- Petenis asal Georgia, Nikoloz Basilashvili, bebas dari tuduhan pelecehan fisik, psikologis, dan ekonomi yang dilaporkan mantan istri.
- Nikoloz Basilashivili didakwa dengan tiga tuduhan kekerasan terhadap mantan istrinya, Neli Dorokashvili.
- Namun, Pengadilan Kota Tbilisi, Georgia, membebaskan Nikoloz Basilashvili dari semua tuduhan tersebut.
SKOR.id - Petenis asal Georgia, Nikoloz Basilashvili, dinyatakan tak bersalah atas tuduhan pelecehan fisik, psikologis, dan ekonomi oleh mantan istrinya.
Dalam dua tahun terakhir, atlet 30 tahun tersebut didakwa dengan tiga tuduhan kekerasan terhadap Neli Dorokashvili, yang pernah menjadi istrinya.
Dorokashvili bersaksi bahwa Basilashvili telah melecehkan dirinya saat mereka masih tinggal bersama. Tidak hanya secara fisik, namun juga verbal.
Wanita tersebut menyebut Basilashvili membatasi ruang geraknya untuk bekerja, mengendalikan keuangan, serta akun media sosial miliknya.
Tak hanya itu, Dorokashvili juga menuduh orang tua dari mantan suaminya tersebut turut melecehkannya secara verbal.
Setelah melalui proses panjang, Pengadilan Kota Tbilisi, Georgia, membebaskan Basilashvili dari semua tuduhan, termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Semua tuduhan palsu ini sangat sulit untuk saya tanggung. Jadi, saya sangat senang semuanya telah berakhir," ujar Basilashvili usai putusan.
"Prioritas saya sekarang adalah memulihkan hubungan dengan anak saya."
Hakim yang bertugas dalam kasus ini, Khatuna Karchilava, mempertanyakan mengapa Dorokashvili tidak melapor ke polisi saat kejadian itu terjadi.
Mengacu pada memar di lengan Dorokashivili yang disertai dengan pemeriksaan medis usai penangkapan Basilashvili pada 2020, hakim tak menganggapnya sebagai kekerasan.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena dia menggendong anaknya dalam posisi yang canggung atau ketika Basilashvili menyerahkan anaknya.
Tak puas dengan putusan hakim, jaksa dalam kasus tersebut, Tamuna Guruli, berjanji akan mengajukan banding.
Pengacara Dorokashvili, Ana Abashidze, mengecam hakim 'tidak kompeten' dan 'bias' serta menuduhnya gagal melindungi perempuan.
Basilashvili ditangkap kepolisian setempat pada 21 Mei 2020 setelah diduga memukul Dorokashvili di hadapan putra mereka.
Juara ATP lima kali itu membayar jaminan 34.000 dolar AS (setara Rp529 juta) agar bebas dari pusat penahanan pra-persidangan, tempatnya ditahan tiga hari.
View this post on Instagram
Menurut laporan, Dorokashvili dan Basilashvili tidak lagi tinggal bersama pada waktu itu dan telah membagi waktu untuk saling bergantian mengasuh putra mereka.
Jaksa mengatakan Basilashvili menyerang Dorokashvili setelah dia datang ke rumahnya untuk menjemput putra mereka.
Dorokashvili juga menuduh ayah Basilashvili meneriakinya secara bersamaan. Namun, Baik Basilashvili dan keluarganya membantah versi jaksa.
Basilashvili menghadiri persidangan dari jarak jauh hingga 5 Oktober. Pernyataan penutupnya juga tertutup untuk media dan publik atas permintaan pengacaranya.
Basilashvili sendiri tetap bungkam selama persidangan dua tahun.
Namun sebelum vonis pada hari Jumat, dia mengatakan kepada TV Imedi, bahwa keterbukaan saat proses sidang melanggar hak putranya.
"Saya katakan di awal bahwa sidang harus ditutup untuk melindungi kepentingan anak saya", katanya.
Petenis peringkat 93 dunia itu menikah dengan Dorokashvili pada 2014 lalu. Pasangan itu memiliki seorang anak pada tahun berikutnya dan secara resmi bercerai pada 2018.
Baca Berita Tenis Lainnya:
Efek Larangan Tanding, 30 Petenis Rusia Dikabarkan Ganti Kewarganegaraan
Coco Gauff Punya Trik Khusus untuk Lepaskan Stres Sebelum Bertanding Tenis