- Roger Federer menggaungkan rencana penyatuan dua organisasi tenis profesional, yakni ATP dan WTA.
- Rencana ini mendapat dukungan luas dari insan tenis dunia, seperti Rafael Nadal, Simona Halep, hingga Billie Jean King.
- Bahkan mantan ratu squash dunia, Nicol David, juga mendorong rencana penyatuan ATP dan WTA tersebut.
SKOR.id - Saat kompetisi tenis profesional di seluruh dunia ditangguhkan karena pandemi virus corona (Covid-19), Roger Federer melontarkan sebuah gagasan menarik ke publik.
Lewat sebuah cuitan pada Rabu (22/4/2020) malam WIB, Roger Federer menggulirkan rencana penggabungan dua organisasi tenis profesional dunia.
Dua kubu yang diminta merger adalah Association Tennis Profesional (ATP) dan Women's Tennis Association (WTA).
Selama ini, kedua kubu seperti memiliki jalan sendiri meski mereka sama-sama merupakan organisasi yang menaungi tenis profesional. ATP untuk tenis putra, WTA untuk tenis putri.
Berita Tenis Lain: Roger Federer Serukan Penyatuan ATP dan WTA
"Hanya penasaran, apakah saya satu-satunya orang yang berpikir bahwa sekarang adalah momen yang tepat untuk menyatukan (organisasi) tenis putra dan putri?" cuit Roger Federer.
"Saya tak berbicara soal penyatuan kompetisi, tetapi lebih ke merger dua organisasi (ATP dan WTA) yang mengawasi kompetisi tenis putra dan putri," pria Swiss ini menambahkan.
Baginya, sistem yang dijalankan saat ini membuat fan tenis pusing lantaran harus mengikuti dua ranking, logo, laman resmi, hingga kategori turnamen yang berbeda.
Federer merasa jika masa penangguhan kompetisi karena pandemi Covid-19 ini bisa menjadi momen yang tepat untuk kembali menginisiasi ide tersebut.
Ide pemilik 20 gelar Grand Slam ini rupanya disambut hangat oleh berbagai pihak yang berkecimpung dalam olahraga tenis.
Rafael Nadal, Nick Kyrgios, Garbine Muguruza, dan Simona Halep adalah sebagian dari banyak pemain tenis dunia yang sependapat dengan Roger Federer.
Bahkan, Billie Jean King (legenda tenis putri dunia) dan Andrea Gaudenzi (pimpinan ATP) menyambut positif rencana penyatuan dua organisasi tenis profesional ini.
I agree, and have been saying so since the early 1970s. One voice, women and men together, has long been my vision for tennis.
The WTA on its own was always Plan B.
I’m glad we are on the same page.
Let’s make it happen. #OneVoice— Billie Jean King (@BillieJeanKing) April 22, 2020
Tak hanya dari dunia tenis, dukungan juga datang dari cabang olahraga squash, tepatnya dari Nicol David yang pernah menjadi tunggal putri nomor satu dunia.
"Rencana itu adalah hal yang baik untuk tenis. Langkah ini berhasil di cabor squash yang diawasi oleh satu induk organisasi, yakni PSA World Tour," kata Nicol David.
"Saat ini, keadaan makin mendesak. Baik sektor putra maupun putri saling membutuhkan untuk menghadapi keadaan dunia setelah masa karantina ini berakhir," ia melanjutkan.
Berita Tenis Lain: Big Three Berencana Sumbang Rp69,7 Miliar untuk Petenis Tanpa Sponsor
Meski begitu, tak semua orang sependapat dengan Roger Federer. Banyak yang masih sangsi dengan keefektivan penerapan ide tersebut.
Maka dari itu, harus ada perencanaan yang matang untuk mewujudkan inisiasi penyatuan ATP dan WTA menjadi sebuah organisasi tenis profesional yang solid.