SKOR.id - PSSI mewajibkan suporter atau pendukung yang ingin menonton langsung Timnas Indonesia berlaga untuk memiliki akun Garuda ID.
Melalui media sosial resminya, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia melakukan pembaharuan terkait mekanisme untuk menyaksikan Garuda.
Suporter atau penggemar diwajibkan memiliki atau membuat akun Garuda ID untuk bisa melakukan pemesanan tiket pertandingan Timnas Indonesia.
Keputusan itu pun menuai rekasi pro dan kontra, sebab merupakan sistem baru dan mepet dengan agenda Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia dikethaui akan melanjutkan perjuangan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 dan 19 November 2024.
PSSI melalui salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga, pun menjelaskan terkait urgensi mewajibkan suporter terdaftar di Garuda ID.
Sistem baru ini adalah hasil evaluasi laga kandang sebelumnya, yang mana ada kejadian penonton yang bisa masuk ke stadion tanpa memiliki tiket.
Stadion pun kelebihan kapastitas dan terdapat insiden suporter yang hendak menonton dan membawa tiket, tapi tiketnya terdata sudah dipakai.
"Pak Ketum (Ketua Umum PSSI, Erick Thohir) melihat bahwa ini terlalu banyak bahaya untuk kemanan," Arya Sinulingga menambahkan, Kamis (24/10/2024).
"Jadi poin utamanya adalah soal kemanan. Kami mencari metode untuk mencari keamanan di stadion. Maka langkah pertamanya adalah mengganti keamanan."
PSSI melakukan lelang atau tender dan melibatkan pihak ketiga yang biasa menangani keramaian untuk dapat mengamankan kondisi di stadion nantinya.
"Kemudian soal yang menonton. Ini sebenarnya perubahannya agak mendasar dan revolusioner. Kini pembelian tiket harus melalui Garuda ID," kata Arya Sinulingga.
"Ini pertama kali, belum pernah dilakukan di negara-negara Asia bahkan Jepang. Karena itu ada masalah teknis yang terjadi, mohon dimaklumi karena ini sistem baru."
"Ada yang bilang harus dibenahi dulu, gak bisa. Kita harus jalan terus (beriringan). Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kami mau aman, repot sedikit tapi tujuannya keamanan."
"Kami bukan mempersulit, tapi mengamankan suporter," lelaki asal Sumatera Utara itu memaparkan pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Diakui bahwa sejak diumumkan sebagai kewajiban untuk mendapat tiket, sudah ada 24 ribu suporter yang terverifikasi di Garuda ID dan masih ada yang sedang diproses.
Dengan adanya akun Garuda ID, keamanan untuk menyaksikan Timnas Indonesia berlaga memang semakin ketat. Tiga tahapan harus dilalui untuk masuk stadion.
Yaitu calon penonton harus melalui pemindaian wajah (dari hasil mendaftar di Garuda ID), pemeriksaan tubuh, dan pengecekan tiket yang sudah dimiliki.
"Nantinya semua penonton bisa terpantau. Kami kemarin sudah uji coba teknis dan tidak ada masalah. Maka itu kami harapkan datang lebih awal," ucap Arya.
Dijelaskan bahwa nantinya alat yang dipakai untuk memindai penonton yang akan masuk stadion tidak membutuhkan sinyal karena sudah memiliki data pemilik akun Garuda ID.
Dalam satu gerbang masuk disiapkan 10 alat, jadi kurang lebih ada hingga 700. Proses pemindaian membutuhkan waktu sekitar lima detik dan jika ada masalah langsung dipindah ke helpdesk.
PSSI juga memakai jasa konsultan untuk memperbaiki sistem Garuda ID di sisa waktu yang ada. Penjualan tiket Timnas Indonesia akan dimulai pada 1 November 2024.
Untuk suporter atau calon penonton yang tidak memiliki KTP, ada proses khusus. Posko bantuan bakal dibuka di 10 titik di berbagai mall dan stasiun MRT untuk membantu.
"Dengan cara ini bahkan bisa ada hukuman bagi para pelanggar. Regulasi bisa dibuat dan penerapan hukumannya bisa dilakukan dari yang sebelumnya tidak bisa," ujar Arya.
"Pasti ke depannya akan ada regulasi dan hukumannya. Untuk harga tiket yang naik, akan didiskon dengan menggunakan Garuda ID dan beberapa kategori bahkan jatuhnya bisa lebih murah," ia memaparkan.
Adapun diakui gagasan menggunakan sistem seraya Garuda ID sejatinya sudah dimiliki PSSI sejak event Timnas Indonesia menghadapi Argentina, Juni 2023 lalu.