SKOR.id - Rencana ambisius klub Serie A Italia, Lazio, untuk membangun markas baru menuai badai kritik. Klub asal ibu kota Italia itu dikabarkan tengah menyiapkan proyek senilai £381 juta (sekitar Rp8,6 triliun) untuk mengubah Stadio Flaminio yang bersejarah menjadi kandang baru mereka — namun langkah itu langsung ditentang keras oleh pejabat kota Roma.
Saat ini, Lazio masih berbagi Stadion Olimpico dengan rival sekota mereka, AS Roma. Namun, demi memiliki rumah sendiri, klub berjuluk Biancocelesti itu ingin menjadikan Stadio Flaminio, yang pernah menjadi arena pertandingan Timnas Rugby Italia antara tahun 2000 hingga 2011, sebagai basis baru dengan kapasitas yang rencananya akan ditingkatkan menjadi 50.000 kursi.
Sayangnya, gagasan besar tersebut dianggap terlalu nekat oleh anggota Dewan Kota Roma, Giovanni Caudo, yang menilai proyek Lazio itu “tidak masuk akal” dan bahkan menyebutnya sebagai “lelucon” serta “kesalahan besar.”
“Proyek ini mengabaikan dua hal penting: mobilitas dan perlindungan terhadap bangunan bersejarah,” tegas Caudo, seperti dikutip The Sun.
“Ini bukan rencana realistis, malah penuh solusi memalukan dan tidak mungkin dilakukan secara teknis,” tambahnya.
Caudo juga menyoroti potensi kemacetan parah di kawasan Flaminio, yang sudah menjadi area padat karena berdekatan dengan berbagai venue olahraga besar. Ia menyebut asumsi Lazio yang memperkirakan setengah penonton akan datang menggunakan transportasi umum sebagai ilusi, mengingat tidak ada rencana pembangunan infrastruktur baru hingga 2036 dan jaringan transportasi Roma saat ini sudah kewalahan.
Lebih jauh, Caudo juga memprotes rencana permintaan dana publik sebesar €24 juta (sekitar Rp437 miliar) untuk membantu pembangunan stadion baru Lazio.
“Itu penghinaan terhadap akal sehat,” ujarnya.
“Aset publik tidak bisa begitu saja diserahkan kepada klub besar tanpa manfaat nyata bagi warga kota.”
Meski begitu, pihak Lazio diyakini masih akan melanjutkan proposal tersebut. Namun sebelum bisa dilaksanakan, rencana mereka harus mendapat persetujuan dari otoritas warisan budaya, kementerian kebudayaan, dan departemen tata kota Roma.