SKOR.id - Dua bulan main bersama, ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat, akhirnya pecah telur.
Pasangan anyar itu berhasil menjadi juara di Astana International Challenge 2025, akhir pekan lalu.
Pada partai puncak, Rian/Rahmat tanpa kesulitan menundukkan unggulan ketiga asal Rusia, Rodion Alimov/Maksim Ogloblin, 21-10, 21-14.
Meski bukan terhitung turnamen bergengsi, gelar di Astana International Challenge 2025 punya makna besar bagi Rian/Rahmat.
Maklum, sejak berpisah dengan eks partner masing-masing, Rian dan Rahmat punya beban untuk membuktikan diri.
Terutama Rian, yang semasa berpasangan dengan Fajar Alfian terhitung sebagai salah satu ganda putra top dunia.
"Alhamdulillah bisa meraih gelar pertama bersama Rahmat. Gelar ini sangat berarti untuk kami setelah pekan lalu kalah di 8 besar (Odisha Masters), tetapi pekan ini bisa jadi juara," kata Rian.
"Kunci minggu ini bagi kami adalah komunikasi dan selalu percaya satu sama lain," dia menambahkan.

Sejak tampil pertama kali pada Oktober lalu, perjalanan Rian/Rahmat memang naik-turun bagai rollercoaster.
Debut di BWF World Tour Super 750, Denmark Open 2025, mereka langsung mengejutkan dengan mencapai perempat final.
Namun, setelahnya, hype meredup. Rian/Rahmat cuma mampu menjejak di babak kedua French Open dan Hylo Open 2025.
Jeda sekitar satu bulan, pasangan ini memilih turun kasta ke level Super 100 dengan mengikuti Odisha Masters 2025. Ternyata, mereka pun hanya sampai perempat final.
Itulah mengapa, meski kali ini levelnya cuma di International Challenge yang bahkan lebih rendah dibanding Super 100, kemenangan di Astana sangat signifikan.
"Gelar ini sangat berarti karena sebagai pasangan baru saya dan Rahmat belum merasakan juara. Walaupun kelasnya International Challenge, tapi ini menjadi motivasi kami untuk menatap tahun 2026," ujar Rian.
Ya, keberhasilan di Astana International Challenge 2025 memantik kembali semangat Rian/Rahmat untuk mengejar prestasi.
Pelan-pelan tapi pasti, mereka ingin menapaki tangga ranking BWF dan mulai bersaing lagi di kasta elite tahun depan.
Saat ini, Rian/Rahmat berada di peringkat ke-81 dunia, masih jauh dari ideal.
"Pastinya ingin cepat juga bisa tembus 20 besar supaya bisa bersaing di level atas," pungkas Rian.




























































































































































































































































































































































































































