- Dayang Donna Faroek adalah sosok perempuan yang punya perhatian besar dalam perkembangan olahraga Indonesia terutama di Kalimantan Timur.
- Saat ini, Dayang Donna Faroek tercatat sebagai Ketua Umum PRSI (renang) dan ISSI (sepeda balap) untuk wilayah Kalimantan Timur.
- Skor.id berkesempatan mewawancarai Dayang Donna Faroek dan bisa disimak dalam artikel ini.
SKOR.id - Dayang Donna Faroek adalah salah satu tokoh perempuan yang punya perhatian besar pada perkembangan olahraga Indonesia, terutama di Kalimantan Timur.
Putri dari mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, itu bahkan mendapat kepercayaan untuk memimpin dua organisasi olahraga di wilayahnya.
Saat ini, Dayang Donna Faroek tercatat sebagai Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kalimantan Timur untuk periode 2019-2023.
Perempuan kelahiran Samarinda itu juga dipercaya untuk menjadi Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalimantan Timur periode 2021-2025.
Lalu, bagaimana cara Donna membagi waktunya sebagai "nakhoda" dua organisasi tersebut? Apalagi perempuan 45 tahun itu juga punya kesibukan lain di luar dunia olahraga.
Berikut wawancara eksklusif Skor.id bersama Dayang Donna Faroek yang dilakukan beberapa waktu yang lalu:
Sebagai seorang ibu dan businesswoman, bagaimana membagi waktu antara urusan rumah, pekerjaan, dan kepengurusan?
Urusan bapak, ibu, dan anak-anak tetap nomor satu buat saya, selama (urusan) pekerjaan dan organisasi itu bisa saya tunda. Saya lebih mementingkan urusan keluarga.
Kecuali ada acara, pekerjaan, atau urusan organisasi yang sangat penting, saya sebelumnya akan mengatur agar semuanya berjalan dengan baik.
Mana yang lebih sulit, mengurus Kadin atau organisasi olahraga?
Urusan Kadin (Ketum Kadin Kaltim), yayasan (ketua yayasan Universitas 17 Agustus 1945), dan organisasi (PRSI, ISSI, WKU Golkar, hingga KONI) semuanya punya tingkat penanganan berbeda.
Akan tetapi, secara organisasi kurang lebih sama saja. Cuman beda ditupoksinya (tugas pokok dan fungsi) saja
Tantangan mana yang lebih sulit sebagai Ketua PRSI atau ISSI?
PRSI dan ISSI sama-sama organisasi cabang olahraga yang sangat menantang.
Cuman kalau renang agak sedikit menjelimet karena nomor tandingnya lebih banyak. Namun, semuanya butuh konsentrasi yangg sangat serius.
Bagaimana tanggapan soal perempuan dan olahraga?
Olahraga memang sebuah aktivitas yang menunjukan maskulinitas seseorang. Namun kegiatan itu saat ini juga bisa dilakukan oleh perempuan.
Olahraga juga bukan hanya soal sebuah kompetisi tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat yang bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa melihat gender.
Perlukah ada kesetaraan apresiasi antara putra dan putri?
Sangat perlu ada kesetaraan apresiasi antara putra dan putri karena menurut saya apresiasi tidak mengenal siapa pun.
Mau Anda berasal dari mana, tanpa melihat latar belakang, kalau memiliki prestasi maka perlu diapresiasi.
Bagaimana perkembangan renang dan balap sepeda di Kaltim saat ini, khususnya untuk atlet-atlet putri berusia dini?
Untuk pembinaan usia dini, saat ini kami sudah mulai jalan melalui klub-klub yang ada di Kalimantan Timur. Memang, persoalan saat ini adalah sebaran atlet.
Mayoritas atlet renang dari Balikpapan sedangkan untuk sepeda mayoritas atlet dari Samarinda.
Tugas kami adalah mengusahakan agar setiap daerah punya atlet dan harus berprestasi juga, bukan hanya di daerah yang jadi lumbung atlet saja.
Anda juga merupakan Ketua Komisi Tetap Perempuan PB PRSI. Apa program tahun ini dari komisi yang Anda pegang?
Memberikan perlindungan terhadap atlet perempuan. Dalam hal ini perlindungan secara psikologis dan kesetaraan dengan atlet laki-laki lainnya.
Seberapa penting arti pendidikan untuk perempuan?
Pendidikan sangat penting bagi perempuan, bukan soal untuk berebut pekerjaan atau jabatan tetapi bagaimana seorang perempuan harus mencetak generasi bangsa yang hebat.
Bagaimana bisa seorang perempuan bisa mendidik anak-anak yang hebat tanpa bekal pendidikan yang baik?
Maka perempuan perlu memiliki pendidikan yang baik sebagai modal untuk kehidupan diri mereka sendiri dan sebagai kekuatan untuk bisa menghasilkan generasi yang lebih baik.
Apa pesan Anda untuk para perempuan yang ingin menjadi atlet atau pebisnis atau pendidik?
Untuk perempuan yang ingin terjun ke dunia bisnis atau pendidikan, pesan saya perbanyak pengalaman karena itu modal utama.
Selain itu, belajar yang baik karena tanpa pendidikan yang baik maka tidak mungkin bisa meraih peluang-peluang yang ingin dicapai.
Wawancara Eksklusif Lainnya:
Wawancara Eksklusif Ketum PB Perkemi: Napas Shorinji Kempo Sesuai dengan Nilai Budaya Indonesia