- Penundaan Olimpiade dan Paralimpiade jadi salah satu topik kampanye para kandidat Gubernur Tokyo.
- 22 nama akan bersaing dalam pemilihan gubernur (pilgub) pada 5 Juli 2020, termasuk Yurike Koike.
- Beberapa cagub menilai Olimpiade dan Paralimpiade tak bisa digelar sebelum ada vaksin Covid-19.
SKOR.id – Kampanye pemilihan gubernur (pilgub) Tokyo, Jepang, resmi dimulai pada Kamis (18/6/2020) kemarin. Olimpiade dan Paralimpiade menjadi salah satu topik kunci para kandidat.
Sebanyak 22 nama siap bersaing dalam pilgub yang akan berlangsung pada 5 Juli 2020. Petahana Yuriko Koike tetap difavoritkan. Kali ini, perempuan 67 tahun itu maju secara independen.
Yuriko Koike, yang sempat menjabat Menteri Pertahanan Jepang, sukses mencatatkan sejarah pada Juli 2016 saat terpilih menjadi gubernur perempuan pertama Tokyo.
Baca Juga: I Gede Siman Sudartawa Bagi Momen Unik Saat Jadi Pembawa Bendera di Olimpiade 2012
Salah satu tugas pertamanya sebagai pemimpin di ibu kota Jepang adalah menerima bendera Olimpiade dalam acara penutupan ajang olahraga terbesar itu di Rio de Janeiro, empat tahun lalu.
Koike pun berandil besar dan salah satu tokoh kunci dalam persiapan Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo yang terpaksa ditunda hingga 2021 akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Tottenham Hotspur vs Manchester United: Kondisi Terbaru Harry Kanehttps://t.co/r1W2w6aHUf— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020
Dua isu inilah yang bakal menjadi sorotan dan perdebatan Yuriko Koike dan 21 kandidat lainnya selama periode kampanye yang dijadwalkan berlangsung sangat singkat, hanya 17 hari.
Mayoritas calon gubernur (cagub) berusaha menyajikan solusi pencegahan jika gelombang kedua wabah virus corona menyerang Tokyo. Otomatis ini akan berdampak pada Olimpiade dan Paralimpiade.
Mereka memiliki gagasan tentang bagaimana dan kapan Tokyo sebaiknya menggelar dua ajang olahraga bergengsi tersebut apabila situasi pandemi Covid-19 tidak kunjung kondusif.
Dua kandidat Gubernur Tokyo, Taisuke Ono dan Takashi Tachibana, mengatakan Olimpiade dan Paralimpiade sebaiknya dimundurkan ke 2022 atau 2024.
Sedangkan Kenji Utsunomiya dan Taro Yamamoto menyarankan agar pesta olahraga empat tahunan tersebut dibatalkan demi keamanan dan keselamatan semua pihak.
Menurut Yamamoto, yang juga merupakan pemimpin partai Reiwa Shinsengumi, Olimpiade itu tidak lain seperti sebuah perayaan bisnis yang dapat dibatalkan.
“Kami tidak akan mampu menggelar ajang Olimpiade selama tidak ada atau belum ditemukannya vaksin untuk virus (corona) ini,” ujar politisi yang juga mantan aktor Jepang itu.
Sementara Yuriko Koike meyakini Tokyo mampu menekan penyebaran virus tahun depan. Menurutnya, mustahil event ditunda lebih jauh karena akan membebani atlet dan penyelenggara.
Kendati periode kepemimpinannya dihadapkan dengan pandemi Covid-19 dan ancaman pembatalan Olimpiade dan Paralimpiade, Koike diprediksi mampu memenangi pilgub, bulan depan.
Yasushi Aoyama, profesor ilmu politik dari Sekolah Pascasarjana Pemerintahan Universitas Meiji, menilai mayoritas warga Tokyo masih akan memberikan suara untuk sang petahana.
Ia memperkirakan Yuriko Koike akan meraup lebih dari 2 juta suara. Bardasarkan data pemerintah daerah hingga Maret lalu, Tokyo memiliki sekitar 11,4 juga pemilih terdaftar.
“Kemungkinan besar Koike menang, tapi tujuan kampanyenya belum jelas dibandingkan saat pencalonan pertamanya,” ujar Yasushi Aoyama.
“Namun, dia memiliki keuntungan karena bisa menggembar-gemborkan pencapaiannya selama empat tahun terakhir, termasuk (persiapan) Olimpiade.”
Baca Juga: Tak Sabar, Naomi Osaka Yakin Debutnya di Olimpiade Tercatat dalam Sejarah
Selain Olimpiade, cara Yuriko Koike dalam mengatasi pandemi juga diapresiasi oleh publik. Tercatat 70 persen warga Tokyo mendukung kebijakan sang gubernur.
Berdasarkan data stopcovid19.metro.tokyo.lg.jp hingga 18 Juni 2020, Tokyo memiliki 5.674 kasus positif Covid-19 dengan total kematian 313 jiwa dan 5.017 orang telah dinyatakan sembuh.
Dengan masih tingginya penyebaran virus corona di Tokyo, para kandidat gubernur diperkirakan akan berkampanye secara virtual (online) demi mengurangi risiko terjadinya kerumunan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Kevin Durant Sebar Donasi Rp14 Miliar ke 10 Organisasi demi Keadilan Sosialhttps://t.co/uqr0JYvt2Z— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 19, 2020
Berita Olimpiade dan Paralimpiade Lainnya:
Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Terancam Kehilangan 65 Persen Sponsor
Dampak Covid-19, Panitia Ingin Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Sederhana