- Petenis Rep. Ceko, Petra Kvitova, mengatakan gelaran grand slam tanpa penonton adalah ide yang buruk.
- Daripada memaksakan menyelenggarakan Roland Garros 2020 dan US Open 2020 di arena tertutup, ia menyarankan agar dua ajang ini dibatalkan sekalian.
- Pekan ini, Kvitova turun pada sebuah ajang tenis yang menerapkan "New Normal" di Praha, Rep. Ceko.
SKOR.id – Wacana menggelar French Open (Roland Garros) dan US Open di arena tertutup ditentang oleh petenis cantik asal Rep. Ceko, Petra Kvitova.
Petra Kvitova, juara Wimbledon 2011 dan 2014, mengatakan, menyelenggarakan turnamen grand slam tanpa penonton adalah ide yang sangat buruk.
Akibat pandemi Covid-19, seluruh kalender turnamen olahraga memang berantakan, termasuk tenis.
US Open dan Roland Garros memang baru digelar medio Agustus-September. Namun tidak ada yang bisa menjamin saat itu penyebaran virus corona berhenti.
Berita Tenis Lainnya: Terkait Kemungkinan Perubahan Jadwal, French Open Masih Tunggu Kepastian USTA
Petra Kvitova mengatakan, daripada bermain tak disaksikan penonton, ia meminta penyelenggara turnamen untuk sekalian melakukan pembatalan.
“Tentu, saya sangat ingin kembali bermain di grand slam. Namun, jika keadaannya seperti ini, sebaiknya (US Open dan Roland Garros) dibatalkan saja,” ujar Kvitova.
Bagi Kvitova, bermain di grand slam adalah kebanggaan bagi setiap petenis. Karena menyajikan kemegahan dan gengsi, grand slam tanpa penonton jelas tidak pantas.
Pekan ini, Kvitova mengikuti sebuah turnamen kecil di Praha, Rep. Ceko. Kejuaraan ini sendiri diikuti delapan petenis pria dan delapan petenis putri.
Ajang ini akan menjadi uji coba pertandingan tenis yang diselenggarakan dana “New Normal”.
Jadi, turnamen di Praha tidak akan dihadiri penonton. Para pemain juga dilarang berjabat tangan, baik sebelum maupun setelah pertandingan.
Berita Tenis Lainnya: Bulan Depan, Novak Djokovic Turut Ramaikan Turnamen Tenis di Balkan
Pemandangan aneh lain yang akan terlihat, ball boy tidak boleh menyerahkan handuk kepada pemain di lapangan. Bagi Kvitova, ini pemandangan yang cukup menjengkelkan.
“Tidak etis rasanya sebuah pertandingan tenis tanpa jabat tangan. Hal itu jelas sangat tidak menyenangkan bagi saya,” tutur Kvitova, peringkat ke-12 dunia saat ini.
Di Rep. Ceko sendiri, ada 900 kasus Covid-19 yang tercatat. Terhitung ada 300 pasien positif yang akhirnya meninggal dunia.
Petra Kvitova mengatakan, turnamen ini bukan hanya memperkenalkan kembali tenis kepada masyarakat Rep. Ceko, melainkan juga kepada dunia.
“Saya rasa dengan pertandingan tanpa penonton, saya tak perlu menggunakan make up. Ini memang bukan hal yang sama lagi,” Petra Kvitova mengungkapkan.