SKOR.id - Didier Deschamps kembali meninggalkan Kylian Mbappe dari skuad Timnas Prancis yang akan tampil di ajang UEFA Nations League.UEFA Nations League 2024-2025 akan mulai memasuki pertandingan kelima dan keenam pekan depan, Prancis akan berhadapan dengan Israel dan Italia.Dilansir dari Sky Italia, Kylian Mbappe akan melewatkan dua laga terakhir di fase grup UEFA Nations League bersama Prancis.Sebelumnya pada bulan Oktober 2024, penyerang Real Madrid itu juga tidak masuk skuad Prancis.Kala itu Les Bleus tampil dua kali di UEFA Nations League, mereka mengalahkan Israel 4-1 dan Belgia 2-1.Pelatih Prancis, Didier Deschamps, menjelaskan situasi yang kini sedang dialami oleh Kylian Mbappe.Didier Deschamps telah mengajak berbicara pemain berposisi penyerang itu.Deschamps juga mengatakan tidak ada masalah di luar lapangan yang membuatnya mencoret Mbappe dari skuad Timnas Prancis.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cover_Skor_Special_Didier_Deschamps_Hendy_AS_Skor_id_ad02572379.jfif" alt="Dengan reputasi, pengalaman, dan kemampuannya, Didier Deschamps masih sangat pantas menjadi pelatih Timnas Prancis. (Hendy AS/Skor.id)"><figcaption>Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis. (Hendy AS/Skor.id)</figcaption></figure>"Saya berbicara dengannya dan saya membuat keputusan ini karena saya pikir lebih baik seperti ini, begitulah kata-katanya," ujar Deschamps."Saya tidak punya niat untuk membahasnya, tapi saya bisa memberi tahu Anda dua hal: yang pertama adalah Kylian ingin datang," ujarnya."Yang kedua, tidak ada masalah di luar olahraga yang terkait dengan keputusan ini, praduga tak bersalah ada dan harus ada," ujar Deschamps menambahkan.Sebelumnya Mbappe sempat dikabarkan oleh media Swedia, sedang menjalani pemeriksaan kepolisian.Pemain berusia 25 tahun itu mendapat tuduhan pemerkosaan dan penyerangan seksual.Namun, tuduhan tersebut telah dibantah, Mbappe juga mengatakan bahwa itu adalah berita bohong.Beberapa waktu ini Mbappe memang sedang menjadi sorotan, penampilannya bersama Real Madrid pun dinilai kurang memuaskan.Eks pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu disebut tidak cocok memerankan posisi nomor sembilan, dan terlalu malas menjemput bola.Pada kesempatan jeda internasional sebelumnya ia sempat dikabarkan mengalami cedera kecil.Sebelum dikabarkan pergi ke tempat hiburan malam, hingga muncul berita pelecehan seksual tersebut.Mbappe juga tampil kurang maksimal di laga El Classico melawan Barcelona, saat Real Madrid kalah 0-4.Ia beberapa kali terperangkap jebakan offside, yang membuatnya gagal bersinar di laga El Clasico.Terakhir kali ia tampil membela Prancis adalah pada laga melawan Belgia di laga kedua UEFA Nations League 2024-2025.Seusai pertandingan ia sempat dikabarkan terlibat dalam situasi panas bersama Mike Maignan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VkuIRX7HHWg?si=1GzoBDfrA54qkFaA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Didier Deschamps tak memanggil Kylian Mbappe dalam persiapan Prancis untuk laga UEFA Nations League 2024-2025.

World

Didier Deschamps Kembali Tak Panggil Kylian Mbappe ke Skuad Timnas Prancis

SKOR.id - Suasana panas dikabarkan terjadi di dalam skuad Timnas Prancis, setelah terjadi ketegangan yang melibatkan Kylian Mbappe dengan Mike Maignan.Panasnya kondisi skuad Timnas Prancis ini meningkat pada jeda internaional, saat skuad Les Bleus bertanding di ajang UEFA Nations League 2024-2025.Prancis sempat kalah 1-3 dari Italia pada pertandingan perdana UEFA Nations League 2024-2025, di mana saat itu Mike Maignan menjadi penjaga gawang, dan Kylian Mbappe diandalkan di lini serang.Meski sama-sama tampil selama 90 menit, Kylian Mbappe dan Mike Maignan tak berhasil memberikan dampak signifikan untuk timnya, yang akhirnya harus kalah dari Italia.Dilansir dari L'Equipe penyerang Real Madrid itu menjadi tokoh utama dalam memanasnya hubungan internal skuad Timnas Prancis.Kondisi panas di dalam skuad Prancis disebut tidak hanya terjadi ketika mereka kalah dari Italia, tetai juga saat berhasil mengalahkan Belgia 2-0 di UEFA Nations League.Ketika Prancis kalah 1-3 dari Italia, L'Equipe melaporkan Mike Maignan memarahi beberapa pemain senior Prancis, dan memberikan tatapan langsung ke arah Kylian Mbappe.Eks penyerang PSG yang sedang banyak dikritik karena penampilannya itu, memilih mengabaikan kemarahan Mike Maignan, dan nyaris tidak bereaksi."Ada kalanya Mbappe memberikan kesan sebagai pemain yang tentunya senang bisa kembali bersama rekan satu timnya, tetapi tidak terbawa oleh keinginan yang tak tertahankan berperan untuk tim," tulis L'Equipe.Kylian Mbappe dinilai lamban, dan seolah tidak terhubung dengan para pemain di skuad Prancis, ia seperti terpinggirkan.Para pemain Les Bleus dikabarkan setuju dengan penilaian Mike Maignan, apalagi Kylian Mbappe belum menunjukkan penampilan maksimal sejak kalah dari Italia.Kondisi ini semakin memanas, setelah Antoine Griezmann menyampaikan di program Telefoot, bahwa kinerja buruknya diakibatkan dari sistem permainan Prancis yang terus berubah di bawah Didier Deschamps.Hal senada juga diutarakan Mbappe, beberapa jam sebelum Prancis berhasil mengalahkan Belgia di UEFA Nations League.Timnas Prancis dinilai memerulkan taktik yang lebih baik, agar dapat sesuai dengan para pemain, baik senior maupun pemain muda, sehingga dapat menyesuaikan dengan keinginan pelatih.Komentar ini membuat publik Prancis bertanya-tanya, apakah pernyataan ini ditujukan kepada Didier Deschamps dan staf teknis Les Bleus.Pada laga melawan Belgia (10/9/2024) dini hari WIB, Kylian Mbappe sempat diistirahatkan oleh Didier Deschamps di awal laga.Mbappe baru masuk pada menit ke-67 menggantikan Randal Kolo Muani, yang menyumbang satu gol ke gawang Belgia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4X8p9lMtW64?si=Pnql5PpVqvgC6NTO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas Prancis dikabarkan memanas, setelah Kylian Mbappe dan Mike Maignan dikabarkan bersitegang.

Timnas Prancis Memanas, Kylian Mbappe Bersitegang dengan Mike Maignan

SKOR.id&nbsp;– Kekalahan 1-3 dari Italia yang dialami Timnas Prancis di kandangnya Parc des Princes, Paris, pada laga pertama Grup 2 UEFA Nations League A 2024-2025, Jumat (6/9/2024) malam lalu, benar-benar mengejutkan.&nbsp;Prancis, kampiun UEFA Nations League 2020-2021 baru kali itu kemasukan hingga tiga gol dalam sebuah laga di waktu normal, usai terakhir mengalaminya dari Argentina pada final Piala Dunia 2018.Pelatih Didier Deschamps mengaku Kylian Mbappe dan kawan-kawan hanya mampu bermain bagus selama 20 menit awal, yang ditandai gol cepat dari Bradley Barcola saat pertandingan baru berjalan 14 detik!&nbsp;Deschamps dikritik keras usai Prancis tersingkir di semifinal Euro 2024. Saat itu, Les Bleus hanya mampu mencetak satu gol murni dari open play lewat sundulan Randal Kolo Muani saat kalah 1-2 dari Spanyol (yang akhirnya juara) di empat besar.&nbsp;Uniknya, laga melawan Italia pada Jumat malam lalu seperti ulangan semifinal Euro 2024. Prancis unggul lebih dahulu lalu kalah. Bedanya, jika di Euro 2024 Prancis kebobolan tiga kali dalam enam pertandingan, di UEFA Nations League A mereka sudah kemasukan tiga hanya dalam satu laga.&nbsp;Sebagai catatan, usai kekalahan di Euro 2024, pertandingan kompetitif pertama Prancis adalah melawan Italia di fase grup di UEFA Nations League A.Deschamps sendiri mengaku siap dikritik terkait hasil memalukan melawan Italia. Ini memang baru pertandingan pertama UEFA Nations League A.&nbsp;Namun, jika melihat permainan Prancis saat melawan Italia pada Jumat malam lalu, muncul pertanyaan, apakah Deschamps masih pantas menangani Les Bleus, yang terkesan kembali bermain membosankan dan tak mampu mencari celah untuk membongkar pertahanan lawan? Apa yang membuat Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mempertahankan Deschamps untuk menangani Les Bleus?&nbsp;Skor.id&nbsp;akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Usai kandas di semifinal Euro 2024, Presiden FFF Philippe Diallo mengatakan kepada media Prancis L’Equipe bahwa Deschamps sudah aman dalam pekerjaannya karena mencapai semifinal turnamen di Jerman. Ia akan membawa tim ke Piala Dunia 2026 yang diadakan di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.&nbsp;“Dia memiliki kontrak (yang berlaku hingga 2026) dan telah mencapai target yang ditetapkan untuknya,” kata Diallo, kala itu.&nbsp;“Saya melihat kontraknya tidak perlu dipertanyakan. Hasil-hasilnya di masa lalu sudah membuktikannya dan tujuannya telah tercapai. Deschamps akan melanjutkan misinya.”Diallo dan FFF tentu memiliki pertimbangan mengapa masih mempertahankan Deschamps sebagai pelatih Timnas Prancis. Apa faktor-faktor yang membuat Deschamps dipertahankan?&nbsp;Kemampuan Mengatur Tim dengan Fondasi dan Etos Kerja&nbsp;Karena kesuksesannya bersama Timnas Prancis sebagai pemain (gelandang tengah dan kapten negaranya saat juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000), Deschamps dikenal sebagai manajer turnamen yang cerdik dan mampu mengatur tim dengan fondasi dan etos kerja yang kokoh.&nbsp;Mantan kiper dan kapten Prancis Hugo Lloris menggambarkan Deschamps sebagai sosok yang “tenang dan menyatu” yang menular ke para pemain. Ia juga membawa pemahaman dan pragmatisme, akal sehat dan kemampuan beradaptasi.&nbsp;Kualitas yang sama itu telah membantunya saat menjadi pemain di lini tengah, kala Prancis memiliki segudang gelandang bertalenta yang lebih glamor seperti Zinedine Zidane, Youri Djorkaeff, Robert Pires, Emmanuel Petit, hingga Patrick Vieira.Tidak Takut BereksperimenSaat kalah dari Italia, Deschamps menggunakan laga itu untuk menguji sejumlah pemain baru. Deschamps memberikan debut kepada penyerang Michael Olise, dan juga memasukkan gelandang Manu Kone untuk pertandingan pertamanya.“Ini masalah keseimbangan atau ketidakseimbangan, tim masih muda dan beberapa melakukan debut hari ini,” kata Deschamps, usai laga melawan Italia.&nbsp;“Saya tahu bahwa dengan tidak menurunkan tim inti di lapangan, saya mengambil beberapa risiko dan ini merusak kinerja secara keseluruhan.”Deschamps juga mencadangkan Jules Kounde dan Dayot Upamecano untuk memberi kesempatan kepada Ibrahima Konate dan Jonathan Clauss menjadi starter."Pertahanan telah berubah, saya sudah mengatakan itu. Waktunya telah tiba untuk memberikan waktu bermain kepada sebanyak mungkin pemain dan malam ini di hadapan lawan tingkat tinggi, kami harus membayar mahal,” ucap Deschamps.“Pada pertandingan berikutnya, visi tidak akan berubah (untuk terus bereksperimen), inilah saatnya untuk melakukannya.”<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_data_Didier_Deschamps_Hendy_AS_Skor_id_a936f2204d.jfif" alt="Boks data Didier Deschamps - Hendy AS Skor.id.jfif"><figcaption>Statistik Didier Deschamps sejak menjadi pelatih Timnas Prancis tidak terlalu buruk. (Hendy Andika S/Skor.id)</figcaption></figure>Eksperimen Deschamps mungkin gagal saat melawan Italia. Namun, saat melatih Prancis merebut Piala Dunia 2018, Deschamps memainkan gelandang bertahan Blaise Matuidi di posisi melebar, bukan di tengah, sebagai pemain sayap bertahan sisi kiri atau gelandang serang dalam formasi 4–2–3–1 yang mengalir.&nbsp;Sistem ini terbukti membantu memberikan keseimbangan pada tim dengan menutup sayap kiri secara bertahan, sehingga membatasi ancaman serangan dari full-back lawan. Hal ini pada gilirannya memberi Kylian Mbappe kebebasan untuk menyerang dan berlari di pertahanan dari sayap kanan.&nbsp;Selain itu, Matuidi sering ditempatkan di tengah lapangan, untuk memberikan dukungan defensif kepada playmaker Paul Pogba di lini tengah, bersama dengan N’Golo Kante, dan membantu mengurangi ruang di lini tengah lawan.Pada Piala Dunia di Rusia enam tahun lalu itu, Deschamps juga menggunakan penyerang tengah Olivier Giroud sebagai false-9 yang menggunakan fisiknya untuk menciptakan ruang dan peluang bagi penyerang Antoine Griezmann dan Mbappe, memberi mereka kebebasan untuk menghasilkan peluang dan mencetak gol.&nbsp;Taktik ini mirip dengan Stephane Guivarc’h, yang adalah rekan setim Deschamps di tim Prancis yang memenangi Piala Dunia 1998.&nbsp;Usai kegagalan di final Piala Dunia 2022 Qatar karena banyaknya gelandang kunci yang cedera serta kekalahan di semifinal Euro 2024, Deschamps sepertinya harus mencoba menemukan formula yang tepat untuk mendapatkan keseimbangan di tim. Upaya itu tentu tidak akan berhasil tanpa eksperimen.&nbsp;Mengedepankan Lingkungan Tim yang KohesifDeschamps sangat mementingkan terciptanya lingkungan tim yang kohesif (padu) dengan mengembangkan hubungan positif dengan para pemainnya. Ia juga percaya akan pentingnya kepribadian para pemainnya, dan bagaimana mereka menyatu satu sama lain.&nbsp;Deschamps juga suka memberi contoh dalam hubungan profesionalnya dengan staf dan pemainnya. Meskipun ia percaya pada pengendalian penguasaan bola, ia menekankan pentingnya transisi khususnya selama pertandingan.&nbsp;Secara taktik, Deschamps suka membiarkan pertandingan berjalan tanpa memberikan instruksi kepada pemainnya dari bangku cadangan, dan tidak suka terlalu mengontrol pemainnya. Dia suka mengamati pertandingan dan mendiskusikan kemungkinan perubahan dengan stafnya.Dari kelebihan dan kemampuan di atas, Deschamps mampu membangun soliditas, efisiensi, dan kualitas, hingga Timnas Prancis menjelma menjadi tim spesialis turnamen.&nbsp;Statistik mencatat, sejak menangani Prancis mulai Juli 2012, pencapaian “terburuk” Les Bleus adalah 16 besar. Prancis menjadi finalis Euro 2016, juara Piala Dunia 2018, 16 besar Euro 2020, runner-up&nbsp;Piala Dunia 2022, dan semifinal Euro 2024. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/A7X_cq9PZas?si=8EHRTq_FV-z0Q_8N" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kendati dibekap Italia, ada sejumlah faktor yang membuat Didier Deschamps masih pantas menangani Timnas Prancis.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Timnas Prancis Masih Percaya Didier Deschamps

SKOR.id – Pengaruh dan reputasi pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps memudar. Menurut survei yang dilakukan Odoxa untuk perusahaan taruhan Winamax dan RTL, 51% penggemar sepak bola Prancis (sampel 1.005 orang yang mewakili populasi Prancis berusia 18 tahun ke atas, termasuk 468 penggemar sepak bola) ingin Deschamps hengkang.&nbsp;Selain itu, seperti dikutip L’Equipe, 58% masyarakat Prancis kecewa dengan penampilan tim Prancis di Euro 2024 dan 42% mengatakan mereka khawatir dengan masa depan (+9 poin dibandingkan dengan tahun 2021). Ketakutan ini bahkan menjadi mayoritas di kalangan penggemar sepak bola (55%, +13 poin).&nbsp;Bagi 84% responden yang mengaku sebagai penggemar sepak bola, kurangnya gebrakan dan agresivitas di depan gawang menjelaskan tersingkirnya Les Bleus di semifinal Piala Eropa 2024 usai kalah 1-2 dari Spanyol.Yang terakhir ini juga menunjukkan kurangnya ambisi ofensif (83%) dan kurangnya animasi dan permainan (80%).&nbsp;Jika 73% responden percaya bahwa Deschamps seharusnya tidak terlalu mementingkan kapten dan penyerang Kylian Mbappe (74% responden kecewa dengan penampilannya), jumlah yang sama akan senang melihat Olivier Giroud bermain lebih banyak (74%).&nbsp;Dalam konteks ini, keinginan agar Deschamps tetap menjadi pelatih Prancis – tim juara Eropa 1984 dan 2000 serta Piala Dunia 1998 dan 2018 – juga semakin menurun.&nbsp;Deschamps kehilangan 12 poin di kalangan pemain Prancis (65%), 20 poin di kalangan penggemar sepak bola (58%) dan menurun di kalangan penggemar olahraga, 51% di antaranya sekarang ingin dia meninggalkan jabatannya (+26 poin).Kendati hasil survei terkini menunjukkan publik sudah mulai tidak menyukai Deschamps, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) ternyata masih ingin mempertahankan mantan gelandang yang menjadi kapten Prancis saat merebut Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 itu.&nbsp;“Deschamps masih terikat kontrak bersama kami dan dia akan melanjutkan misinya di tim ini,” ujar Presiden FFF Philippe Diallo, seperti dikutip dari L'Equipe.&nbsp;Didier Deschamps ditunjuk menjadi pelatih Timnas Prancis pada 8 Juli 2012 (musim 2012-2013) dan kontraknya baru akan habis pada akhir Juli 2026.&nbsp;Dari 160 pertandingan yang dipimpin Deschamps, Les Bleus&nbsp;tercatat 102 kali menang, 30 imbang, dan 28 kalah dengan mencetak 335 gol dan kebobolan 146. Dengan formasi favorit 4-2-3-1, skuad Prancis rata-rata merebut 2,10 poin per laga di bawah Deschamps.Di bawah Deschamps, Timnas Prancis merebut Piala Dunia 2018 dan runner-up&nbsp;pada edisi berikutnya (2022) dan kampiun UEFA Nations League 2020-2021. Di Piala Eropa, Deschamps paling jauh membawa Prancis ke final pada 2016 (kalah 0-1 dari Portugal).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lYUX4-tiY3c?si=BPmkyUxuRhgUb9oD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Tidak kurang 51% penggemar sepak bola Prancis menginginkan pelatih Didier Deschamps pergi.

51% Fan Desak Pelatih Prancis Didier Deschamps Mundur

SKOR.id - Euro 2024 kini telah sampai di semifinal. Empat tim berhasil lolos ke fase ini. Mereka adalah Spanyol, Prancis, Inggris, dan Belanda. Empat negara yang memang tidaklah mengejutkan hingga sampai ke fase ini.Minus Italia tentunya yang sudah gagal di 16 besar, keempat tim ini mewakili negara dengan liga-liga top atau besar di Eropa.Mereka adalah The Big Four: La Liga (Spanyol), Ligue 1 (Prancis), Premier League (Inggris), dan Eredivisie (Belanda). Dengan demikian, tidak ada tempat bagi negara kejutan di semifinal dalam Euro 2024 ini.Lalu, siapa yang akan nanti berhasil melangkah ke final, dan siapa yang akhirnya akan merengkuh dan mengangkat trofi Piala Eropa di Euro 2024 ini?Semua masih pertanyaan besar tentunya. Spanyol ke semifinal dengan menyingkirkan tuan rumah Jerman.Sementara Prancis mengakhiri mimpi Cristiano Ronaldo untuk meraih gelar Euro jelang akhir kariernya di level timnas.Lalu Timnas Inggris ke semifinal dengan menyingkirkan Swiss asuhan Murat Yakin, dan terakhir adalah Belanda di mana Oranje meraih tiket semifinal setelah menyingkirkan Turki asuhan Vincenzo Montella.Kini telah terbentuk skema semifinal. Spanyol akan menghadapi Prancis sedangkan Inggris menghadapi Belanda.Dengan skema itu pula, sudah dapat diprediksi kemungkinan final yang akan terjadi: Spanyol vs Belanda, atau Prancis vs Inggris, atau Spanyol vs Inggris, dan kemungkinan pula Prancis vs Belanda."Terlalu dini untuk menjawab pertanyaan tentang final, pertama kami harus mempersiapkan dengan sangat baik untuk menghadapi laga semifinal (lawan Inggris)," kata pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman, saat disinggung tentang lawan yang diinginkannya jika Belanda lolos ke final."Namun, saya ingin menghadapi Spanyol di final, karena kami sudah bertemu Prancis dalam fase grup," Ronald Koeman menambahkan.Langkah Prancis hingga ke semifinal memang lebih dulu menghadapi Prancis dalam fase grup. Dalam laga kedua Grup D tepatnya, 21 Juni 2024 lalu, duel keduanya berakhir imbang 0-0.Yang menarik, dari keempat tim semifinalis ini, hanya Belanda asuhan Ronald Koeman yang di fase grup berstatus lolos ke fase knockout sebagai peringkat ketiga terbaik.Meski demikian, di knockout, langkah Belanda dari sisi rapor justru meyakinkan.Mereka mengalahkan Rumania dengan skor 3-0, lalu di perempat final memperlihatkan sebagai tim yang mampu mengubah kedudukan dari tertinggal 0-1 menjadi menang 2-1.Ronald Koeman satu-satunya tim dari semifinalis yang sampai ke fase ini tanpa harus melalui laga perpanjangan waktu atau bahkan adu penalti.Tapi, Ronald Koeman bukanlah satu-satunya pelatih dari semifinalis yang memiliki catatan spesial di Euro 2024 ini.Skor.id merangkum pencapaian pelatih semifinalis dan timnya sehingga mereka lolos ke semifinal Euro 2024. Berikut ini ulasannya:SPANYOL, Luis de la FuenteLuis de la Fuente membawa Spanyol hingga semifinal dengan rapor yang mengesankan.Di fase grup, Spanyol meraih kemenangan dalam semua laga dengan mencetak 4 gol dan tanpa satu pun kemasukan gol.Saat mengalahkan Jerman, dia menjadi pelatih pertama asal Spanyol yang mengalahkan Der Panzer di negeri Jerman setelah Amadeo Garcia pada 1935 silam.Spanyol mencetak 11 gol dan hanya kemasukan 2 gol sepanjang Euro 2024 ini.Perjalanan Spanyol ke SemifinalGrup BSpanyol 3-0 vs Kroasia Spanyol 1-0 vs Italia Spanyol 1-0 vs Albania16 Besar: Spanyol 4-1 GeorgiaPerempat Final: Spanyol 2-1 (setelah extratime) JermanPRANCIS, Didier DeschampsDidier Deschamps, keberuntungan atau bukan, membawa Prancis mencapai final tanpa mencetak satu gol pun dari permainan terbuka.Dua gol di fase grup, 1 merupakan gol bunuh diri pemain Austria, dan 1 gol lagi dari penalti Kylian Mbappe saat imbang lawan Polandia.Kemenangan 1-0 atas Belgia di perempat final juga karena gol bunuh diri pemain lawan.Di perempat final lawan Portugal, mereka imbang 0-0 di waktu normal dan perpanjangan waktu sebelum akhirnya menang dalam adu penalti.Perjalanan Prancis ke SemifinalGrup DPrancis 1-0 Austria Prancis 0-0 Belanda Prancis 1-1 Polandia16 Besar: Prancis 1-0 BelgiaPerempat Final: Prancis 0-0 Portugal (5-3 adu penalti)INGGRIS, Gareth SouthgateGareth Southgate berhasil membawa Timnas Inggris ke semifinal Euro 2024 setelah mengalahkan Swiss dalam adu penalti.Kemenangan atas Swiss, menandai laga ke-100 Gareth Southgate sebagai pelatih Timnas Inggris sejak resmi ditunjuk pada 27 September 2016 silam.Dari 100 laga tersebut, Gareth Southgate meraih 60 kemenangan, 24 imbang, dan mengalami 16 kekalahan.Persentase kemenangannya sebagai pelatih Timnas Inggris adalah 60,00 persen. Sebuah angka yang bagus tentunya.Angka-angka tersebut sejatinya sebagai jawaban setelah sejak awal Euro 2024 ini sang pelatih mendapatkan banyak kritik terkait hasil yang diraih The Three Lions.Perjalanan Inggris ke SemifinalGrup CInggris 1-0 Serbia Inggris 1-1 Denmark Inggris 0-0 Slovenia16 Besar: Inggris 2-1 Slovakia (setelah perpanjangan waktu)Perempat Final: Inggris 1-1 Swiss (5-3 adu penalti)BELANDA, Ronald KoemanRonald Koeman memperlihatkan, jangan meremehkan Belanda. Oranje tim yang mengalami kekalahan di fase grup.Mereka takluk dari Austria pada laga terakhir fase grup yang membuat mereka "beruntung" masih bisa ke 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik.Setelah itu, Belanda memperlihatkan wajah sebenarnya dengan menang 3-0 atas Rumania, lalu memperlihatkan mentalitas mereka saat lawan Turki.Hanya perlu 6 menit bagi Belanda untuk mencetak dua gol, mengubah dari tertinggal 0-1 menjadi menang 2-1.Perjalanan Belanda hingga ke semifinal:Grup DBelanda 2-1 Polandia Belanda 0-0 Prancis Belanda 2-3 Austria16 Besar: Belanda 3-0 RumaniaPerempat Final: Belanda 2-1 TurkiJadwal SemifinalRabu, 10 Juli 2024 02.00 WIB Spanyol vs Prancis Stadion: Allianz Arena (Munchen)Kamis, 11 Juli 2024 02.00 WIB Belanda vs Inggris Stadion: Signal Iduna Park (Dortmund) &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWXMmlQTD9I?si=s1XGEN0dPVo9qj8P" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda, berhasil melaju ke semifinal Euro 2024 dengan sejumlah pencapaian sejak awal digelarnya turnamen ini.

Euro 2024: Rapor The Big Four hingga ke Semifinal

SKOR.id – Di era saat permainan sepak bola yang indah ini menjadi sebuah kumpulan rumor transfer yang tidak ada habisnya, hingga rangkaian ulasan yang memaksa Anda untuk menonton sepak bola melalui grafik, penting untuk tidak kehilangan informasi terkait apa yang dikenakan seorang pelatih.&nbsp;Dengan Euro 2024 yang sudah berada di babak sistem gugur, kesenangan dan permainan telah berakhir. Ini benar-benar urusan bisnis di lapangan dan kepiawaian pelatih menyusun strategi menjadi sangat penting.&nbsp;Namun yang tak kalah menarik perhatian adalah setelan yang mereka kenakan di pinggir lapangan saat mendampingi tim berlaga. Skor.id telah memilih tujuh pelatih tim di Euro 2024 yang memiliki gaya berbeda.Gareth SouthgateDari sisi permainan dan hasil di Euro 2024 sampai 16 besar, Timnas Inggris memang masih jauh di bawah ekspektasi dan membosankan. Tertatih dalam perjalanan untuk memuncaki Grup C, Gareth Southgate dituntut untuk membenahi sejumlah area di timnya.&nbsp;Namun, pelatih dengan bayaran tertinggi di antara manajer tim di Euro 2024 itu masih memiliki lebih banyak hal untuk dikagumi darinya, yakni perspektif gaya.&nbsp;Terlepas dari semua keriuhan tentang tampilan rompi Piala Dunia 2018 yang tak terlupakan, pendekatan rajutan Southgate yang acuh tak acuh terhadap Euro 2024 mewakili perkembangan serius dalam gayanya.Meskipun rompinya di Piala Dunia 2018 sangat ikonik, hal ini bukan yang tepat untuk diulangi. Southgate kini berpakaian dengan lebih nyaman dan sedikit sentuhan halus.Dia terlihat seperti sedang bekerja di Zara dengan setelan rajutan polos dan celana panjang pas badan. Meskipun sekilas tampak simpel, namun faktanya Southgate tetap terlihat elegan dan rapi.Luis de la Fuente<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2O9ig_OSmo"></oembed></figure>Menggantikan Luis Enrique menangani Timnas Spanyol selalu menjadi tugas yang sangat sulit. Namun, Luis de la Fuente telah melangkah ke salah satu pertunjukan terberat di sepak bola internasional dan melakukannya dengan penampilan yang sangat keren.Memang tidak ada yang salah jika penampilan pelatih berusia 63 tahun itu benar-benar keren. Salah satunya tentu berkat pilihan fesyennya yang halus namun sangat ramah.&nbsp;Seringkali ia memadukan setelan hitam yang dirancang sempurna dengan t-shirt, sepasang Adidas Originals Spanyol, dan kaca mata ala pembalap Formula 1 atau penjahat di James Bond.&nbsp;Dengan berpakaian seperti itu, De La Fuente tidak akan terlihat aneh saat mengelola toko fesyen kelas atas di Milan atau Paris, atau secara kebetulan berdiri di grid F1 di antara para bintang.&nbsp;Luciano Spalletti&nbsp;Pelatih Timnas Italia Roberto Mancini tampil luar biasa di Euro 2020 saat mereka memenangi turnamen tersebut. Kini, tiga tahun kemudian (Euro 2020 digelar pada 2021 karena pandemi Covid-19) Luciano Spalletti tampak hampir sama bagusnya. Sayangnya, kini Italia sudah tersingkir di 16 besar Euro 2024 usai kalah 0-2 dari Swiss, Sabtu lalu.&nbsp;Penawaran Emporio Armani pada tahun 2024 untuk Spalletti dan stafnya lebih banyak tersedia dalam hal warna, bahan, dan ukuran, namun berhasil. Bos Gli Azzurri terlihat menonjol di tepi lapangan dalam balutan pakaian rapi dan baju olahraga klub.&nbsp;Domenico Tedesco<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8u9F1OKkhg"></oembed></figure>Mengelola tim nasional di Piala Eropa memang berani. Namun, tahukah Anda apa yang lebih berani? Melakukannya dengan setelan wol krem/abu-abu.&nbsp;Domenico Tedesco melakukan keduanya pada saat yang sama dan telah membimbing Belgia lolos ke babak 16 besar namun kandas di tangan Prancis, 0-1, dengan penampilan yang sangat keren, sambil mengatasi tekanan yang datang dengan “generasi emas” yang semakin fana.&nbsp;Apakah setelan Tedesco ini yang paling aneh? Tidak, karena dia memasangkannya dengan kaus tanpa kerah (t-shirt). Namun, ini jelas berbeda, dan ia tampak menonjol sambil mengayunkan tangannya di pinggir lapangan.&nbsp;Ralf RangnickSetelan jas dengan t-shirt&nbsp;tampaknya menjadi meta baru di Euro 2024, dengan hampir semua manajer menginginkan tampilan tersebut dengan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.&nbsp;Sama seperti Tedesco, Ralf Rangnick juga menyempurnakan pilihan warna setelannya. Tim Austria yang dipimpin Rangnick memainkan sepak bola yang menggemparkan di lapangan dan dia mengaturnya dengan penuh gaya dari pinggir lapangan.&nbsp;Bukan hal yang terlalu gila. Tetapi kaus sering kali dipadukan dengan setelan jas dan sepatu yang sangat cerdas. Tapi yang menarik dan sangat berani, Rangnick tidak mengenakan kaus kaki.&nbsp;Murat Yakin&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/C8z0Z6Qtcmo/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/C8z0Z6Qtcmo/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/C8z0Z6Qtcmo/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh Spor Arena (@sporarena)</a></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Tak terdeteksi radar saat Timnas Swiss yang selalu tampil impresif berbicara mewakilinya di lapangan, Murat Yakin diam-diam merupakan operator yang lancar di departemen mode.&nbsp;Ia dengan berani memasangkan quiff dengan kacamata yang terlihat seperti diukir dari jet tempur, kemeja polo yang memperlihatkan dada, dan sepatu olahraga yang terlihat seperti membutuhkan hipotek dari Selfridges. Semuanya terasa agak aneh, tapi berhasil. Tampilan ini jauh lebih menarik daripada kebanyakan pelatih lainnya.Didier Deschamps<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇫🇷 Didier Deschamps has become just the third man to win the World Cup as both player and coach after Mário Zagallo and Franz Beckenbauer. 👏👏👏 <a href="https://t.co/YUAVDKKUkm">pic.twitter.com/YUAVDKKUkm</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1018543108957573122?ref_src=twsrc%5Etfw">July 15, 2018</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Turnamen dimulai dan berakhir, manajer datang dan pergi, serta musim berganti. Namun, satu-satunya hal yang konstan dalam hidup adalah Didier Deschamps berpakaian seolah-olah dia tidak punya tujuan lain selain bisnis ketika berada di pinggir lapangan untuk Timnas Prancis.&nbsp;Banyak orang di dunia yang percaya bahwa mereka bisa mengenakan jas tanpa dasi. Jika Anda mempertanyakan apakah bisa atau tidak melakukannya, Anda takkan bisa. Namun, Deschamps pasti bisa.&nbsp;Tampak seperti rusa jantan di pesta pernikahan yang menghabiskan malamnya dengan menikmati wiski tetapi tetap tidak bingung, Deschamps terlihat lebih keren dan sangat cocok menjadi James Bond karena sudah memiliki segalanya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5OHXWOCk61g?si=gr6t3Mj9ju_1E26Z" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dari Gareth Southgate sampai Didier Deschamps, inilah para pelatih dengan fesyen terbaik di Euro 2024. 

Culture

7 Pelatih dengan Setelan Busana Terbaik di Euro 2024

SKOR.id - Laga Belanda vs Prancis di Euro 2024, mempertemukan dua tim yang memiliki sejarah di ajang Piala Eropa. Baik Belanda maupun Prancis telah tampil dalam 11 kejuaraan Piala Eropa.Namun, dari sisi jumlah gelar atau trofi Piala Eropa, Prancis sedikit lebih unggul. Prancis dua kali juara Piala Eropa yaitu pada 1984 dan pada Piala Eropa 2000.Sedangkan TImnas Belanda, baru sekali meraih gelar yaitu pada Euro 1988 ketika Oranje memiliki trio Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten.Kedua tim memiliki sejarah dengan sejumlah bintang dalam hampir setiap Piala Eropa. Kini, kedua tim akan mencoba untuk meraih trofi paling bergengsi dalam sejarah sepak bola Eropa ini.Bagi Timnas Belanda yang dikenal sebagai negeri bertabur pemain bintang, mereka tidak pernah lagi meraih gelar juara di ajang internasional sejak 1988.Berbeda dengan Prancis, meski terakhir kali juara Piala Eropa pada 2000 mereka kemudian sempat juara Piala Dunia pada 2018 serta satu gelar UEFA Nations League pada 2021.Jelang Belanda vs Prancis di fase grup Euro 2024, Skor.id menampilkan sejumlah fakta menarik dari pertandingan yang akan digelar pada Sabtu (22/6/2024) pukul 02.00 WIB ini.Berikut ini fakta menarik dari duel Oranje vs Les Bleus:1. Laga Belanda vs Prancis kali ini akan akan menjadi pertemuan keempat antara Belanda dan Prancis di Piala Eropa (Euro). Prancis menang melalui adu penalti di perempat final pada Euro 1996, sedangkan Belanda memenangkan kedua pertandingan di penyisihan grup (3-2 pada Euro 2000, 4-1 pada Euro 2008).2. Dalam delapan pertemuan terakhir, Prancis meraih tujuh kemenangan menghadapi Belanda di semua ajang. Kecuali ketika takluk 0-2 di ajang UEFA Nations League, November 2018.3. Hanya empat dari 30 pertandingan sebelumnya antara Belanda dan Prancis yang berakhir imbang (15 kemenangan untuk Prancis, 11 kemenangan untuk Belanda).4. Kecuali adu penalti, Belanda hanya kalah satu kali dari 17 pertandingan terakhirnya di turnamen utama internasional (Piala Dunia dan EURO), kalah 2-0 dari Republik Ceko di EURO 2020 (menang 12, dan imbang 4).5. Prancis berpeluang memenangkan dua pertandingan pertama Piala Eropa untuk keempat kalinya. Pada tiga kesempatan sebelumnya, mereka mencapai final, yaitu pada 1984, 2000, dan 2016.6. Penyerang Timnas Belanda, Cody Gakpo, mencetak gol di keempat pertandingan sebagai starter untuk Belanda di fase grup turnamen besar internasional (Piala Eropa atau Dunia). Di semua kompetisi, striker Liverpool ini telah terlibat dalam terciptanya enam gol dalam delapan pertandingan internasional terakhirnya (empat gol dan dua assist).7. Tiga dari empat gol Wout Weghorst di turnamen internasional utama (Piala Dunia dan Piala Eropa) tercipta sebagai pemain pengganti, termasuk gol yang menghasilkan kemenangan melawan Polandia di pertandingan debut. Ini adalah jumlah go terbanyak dari pemain cadangan yang pernah ditorehkan pemain asal Belanda di ajang ini.8. Dalam kesuksesan 1-0 melawan Austria, pelatih Prancis Didier Deschamps memenangkan pertandingan ketujuh dari 12 pertandingan di Piala Eropa. Dalam sejarah Piala Eropa, hanya Joachim Low (12 kemenangan dalam 21 pertandingan) yang meraih kemenangan lebih banyak sebagai pelatih daripada Didier Deschamps.9. Kemenangan atas Austria, merupakan kemenangan ke-100 yang diraih Didier Deschamps sebagai pelatih Timnas Prancis, dari 154 laga.10. Olivier Giroud kini masuk dalam daftar pemain asal Prancis yang telah tampil dalam 7 turnamen besar Internasional. Pada Euro 2024 ini, saat tampil sebagai cadangan lawan Austria, usianya 37 tahun 261 hari, tertua yang pernah main bersama Les Bleus.Bagi yang ingin ngobrol langsung tentang Euro 2024 Belanda vs Prancis, dapat langsung join ke Live Room Stadeo. Live Room akan mulai pada Sabtu (22/6/2024) jam 02.00 WIB, jangan sampai ketinggalan ya!<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=173h8ocrvb3p0v7cc6b58dnvdm"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/uljttZMwFyI?si=Y2o__VVY7el38b87" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fakta menarik dari laga Belanda vs Prancis di Euro 2024 yang akan digelar pada Sabtu (22/6/2024) pukul 02.00 WIB.

Fakta Menarik Belanda vs Prancis di Euro 2024

SKOR.id - Prancis akan menghadapi Luksemburg dalam laga uji coba yang akan digelar di Stadion Saint-Symphorein, Prancis.Laga Prancis vs Luksemburg akan digelar pada Kamis (6/6/2024) pukul 02.00 WIB.Live streaming Prancis vs Luksemburg dapat disaksikan di Vision+. Link live streaming Prancis vs Luksemburg ada di akhir tulisan ini.Pertandingan menghadapi Luksemburg menjadi laga pertama dari dua laga uji coba Les Bleus jelang tampil di Euro 2024 yang akan digelar pada 14 Juni 2024 nanti.Tim asuhan Didier Deschamps akan mencoba meraih kemenangan kembali di laga ini.Sebelumnya, Prancis kalah dari Jerman dan menang atas Cile dalam dua laga uji coba terakhir. Mereka kalah 0-2 dari Jerman dan menang 3-2 atas Cile.Kemenangan atas Cile diraih dalam laga yang sangat sulit di mana mereka sempat kemasukan di menit-menit awal. Cile bahkan sempat mencetak dua gol ke gawang Prancis.Setelah menghadapi Luksemburg, Les Bleus akan melanjutkan uji coba mereka dengan menghadapi Kanada sebelum mereka tampil di Euro 2024.Situasi di Timnas Prancis jelang laga ini juga berbeda, menyusul kabar Kylian Mbappe yang telah resmi menjadi pemain Real Madrid.Kylian Mbappe dalam kondisi yang sangat bersemangat. Dalam konferensi pers, Selasa (4/6/2024) malam waktu setempat, Kylian Mbappe mengaku bahagia akhirnya bisa bergabung dengan Real Madrid.Namun, penyerang dan kapten Timnas Prancis ini mengingatkan bahwa saat ini ada tantangan yang utama di depan yaitu membawa Prancis tampil di Euro 2024."Ini menjadi hari-hari yang hebat bagi saya tapi saya memiliki tanggung jawab sebagai kapten Timnas Prancis," kata Kylian Mbappe."Saya ingin melindungi tim saya dari, lagi pula sudah lama kami tidak pernah lagi meraih gelar Piala Eropa, 24 tahun adalah waktu yang lama," dia menambahkan.Kylian Mbappe menyinggung sukses Prancis terakhir kali meraih gelar Piala Eropa yaitu pada 2000 silam. Setelah itu, Prancis hanya jadi runner-up pada 2016.Kini, Kylian Mbappe berharap bisa membawa Prancis juara di Euro 2024 ini dan itu akan semakin melengkapi momen kepindahannya ke Real Madrid tentunya.Dalam laga nanti, Didier Deschamps akan menempatkan Kylian Mbappe bersama Olivier Giroud dan Antoine Griezmann sebagai trio lini depan dalam pola 4-3-3.Sedangkan tiga gelandangnya kemungkinan adalah Zaire-Emery, Adrian Rabiot, dan Ousemane Dembele. Dengan materi lini tengah dan depan ini dapat pula menggunakan pola 4-2-3-1.N'Golo Kante yang juga kembali dipanggil masuk tim kemungkinan akan ditempatkan sebagai cadangan di pertandingan ini.Kondisi Terkini Kedua TimPrancis: Didier Deschamps kemungkinan tidak akan menurunkan duo Real Madrid, Ferland Mendy dan Eduardo Camavinga yang masih membutuhkan waktu untuk istirahat setelah tampil di final Liga Champions.Bradley Barcola berpeluang mendapatkan debutnya bersama Timnas Prancis dalam pertandingan ini.Luksemburg: Sebastien Thill gelandang yang mencetak gol lawan Real Madrid di laga Liga Champions pada 2021 lalu berpeluang diturunkan.Gerson Rodrigues juga dalam kondisi siap, yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Luksemburg dengan 21 gol.Perkiraan Susunan PemainPrancis (4-2-3-1): Mike Maignan; Jules Kounde, Benjamin Pavard, Dayot Upamecano, Theo Hernandez; Zaire-Emery, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier GiroudPelatih: Didier DeschampsLuksemburg (4-5-1): Anthony Moris; Florian Bohnert, Maxime Chanot, Enes Mahmutovic, Laurent Jans; Daniel Sinani, Sebastien Thill, Marthias Olesen, Martins Pereira, Aiman Dardari; Gerson RodriguesPelatih: Luke HoltzHead to Head18 Laga 16 Prancis menang 1 Luksemburg menang 1 ImbangLima Pertemuan Terakhir03/09/2017 Prancis 0-0 Luksemburg - Kual. Piala Dunia 25/03/2017 Luksemburg 1-3 Prancis - Kual. Piala Dunia 25/03/2011 Luksemburg 0-2 Prancis - Kual. Piala Eropa 12/10/2010 Prancis 2-0 Luksemburg - Kual. Piala Eropa 30/10/1985 Prancis 6-0 Luksemburg - Kual. Piala DuniaPrediksi Skor.id:Prancis 3-1 LuksemburgBerikut ini link live streaming Prancis vs Luksemburg di laga uji coba:<a href="https://www.visionplus.id/webclient/#/info/STND7416556293008550?delivery=DLVY7416675985008355&amp;type=LTV&amp;pageId=1970">Link Live Streaming Prancis vs Luksemburg</a><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/N4LQUa2UtnU?si=tdEWdl-w1RzDREBZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Prediksi dan link live streaming Prancis vs Luksemburg di laga uji coba yang akan digelar pada Kamis (6/6/2024) pukul 02.00 WIB.

Prediksi dan Link Live Streaming Prancis vs Luksemburg di Laga Uji Coba

SKOR.id - Pelatih Prancis, Didier Deschamps, dan pelatih Belanda, Ronald Koeman, punya kesempatan menorehkan rekor di ajang Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Namun, Didier Deschamps dan Ronald Koeman harus lebih dulu memenangi ajang Euro 2024, untuk menyamai rekor pelatih legendaris Jerman, Berti Vogts.Sebelum menjajaki karier sebagai pelatih, Didier Deschamps dan Ronald Koeman telah menjalani karier brilian sebagai seorang pesepak bola.Didier Deschamps, di level klub ia memenangi 2 trofi Liga Champions bersama Juventus dan Olympique Marseille.Gelar lain yang ia rengkuh adalah 3 gelar Liga Italia, 3 Liga Prancis, 1 Piala Super Eropa, 1 Piala FA (Chelsea), 1 Coppa Italia, dan 2 Piala Super Italia.Sementara di level tim nasional, Didier Deschamps pernah memenangi trofi Euro 2000 dan Piala Dunia 1998 bersama Prancis.Begitu juga Ronald Koeman, ketika masih aktif sebagai pemain ia merupakan salah satu pemain tersukses Belanda.Dua gelar Liga Champions berhasil ia rengkuh bersama PSV Eindhoven dan Barcelona, ia juga berhasil meraih 4 trofi La Liga, 1 Copa del Rey, 3 Piala Super Spanyol, 1 Piala Super Eropa, 3 Liga Belanda, dan 3 Piala Belanda (bersama PSV dan Ajax).Sedangkan saat membela Tim Oranje, Ronald Koeman pernah meraih trofi Piala Eropa tahun 1988.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Didier_Deschamps_saat_membantu_Prancis_juara_Euro_2000_f93dc13a6b.jpeg" alt="Didier Deschamps pernah mempersembahkan trofi Euro 2000 untuk Prancis. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)."><figcaption>Didier Deschamps pernah mempersembahkan trofi Euro 2000 untuk Prancis. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).</figcaption></figure>Kini baik Deschamps maupun Koeman telah sama-sama terjun di dunia kepelatihan, dengan beragam prestasi yang telah mereka raih.Koeman mengoleksi 3 trofi Liga Belanda, 1 Piala Belanda, 2 Piala Super Belanda, 1 Piala Super Portugal, dan 2 trofi Copa del Rey.Sementara Deschamps mengoleksi 1 gelar Liga Prancis, 4 Piala Liga Prancis, dan 2 Piala Super Prancis, untuk level internasional bersama Timnas Prancis, ia pernah meraih satu Piala Dunia dan 1 UEFA Nations League.Di antara deretan prestasi tersebut, keduanya sama-sama pernah meraih prestasi dengan mengangkat trofi Euro sebagai pemain.Kini keduanya berpeluang menyamai prestasi Berti Vogts, sebagai pemain dan pelatih yang pernah memenangi Euro.Deschamps memang telah mencatatkan prestasi spesial, ia juga pernah merengkuh trofi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.Berti Vogts adalah legenda Jerman, ia pernah mempersembahkan trofi Piala Dunia 1974 dan Euro 1972 untuk Die Mannschaft ketika menjadi pemain.Ketika menjadi pelatih, legenda Borussia Monchengladbach itu juga berhasil mempersembahkan trofi Euro 1996 untuk Jerman.Kesempatan mengukir prestasi gemilang menanti Deschamps dan Koeman jika berhasil merengkuh gelar Euro 2024.Deschamps menangani Prancis, tim yang ia bawa memenangi Piala Dunia 2018, serta runner up Piala Dunia 2022, salah satu favorit di turnamen ini.Begitu juga dengan Koeman dan Belanda, tim kuat yang tak bisa dianggap remeh.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/n1tu4PUA_vU?si=D5Ae5zEEeRPf6rQO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Didier Deschamps dan Ronald Koeman kejar rekor Berti Vogts di Euro 2024 (Piala Eropa 2024).

Didier Deschamps dan Ronald Koeman Kejar Rekor di Euro 2024

SKOR.id - Berikut ini profil tim Grup D Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Prancis, yang akan bersaing dengan Austria, Belanda, dan Polandia.Prancis termasuk sebagai tim tercepat yang memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024, selain Belgia dan Portugal, sejak 13 Oktober 2023.Kepastian ini membuat Les Bleus akan tampil di ajang tersebut untuk ke-11 kali dalam sejarah, setelah edisi 1960, 1984, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, dan 2020.Pada babak Kualifikasi Euro 2024, Prancis berada di Grup B, dan berhasil menjadi juara grup dengan meraih 22 poin dari delapan pertandingan.Menariknya di babak Kualifikasi Euro 2024, mereka juga berada satu grup dengan Belanda, yang akhirnya duduk di posisi runner-up dengan 18 poin dari delapan laga.Prancis berhasil meraih dua kemenangan atas Belanda selama tampil di babak kualifikasi, yakni 4-0 saat tampil di Stade de France pada laga pembuka, dan 2-1 saat bermain di Johan Cruyff Arena.Pada babak kualifikasi, anak asuh Didier Deschamps juga mencetak rekor ketika meraih kemenangan 14-0 atas Gibraltar.Kylian Mbapp emencetak tiga gol di pertandingan tersebut, dan total sembilan gol selama babak kualifikasi untuk Prancis.Pertandingan pertama Prancis di Grup D Euro 2024 akan dilangsungkan pada 18 Juni 2024, ketika mereka menghadapi Austria.Selanjutnya pada 22 Juni mereka akan berhadapan dengan Belanda, dan 25 Juni 2024 menghadapi Polandia.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_a67a30599a.jpeg" alt="Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)"><figcaption>Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Pelatih: Didier DeschampsDidier Deschamps telah lama menegabdi untuk Prancis, tepatnya sejak musim panas 2012, atau 12 tahun yang lalu.Didier Deschamps semasa aktif menjadi pemain telah sukses mempersembahkan gelar Piala Eropa 2000 setelah sebelumnya Piala Dunia 1998.Sementara itu, sebagai pelatih pria berusia 55 tahun itu sudah mempersembahkan gelar Piala Dunia 2018, dan UEFA Nations League 2021.Selama menangani Prancis, Deschamps telah memimpin Les Bleus dalam 151 pertandingan di berbagai ajang.Total mereka meraih 98 kemenangan, 27 kali imbang, dan hanya mengalami 26 kekalahan. Skuad Prancis mencetak 322 gol dan kebobolan 138 kali.Pada ajang Euro 2020, Prancis harus mengalami kekecewaan setelah hanya melaju hingga babak 16 besar setelah disingkirkan Swiss.Gelar Piala Eropa 2024 akan menambah deretan piala yang pernah ia raih selama menjadi pelatih.Deschamps juga pernah meraih gelar Liga Prancis musim 2009-2010 bersama Olympique Marseille, dua Piala Super Prancis, dan empat Piala Liga Prancis, tiga di antaranya bersama Marseille, dan sekali bersama AS Monaco.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_dca84bcfa5.jpg" alt="Penyerang timnas Prancis, Kylian Mbappe. (Dede Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Bintang Timnas Prancis dan klub PSG, Kylian Mbappe. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Pemain Bintang: Kylian MbappeKylian Mbappe masih menjadi bintang utama Prancis, terlepas dari masalahnya di Paris Saint-Germain (PSG) musim ini.Kylian Mbappe telah memutuskan untuk hengkang dari PSG, dan kabarnya Real Madrid adalah tujuan karier selanjutnya.Akibat masalah ini, pelatih PSG, Luis Enrique, tak ragu membiarkan Kylian Mbappe di bangku cadangan.Meski begitu, kemampuan Kylian Mbappe masih sangat dibutukan oleh Prancis, terutama di turnamen besar.Sepanjang musim 2023-2024, Mbappe tampil dalam 47 pertandingan bersama PSG, dengan torehan 44 gol dan 10 assist.Torehan sembilan gol sepanjang babak Kualifikasi Euro 2024, menunjukkan dirinya masih berbahaya di depan gawang lawan.Profil Tim AustriaNama Asosiasi: Fédération Française de Football (FFF) Berdiri: 7 April 1919 Julukan: Les Bleus Presiden: Vincent Labrune Pelatih: Didier Deschamps Kapten: Kylian Mbappe Tampil di Piala Eropa: 11 Gelar:&nbsp;Piala Dunia (1998, 2018) Euro (1984, 2000) UEFA Nations League (2021) Piala CONMEBOL UEFA: 1985 Piala Konfederasi: 2001, 2003 Olimpiade: 1984Skuad Sementara PrancisKiper Mike Maignan Alphonse Areola Brice SambaBelakang Benjamin Pavard Jules Koundé Theo Hernandez Dayot Upamecano Ibrahima Konate William Saliba Jonathan Clauss Ferland MendyTengah N'Golo Kante Adrien Rabiot Aurélien Tchouaméni Youssouf Fofana Eduardo Camavinga Warren Zaire-EmeryDepan Olivier Giroud Antoine Griezmann Kylian Mbappé Kingsley Coman Ousmane Dembélé Marcus Thuram Randal Kolo Muani Bradley Barcola<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JY-g1Tl7EtE?si=fBU-IB7a9CzvY9yK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini profil Prancis di Grup D Euro 2024 (Piala Eropa 2024), mereka akan berhadapan dengan Polandia, Belanda, dan Austria.

Latest Articles - Didier Deschamps