SKOR.id – Keputusan Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) tidak melarang Jannik Sinner bermain dan hanya memberikan denda dan pengurangan poin atas dua kali gagal lolos tes anti-doping berbuntut panjang.
Petenis putra nomor 1 dunia itu belum sepenuhnya bebas dari ancaman sanksi berat karena dua otoritas, yakni Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan Badan Anti-Doping Italia (NADO) dapat mengajukan banding.
Kini tinggal menunggu langkah WADA dan NADO. Batas waktu pengajuan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) adalah 6 September, saat semifinal Grand Slam US Open 2024 dijadwalkan berlangsung.
Kepada media Jerman, ASB Zeitung, WADA mengatakan bahwa pihaknya ingin lebih dulu meninjau dengan saksama kasus Sinner dan menegaskan mereka berhak mengajukan banding ke CAS jika diperlukan.
Perlu dicatat, berdasarkan laporan Marca, WADA kerap memutuskan untuk banding atas sanksi kasus yang dinilai terlalu ringan. Salah satu contohnya adalah yang dialami oleh Laura Barquero.
Atlet figure skating asal Spanyol tersebut dinyatakan gagal lolos tes anti-doping selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Ia dan tandemnya, Marco Zandron, mencapai klasifikasi pertama dalam nomor berpasangan (pairs), lolos ke final dan finis ke-11.
Namun, dari hasil tes diketahui ada kandungan anabolik steriod clostebol 0,5 nanogram/mililiter dalam darah Barquero. Ia mengaku mengaku terpapar akibat spray Trofodermin, yang dibeli di Italia, tempatnya berlatih.
Sedangkan dalam kasus Jannik Sinner, konsentrasi clostebol yang ditemukan adalah 0,1. Seperti Barquero, ia juga memakai spray Trofodermin dan terpapar zat tersebut melalui pijatan dari fisioterapisnya, yang terjadi pada Maret lalu.
Federasi Skating Internasional (ISU) menjatuhkan sanksi minimum, larangan bertanding satu tahun untuk Laura Barquero. Tetapi WADA kemudian mengajukan banding dan meminta hukuman lebih berat karena merasa ketentuan Kode Anti-Doping tidak diterapkan dengan benar.
Kasus tersebut sebenarnya belum selesai secara definitif, sebab menurut laporan media khusus ice skating Spanyol, Hielo Espanol, Barquero sudah memutuskan untuk menarik diri dari segala kompetisi.
Sementara itu, pihak NADO belum menanggapi keputusan ITIA yang membebaskan Sinner dari suspensi bertanding. Seperti WADA, mereka bisa banding ke CAS terkait kasus petenis 23 tahun asal Italia tersebut.
Keputusan dan penanganan ITIA terhadap kasus Jannik Sinner menuai kritik, termasuk dari para petenis. Denis Shapovalov dan Nick Kyrgios menilai standar ganda diterapkan otoritas jika menyangkut pemain top.
ITIA, usai berkonsultasi dengan para ahli dan merujuk hasil pengadilan independen, tidak memberi sanksi larangan bermain karena bisa menerima alasan Sinner, yang menjelaskan zat clostebol masuk ke tubuhnya lewat tangan fisioterapisnya, Giacomo Naldi.
Naldi menggunakan spray Trofodermin yang dijual bebas di Italia untuk mengobati luka di jarinya sebelum memijat Sinner. ITIA menilai pernyataan sang pemain kredibel dan oleh karena itu tidak menskorsingnya.
Saat ini, Jannik Sinner tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Grand Slam US Open 2024 di New York, Amerika Serikat. Turnamen akan bergulir pada 26 Agustus-8 September.