SKOR.id –&nbsp;Atletico Madrid mungkin masih jauh&nbsp;untuk berpisah dengan Diego Simeone. Namun,&nbsp;salah satu klub elite La Liga Spanyol itu mungkin&nbsp;mulai bertanya-tanya akan seperti apa hidup tanpa pelatih asal Argentina&nbsp;setelah hampir 13 tahun menangani Rojiblancos.Kabar bakal tergusurnya El Cholo dari Stadion&nbsp;Metropolitano mulai menyeruak seiring kedatangan Carlos Bucero untuk mengisi posisi Direktur Sepak Bola Atletico Madrid, 10 bulan lalu.&nbsp;Dari dalam klub, para bos Atletico melihat bahwa sosok Simeone semakin melemah setelah bertahun-tahun di Metropolitano. Ia juga dinilai kesulitan untuk mengeluarkan yang terbaik dari para pemainnya.Paling nyata bisa dilihat pada kasus Joao Felix. Menjadi pemain dengan transfer tertinggi saat didatangkan dari SL Benfica pada awal Juli 2019 dengan banderol 127,20 juta euro, second striker asal Portugal itu justru lebih banyak menghabiskan karier sebagai pinjaman sebelum akhirnya dijual ke Chelsea FC pada Agustus lalu dengan harga “hanya” 52 juta euro.Selain di atas, hal lain yang membuat kabar Simeone akan didepak adalah Direktur Olahraga Atletico Madrid Andrea Berta yang diperkirakan bakal hengkang pada akhir musim.&nbsp;Berta tidak lagi bertanggung jawab atas banyak tugas yang biasa ia laksanakan. Ia juga tidak diperbolehkan berada di ruang ganti. Padahal Berta adalah tangan kanan Simeone. Selain itu, meskipun Simeone dulunya memiliki kekuasaan absolut di klub, kehadiran Bucero justru telah menggerogoti pengaruhnya tersebut.Faktor-faktor di atas itulah yang membuat&nbsp;para pengambil keputusan&nbsp;di Metropolitano, mulai melirik sejumlah nama&nbsp;pelatih lain.&nbsp;Menurut berita yang dirilis Relevo, Bucero adalah penggemar pelatih West Ham Julen Lopetegui dan pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente. Pasangan ini sama-sama pernah diwakili oleh Bucero, dan tentunya memiliki rekam jejak yang kuat.Para bos Atletico juga menaruh hormat kepada Jurgen Klopp, meskipun mantan bos Liverpool FC itu sudah pensiun dari dunia kepelatihan. Sebelum menerima tawaran menjadi pelatih Timnas Amerika Serikat, Mauricio Pochettino juga sempat diminati Atletico.Pelatih Atletico B yang juga legenda klub, Fernando Torres, juga mendapat banyak dukungan dari klub setelah tampil mengesankan bersama tim U-19.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Unai_Emery_e85005e86b.jpg" alt="Pelatih Aston Villa, Unai Emery. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Nama pelatih Aston Villa, Unai Emery, muncul sebagai salah satu calon kuat pengganti Diego Simeone di Atletico Madrid. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Pun begitu, pelatih yang paling diapresiasi oleh Kepala Pemegang Saham Atletico Madrid, Miguel Angel Gil Marin, adalah Unai Emery. Ia dinilai telah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik di Aston Villa.&nbsp;Namun perlu dicatat bahwa akan sulit untuk mengeluarkan pelatih asal Spanyol itu dari Villa Park. Tetapi, pelatih yang merebut empat trofi Liga Europa—tiga bersama Sevilla FC (2014, 2015, 2016) dan satu untuk Villarreal CF (2021)—itu bisa menjadi sebuah kemungkinan di masa depan.Beberapa langkah perlu dilakukan agar Simeone bisa meninggalkan Atletico, salah satunya dengan membayar kompensasi yang tidak kecil (gajinya per musim saja sudah lebih dari 100 juta euro) mengingat kontraknya di klub tersebut baru akan habis pada 30 Juni 2027.Selain itu akan menjadi pekerjaan berat bagi Atletico untuk menggantikan pria yang telah menjadi wajah klub selama satu dekade terakhir. Jika Simeone digantikan, Atletico akan membutuhkan kepribadian yang kuat untuk menangani perubahan tersebut dan tekanan yang pasti akan datang darinya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gLe84FOcu-4?si=znAANZC673FKidnY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sejumlah hal dan pergantian direktur di Atletico Madrid disebut-sebut kian melemahkan posisi Diego Simeone sebagai pelatih.

La Liga

Nama-nama Calon Pengganti Diego Simeone di Atletico Madrid Bermunculan 

SKOR.id - Duel Atletico Madrid vs Real Madrid bukan hanya menarik terkait yang terjadi di lapangan melainkan juga di pinggir lapangan antara dua pelatih: Diego Simeone dan Carlo Ancelotti.Laga El Derbi Madrileno yang akan digelar malam ini atau Senin (30/9/2024) pukul 02.00 WIB, memang menampilkan dua pelatih top. Diego Simeone yang berusia 54 tahun sedangkan Carlo Ancelotti 65 tahun.El Cholo sebutan untuk Diego Simeone dan Carletto panggilan untuk Carlo Ancelotti dalam sejarahnya telah bertemu dalam 24 laga sebagai pelatih dan semuanya terjadi dalam Derbi Madrid.Jelang duel yang akan terjadi di ajang La Liga 2024-2025 di Stadion Civitas Metropolitano, kandang Atletico Madrid, keduanya memiliki rekor yang sama.Diego Simeone meraih 9 kemenangan begitu juga dengan Carlo Ancelotti telah mengalahkan Diego Simeone di 9 laga El Derbi Madrileno, dengan 6 laga lainnya berakhir imbang.Malam ini di laga pekan ke-8 La Liga 2024-2025, angka 9-6-9 tersebut akan berubah. Siapa di antara keduanya yang berhasil meraih kemenangan ke-10 dari duel mereka di Derbi Madrid.Rivalitas di antara keduanya juga meninggalkan luka. Bagi Diego Simeone, kenangan pahit menghadapi Carlo Ancelotti adalah ketika di final Liga Champions 2013-2014.Dalam final yang digelar di Lisabon (Portugal) tersebut, Atletico Madrid sempat unggul 1-0 melalui gol Diego Godin di menit ke-36.Namun, gol bek Real Madrid saat itu, Sergio Ramos pada menit ke-90+3 memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.Dan, hasil akhirnya menempatkan Real Madrid sebagai juara setelah Los Blancos mencetak tiga gol dalam perpanjangan waktu melalui Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo.7 Laga Tanpa Kemenangan pada 2014-2015Sementara bagi Carlo Ancelotti, momen yang menyulitkan bagi dirinya tentu pada musim 2014-2015 atau musim setelah kemenangan di final Liga Champions itu.Diego Simeone memiliki cara yang berbeda dalam melakukan "pembalasan".Pada 2014-2015 itu, memang ada 8 El Derbi Madrileno terjadi dan 7 di antaranya Carlo Ancelotti tidak pernah mampu mengalahkan Diego Simeone.Termasuk ketika mengalamai kekalahan telak, 0-4 dalam laga La Liga pekan ke-22.Empat gol Atletico Madrid dalam pertandingan tersebut diciptakan Tiago Mendes, Saul Niguez, Antoine Griezmann, dan Mario Mandzukic.8 Derbi Madrid pada musim itu terdiri dari 2 di La Liga, 2 di Liga Champions, 2 di Piala Raja, dan 2 di Piala Super Spanyol.Dari jumlah tersebut, Diego Simeone meraih 4 kemenangan, 3 kali imbang, dan hanya mengalami 1 kekalahan."Diego Simeone adalah pelatih yang paling sulit yang pernah saya hadapi. Saya memiliki penghormatan kepadanya untuk caranya melihat pertandingan seperti ini," kata Carlo Ancelotti pada Februari 2024 lalu.Sedangkan Diego Simeone pun pernah menyanjung sosok Carlo Ancelotti sebagai pelatih yang menurutnya telah menginspirasi banyak pelatih muda."Hubungan kami adalah sebagai pelatih, saya tidak memiliki kemungkinan bertemu dengannya dalam sebuah situasi yang berbeda. Namun, tentu saja saya ingin bertemu dengannya," kata Diego Simeone pada Januari 2023 lalu."Saya ingin bertemu Ancelotti karena dia sangat pintar dan memiliki banyak pengalaman. Dan, saya ingin bertemu dengannya karena saya dapat belajar dari dirinya," dia menambahkan.Persaingan kedua pelatih ini memang ada dalam rasa saling menghormati di antara keduanya. Bukan persaingan yang menjurus kepada tensi yang memanas seperti rivalitas beberapa pelatih lainnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Diego_Simeone_c4894f6139.jpg" alt="Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, kerap memberikan kesulitan bagi Carlo Ancelotti. (Hendy Andika/Skor.id).</figcaption></figure>Momen Pahit Carletto di ItaliaSelain pertemuan sebagai pelatih, keduanya juga memiliki sejarah ketika Diego Simeone masih sebagai pemain di Lazio dan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Juventus.Pada musim 2009-2000, gol-gol Diego Simeone di beberapa laga jelang Liga Italia musim itu berakhir, menjadi penyebab kegagalan Carlo Ancelotti memberikan gelar kepada Juventus.Momen itu terjadi di laga pekan ke-28, 1 April 2000. Juventus asuhan Carlo Ancelotti menjamu Lazio. Pada laga tersebut, Lazio berhasil meraih kemenangan lewat satu-satunya gol yang diciptakan Diego Simeone pada menit ke-66 di Stadion Delle Alpi.Lalu, selanjutnya di laga pekan ke-31, 32, 33, dan 34, Diego Simeone selalu mampu mencetak gol untuk Lazio menghadapi lawan-lawan klubnya saat itu.Lazio meraih empat kemenangan beruntun yang membuat mereka berhasil merebut puncak klasemen di pekan terakhir dari Juventus dan tampil sebagai juara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RuD4NgI5JLY?si=Pj6n2-NaDowWoPG2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Laga Atletico Madrid vs Real Madrid mempertemukan dua pelatih, Diego Simeone dan Carlo Ancelotti yang sudah 24 kali duel di antara keduanya.

Atletico Madrid vs Real Madrid: Diego Simeone vs Carlo Ancelotti, 9-6-9

SKOR.id - Atletico Madrid memang telah melepas Alvaro Morata ke AC Milan namun Los Rojiblancos sudah mendapatkan gantinya.Mulai musim 2024-2025 ini, Atletico Madrid memiliki penyerang dengan postur tinggi tegap, berdarah Norwegia. Dialah Alexander Sorloth.Nama Alexander Sorloth sejatinya tidak asing lagi di La Liga. Musim lalu bersama Villarreal, dia salah satu mesin gol dengan mengoleksi 23 gol di La Liga.Jelang pekan terakhir 2023-2024, peluangnya meraih gelar top scorer sangat terbuka.Meski demikian, penyerang 28 tahun ini gagal meraih gelar tersebut karena pada pekan tersebut karena direbut Artem Dovbyk yang mencetak hat-trick pada pekan terakhir.Namun, 23 gol yang dikoleksi Alexander Sorloth di La Liga 2023-2024 tetaplah istimewa karena diciptakan tanpa satu pun dari titik penalti.Ada alasan lain pula yang membuat Atletico Madrid terkesan dengan Alexander Sorloth dan membelinya pada bursa transfer 2024-2025 ini.Bintang kelahiran 5 Desember 1995 ini mencatat rekor sebagai salah satu pemain yang mampu menorehkan 4 gol ke gawang Real Madrid dalam satu laga.Momen itu terjadi pada 19 Mei 2024 dalam pertandingan Villarreal vs Real Madrid yang berakhir 4-4.Laga di Stadion de la Ceramica (kandang Villarreal) tersebut diwarnai dengan saling berbalas gol.Real Madrid pada pertandingan tersebut mencetak gol lewat Arda Guler (dua gol), Joselu, dan Lucas Vazquez.Sedangkan Villarreal mencetak 4 gol semuanya diciptakan Alexander Sorloth pada menit ke-39, 48, 52, dan 56.Dengan quattrick itu pula, Alexander Sorloth menjadi pemain ke-11 dalam sejarahnya yang mampu mengoleksi 4 gol ke gawang Real Madrid dalam satu laga.Atau hanya pemain keempat yang mampu menciptakannya di abad ke-21 setelah Diego Milito, Robert Lewandowski, dan Taty Castellanos.Kini, Atletico Madrid berharap kepada Alexander Sorloth dalam laga derbi menghadapi Real Madrid pada musim 2024-2025 ini.Postur Mencapai 1,95 MeterAtletico Madrid dan Villarreal telah mencapai kesepakatan terkait transfer ini.Alexander Sorloth bergabung ke Atletico Madrid pada Sabtu (3/8/2024) atau Minggu dini hari WIB.Atletico Madrid membeli Alexander Sorloth dalam bursa transfer 2024 ini dari Villarreal dengan harga transfer mencapai 32 juta euro.Pemain yang sebelumnya juga pernah bermain di sejumlah klub Eropa seperti Crystal Palace, RB Leipzig, dan dipinjamkan ke Real Sociedad ini mendapatkan kontrak untuk empat musim atau sampai dengan Juni 2028 nanti.Alexander Sorloth tipikal penyerang dengan karakter 9 yang mampu memanfaatkan peluang di jantung pertahanan lawan.Dengan tinggi mencapai 1,95 meter, kemampuannya dalam duel-duel udara menjadi salah satu spesialisasinya.Pemain Timnas Norwegia ini total telah mengoleksi 26 gol untuk Villarreal di semua ajang pada musim lalu. Dari jumlah tersebut, 7 gol di antaranya diciptakan dengan tandukan.Termasuk dua gol tandukan ketika dirinya mencetak 4 gol ke gawang Real Madrid dalam laga yang berakhir 4-4 tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/NLVzPh5u19s?si=Acf4ZSrmw1_oT_tp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Atletico Madrid resmi mendatangkan Alexander Sorloth dari Villarreal, penyerang dengan postur 1,95 meter yang pernah cetak quattrick lawan Real Madrid.

Atletico Madrid Datangkan Alexander Sorloth, Pernah Cetak Quattrick Lawan Real Madrid

SKOR.id - Manchester City asuhan Pep Guardiola akan tampil malam ini dalam laga Piala FA 2023-2024.Manchester City akan menghadapi Chelsea di semifinal Piala FA musim ini di Stadion Wembley.The Cityzens akan datang setelah mereka mengalami kegagalan di Liga Champions 2023-2024. Langkah mereka dihentikan Real Madrid,Kegagalan Manchester City di Liga Champions masih menyisakan perhatian, khususnya karena pada laga kedua perempat final lawan Real Madrid, The Cityzens berhasil melepaskan 33 tembakan.Pada pertemuan pertama di kandang Real Madrid, 9 April 2024 lalu, imbang 3-3.Sedangkan di kandang Manchester City, imbang 1-1, pada 17 April 2024 lalu, namun The Cityzens kalah dalam adu penalti.Pada laga kedua tersebut, Manchester City menjadi tim yang berhasil menguasai pertandingan.Statistik memperlihatkan bahwa The Cityzens berhasil melepaskan 33 tembakan.Manchester City menjadi tim yang sangat dominan dalam laga tersebut, tapi pada akhirnya harus tersingkir.Tim yang mampu melepaskan tembakan lebih banyak tidak selalu meraih kemenangan.Dalam sepak bola, statistik perbandingan peluang, tembakan, dan aspek menyerang lainnya memang menjadi sisi yang sangat menarik.Namun, dalam sepak bola pula, ada istilah "The art of defence", seni bertahan.Suka atau tidak, strategi bagaimana meredam serangan lawan menjadi bagian yang sangat penting dalam sepak bola.Dapat dibedakan antara "bermain bertahan" dan "bagaimana bertahan". Untuk istilah yang pertama, bermain bertahan dapat dicontohnya dengan "parkir bus" misalnya.Namun, "bagaimana bertahan" adalah situasi ketika sebuah tim tidak dengan orientasi permainan bertahan melainkan mampu dengan baik meredam serangan lawan ketika mereka dalam posisi tanpa bola.Cara bertahan inilah yang berhasil diterapkan Real Madrid yang mematikan atau mengakhiri langkah Manchester City di Liga Champions 2023-2024 ini.Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, sudah mengetahui bagaimana cara menyingkirkan Manchester City. Yang terjadi pada perempat final musim ini bukanlah yang pertama.Los Blancos asuhan Carletto sudah pernah melakukannya pada dua musim lalu dengan cara yang nyaris sama.Carlo Ancelotti hanya mengulangi apa yang dilakukannya pada dua musim lalu itu.Menurut Opta, saat menghadapi Real Madrid pada laga kedua perempat final Liga Champions 2023-2024 ini, Manchester City mampu melakukan 88 sentuhan di area Real Madrid.Itu merupakan angka tertinggi dalam sejarah fase knockout Liga Champions sejak musim 2007-2008.Manchester City juga berhasil melepaskan 33 tembakan di laga lawan Real Madrid dan angka itu juga terbanyak di fase knockout di ajang ini sejak catatan yang dibukukan Liverpool (34 tembakan) saat lawan Atletico Madrid pada Maret 2020.Manchester City asuhan Pep Guardiola berhasil memberikan tekanan yang konstan dan berhasil melepaskan 33 tembakan untuk meruntuhkan gawang Real Madrid yang dijaga kiper Andriy Lunin.Tapi, dari 33 tembakan itu pula, Manchester City hanya mampu satu kali mengoyak gawang Real Madrid.Sebelumnya di Bayern Munchen dengan 33 TembakanDi sisi lain, 33 tembakan itu hanya memberikan kenangan buruk bagi pelatih Pep Guardiola ketika dirinya masih menangani Bayern Munchen.Pasalnya, kebetulan atau tidak, 33 tembakan juga dicatatkan Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola di semifinal Liga Champions musim 2015-2016, dan kali itu klub yang dihadapai Bayern asuhan Pep adalah Atletico Madrid.Saat itu merupakan musim ketiga Pep Guardiola sebagai pelatih Bayern Munchen dan merupakan musim terakhirnya melatih klub raksasa asal Jerman tersebut.Setelah kalah 0-1 di kandang Atletico Madrid, Pep Guarduola kemudian menyatakan "Anda bisa membunuh saya jika Atletico Madrid mengalahkan Bayern Munchen."Dan, memang Bayern Munchen tidak kalah di Stadion Allianz Arena, namun mereka tetap tersingkir dari Liga Champions.Kemenangan 2-1 Bayern Munchen lewat gol Xabi Alonso dan Robert Lewandowski, di laga kedua tidak cukup karena Atletico Madrid asuhan Diego Simeone unggul dalam aturan gol tandang.Dengan cara itulah Atletico Madrid berhasil melangkah ke final Liga Champions 2015-2016.Yang menarik, pada laga itu pula, Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola juga melepaskan 33 tembakan. Namun, Los Rojiblancos yang justru "membunuh" Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola.Musim ini, sejarah itu terulang kembali dan kali ini yang melakukannya adalah Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti yang meredam Manchester City.Tentu saja, Bayern Munchen dan Manchester City asuhan Pep Guardiola telah melakukan upaya yang sangat maksimal. Mereka hanya tidak mampu membongkar pertahanan tim asuhan Diego Simeone dan Carlo Ancelotti.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TzmrONRfrE4?si=ELHf6dUB1WrFsWZZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kegagalan Pep Guardiola bersama Manchester City di Liga Champions, sama dengan yang terjadi ketika gagal bersama Bayern Munchen.

World

Pep Guardiola Dua Kali Gagal di Liga Champions dengan Cara yang Sama

SKOR.id - Sukses Atletico Madrid mengalahkan Borussia Dortmund, 2-1, dalam laga pertama perempat final Liga Champions 2023-2024 membuat Los Rojiblancos meneruskan rekor bagus di kandang dalam fase knockout.Dengan kemenangan tersebut, Atletico Madrid tidak terkalahkan dalam 16 laga kandang fase knockout Liga Champions di bawah asuhan Diego Simeone, baik itu di Stadion Civitas Metropolitano maupun ketika di Stadion Vicente Calderon.Total dari 16 laga kandang fase knockout itu, Atletico Madrid meraih 10 kemenangan dan 6 kali imbang. Rapor tersebut juga ditandai dengan hanya kemasukan 4 gol, dan mampu mencatat 12 clean sheets.Atletico Madrid memang berhasil menang dengan selisih satu gol pada laga pertama perempat final Liga Champions 2023-2024 yang digelar pada Kamis (11/4/2024) dini hari WIB tadi.Dua gol Atletico Madrid dalam pertandingan tersebut diciptakan Rodrigo De Paul ketika laga baru memasuki menit ke-4.Atletico Madrid kemudian kembali unggul 2-0 melalui gol yang diciptakan Samuel Lino pada menit ke-32 memanfaatkan assist Antoine Griezmann.Sedangkan Borussia Dortmund baru bisa memperkecil kekalahan pada menit ke-81 melalui Sebastien Haller.Dengan hasil ini, Atletico Madrid akan mencoba mempertahankan keunggulan tersebut ketika mereka tandang lawan Borussia Dortmund di laga kedua perempat final yang akan digelar pada 16 April 2024 nanti.Itu menjadi tantangan yang sangat sulit tentunya bagi Los Rojiblancos. Namun demikian, bukan juga tidak mungkin. Bahkan, melihat sejarah statistik pencapaian Atletico Madrid, mereka memiliki rapor yang positif.Ya, faktanya, dalam 6 kali ajang Liga Champions yang dimainkan dua laga (kandang dan tandang), mereka memiliki rapor yang bagus setiap kali mampu memetik kemenangan di laga pertama di kandang.Dari 6 kali kesempatan tersebut, 5 di antaranya berhasil membawa mereka lolos ke babak selanjutnya. Dengan demikian pula, hanya satu kali mereka mengalami kegagalan ketika mampu meraih kemenangan di kandang.Satu-satunya kegagalan tersebut terjadi pada musim 1970-1971. Saat itu, setelah menang 1-0 di kandang atas Ajax Amsterdam, mereka justru kalah 0-3 dari klub asal Belanda tersebut dalam laga tandang di Amsterdam.Selebihnya, dalam lima kesempatan, mereka selalu mampu lolos dengan membawa keunggulan selisih satu gol tersebut.Momen itu terjadi pada 1958-1959 ketika menghadapi CSKA Sofia, lalu terjadi lagi pada musim 1970-1971 menghadapi Legia Warsawa.Rapor itu berlanjut dengan menyingkirkan Bayern Munchen pada 2015-2016, dan kemudian Leicester City menjadi korban pada 2016-2017, hingga kemudian Liverpool pada 2019-2020.Tiga dari lima keberhasilan tersebut diraih di era kepelatihan Diego Simeone. Dengan demikian, jelas bahwa Diego Simeone memiliki pengalaman dalam mengatasi situasi atau tuntutan di laga dengan hasil seperti ini."Lawan tersulit adalah Borussia Dortmund, bukan diri kami. Banyak hal yang bagus dari kemenangan yang kami raih. Lagi pula, kami meraih sejumlah hasil yang bagus dalam beberapa laga tandang musim ini," kata Diego Simeone, terkait kemenangan kandang dan tantangan dalam laga tandang di laga kedua nanti.Diego Simeone juga menegaskan bahwa kemenangan 2-1 ini tentu belumlah sebagai jaminan untuk timnya dapat tenang."Hasil ini jelas sekali belum membuat kami aman. Masih ada laga tandang dan kami akan menghadapi tim yang sangat kuat di kandang mereka," kata pelatih asal Argentina tersebut.Di sisi lain, pencapaian ini juga membuat Atletico Madrid mencatat tidak terkalahkan dalam laga kandang fase knockout di bawah asuhan Diego Simeone yaitu total 17 laga kandang knockout, 11 kemenangan, 6 kali imbang, dan hanya kemasukan 5 gol.Fakta Menarik Kemenangan Atletico Madrid atas Borussia Dortmund<ul><li>Dengan satu gol di pertandingan ini, Samuel Lino telah terlibat dalam terciptanya 13 gol (gol dan assist) dalam semua ajang pada musim ini.</li><li>Atletico Madrid total kini telah mengoleksi 21 gol dari 9 laga Liga Champions 2023-2024 ini, sekaligus sebagai rekor mematahkan pencapaian pada 2013-2014 ketika mereka berhasil ke final yang akhirnya sebagai runner-up (26 gol dari 13 laga).</li><li>Gol Rodrigo De Paul tercipta pada menit 3 menit, 58 detik laga berjalan, termasuk gol tercepat yang diciptakan Atletico Madrid di ajang Liga Champions, setelah gol yang diciptakan Saul Niguez lawan Liverpool pada Februari 2020 yaitu 3 menit 46 detik, juga di laga kandang.</li></ul><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/tKGlf8yepGU?si=l3mKDEAIUHltCIZx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kemenangan atas Borussia Dortmund membuat Atletico Madrid catat rekor tidak terkalahkan dalam laga pertama di kandang di fase knockout Liga Champions.

Liga Champions 2023-2024: Atletico Madrid Catat Rekor di Laga Kandang

SKOR.id - Kompetisi Liga Champions 2023-2024 telah memasuki babak perempat final, delapan tim yang tampil di babak ini akan saling bersaing memperebutkan tiket ke babak semifinal.Delapan tim yang memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions adalah Bayern Munchen, Arsenal, Real Madrid, Manchester City, Atletico Madrid, Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain (PSG), dan Barcelona.Leg pertama babak perempat final Liga Champions 2023-2024 akan digelar, Rabu (10/4/2024) dini hari WIB dan Kamis (11/4/2024) dini hari WIB.Sementara itu leg kedua akan dilangsungkan pada Rabu (17/4/2024) dini hari WIB, dan Kamis (18/4/2024) dini hari WIB.Dilansir dari laman resmi UEFA, berikut ini empat hal menarik seputar babak perempat final Liga Champions musim ini.1. Kane Bidik Gawang BarcelonaHarry Kane musim ini membela Bayern Munchen, yang akan menghadapi Arsenal di babak perempat final Liga Champions.Arsenal adalah lawan yang biasa dihadapi Harry Kane ketika ia membela tim Liga Inggris, Tottenham Hotspur, sebelum pindah ke Bayern Munchen.Pemain berusia 30 tahun itu telah mencetak 14 gol dalam 17 pertandingan menghadapi Arsenal di Premier League, dan menjadikannya top skorer sepanjang masa Derby London Utara.2. Rekor Carlo AncelottiCarlo Ancelotti akan membuat sejarah saat Real Madrid menghadapi Manchester City di babak perempat final Liga Champion smusim ini.Pelatih asal Italia itu akan menjadi juru strategi pertama yang memimpin 200 pertandingan di Liga Champions.Namun, rekor tersebut tentu menjadi hal lain yang dipikirkan Carlo Ancelotti selain mengalahkan Manchester City yang pada pertemuan musim lalu mengalahkan mereka 0-4.3. Torehan Sejarah Diego SimeoneDiego Simeone telah berhasil mencatatkan 100 pertandingan di Liga Champions sebagai pelatih Atletico Madrid pada babak 16 besar lalu.Pelatih asal Argentina itu juga sudah mencatatkan 49 kemenangan di kompetisi ini, hanya ada delapan pelatih dengan catatan lebih dari 50 kemenangan di Liga Champions.Namun, Borussia Dortmund yang akan menjadi lawan Atletico Madrid tak akan mudah ditaklukkan, Diego Simeone perlu strategi jitu untuk masuk klub eksklusif dengan 50 kemenangan di Liga Champions.4. Drama PSG dan BarcelonaPertemuan PSG dengan Barcelona mengingatkan kembali momen dramatis yang terjadi pada tahun 2017 lalu, ketika Barcelona sukses melakukan La Remontada.Kala itu Barcelona kalah 0-4 di leg pertama, harapan tipis itu berhasil mereka wujudkan setelah menang 6-1 di leg kedua.Meski begitu, Barcelona tetap harus waspada apalagi PSG memiliki pemain sekelas Kylian Mbappe yang bisa menjadi senjata mematikan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gLUba9MiPIo?si=HHplwXTt7fId5ucn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini 4 hal menarik dari babak perempat final Liga Champions 2023-2024, Harry Kane punya rekor bagus melawan Arsenal.

4 Hal Menarik dari Babak Perempat Final Liga Champions, Harry Kane Bidik Gawang Arsenal

SKOR.id - Kemenangan Barcelona atas Atletico Madrid tidak hanya membuat Blaugrana kembali mendekati Real Madrid dalam persaingan gelar La Liga 2023-2024 melainkan juga memperlihatkan rekor Xavi Hernandez yang sempurna menghadapi Atletico Madrid dan juga Diego Simeone.Barcelona memang menang 3-0 atas Atletico Madrid dalam laga pekan ke-29 La liga 2023-2024. Dengan kemenangan tersebut, sekaligus merupakan kemenangan kelima beruntun yang diraih Xavi Hernandez sebagai pelatih Blaugrana menghadapi Los Rojiblancos.Dari lima kemenangan ini pula, Barcelona asuhan Xavi Hernandez mencatatkan 10 gol ke gawang Atletico Madrid dan hanya kemasukan dua gol.Rekor sempurna ini merupakan yang pertama dalam sejarah pelatih Barcelona menghadapi Atletico Madrid. Yang menarik, kali terakhir Atletico Madrid menang atas Barcelona terjadi satu bulan sebelum Xavi Hernandez resmi sebagai pelatih Barcelona.Dengan demikian pula, Xavi Hernandez mematahkan rekor milik Luis Enrique yang mencatat empat kemenangan beruntun atas Atletico Madrid khusus di La Liga pada 2014-2015 hingga 2015-2016.Ketika itu, Barcelona asuhan Luis Enrique mengalahkan Atletico Madrid asuhan Diego Simeone dengan skor 3-1, 1-0, 2-1, dan 2-1.Namun, Luis Enrique ketika itu menambahkan rekornya menjadi tujuh kemenangan atas Atletico Madrid. Pasalnya, selain kemenangan di La Liga, Blagurana saat itu juga menang dua kali di Piala Raja dan satu kemenangan di Liga Champions.Xavi Hernandez meraih kemenangan pertamanya menghadapi Atletico Madrid sebagai pelatih pada 6 Februari 2022 di mana Blaugrana menang 4-2 atas Los Rojiblancos asuhan Diego Simeone.Sejak itu, Barcelona tidak lagi terbendung oleh Atletico Madrid. Dengan demikian pula, ini menjadi rekor buruk dalam karier kepelatihan Diego Simeone dalam menghadapi satu pelatih tertentu.Xavi Hernandez bisa meneruskan rekornya menjadi tujuh kemenangan atas Atletico Madrid di semua ajang. Ya, Barcelona dan Atletico Madrid berpeluang kembali bertemu di ajang Liga Champions 2023-2024 ini jika keduanya lolos ke semifinal.Peluang Gelar La Liga 2023-2024Kemenangan atas Atletico Madrid juga membuat Barcelona tidak terkalahkan dalam 8 pertandingan terakhir La Liga musim ini dengan 6 di antaranya menang.Barcelona kini mendekati Real Madrid dengan jarak 8 poin dari Real Madrid. Barcelona mengoleksi 64 poin sedangkan Real Madrid 72 poin.Dengan kompetisi masih menyisakan 9 pertandingan atau masih ada 27 poin yang tersisa, Barcelona bisa terus memberikan persaingan kepada Real Madrid.Apalagi, dari 9 pertandingan tersebut, termasuk menghadapi Real Madrid dalam El Clasico yang digelar pada 21 April 2024 nanti.Rekor Xavi Hernandez Lawan Atletico Madrid17/03/2024 Atletico Madrid 0-3 Barcelona - La Liga 03/12/2023 Barcelona 1-0 Atletico Madrid - La Liga 23/04/2023 Barcelona 1-0 Atletico Madrid - La Liga 08/01/2023 Atletico Madrid 0-1 Barcelona - La liga 06/02/2022 Barcelona 4-2 Atletico Madrid - La Liga<div class="raw-html-embed"></div>

Xavi Hernandez pelatih pertama Barcelona yang mampu mencatat lima kemenangan beruntun atas Atletico Madrid.

Xavi Hernandez Patahkan Rekor Luis Enrique Lawan Atletico Madrid

SKOR.id – Atletico Madrid berhasil mengakhiri 15 pertandingan tak terkalahkan milik Inter Milan dengan memenangi babak adu penalti, 3-2, di 16 besar Liga Champions 2023-2024.&nbsp;Bagi Inter, takluk di kandang Atletico Madrid, Stadion Metropolitano, Rabu (13/3/2024) malam atau Kamis dini hari WIB tersebut baru menjadi kekalahan kedua mereka sejak September 2023 lalu.&nbsp;Namun, catatan apik Inter itu mungkin sedikit di bawah statistik impresif yang dibuat&nbsp;Los Rojiblancos—julukan Atletico Madrid—dan pelatih mereka&nbsp;Diego Simeone.Pertama, jumlah penonton yang menyaksikan langsung laga Atletico kontra Inter itu di Metropolitano, yang 98 suporter lebih banyak daripada saat derby La Liga melawan Real Madrid pada September lalu. Dalam laga Rabu malam itu, penggemar Inter yang datang langsung mencapai&nbsp;3.400&nbsp;orang.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">6️⃣9️⃣.1️⃣9️⃣6️⃣ The number of people at Atletico Madrid v Inter, 13/03/24. <a href="https://twitter.com/hashtag/AtleticoMadrid?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AtleticoMadrid</a>'s record attendance. <a href="https://t.co/ieblf5Cg8F">pic.twitter.com/ieblf5Cg8F</a>— Football España (@footballespana_) <a href="https://twitter.com/footballespana_/status/1768238604956918180?ref_src=twsrc%5Etfw">March 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Kini, Atletico Madrid siap menjalani laga babak knockout&nbsp;ke-23 di Liga Champions. Sejak ajang ini rebrand&nbsp;dari Piala Champions Eropa (European Champion Clubs' Cup) mulai 1992—musim ini edisi ke-32 Liga Champions—Diego Simeone sudah 21 kali meloloskan Atletico dari 23 percobaan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Atlético Madrid are now preparing their 23rd Champions League knockout rounds tie ever. Diego Simeone will have been coach for 21 out of the 23 ties. <a href="https://t.co/KCI0drzjGE">pic.twitter.com/KCI0drzjGE</a>— Euan McTear (@emctear) <a href="https://twitter.com/emctear/status/1768048202823967190?ref_src=twsrc%5Etfw">March 13, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sebelum Diego Simeone menjadi pelatih, Atletico Madrid hanya lima kali lolos ke perempat final Liga Champions sepanjang sejarah mereka.&nbsp;Namun sejak pria asal Argentina itu melatih, Atletico Madrid telah tujuh kali menembus delapan besar dari 11 kali percobaan. Itu berarti persentase kesuksesan Simeone membawa Atletico ke perempat final Liga Champions mencapai 64%.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">📊 Before Diego Simeone, Atlético Madrid had made it to the Champions League quarterfinals only five times in the club’s entire history. Since Diego Simeone’s appointment, Atlético Madrid have reached the quarterfinals seven times in eleven attempts. <a href="https://t.co/JTdbEjTj23">pic.twitter.com/JTdbEjTj23</a>— Atletico Universe (@atletiuniverse) <a href="https://twitter.com/atletiuniverse/status/1768230115131998607?ref_src=twsrc%5Etfw">March 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Simeone dipastikan bakal menjadi pelatih terbaik Atletico Madrid di era sepak bola modern. Ia memang belum berhasil memenangi Liga Champions sepanjang menangani Los Rojiblancos. Namun, Simeone sudah mencatat sejumlah rekor fantastis di ajang ini.&nbsp;Terkini, usai membekap Inter Milan, Simeone mencatat rekor sebagai pelatih dengan kekalahan kandang paling sedikit dalam 50 laga pertamanya di Liga Champions. Dengan hanya lima kekalahan, Simeone sejajar dengan dua mantan rivalnya,&nbsp;Jose Mourinho&nbsp;dan&nbsp;Pep Guardiola.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">He's actually only lost four at home, because the Chelsea 'home' defeat was played in Bucharest due to Covid restrictions. <a href="https://t.co/SAbCT008Xy">https://t.co/SAbCT008Xy</a>— Matthew Clark (@MattClark_08) <a href="https://twitter.com/MattClark_08/status/1768064397044339093?ref_src=twsrc%5Etfw">March 13, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sejauh ini,&nbsp;Simeone&nbsp;tidak pernah kalah di fase&nbsp;knockout&nbsp;pada laga kandangnya di Liga Champions.&nbsp;Bahkan secara faktual, Simeone sejatinya hanya empat kali menelan kekalahan kandang di Liga Champions. Pasalnya, pada laga leg&nbsp;1 16 besar Liga Champions 2020-2021, Atletico kalah 0-1 dari Chelsea FC di Arena Nationala, Bucharest, Rumania, yang digelar tanpa penonton karena Covid-19.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gleP_K6gcwA?si=TkXz3jpsmxgW2u8R" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Diego Simeone terus membuat rekor bersama Atletico Madrid di Liga Champions. 

Rekor-rekor Diego Simeone dan Atletico Madrid Usai Redam Inter Milan

SKOR.id - Babak 16 besar Liga Champions 2023-2024 akan mempertemukan dua tim tanguh Eropa, Inter Milan vs Atletico Madrid.Pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2023-2024 antara Inter Milan vs Atletico Madrid akan dilangsungkan di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (21/2/2024) pukul 03.00 dini hari WIB.Menjelang pertandingan ini, anak asuh Simone Inzaghi memiliki modal tak pernah kalah dalam 10 pertandingan beruntun, mereka meraih sembilan kemenangan dan hanya sekali imbang.Sementara itu, Atletico Madrid tampak mengalami performa inkonsisten, dalam lima pertandingan terakhir anak asuh Diego Simeone meraih dua kemenangan, dua kekalahan, dan satu hasil imbang.I Nerazzurri dan Los Rojiblancos tak sering bertemu, tetapi ada beberapa fakta menarik yang tercipta dari pertemuan kedua tim di Liga Champions kali ini.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Diego_Simeone_e40b6477eb.jpg" alt="Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, akan menghadapi mantan klubnya, Inter Milan. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)."><figcaption>Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, dan momen ketika dirinya masih bermain di Inter Milan. Dia akan menghadapi mantan klubnya itu pada Rabu (21/2/2024) dini hari WIB. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).</figcaption></figure>Dilansir dari Tuttosport, berikut ini sederet fakta menarik mengenai laga Inter Milan vs Atletico Madrid:1. Satu-satunya pertemuan antara Inter dan Atletico Madrid terjadi pada Piala Super Eropa 2010, yang dimenangkan Los Rojiblancos dengan skor 2-0, berkat gol Jose Antonio Reyes dan Sergio Aguero.2. Ketika Diego Simeone menjabat sebagai pelatih, Atletico Madrid telah memenangkan lima dari enam pertandingan fase gugur mereka di kompetisi Eropa melawan tim asal Italia. Namun, yang terbaru berakhir dengan kekalahan 0-3 dari Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2018-2019, kekalahan yang membuat mereka tersingkir dari turnamen tersebut.3. Ini akan menjadi laga fase knockout pertama Inter Milan di Liga Champions melawan tim Spanyol sejak semifinal 2009-2010, ketika di bawah arahan Jose Mourinho, I Nerazzurri menyingkirkan Barcelona asuhan Pep Guardiola (skor agregat 3-2). &nbsp; &nbsp; &nbsp; 4. Atletico Madrid hanya memenangkan lima dari 18 pertandingan tandang mereka melawan tim Italia di kompetisi Eropa (4 imbang, 9 kalah), tetapi Los Rojiblancos telah memenangkan kedua pertandingan ini di Stadion Giuseppe Meazza (1-0 pada tahun 2014 dan 2-1 pada tahun 2021, melawan AC Milan).5. Inter Milan hanya kalah satu kali dari 13 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions (7 menang, 5 imbang), yaitu di final musim lalu melawan Manchester City. Nerazzurri mencatatkan clean sheet dalam 62 persen pertandingan mereka pada periode itu (8 dari 13 laga), dan hanya kebobolan sembilan gol. &nbsp; &nbsp; &nbsp; 6. Atletico Madrid telah mencetak 17 gol dalam enam pertandingan di Liga Champions musim ini. Baru pada musim 2013-14 mereka mencetak gol lebih banyak dalam satu edisi turnamen (26), ketika dia mencapai final dan memainkan 13 pertandingan. &nbsp; &nbsp; &nbsp; 7. Inter Milan (29 tahun 167 hari) dan Atletico Madrid (29 tahun 205 hari) adalah dua tim dengan rata-rata usia starter tertinggi di antara tim-tim yang tersisa di Liga Champions musim ini. Lebih spesifiknya, hanya Sevilla yang mencatatkan rata-rata usia starter lebih tinggi di babak penyisihan grup turnamen ini (30 tahun 66 hari). &nbsp; &nbsp; &nbsp; 8. Antoine Griezmann mencetak 18 persen gol Atletico Madrid di Liga Champions (31/169): di antara klub-klub yang telah mencetak lebih dari 100 gol di kompetisi, hanya Lionel Messi yang mencetak persentase gol lebih banyak untuk Barcelona dengan satu tim (21 persen - 120/561). &nbsp; &nbsp; &nbsp; 9. Lautaro Martinez telah mencetak 12 gol untuk Inter di Liga Champions, hanya Adriano (14) dan Julio Cruz (13) yang mencetak gol lebih banyak untuk Nerazzurri di turnamen tersebut. Striker asal Argentina ini selalu mencetak gol dalam dua pertandingan terakhirnya melawan tim asal Spanyol, termasuk di awal musim ini melawan Real Sociedad. &nbsp; &nbsp; &nbsp; 10. Alvaro Morata telah mencetak lima gol dalam enam pertandingan di Liga Champions musim ini. Pemain Spanyol terakhir yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim untuk klub Spanyol adalah Diego Costa pada musim 2013-14 (8) bersama Atletico Madrid, yang menempati posisi kedua pada edisi tersebut.​<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QPCt_Jv1Oho?si=4CJ3gyAYgIxHpDHJ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fakta seputar pertandingan Inter Milan vs Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions 2023-2024.

10 Fakta Menarik Seputar Laga Inter Milan vs Atletico Madrid di Liga Champions 2023-2024

SKOR.id - Diego Simeone akan kembali ke tempat yang pernah dikenalnya: Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro.Pelatih Atletico Madrid ini akan membawa timnya tandang menghadapi Inter Milan dalam laga pertama 16 besar Liga Champions 2023-2024.Duel yang akan digelar pada Selasa (20/2/2024) atau Rabu dini hari WIB ini memang spesial bagi Diego Simeone karena ada sejarah yang tidak akan terlupakan dalam karier El Cholo (panggilan Diego Simeone).Dalam kariernya ketika masih bermain, pria asal Argentina ini pernah memperkuat Inter Milan selama dua musim.Pria yang kini berusia 53 tahun bermain untuk Inter Milan dari tahun 1997 hingga 1999 dan memberikan sebuah gelar, trofi Piala UEFA 1997-1998 (kini Liga Europa).Selama periode itu pula, Diego Simeone bermain dalam 85 laga di semua ajang dengan mengoleksi 14 gol dan memberikan 15 assist.Diego Simeone merupakan gelandang yang sangat diandalkan pelatih Inter Milan ketika itu, Luigi Simoni.Dia datang dalam generasi Inter Milan yang saat itu juga membeli bintang asal Brasil, Ronaldo Nazario dari Barcelona.Diego Simeone bergabung dari Atletico Madrid dengan harga transfer yang ketika itu hanya mencapai 6 juta euro.Diego Simeone datang sebagai pemain juara setelah membawa Atletico Madrid meraih dua gelar dalam semusim (1995-1996): La Liga dan Piala Raja.Salah Satu Spesialis Derby MilanSalah satu momen terbaik Diego Simeone dalam kariernya sebagai pemain Inter Milan terjadi di Derby Milan.Bahkan, fans Inter Milan pada masa itu tidak akan melupakan momen Derby della Madonnina bersama Diego Simeone di lapangan.Pada Derby Milan pertama dalam kariernya sebagai pemain Inter Milan, terjadi pada 22 November 1997.Ketika itu, Diego Simeone membuka keunggulan I Nerazzurri 1-0 lewat gol pada menit ke-13.Laga itu sendiri berakhir imbang 2-2 dengan satu gol Inter Milan lainnya diciptakan Ronaldo Nazario.Sedangkan Derby Milan kedua dalam kariernya berakhir dengan hasil yang jauh lebih baik.Inter Milan menang 3-0 pada pertandingan 22 Maret 1998 tersebut dengan dua gol di antaranya diciptakan Diego Simeone pada menit ke-42 dan menit ke-87.Mencintai Inter MilanKedekatannya dengan Inter Milan pun membuat keluarganya pernah menyatakan bahwa Diego Simeone akan menjadi pelatih I Nerazzurri suatu saat nanti."Cepat atau lambat, dia akan bersama Inter Milan," kata kakak dan sekaligus agennya, Natalia Simeone, pernah menyatakan hal itu kepada La Gazzetta dello Sport pada 2018."Dia mencintai klub ini (Inter Milan), atmosfernya, dan kehidupan di Milan. Inter adalah salah satu klub yang menjadi impian Diego Simeone untuk menjadi pelatih," Natalia Simeone menambahkan.Menghadapi Inter MilanNamun, sepak bola membuat Diego Simeone harus berpisah dan menghadapi Inter Milan.Dirinya bergabung ke Lazio. Di klub asal Roma ini, dirinya 10 kali menghadapi Inter Milan.Yang menarik, dia membawa Lazio tidak terkalahkan lawan Inter Milan dengan rapor 4 kemenangan dan 6 kali imbang.Meski demikian, pertama kali dirinya menghadapi Inter Milan sebagai pemain terjadi sejak kali pertama kariernya di sepak bola Italia.Tepatnya bersama AC Pisa pada musim 1990-1991. Klubnya digulung Inter Milan 3-6 dan kemudian kalah 0-1.I Nerazzurri saat itu memiliki bintang seperti Lothar Matthaus, Aldo Serena, Jurgen Klinsmann, Giuseppe Bergomi, dengan pelatih Giovanni Trapattoni.Memuji Sukses Simone InzaghiLaga lawan Inter Milan di 16 besar Liga Champions 2023-2024 ini faktanya bukan hanya reuni dengan mantan klubnya itu melainkan juga dengan Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan.Keduanya pernah bermain bersama ketika di Lazio pada 1999 hingga 2003.Keduanya pernah bermain dalam 16 pertandingan di semua ajang pada kurun waktu tersebut.Diego Simeone memberikan pujian kepada Simone Inzaghi yang musim ini berhasil membawa Inter Milan juara Piala Super Italia dan juga memimpin di klasemen Liga Italia 2023-2024."Sebuah tim tidak akan memenangkan gelar dan memimpin liga tanpa penanganan yang sangat baik," kata Diego Simeone, dalma konferensi pers, akhir pekan lalu."Mereka memiliki pelatih, Simone Inzaghi, yang memiliki hubungan sangat baik dengan saya karena kami pernah bersama-sama di Lazio," dia menambahkan.Diego Simeone mewaspadai Inter Milan asuhan Simone Inzaghi yang menurutnya merupakan tim yang sangat kuat."Mereka hanya mengalami satu kekalahan pada musim ini, mereka sangat kuat dan mereka merupakan finalis Liga Champions musim lalu," katanya lagi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aSoat-TWlwo?si=ILkWLIXvemV_cnD7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Laga menghadapi Inter Milan di 16 besar Liga Champions menjadi reuni bagi pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.

Latest Articles - Diego Simeone