- Profesor Universitas Edinburgh, Devi Sridhar, mengatakan nasib Olimpiade dan Paralimpiade 2020 berada di tangan vaksin virus corona.
- Devi Sridhar menganggap pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade "tidak realistis" jika tahun depan vaksin Covid-19 tidak juga ditemukan.
- Vaksin dianggap sangat penting untuk menjamin keselamatan pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
SKOR.id - Profesor Devi Sridhar mengatakan jika penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2020 akan sangat realistis jika vaksin virus corona telah ditemukan.
Menurut Devi Sridhar yang merupakan Profesor Universitas Edinburgh tersebut, vaksin adalah kunci penting dalam penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Berita Olimpiade Lain: CEO Tokyo 2020 Ragu Olimpiade Lancar Digelar Tahun Depan
Devi Sridhar mengaggap bahwa nasib Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, terletak di tangan vaksin Covid-19 sebagai obat penyembuh.
Semakin cepat vaksin ditemukan, maka pelaksanaan Olimpiade 2020 pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 yang dua pekan kemudian disusul oleh Paralimpiade 2020, akan semakin efisien.
"Kami mendengar dari para ilmuwan bahwa itu mungkin. Awalnya saya berpikir mungkin butuh setahun atau satu setengah tahun (untuk menemukan vaksin Covid-19) ternyata bisa lebih cepat dari itu," kata Devi Sridhar dilansir dari bbc.com.
"Jika kita bisa menemukan vaksin hingga tahun depan maka saya rasa Olimpiade menjadi sangat realistis," ujar Sridhar.
Dia juga mengatakan bahwa vaksin berperan sebagai kartu pengubah keadaan yang efektif dan mengagumkan.
"Namun, jika para ilmuwan belum menemukan vaksin, maka saya pikir (Olimpiade dan Paralimpiade) terlihat sangat tidak realistis," kata Sridhar.
Profesor perempuan asal Inggris tersebut mengaku sangat terkesan dengan keputusan para penanggung jawab Olimpiade dan Paralimpiade 2020 yang akan melakukan evaluasi akhir tahun ini.
"Saya rasa itu adalah cara terbaik untuk menangani kondisi saat ini karena ilmu pengetahuan dalam jangka panjang akan menjadi jalan keluar untuk masalah (pandemi) ini."
Keraguan sejenis juga sempat keluar dari CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, yang sangsi Olimpiade 2020 tahun depan akan berjalan sesuai rencana.
"Saya rasa semua orang tidak bisa menjamin bahwa masalah (Covid-19) ini akan bisa teratasi pada Juli tahun depan atau tidak," ujar Toshiro Muto.
Berita Olimpiade Lain: IOC Minta Jepang Pangkas Anggaran Tambahan Olimpiade Tokyo 2020
Selain itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang diwakili John Coates dan presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengatakan dalam waktu dekat akan mengadakan rapat terbatas membahas kelangsungan Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Yoshiro Mori mengatakan bahwa sesaat setelah pengumuman penundaan Olimpiade 2020 pada 24 Maret, pihaknya langsung membentuk gugus tugas.