telur dan keripik, bertubuh seperti batu bata dan tidur sekitar empat jam semalam. Ayahnya adalah seorang pelaut, dia menyukai film Rocky dan dia terpesona oleh Roma, membaca semua yang dia bisa. Dia menyukai Julio Iglesias, dan lagu favoritnya mungkin Quijote.&nbsp; &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9ZUW8ggtrJ"></oembed></figure>*Gareth Southgate. Lahir di Watford, ia bersekolah di Padnell Infant School di Cowplain, bersama dengan Pound Hill Junior School dan Hazelwick School di Crawley, West Sussex.&nbsp;Saat bersekolah di Sussex, Southgate cukup baik dalam berbagai bidang. Ia masuk tim rugbi sekolah, juara lompat jangkit tingkat daerah, dan cemerlang dari sisi akademik. Ia salah satu pelajar yang mampu menggabungkan kemampuan atletik dengan akademik.Sebagai anak sekolah, dia mendukung Manchester United dan pahlawan sepak bolanya adalah Bryan Robson.&nbsp;Karier sebagai Pemain*De la Fuente. Dibesarkan Athletic Bilbao sebagai left full-back, De la Fuente melanjutkan karier seniornya bersama klub tersebut antara 1978-1987 dan 1991-1993. Ia juga sempat membela Sevilla FC (1987-1991) dan Deportivo Alaves S.A.D (1993-1994).&nbsp;Di level tim nasional, De la Fuente hanya turun di Spanyol U-21 (debut pada 6 April 1982) di bawah pelatih Luis Suarez, itu pun hanya empat kali tanpa mampu mencetak gol.&nbsp;*Southgate. Bermain sebagai remaja selama 2,5 tahun untuk Southampton FC sebelum dilepas saat berusia 13 tahun untuk kemudian bergabung ke Crystal Palace FC. Posisi bermain Southgate berubah dari gelandang menjadi bek tengah begitu pindah ke Aston Villa sejak 1995. Ia lalu bergabung ke Middlesbrough pada 2001 sampai pensiun pada 2006 di usia 35 tahun.&nbsp;Southgate tercatat 57 kali membela timnas Inggris dengan mencetak dua gol, antara 1995 sampai 2004.Karier sebagai Pelatih*De la Fuente. Usai menangani klub-klub kecil seperti Portugalete, Aurrera, dan Alaves, De la Fuente melatih tim muda Sevilla dan Bilbao (ia juga sempat melatih tim seniornya). Mulai 2013, De la Fuente dipercaya menangani tim-tim muda Spanyol.&nbsp;Ia membawa Spanyol U-19 memenangi Kejuaraan Eropa 2015. De la Fuente lalu membawa Spanyol U-21 menguasai Kejuaraan Eropa 2019 setelah di final meredam Jerman U-21, 1-0.De la Fuente ditunjuk sebagai pelatih Timnas Spanyol pada 8 Desember 2022 menggantikan Luis Enrique seusai kalah dari Maroko lewat adu penalti di 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar.*Southgate. Middlesbrough menjadi tim pertama yang ditangani Southgate sebagai pelati (2006-2009). Setelah empat tahun tidak berkecimpung di sepak bola, ia lantas kembali untuk melanjutkan tugas Stuart Pearce menangani Inggris U-21 mulai Agustus 2013 dan dikontrak tiga tahun. Ia membawa Inggris U-21 memenangi Turnamen Toulon 2016.Setelah menjadi pelatih sementara Timnas Inggris pada September 2016 menggantikan Sam Allardyce yang mundur, pada 15 November tahun yang sama ia dipercaya menjadi pelatih tetap Three Lions dengan kontrak awal saat itu selama empat tahun. &nbsp;Southgate membawa Timnas Inggris menjadi runner-up&nbsp;Euro 2020 dan finis di peringkat ketiga UEFA Nations League 2018-2019.&nbsp;Di Euro 2020, Southgate menjadi pelatih Inggris pertama yang mencapai final Piala Eropa dan mencapai final turnamen besar sejak 1966. Inggris akhirnya kalah dari Italia melalui adu penalti. Dia juga memimpin Inggris sampai perempat final ke Piala Dunia 2022.Teknik, Pendekatan, dan Gaya Melatih*De la Fuente. Saat baru ditunjuk, banyak yang tidak yakin De la Fuente mampu mengembalikan kejayaan sepak bola Spanyol. Maklum, satu-satunya pekerjaan kepelatihan seniornya adalah menjalani 11 pertandingan yang buruk bersama Alaves di kasta ketiga Spanyol yang beranggotakan 80 tim, empat grup, pada 2011. Mereka menyebutnya “bijaksana”, “pendiam” dan “tidak dikenal”.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9XtmFUs-Lj"></oembed></figure>Kritik makin keras mengarah ke De la Fuente begitu Spanyol takluk 0-2 dari Skotlandia di kualifikasi Euro 2024, laga keduanya menangani La Roja. Kemenangan 7-1 atas Georgia jadi momentum bagi De la Fuente.Itulah awal dirinya mengatakan melihat “sebuah keluarga” mulai terbentuk. Enam bulan kemudian, Spanyol memenangi UEFA Nations League dan sekarang mereka ke final Euro 2024.&nbsp;“Tidak ada yang mengetahui masa kini dan masa depan Spanyol lebih baik dari saya. Saya tidak mencoba untuk pamer, itu hanya fakta,” ujar De la Fuente ketika dia mengambil alih.&nbsp;Lima pemain di skuad ini ikut memenangi Kejuaraan Eropa U-21 bersamanya pada 2019: Dani Olmo, Fabian Ruiz, dan Mikel Merino menjadi starter di final. Olmo, Merino, Pedri, Marc Cucurella dan Unai Simon memenangi medali perak Olimpiade Tokyo bersamanya dua tahun kemudian.Dia juga menegaskan bahwa akan ada “fleksibilitas”, kecepatan, lebar, bahwa gaya akan berubah. De la Fuente – yang gajinya per tahun hanya sekira seperlima dari yang diterima Southgate (5,8 juta euro atau yang tertinggi di antara pelatih negara kontestan Piala Eropa 2024) – juga menyebut bila serangan balik itu cerdas.&nbsp;“Dia memahami bahwa perlu waktu bagi kami untuk mengasimilasi ide-ide itu, dua atau tiga konsep. Kami kini lebih vertikal dan penguasaan bola lebih sedikit,” kata Rodri, gelandang andalan Spanyol, sebelum Euro 2024 dimulai.&nbsp;Dengan formasi andalan 4-3-3, Spanyol di bawah De la Fuente baru dua kali kalah dari 22 laga (19 menang dan 1 imbang) dengan mencetak 65 gol dan kemasukan 20 serta rata-rata merebut 2,64 poin per laga.*Southgate. “Pendekatan saya adalah memiliki empati terhadap orang lain. Sebagai seorang pelatih, Anda harus selalu ada untuk mendukung orang tersebut. Meningkatkan mereka sebagai pemain menjadi hal kedua,” tutur Southgate.&nbsp;“Tetapi jika seorang pemain merasa Anda menghormatinya dan ingin membantu mereka, mereka akan lebih cenderung mendengarkan dan mengikuti Anda.”Gaya manajemen Southgate selama memimpin Three Lions digambarkan sebagai perwujudan prinsip “pelatihan pemberdayaan” dan elemen “kepemimpinan transformasional”. Dia dipuji karena manajemen pemainnya dan karena menciptakan “budaya positif dan kohesif” dalam skuad Inggris.Seperti De la Fuente, Southgate juga sangat teknis dalam merancang formasi dan strategi permainan. Ia juga tidak ragu untuk mengandalkan pemain muda.Pasalnya, setelah meninggalkan Boro, Southgate menikmati masa kerja selama 18 bulan di FA sebagai kepala pengembangan elite.&nbsp;Selama 1,5 tahun itu, ia bekerja dengan para pemain muda di tim pengembangan Inggris dan juga membantu mengawasi perubahan dalam sepak bola akar rumput dengan tujuan membantu para pemain muda meningkatkan keterampilan teknis mereka.&nbsp;Sekarang, banyak dari pemain yang mungkin pertama kali dia bantu pada saat itu mendapati diri mereka mencoba untuk tampil mengesankan lagi untuk tim senior Inggris.&nbsp;Southgate sering mengadaptasi formasi tim tergantung lawannya, menggunakan formasi 4–3–3, 4–2–3–1, 3–4–3, dan 3–5–2. Formasi yang digunakan di Piala Dunia 2018 digambarkan sebagai 3–5–2 dan, sebagai alternatif “3–3–2–2” yang unik.&nbsp;Namun di sisi lain, Southgate telah dikritik karena gaya permainan timnya yang dianggap “pragmatis” dan “konservatif”, serta manajemen dalam permainannya. Dia juga dikritik karena memilih pemain yang tidak sesuai dengan performanya, dengan beberapa komentator menuduhnya “favoritisme”.Faktanya dari 101 laga menangani Inggris sejak September 2016 hingga sekarang, Harry Kane dan kawan-kawan mampu merebut 64 kemenangan, 20 imbang, dan 17 kekalahan. Mereka mencetak 229 gol (2,26 per laga) dan kebobolan 84 (0,83 per laga) dengan merebut 2,10 poin per laga.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=bZxhER7mssGzRYCm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp; &nbsp;

Berikut profil dan karakteristik pelatih Spanyol Luis de la Fuente dan manajer Inggris Gareth Southgate jelang final Euro 2024. 

Profil dan Komparasi Pelatih Tim Finalis Euro 2024  

SKOR.id - Salah satu kunci dari duel Spanyol vs Inggris di final Euro 2024 adalah pertarungan individu.Dari kemungkinan duel yang akan terjadi, benturan antara Marc Cucurella dan Bukayo Saka dinilai sebagai duel yang berpotensi paling panas saat laga final berlangsung nanti.Duel Marc Cucurella vs Bukayo Saka merupakan pertarungan antara bek kiri dan penyerang sayap kanan.Pertemuan kedua pemain ini bahkan diibaratkan salah satu pers Spanyol yang akan sering menimbulkan percikan api di laga final yang akan digelar di Stadion Olympia Berlin.Spanyol dan Inggris akan bertemu dalam final Euro 2024 malam ini waktu setempat atau Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB.La Furia Roja dan The Three Lions akan tampil di laga puncak untuk memprebutkan gelar Piala Eropa.Dalam pertandingan nanti, memang ada sejumlah pertarungan individu di setiap masing-masing posisi yang berseberangan.Salah satu yang menarik adalah duel antara Marc Cucurella dan Bukayo Saka.Pertarungan keduanya menarik karena ini bukan kali pertama yang akan terjadi. Keduanya berduel di Liga Inggris. Marc Cucurella merupakan bek Chelsea sedangkan Bukayo Saka adalah bintang Arsenal.Marc Cucurella, 25 tahun, memang lebih tua tiga tahun dibandingkan dengan Bukayo Saka (22 tahun).Di Liga Inggris, Marc Cucurella dan Bukayo Saka seringkali berbenturan dalam duel ketika klub masing-masing bertemu dalam sebuah pertandingan.Bukayo Saka termasuk pemain dengan tipikal serbabisa. Dalam hal ini, dia bisa bermain di sayap kiri sama baiknya dengan peran di sisi kanan seperti yang selama ini dilakoni.Di Euro 2024 ini, Bukayo Saka tampil mengesankan meski memang tetap terlihat belum tampil dengan kemampuan terbaiknya. Namun, dia menjadi salah satu kunci sukses Timnas Inggris di Euro 2024 ini.Namun demikian, Marc Cucurella justru memperlihatkan versi terbaik dirinya sebagai bek. Pemain dengan rambut kribo ini bek gesit dan nyaris tanpa kompromi dalam menjaga setiap lawannya.Marc Cucurella bek yang liat tidak mudah menyerah. Dan, bisa jadi, Marc Cucurella justru menjadi yang paling bersemangat menantikan duel dengan Bukayo Saka.Pertarungan keduanya yang terakhir terjadi pada musim lalu di Stadion Stamford Bridge, dalam laga yang berakhir 2-2. Pertarungan Marc Cucurella dengan Bukayo Saka sudah terjadi sejak bek asal Spanyol bermai di Brighton and Hove Albion.Pertarungan nanti tidak akan mudah bagi keduanya. Namun, bukan tidak mungkin pula bahwa hasil pertarungan Spanyol vs Inggris akan sangat bergantung dari siapa pemenang dari duel Marca Cucurella vs Bukayo Saka.Bukayo Saka dalam kariernya sudah menghadapi sejumlah bek dengan tipikal seperti Marc Cucurella, bek yang sangat dekat dalam situasi satu lawan satu.Marc Cucurella juga tipikal bek yang mampu melakukan serangan dan membuat Bukayo Saka bisa kesulitan ketika dalam posisi bertahan.Pertarungan antara Marc Cucurella dan Bukayo Saka akan seperti benturan kereta api yang akan berulang-ulang.Dalam sejarah pertemuan di antara keduanya, terjadi di lima pertandingan. Dari jumlah tersebut, Bukayo Saka dua kali menang, sedangkan Marc Cucurella 1 kali menang dengan dua laga lainnya imbang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=NoGDnQZAK_uObE4s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Marca Cucurella dan Bukayo Saka menjadi duel yang paling dinantikan dari final Euro 2024 yang mempertemukan Spanyol dan Inggris.

Spanyol vs Inggris: Potensi Duel Panas Marc Cucurella vs Bukayo Saka

SKOR.id - Laga puncak Euro 2024 akan digelar pada Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB dini hari. Final Euro 2024 mempertemukan Spanyol melawan Inggris.Laga ini jelas menjadi penentu bagi kedua tim. Ya, Spanyol merupakan juara tiga kali pada 1964, 2008, dan 2012. Inggris belum pernah menjadi juara dan menjadi runner-up pada 2020 yang kala itu dikalahkan Italia.Untuk Spanyol, La Furia Roja menjadi tim pertama yang meraih enam kemenangan beruntun dalam satu edisi Euro.Apalagi, Spanyol mengalahkan dua tim kuat dalam perjalanannya menuju final. Spanyol membekuk Jerman pada perempat final dengan skor 2-1 dan menaklukkan Prancis saat semifinal 2-1.Sementara itu, Inggris membekuk Belanda 2-1 demi melancarkan jalannya menuju final.Dengan catatan baik itu, kedua tim jelas memiliki peluang untuk bisa meraih gelar juara Eropa musim ini.Pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto pun punya pendapat sendiri untuk final Euro ke-17 ini.Ketika ditanya untuk prediksi final Euro 2024, Coach Nova memilih Spanyol."Spanyol. Karena Spanyol punya pengalaman di Piala Eropa. Bagi Inggris, ini juga edisi kedua dan karena sebelumnya gagal. Jadi, saya pikir Spanyol," tutur Nova kepada Skor.id di ASIOP Training Ground, Sentul, Minggu (14/7/2024).Namun, ketika ditanya apakah mantan pemain Persebaya ini merupakan pendukung Spanyol? Dia menjawab dengan penuh semangat bahwa dia bukanlah pendukung tim asuhan Luis de la Fuente tersebut."Bukan, saya sebenarnya mendukung Jerman. Tapi, Spanyol punya pengalaman," ucap pelatih berusia 44 tahun itu.Bahkan, Nova tetap bisa dengan penuh semangat mendukung Spanyol meski Jerman dikalahkan oleh tim tersebut dalam perempat final."Ketika Jerman kalah, ya, sedih enggak-sedih ya. Karena ini kan sepak bola," kata Nova.Mencari Bakat di TopSkor Cup National Championship 2024Sementara itu, Skor.id yang menemui Nova di lapangan juga sempat mencari tahu apa yang dilakukan oleh pelatih yang gemar menonton film action itu.Nova datang ke TopSkor Cup National Championship (TCNC) 2024 untuk melihat langsung potensi para pemain khususnya di kategori U-16.Pelatih berpembawaan ramah ini datang pada sehari sebelumnya dan juga pada Minggu."Setelah kita tampil di AFF kemarin, kami melakukan evaluasi dan akan melihat siapa saja nanti yang akan kita bawa di Kualifikasi AFC (Piala Asia U-17 2025) nanti. Termasuk beberapa posisi yang mungkin akan ada penambahan pemain," ujar Nova."Kebetulan juga event TCNC ini diputar setelah kami tampil di AFF, sebelum kami melakukan persiapan dan memang kami mencari beberapa posisi yang kurang," ucapnya.TCNC 2024 digelar di Jakarta, 8-14 Juli 2024. 70 tim dari 16 kota mengikuti ajang yang menggelar empat kategori usia ini, yakni U-12, U-13, U-14, dan U-16.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=8xhdkJzeoTLXJ68n" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto punya prediksi untuk final Euro 2024 Spanyol vs Inggris.

Prediksi Nova Arianto untuk Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris

SKOR.id - Berikut ini head to head pertemuan Spanyol vs Inggris, menjelag pertandingan mereka di final Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Pertemuan antara Spanyol vs Inggris di final Euro 2024 akan dilangsungkan di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB.Spanyol melaju ke final Euro 2024, setelah menundukkan tim kuat, Prancis, pada pertandingan semifinal dengan skor 2-1.La Furia Roja membuat catatan sebagai tim pertama yang memenangkan enam pertandingan di satu edisi Euro.Catatan mengesankan itu bisa bertambah jika mereka menaklukkan The Three Lions di laga final Euro 2024.Sementara itu The Three Lions berhasil mengalahkan Belanda secara dramatis di babak semifinal, dengan skor tipis 2-1.Inggris sempat tampil kurang meyakinkan di fase grup, tetapi perlahan penampilan mereka mulai menunjukkan perbaikan, dan kini berpeluang meraih gelar Euro pertama mereka.Menjelang laga final Euro 2024, Skor.id menampilkan head to head pertemuan Spanyol vs Inggris jelang pertemuan kedua tim.Dilansir dari Transfermarkt, Spanyol danInggris telah 27 kali bertemu di berbagai ajang.Pertemuan pertama La Furia Roja dengan The Three Lions terjadi pada 15 Mei 1929, saat Spanyol menang 4-3 di laga persahabatan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Spanyol_vs_Inggris_d7c3a5aa2d.jpeg" alt="Laga final Euro 2024 mempertemukan Spanyol vs Inggris, di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB, menamplkan Lamine Yamal dan Jude Bellingham. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Laga final Euro 2024 mempertemukan Spanyol vs Inggris, di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB, menamplkan Lamine Yamal dan Jude Bellingham. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Namun, Inggris membalas dengan menang besar 7-1 atas Spanyol, pada laga persahabatan yang digelar pada 9 Desember 1931.Akhirnya kedua tim bermain di ajang resmi, tepatnya pada Piala Dunia 1950 saat mereka berhadapan di Grup 2, kala itu Spanyol menang 1-0.La Furia Roja dan The Three Lions bermain imbang 1-1 pada laga persahabatan bulan Mei 1955, tetapi Inggris menang 4-1 di bulan November. Spanyol baru membalas pada 15 Mei 1960 ketika menang 3-0.Itu menjadi kemenangan terakhir Spanyol atas Inggris, dalam tujuh pertandingan selanjutnya La Furia Roja selalu kalah. termasuk saat tumbang 1-2 dai ajang Euro 1980.Hingga akhirnya pada laga persahabatan di bulan Maret 1981, Spanyol menundukkan Inggris 2-1 di stadion lama Wembley.Spanyol dan Inggris kembali berjodoh di tahun berikutnya, mereka bertemu di Grup B Piala Dunia 1982, tetapi hanya bermain imbang 0-0.Kedua tim bertemu di laga persahabatan pada tahun 1987 yang dimenangkan Inggris 4-2, dan di tahun 1992 yang dimenangkan Spanyol.Pada Euro 1996, Inggris yang menjadi tuan rumah berhasil mengalahkan Spanyol di babak perempat final melalui adu penalti yang berakhir 4-2.The Three Lions dan La Furia Roja kemudian bertemu di tujuh laga persahabatan, Spanyol unggul dengan empat kemenangan, dua kali kemenangan untuk Inggris, dan sekali imbang.Spanyol dan Inggris bertemu di UEFA Nations League 2018, di laga pertama La Furia Roja menang 2-1, The Three Lions membalas di laga kedua dengan kemenangan 3-2.Laga final Euro 2024 ini akan menjadi pertemuan pertama mereka setelah tahun 2018.Berikut ini head to head Spanyol vs Inggris27 Pertandingan 14 Inggris menang 10 Spanyol menang 3 Imbang<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=NoGDnQZAK_uObE4s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini head to head pertemuan Spanyol vs Inggris, jelang laga final Euro 2024.

Final Euro 2024: Head to Head Pertemuan Spanyol vs Inggris

SKOR.id - Berikut ini prediksi dan link live streaming Spanyol vs Inggris, pada pertandingan final Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Pertemuan antara Spanyol vs Inggris di laga final Euro 2024 ini akan dilangsungkan di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Link live streaming Spanyol vs Inggris pada laga final Euro 2024, tersedia di akhir artikel ini, setelah pembahasan kondisi kedua tim dan prediksi pertandingan.Spanyol lebih dulu memastikan diri ke laga puncak Euro 2024, setelah menundukkan tim kuat Prancis dengan skor 2-1 di laga semifinal.Berkat kemenangan ini La Furia Roja menjadi tim pertama yang meraih enam kemenangan beruntun, dalam satu edisi Euro.Catatan mereka akan lebih fantastis jika berhasil mengalahkan The Three Lions di laga final, untuk menjadi tim pertama yang menyapu bersih Euro dengan kemenangan, sekaligus menjadi juara.Keberadaan Lamine Yamal juga menjadi salah satu sisi menarik skuad Spanyol, ia menjadi pemain termuda yang tampil di Euro, dan menjadi pencetak gol termuda di turnamen antarklub Eropa itu.Luis de la Fuente, pelatih Spanyol saat ini, mampu membuat kombinasi pemain muda dan berpengalaman La Furia Roja menjadi skuad yang mengesankan di Euro 2024.Sementara itu Inggris mengalahkan Belanda secara dramatis dengan skor 2-1, untuk mencapai laga final Euro secara beruntun.Ollie Watkins menjadi bintang kemenangan Inggris atas Belanda di laga semifinal, sebelumnya nama Bukayo Saka dan Jude Bellingham juga menjadi sorotan.Inggris memang sempat diragukan pada awal turnamen karena permainan mereka yang tak menarik, tetapi kini The Three Lions berpeluang meraih gelar Euro pertama mereka, meski La Furia Roja bukanlah lawan yang mudah.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Final_Euro_2024_Spanyol_vs_Inggris_1df2aa6430.jpeg" alt="Laga final Euro 2024, Spanyol vs Inggris di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Laga final Euro 2024, Spanyol vs Inggris di Olympiastadion, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Kondisi Terkini Kedua TimSpanyol: La Furia Roja kemungkinan akan kembali diperkuat Dani Carvajal, yang sempat menjalani hukuman larangan bermain dalam satu laga.Sementara itu Pedri yang mengalami cedera ketika melawan Jerman, tak bisa tampil.Inggris: Ollie Watkins bis amenjadi pilihan menarik bagi Gareth Southgate untuk mengisi lini depan.Luke Shaw juga diprediksi mendapat kesempatan tampil di final untuk menggantikan Kieran Trippier.Perkiraan Susunan Pemain Spanyol vs InggrisSpanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte, Marc Cucurella; Dani Olmo, Rodri, Fabian Ruiz; Lamine Yamal, Alvaro Morata, Nico WilliamsPelatih: Luis de la FuenteInggris (3-4-3): Jordan Pickford; Kyle Walker, John Stones, Marc Guehi; Bukayo Saka, Kobie Mainoo, Declan Rice, Luke Shaw; Phil Foden, Harry Kane, Jude BellinghamPelatih: Gareth SouthgateHead to Head27 Pertandingan 14 Inggris menang 10 Spanyol menang 3 Imbang5 Pertemuan Terakhir15/10/2018 Spanyol 2-3 Inggris - UEFA Nations League 08/09/2018 Inggris 1-2 Spanyol - UEFA Nations League 15/11/2016 Inggris 2-2 Spanyol - Persahabatan 13/11/2015 Spanyol 2-0 Inggris - Persahabatan 12/11/2011 Inggris 1-0 Spanyol - PersahabatanPrediksi Skor.idSpanyol 1-0 InggrisBerikut ini Link Live Streaming Spanyol vs Inggris di final Euro 2024.<a href="https://www.rctiplus.com/live">Link Live Streaming Spanyol vs Inggris</a> (RCTI+)<a href="https://www.visionplus.id/webclient/#/page/info/STND0681411590007212?delivery=DLVY0682191660005237&amp;type=LTV&amp;mainPageId=1970">Link Live Streaming Spanyol vs Inggris</a> (Vision+)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=NoGDnQZAK_uObE4s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Prediksi dan link live streaming Spanyol vs Inggris di final Euro 2024.

Prediksi dan Link Live Streaming Spanyol vs Inggris di Final Euro 2024

SKOR.id – Piala Eropa (Euro) 2024 akan memasuki puncaknya dengan digelarnya pertandingan final antara juara tiga kali (1964, 2008, 2012) Spanyol melawan Inggris.&nbsp;Duel tersebut akan berlangsung di Stadion Olympia (juga sering disebut Olympiastadion) di Berlin, Jerman, pada Minggu (14/7/2024) malam waktu setempat atau mulai (15/7/2024) mulai pukul 02.00 WIB.&nbsp;Euro 2024 merupakan edisi ke-17 turnamen sepak bola terbesar antarnegara Eropa. Dimulai sejak 1960, sudah ada 16 pertandingan final Euro. Skor.id mencoba memilih lima laga final terbaik sepanjang sejarah Piala Eropa:1992 – Denmark 2-0 JermanBerada di posisi kelima, laga final Euro 1992 antara Denmark melawan Jerman merupakan sebuah pertandingan yang mengangkat sepak bola hingga ke akar-akarnya dan mengembalikannya ke paradigma yang berbeda.Ada konteks politik dalam duel yang berlangsung di Stadion Ullevi, Gothenburg, Swedia, itu yang menjadi salah satu kisah paling luar biasa dalam sejarah sepak bola internasional. Seharusnya itu menjadi gelar pertama Jerman setelah reunifikasi, namun Denmark memiliki ide lain.Kemenangan Denmark di turnamen ini menjadi semakin mengejutkan karena fakta bahwa mereka tidak benar-benar dimaksudkan untuk bermain di turnamen tersebut.Perang saudara di Yugoslavia – runner-up Euro 1960 dan 1968, akibat langsung dari runtuhnya Tembok Berlin dan pembubaran Uni Soviet, menyebabkan negara itu didiskualifikasi sebelum dimulainya kompetisi di Swedia.&nbsp;Itu membuka peluang yang cukup lebar bagi Denmark untuk lolos setelah finis kedua di belakang Yugoslavia di fase kualifikasi.&nbsp;Nama kiper Peter Schmeichel melonjak dari daftar tim, begitu pula Brian Laudrup. Namun tidak ada keraguan bahwa Jerman melaju ke final sebagai favorit.Tetapi setelah tendangan roket John Jensen pada menit ke-18 yang begitu memukul dan gol Kim Vilfort, satu jam berselang, Denmark berhasil melewati jalan unik mereka menuju kemenangan yang menakjubkan.1976 – Cekoslovakia 2-2 Jerman Barat (adu penalti 5-3)&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/usx-z-8jpAY?si=nudL7VbewPN0t1hx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Final Piala Eropa pertama yang harus ditentukan lewat adu penalti ini layak ditempatkan di peringkat keempat laga puncak terbaik dalam sejarah Euro. Cekoslovakia unggul 2-0 sebelum setengah jam lewat gol-gol Jan Svehlik (menit ke-8) dan Karol Dobias (25).Jerman Barat membalas satu gol dengan cepat melalui Dieter Muller dan skor tetap sama hingga menit ke-89. Ketika cahaya hampir meninggalkan mata sang juara bertahan, Bernd Holzenbein menyamakan berhasil kedudukan yang berawal dari tendangan sudut.Setelah perpanjangan waktu tanpa gol pada laga di Stadion Red Star, Belgrade, Yugoslavia, adu penalti pun digelar. Tiga algojo masing-masing tim sukses menjalankan tugasnya. Uli Hoeness menjadi penembak keempat Jerman Barat tetapi tendangannya melambung di atas mistar.Lalu, Antonin Panenka maju sebagai penendang kelima atau terakhir. Gelandang serang dan playmaker Cekoslovakia yang saat itu berusia 28 tahun terlihat rapi namun biasa-biasa saja.Dengan kecerdasan dan kejeliannya, Panenka menendang bola agak melambung yang tidak terlalu kencang namun ditempatkan di tengah gawang, tepat di titik yang baru saja dikosongkan kiper Jerman Barat Sepp Maier. Tak pelak, gabus sampanye pun beterbangan di Beograd merayakan kesuksesan Cekoslovakia.2004 – Yunani 1-0 Portugal&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/GSn2Q-gxc_k?si=AjhWvvj7-H5ctIGQ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Kejutan yang dilakukan Yunani di Euro 2004 berada di posisi ketiga final terbaik dalam sejarah Piala Eropa. Pada Euro yang digelar di Portugal itu, laga final menjadi pertemuan kedua Yunani dengan tuan rumah.&nbsp;Kemenangan pertama di fase grup (2-1) sepertinya memberi Yunani keunggulan psikologis. Bagaimanapun, mereka melaju ke final sebagai tim luar.&nbsp;Pasukan pelatih Otto Rehhagel mampu mengubah pertandingan menjadi sebuah pertarungan. Yunani bermain dengan dogma dan disiplin, memadamkan api di mana pun mereka melihatnya dan memulai api mereka sendiri dalam prosesnya.Gol tunggal yang dicetak penyerang Angelos Charisteas bukanlah lukisan cat minyak. Sebuah sundulan dari sepak pojok itu seharusnya bisa diantisipasi oleh kiper Portugal Ricardo. Dampak gol itu sangatlah besar. Kemenangan tim nonunggulan Yunani bisa dibilang lebih luar biasa dibanding kesuksesan Denmark, 12 tahun sebelumnya.1988 – Uni Soviet 0-2 Belanda&nbsp;Laga final yang memberikan Belanda satu-satunya gelar turnamen sepak bola besar (Piala Dunia dan/atau Piala Eropa) hingga kini tersebut, layak ditempatkan di peringkat kedua daftar final terbaik Euro.Marco van Basten menjadi ikon di salah satu turnamen terhebat sepanjang masa yang berlangsung di Jerman Barat pada tahun 1988 itu. Dia mencetak hat-trick melawan Inggris di babak grup dan gol penentu kemenangan melawan tuan rumah di semifinal.&nbsp;Namun gol-gol tersebut hanyalah catatan kaki untuk golnya pada laga final di Olympiastadion, Munchen, melawan Uni Soviet.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/96kFOEAJiKU?si=eKovwwp9nj3PGeqA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Setelah assist-nya lewat sundulan dikonversi Ruud Gullit menjadi gol pertama pada menit ke-33, Van Basten mencetak gol yang mungkin hingga kini menjadi salah satu yang terbaik di dunia.&nbsp;Umpan lambung gelandang Arnold Muhren dari sisi kiri-tengah, mengarah ke tiang jauh gawang Uni Soviet. Van Basten tidak menunggu bola jatuh ke tanah melainkan langsung melepaskan tembakan voli kaki kanan ke sisi kanan atas gawang kiper Rinat Dasaev.Geometri tembakan Van Basten benar-benar menakjubkan. Striker yang kala itu membela AC Milan tersebut melepaskan tembakan melengkung dari sudut yang sangat sempit dari sisi kiri gawang Dasaev.Belanda pun mengangkat trofi sekaligus mengakhiri hantu tahun 1974, ketika Rinus Michels, Johan Cruyff dan totalfootball-nya dikalahkan Jerman Barat di stadion yang sama pada final Piala Dunia.2012 – Spanyol 4-0 Italia&nbsp;Keindahan Spanyol dibudidayakan oleh Luis Aragones pada 2008 (dengan juara Euro) sebelum dikembangkan sepenuhnya oleh Vicente del Bosque selama empat tahun berikutnya. Laga Spanyol di final Euro 2012 layak ditempatkan di posisi pertama. &nbsp;Pelatih yang sebelumnya sukses menangani Real Madrid itu berhasil memenangi Piala Dunia 2010 sebelum memimpin kosmonot sepak bolanya ke Piala Eropa di Ukraina dua tahun kemudian.Spanyol tidak melenggang ke final di Kyiv seperti di turnamen sebelumnya. La Roja masih bermain dengan semangat dan hasrat yang sama, tetapi ada satu atau dua tanda bahwa mereka mungkin mendekati akhir dari siklus kejayaan.&nbsp;Namun, Spanyol justru berhasil mempertahankan gelar Euro – masih menjadi rekor hingga kini – pada 2012 dengan menghancurkan tim raksasa lainnya, Italia.David Silva membuka skor dengan sundulan langka dari umpan silang Cesc Fabregas. Jordi Alba muda kemudian menampilkan aksi give-and-go&nbsp;yang menakjubkan bersama Xavi, menghipnotis dunia dengan melewati separuh lapangan Italia sebelum menyelesaikannya melewati kiper Gianluigi Buffon.Segalanya kemudian menjadi sunyi untuk beberapa saat, Spanyol puas membiarkan lawannya mengejar bola, untuk mengejar ketertinggalan.&nbsp;Saat laga tersisa lima menit, Fernando Torres mencetak gol ketiga. Sang striker lalu memberikan assist kepada Juan Mata beberapa saat kemudian untuk mencetak gol keempat.&nbsp;Spanyol pun mengakhiri era generasi emasnya – dengan pemain sekelas Xavi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Fabregas, Torres, David Villa, Sergio Ramos, dan kapten yang juga kiper Iker Casillas – dengan cara yang sempurna.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=bZxhER7mssGzRYCm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut lima laga final terbaik dalam sejarah Piala Eropa. 

Laga-laga Final Terbaik dalam Sejarah Piala Eropa 

SKOR.id – Menonton pertandingan sepak bola di rumah biasanya disertai minuman ringan, bir, dan sejumlah makanan ringan gurih. Namun, Anda pasti juga akan sulit menolak keripik, daging dingin, dan makanan cepat saji, saat menonton sepak bola dari televisi.&nbsp;Jika pertandingan sepak bola berlangsung setidaknya 90 menit, dan selama turnamen seperti Euro (Piala Eropa) dan Piala Dunia akan ada pertandingan setiap hari, Anda bisa membayangkan jumlah kalori yang bakal meroket.&nbsp;Itu sebabnya Skor.id&nbsp;memiliki beberapa ide soal camilan agar Anda bisa menikmati menonton sepak bola, utamanya laga-laga final di Euro 2024 dan Copa America 2024 tanpa harus mengkhawatirkan kesehatan.&nbsp;Salad Buah. Anda tidak harus menaruh sepiring pisang atau apel di atas meja. Cobalah sedikit kreatif dengan berbagai macam potongan buah seperti nanas, melon, stroberi, dan mangga. Buat semacam salad buah.&nbsp;Salad buah adalah makanan ringan yang sempurna dan&nbsp;akan membantu siapa saja&nbsp;tetap kenyang untuk waktu&nbsp;lama. Makan salad buah pun meningkatkan penurunan berat badan, sistem kekebalan tubuh dan memudahkan pencernaan. Ini karena buah-buahan sarat dengan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral.Salad Sayur. Tidak hanya mampu menghilangkan lapar, camilan berupa salad sayur juga bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk kesehatan. Tak hanya mengandung berbagai vitamin, beta-karoten, kalsium, folat, serat, dan fitonutrien, sayuran hijau juga rendah kalori dan sumber serat alami yang luar biasa.&nbsp;Kacang-kacangan. Kacang dengan kalori dan lemak tinggi mengandung serat dan mineral yang membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis. Kacang tanah, misalnya, memiliki lebih dari 25 gram protein per 100 gram. Atau, almond memiliki antara 18 dan 20g per 100g.Kacang-kacangan jenis ini juga bisa masuk ke segala jenis diet. Beberapa jenis kacang ini yang biasa dibeli di toko dalam bentuk sudah dikupas adalah kacang almond, mete, kedelai, pistachio (kacang pistasi), dan kenari.Cookies&nbsp;rendah gula. Kue kering (cookies) rasanya tidak salah menjadi camilan untuk menonton sepak bola. Namun, pilihlah jenis cookies&nbsp;rendah gula. Anda dapat memakan cookies dengan bahan utama oatmeal yang memiliki tekstur unik. Selain kaya akan serat, oatmeal memiliki banyak manfaat terutama bagi mereka yang mengutamakan kesehatan jantung.&nbsp;Singkong. Singkong yang&nbsp;mengandung karbohidrat, protein, dan&nbsp;vitamin dapat menjadi makanan yang menyehatkan. Mulai dari digoreng dan dikukus, singkong kaya akan vitamin penting&nbsp;yang bertindak sebagai antioksidan, mendukung produksi kolagen. Selain itu, singkong juga bisa meningkatkan kekebalan dan produksi energi.&nbsp;Alpukat. Alpukat juga bisa dijadikan camilan sehat karena mengandung mineral, protein, serat, lemak sehat, dan vitamin yang baik untuk menjaga kesehatan jantung.&nbsp;Salah satu menu alpukat untuk camilan adalah: panggang roti, oleskan atau beri irisan tipis alpukat di atasnya dan tambahkan tomat cincang untuk antioksidan tambahan. Ingin membumbuinya? Coba taburkan keju di atasnya dan beberapa herba Provencal untuk menambah semangat.Popcorn buatan sendiri. Mungkin ada sedikit kontroversi di sini. Tapi itu semua tergantung bagaimana Anda membuatnya. Jenis dan jumlah lemak yang digunakan untuk memasak serta menambahkan garam dan mentega dapat mengubahnya dari camilan sehat menjadi bom kalori.&nbsp;Dari segi nutrisi, popcorn mengandung karbohidrat (60g per 100g) dan protein (10g per 100g). Terkait kalori, itu akan tergantung pada apakah Anda menambahkan lemak dan banyak garam.&nbsp;Sayap ayam tanpa tulang. Chicken strips&nbsp;(sayap ayam) rasanya juga cocok untuk menu camilan menonton sepak bola, apalagi yang tanpa tulang. Cara menyiapkannya cukup mudah, yaitu hanya menggorengnya dengan bumbu garam dan merica.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=bZxhER7mssGzRYCm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Menonton pertandingan sepak bola di rumah bisa menyehatkan dengan camilan bergizi. 

Latest Articles - Final Euro 2024