- Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang paling umum di tubuh kita.
- Sebagian besar lemak ini berasal dari makanan yang kita makan atau dari kalori ekstra lainnya yang kita makan.
- Asupan tinggi dari jenis lemak ini memicu risiko stroke dan penyakit jantung.
SKOR.id - Trigliserida adalah salah satu jenis lemak. Faktanya, ini merupakan jenis lemak yang paling umum di tubuh kita.
Sebagian besar lemak ini berasal dari makanan yang dimakan atau dari kalori ekstra lainnya— yang kita kosumsi, tetapi tubuh kita tidak langsung membutuhkannya.
Lemak itu akan dipecah dan diubah menjadi energi. Setiap lemak yang tak digunakan tubuh, akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan di sel lemak, yang pada saat dibutuhkan, trigliserida akan dilepaskan untuk digunakan sebagai energi.
Ketika asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, akan terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah.
Trigliserida tinggi diduga dapat memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko terjadi stroke dan serangan jantung.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara peningkatan kadar trigliserida dan peningkatan risiko stroke iskemik.
Ada tiga faktor risiko yang jadi predisposisi seseorang untuk menderita hipertrigliseridemia (kelebihan trigliserida dalam darah):
- Konsumsi alkohol yang berlebihan.
- Diabetes.
- Kegemukan.
Diagnosis Trigliserida
Trigliserida tinggi bisa terdeteksi melalui tes trigliserida pada pemeriksaan darah. Ini adalah bagian dari cek kolesterol atau tepatnya profil lemak.
Pemeriksaan profil lemak sebaiknya dilakukan rutin setiap 4-6 tahun sekali untuk memantau kadar lemak, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Untuk mendapatkan hasil tes akurat, pasien dianjurkan berpuasa selama 8-12 jam sebelum pengambilan darah.
Kadar trigliserida diukur dalam satuan milimeter per desiliter (mg/dL), kemudian dinilai berdasarkan kategori berikut:
Status Kadar trigliserida
Normal Kurang dari 150 mg/dL
Batas tinggi 150-199 mg/dL
Tinggi 200-499 mg/dL
Sangat tinggi Lebih dari 500 mg/dL
Kadar trigliserida tinggi dan sangat tinggi sangat mungkin meningkatkan risiko penyakit jantung. Sedangkan kadar trigliserida yang mendekati angka 1000 mg/dL berisiko menyebabkan peradangan pankreas atau pankreatitis.
Pedoman untuk menurunkan kadar kolesterol
Menurut Spanish Society of Internal Medicine (SEMI), setiap pasien dengan kolesterol tinggi harus diberikan serangkaian rekomendasi yang ditujukan untuk menurunkannya dan mengurangi risiko kardiovaskular. Secara khusus, harus direkomendasikan:
- Diet untuk mengurangi kolesterol dan risiko kardiovaskular.
- Jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, Anda harus disarankan untuk mengurangi berat badan Anda melalui diet rendah kalori dan peningkatan aktivitas fisik.
- Melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari, disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik pasien.
- Berhenti merokok jika Anda seorang perokok.
- Jika kolesterol tinggi tetap ada meskipun ada rekomendasi ini, kelayakan atau memulai pengobatan farmakologis dengan obat penurun kolesterol, khususnya obat dari keluarga statin, harus dinilai.
Diet seimbang dan jangan lupa buah
Seperti yang ditunjukkan oleh para spesialis, makan makanan yang seimbang sangat penting untuk mengurangi kadar trigliserida dalam tubuh.
Pertama, mengkonsumsi daging tanpa lemak, unggas tanpa kulit, keju rendah lemak, susu dan yogurt yang benar-benar skim, dan lemak daging yang terlihat akan dihilangkan.
Di sisi lain, dianjurkan untuk menghindari gula sederhana (gula, madu, minuman manis dan minuman ringan), fruktosa dan, di atas segalanya, alkohol, karena itu semua dapat meningkatkan sintesis trigliserida di hati.
Jangan melupakan buah, yang merupakan salah satu dasar dari diet sehat. Secara khusus, Spanish Heart Foundation menyoroti empat jenis: plum, apel, delima, dan kiwi.
Semuanya akan membantu kita dalam tujuan kita untuk mengurangi kadar trigliserida yang tinggi, meski para ahli mengingatkan kita bahwa mereka tidak akan ada gunanya jika dikonsumsi secara sporadis dan tidak termasuk dalam pola makan kita.***
Berita Bugar Lainnya:
5 Manfaat Apel Hijau yang Baik untuk Tubuh
Tak Banyak yang Tahu, Buah Pir dan Apel Bisa Atasi Darah Tinggi
7 Makanan Pembakar Lemak Perut, dari Apel hingga Tomat
Manfaat Mengonsumsi Apel Langsung dengan Kulitnya untuk Kesehatan