- Salah satu warisan yang ditinggalkan Serena Williams dalam kariernya sebagai petenis adalah kelahiran istilah Serena Slam.
- Serena Slam adalah istilah untuk pencapaian Serena Williams saat menjuarai empat turnamen tenis Grand Slam beruntun dalam dua musim berbeda.
- Pencapaian ini sebenarnya pernah dilakukan oleh Martina Navratilova dan Steffi Graf tetapi hanya Serena Williams yang dapat keistimewaan.
SKOR.id - Seperti atlet ikonik pada umumnya, Serena Williams juga meninggalkan sejumlah "warisan" untuk olahraga yang digeluti.
Selain deretan prestasi dan rekor yang dibukukan, salah satu peninggalan Serena Williams untuk cabang olahraga tenis adalah istilah Serena Slam.
Sesuai dengan penamaannya, Serena Slam berkaitan dengan pencapaian sang ikon dalam turnamen tenis Grand Slam.
Saat ini ada 10 petenis tunggal putri yang mencicipi gelar juara di empat turnamen tenis Grand Slam berbeda, Australia Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.
Dari 10 petenis tersebut, tiga di antaranya berhasil memenangi empat turnamen Grand Slam dalam satu tahun kompetisi.
Torehan Grand Slam itu dibukukan oleh Maureen Connolly pada 1953, Margaret Court pada 1970, dan Steffi Graf pada 1988.
#DYK Maureen Connolly was the first woman ever to win the “Grand Slam” of tennis at 18 years old #womenshistory pic.twitter.com/wDHBJ3de87— National Women's History Museum (@womenshistory) May 13, 2016
Pada sisi lain, ada pula rekor yang mencatat pencapaian petenis yang mampu memenangi keempat turnamen Grand Slam secara beruntun dalam dua musim berbeda.
Hal itu pernah dilakukan Martina Navratilova yang menjuarai Wimbledon 1983, US Open 1983, Australia Open, 1984, French Open 1984, Wimbledon 1984, hingga US Open 1984.
Lalu disusul Steffi Graf yang meraih empat gelar Grand Slam dari French Open 1993, Wimbledon 1993, US Open 1993, hingga Australian Open 1994.
Terakhir, ada Serena Williams yang memenangi French Open 2002, Wimbledon 2002, US Open 2002, dan Australia Open 2003.
Tak seperti para Navratilova maupun Graff, hanya sosok terakhir yang mendapat istilah khusus atas pencapaian istimewa tersebut.
Istilah Serena Slam sendiri pertama kali didengungkan oleh media dan diduga merujuk pada pencapaian yang tak kalah sensasional dari Tiger Woods di cabang olahraga golf.
Sekitar dua tahun sebelumnya, Tiger Woods membuat gebrakan dengan memenangi empat turnamen major (Grand Slam-nya golf) secara beruntun dalam dua musim berbeda.
Woods memulai tren positifnya itu dengan memenangi US Open 2000, The Open 2000, PGA Championship 2000, dan The Masters 2001.
Sejak kompetisi golf memasuki era modern, tak ada satu pun yang mampu merengkuh predikat Grand Slam atau memenangi empat turnamen major dalam satu tahun kompetisi.
20 years ago today, @TigerWoods won the Masters and completed what is known as the 'Tiger Slam.'
Woods is the only golfer to ever hold all four major titles at the same time. pic.twitter.com/uoCMHjJnzV— ESPN (@espn) April 8, 2021
Pencapaian Tiger Woods pun dianggap sebagai sebuah gebrakan apalagi diraih saat sang pegolf masih tergolong muda (24 tahun).
Sebagai bentuk penghargaan, maka terlahirlah istilah Tiger Slam yang kemudian menginspirasi kelahiran Serena Slam di cabor tenis.
Menariknya, Serena Slam tercatat pernah terjadi dua kali sepanjang sejarah dengan jarak waktu sekitar 12 tahun dari torehan pertama.
Serena Slam kedua dibukukan Serena Williams saat menjuarai US Open 2014, Australia Open 2015, French Open 2015, dan Wimbledon 2015.
Artikel Tenis Lainnya
Skorpedia: Istilah Grand Slam dalam Dunia Olahraga, Bukan Hanya untuk Tenis
Skor 10: Fakta Menarik US Open, Turnamen Tenis Grand Slam di Negeri Paman Sam