SKOR.id – Josep “Pep” Guardiola sudah mencatatkan sejarah seberapa hebat dirinya sebagai pesepak bola.
Kini, Guardiola makin mengukuhkan diri sebagai salah satu pelatih terbaik dunia dalam sejarah sepak bola untuk kuantitas, kualitas, dan kaya akan taktik dari sudut pandang kontribusi terhadap olahraga ini.
Hari Sabtu (10/6/2023) malam atau Minggu dini hari WIB lalu, pria asal Santpedor, Barcelona, Spanyol, itu kembali naik podium terkait pelatih dengan trofi terbanyak dalam sejarah sepak bola dunia.
Dengan gelar Liga Champions 2022-2023 untuk Manchester City FC (pertama bagi klub raksasa Inggris ini), pria Catalan itu kini sudah mengoleksi 35 trofi sepanjang berkarier sebagai pelatih.
Guardiola melewati pelatih asal Rumania Mircea Lucescu yang mengoleksi 34 trofi. Banyak sumber yang menyebut total trofi pelatih yang kini menangani FC Dynamo Kyiv itu sama dengan Guardiola (35).
Namun, SKOR.id tidak memasukkan gelar dari liga di bawah kompetisi utama sebuah negara. Jadi, trofi Serie B 1991-1992 yang diberikan Lucescu untuk Brescia tidak dihitung.
Sebagai pelatih, Pep kini juga sudah masuk dimensi lain. Kini, untuk level kuantitas, ia hanya di bawah Sir Alex Ferguson yang mengumpulkan total 49 gelar saat menangani Aberdeen dan Manchester United.
Torehan mantan pelatih asal Skotlandia itu sepertinya sulit untuk dilewati. Namun, dengan usia yang masih relatif muda (52 tahun) dan hanya terpaut 9 trofi, dengan kualitas yang dimiliki rasanya Guardiola mampu mengejar torehan Ferguson satu hari nanti.
Musim ini saja, Guardiola sudah berhasil menyamai torehan Ferguson pada 1999, memenangi treble, dengan merebut tiga gelar utama: Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Pun begitu, tetap saja ada yang berkomentar, untuk mendapatkan status pelatih terbaik, kualitas trofi seharusnya tidak bisa diabaikan selain kuantitas.
Sebagai contoh Carlo Ancelotti. Jumlah trofinya sebagai pelatih kalah jauh dibanding Lucescu. Namun, Ancelotti empat kali merebut gelar Liga Champions sedangkan Lucescu belum pernah mengangkat trofi kompetisi tertinggi di Eropa itu.
Bicara jumlah trofi Liga Champions, Guardiola – yang dua kali juara bersama Barcelona (2009, 2011) dan sekali di City (2023) – kini sejajar dengan dua nama lainnya: Bob Paisley (Liverpool: 1977, 1978, 1981) dan Zinedine Zidane (Real Madrid: 2016, 2017, 2018).
Adapun pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak dalam sejarah masih dipegang Carlo Ancelotti, empat (AC Milan: 2003 dan 2007 serta Real Madrid 2014 dan 2022).
Rekor lain yang baru dibuat Guardiola pada Sabtu lalu adalah menjadi pelatih keenam yang mampu memenangi Liga Champions bersama dua klub yang berbeda.
Mereka adalah Ernst Happel (Feyenoord dan SV Hamburg); Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund dan Bayern Munchen); Jose Mourinho (Porto dan Inter); Juup Heynckes (Real Madrid dan Bayern Munchen); Carlo Ancelotti (Milan dan Real Madrid); dan Guardiola sendiri (Barcelona dan Man. City).
Terakhir, Pep Guardiola kini menjadi satu-satunya pelatih yang mampu memenangi treble dengan dua tim berbeda. Pada 2008-2009, ia merebut gelar Liga Spanyol, Piala Raja, dan Liga Champions. Musim 2022-2023 ini, Guardiola memberikan trofi Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions, untuk Man City.