SKOR.id – Visit Camp Liga TopSkor bersama AQUA beberapa waktu lalu menyambangi markas Cibinong Poetra, di Stadion Mini Citra Buana, Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Cibinong Poetra merupakan salah satu member lama yang konsiten ikut berkompetisi Liga TopSkor.
Bahkan, pada Liga TopSkor musim 2025, Cibinong Poetra juga meramaikan kompetisi strata usia U-11 dan U-12 yang di sponsori AQUA.
Adapun, dalam program Visit Camp Liga TopSkor terungkap bahwa SSB yang kerap disebut Cipoet merupakan salah satu yang tertua di Kabupaten Bogor. Ya, SSB ini resmi berdiri pada 16 Januari 1999.
“Cibinong Poetra itu salah satu ikon, pionir (SSB) di Kabupaten Bogor. Jadi kami salah satu SSB tertua di (Kabupaten Bogor),” kata Direktur Utama Cibinong Poetra, Putu Wira Pramana.
Lebih lanjut, total terdapat 250 siswa yang berlatih di Cipoet, meliputi U-6 sampai U-17.
Tak hanya itu, mereka juga telah melahirkan pemain untuk timnas kelompok usia, yakni Yudha Febrian.
Yudha Febrian yang juga merupakan alumni Liga TopSkor pernah memperkuat timnas U-16 Indonesia, dan timnas U-19 Indonesia era kepelatihan Fakhri Husaini.
Selain pula, ada pula alumni Liga TopSkor jebolan Cipoet yang kini berseragam Persib Bandung, yaitu Faris Abdul Hafizh.
“Kami termasuk yang konsisten mengikuti Liga TopSkor. Kenapa? Kami lihat memang Liga TopSkor ini adalah salah satu liga terbaik yang memiliki program bagus, visi bagus, dan terbukti itu mempunyai hasil yang baik untuk mensuplai pemain-pemain tim nasional (timnas),” ujar Wira.
Terlebih, Wira mengungkapkan bahwa Cibinoeng Poetra selalu mengandalkan pemain murni binaan mereka ketika berkompetisi.
“Kebijakan kami ketika berkompetisi, kami tidak pernah meminjam pemain atau mengambil pemain. Jadi murni pemain binaan kami,” ucap Wira.
“Jadi supaya benar-benar binaan kami itu bisa praktek langsung saat berkompetisi,” Wira menjelaskan.
Sementara itu, Rizki Permana, pelatih Cipoet U-12 mengutarakan perihal meningkatkan mental serta motivasi berlatih anak-anak.
“Kalau bicara anak kan ada mood ada engga, apalagi kalau misalanya mereka kalah-kalah terus, pasti mental mereka lama-lama turun kan. Itu yang harus kami tekankan lagi untuk mental,” kata Rizki.
“Untuk sekarang saya hasih hadiah, kalau latihannya rajin saya kasih reward untuk anak, jadi biar mereka ada motivasi untuk terus latihan,” Rizki menjelaskan.