- Valentino Rossi hadir di Valencia untuk melihat penentuan gelar juara dunia MotoGP 2022.
- Menurut legenda hidup MotoGP itu, situasi Francesco Bagnaia tidak mudah meski unggul 23 poin atas Fabio Quartararo.
- Rossi mengatakan Bagnaia harus bisa mengelola tekanan dan meminimalkan kesalahan untuk mengamankan gelar.
Legenda hidup MotoGP Valentino Rossi akhirnya kembali ke paddock di Valencia. The Doctor hadir khusus untuk melihat anak asuhnya, Francesco Bagnaia, yang berpeluang jadi juara dunia kelas premier 2022.
Hingga akhir pekan ini, Rossi hanya satu kali menampakkan diri di paddock MotoGP setelah pensiun tahun lalu. Itu terjadi dalam Grand Prix Italia di Mugello, pada Mei lalu.
Enam bulan kemudian. Juara dunia sembilan kali tersebut hadir lagi di putaran final musim GP Valencia, di mana ia juga menutup kariernya sebagai pembalap MotoGP pada 2021.
Kali ini, Valentino Rossi datang untuk mendampingi tim miliknya, VR46, dan tentu saja memberi dukungan bagi salah satu anak asuh yang paling berprestasi dari akademi The Doctor, Francesco “Pecco” Bagnaia.
Hari Minggu (6/11/2022) ini, Pecco bisa menjadi orang Italia pertama yang menjadi juara dunia MotoGP sejak 2009 silam, ketika Rossi memenangi gelar kesembilannya.
“Senang bisa kembali, juga karena Valencia adalah trek yang sangat penting bagi semua pembalap motor untuk berbagai alasan. Tahun lalu menyenangkan, itu akhir pekan yang membuat saya takut, sebab jadi yang terakhir bagi saya sebagai pembalap,” ujar Rossi dilansir Sky Italia.
“Tetapi sebaliknya, itu jadi akhir pekan yang bagus. Saya bersenang-senang, bahkan bisa melaju kencang.”
Bagnaia memimpin kejuaraan dengan unggul 23 poin atas Fabio Quartararo (Yamaha). Meski situasinya tergolong aman, Rossi menekankan bahwa rider #63 harus mengelola tekanan di balapan pamungkas.
“Di atas kertas, ini situasi yang sangat menguntungkan bagi Pecco, karena hanya ada satu peluang untuk kalah, yaitu dia tidak mencetak poin dan Quartararo memenangi balapan,” The Doctor menuturkan.
“Namun, ini balapan terakhir dan sulit, bahkan jika Anda memiliki keunggulan 23 poin, karena Anda masih harus berjuang. Saya sudah bicara dengan Pecco, kami berbincang banyak. Saya mencoba memahami bagaimana dia secara psikologis. Dia mengatakan semuanya baik-baik saja.”
Dalam latihan bebas hari Jumat (4/11/2022) maupun kualifikasi pada Sabtu (5/11/2022) di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Bagnaia kurang meyakinkan, bahkan cenderung gugup. Rossi menyadari itu.
“Dia agak kaku, bukan Pecco yang biasa, dia tidak di depan. Tetapi kami tidak membutuhkan dia di depan. Jika dia finis di urutan kedelapan, semuanya tetap baik-baik saja,” kata Rossi.
“Saya melihatnya dalam situasi yang sedikit sulit dan itu normal, manusiawi, tidak mungkin tidak seperti itu. Yang benar adalah mengakuinya dan tetap berusaha melakukan semua sebaik mungkin.”
Valentino Rossi juga berbicara soal peluang Quartararo. Menurutnya, situasi El Diablo lebih baik dibanding Bagnaia dalam hal tekanan. Juara dunia MotoGP 2021 tersebut akan bisa tampil lebih lepas.
“Fabio dalam kondisi yang lebih baik karena dia tidak akan rugi apa-apa. Tetapi, jika harus memilih, saya tetap lebih ingin berada di posisi Bagnaia daripada Quartararo,” tutur Rossi.
“Karena satu-satunya cara (untuk juara) dia harus menang. Menurut saya, dia bisa menang, jadi Pecco harus bersiap untuk skenario itu. Dia harus berjuang untuk finis lebih tinggi dari urutan ke-14.”
The Doctor menambahkan bahwa hal tersebut tak semudah yang dibayangkan. Situasi di mana seorang pembalap tidak keluar untuk menang, tetapi berusaha finis di zona poin, rumit untuk dikelola.
“Ini masalah besar, sebab Anda harus mencoba maju sejauh mungkin tanpa melangkah terlalu berlebihan. Tetapi di saat yang sama, Anda tidak bisa melaju sangat lambat karena bisa kacau, Anda mulai membuat kesalahan dan kemudian berhadapan dengan pembalap lain. Itu tidak mudah.”
Berita MotoGP Lainnya:
Hasil Kualifikasi MotoGP Valencia 2022: Jorge Martin Hat-trick Pole, Quartararo-Bagnaia Tercecer
Quartararo Dapat Pesan dari Mbappe, Bagnaia Banjir Dukungan dari Juventus