SKOR.id - Timnas Basket Putri Indonesia tak mampu bertahan lama di Divisi A Piala Asia FIBA.
Baru sekali berpartisipasi di kasta tertinggi, tepatnya di Piala Asia FIBA Putri 2025, mereka sudah dipaksa turun lagi ke Divisi B untuk gelaran berikutnya.
Itu setelah Clarita Antonio dan kawan-kawan kalah 57-67 dari Lebanon pada laga perebutan peringkat 7-8 di Shenzhen Bay Sports Center, Cina, Jumat (18/7/2025) kemarin.
Dengan demikian, Timnas Basket Putri Indonesia dipastikan finis sebagai juru kunci dan terdegradasi.
Pelatih Andrie Ekayana mengakui bahwa pasukannya sudah berusaha mengantisipasi kelebihan lawan. Tapi, para pemain Lebanon ternyata terlalu kuat, terutama di area paint.
"Ini bukan hasil yang kami harapkan. Kami sudah persiapan sebelum pertandingan, sudah tahu bagaimana Lebanon bermain. Secara teknis postur mereka lebih besar dan akan menyerang area dalam kami," ujarnya
"Dan hari ini terjadi, mereka menaklukkan kami lewat offensive rebound, ada 16 poin dari 20 offensive rebound. Kami sebenarnya sudah mengantisipasi itu, tapi agresivitas mereka tak bisa kami tahan," dia menambahkan.
Meski gagal memenuhi target, Timnas Basket Putri Indonesia tak mau larut dalam kekecewaan. Mereka ingin menjadikan pengalaman di Divisi A Piala Asia FIBA Putri 2025 untuk menjadi lebih lagi di masa depan.
Mulai dari pertandingan pertama lawan juara bertahan Cina hingga Lebanon, selalu ada pelajaran yang dipetik.
"Banyak hal yang kami dapatkan dari empat laga di Divisi A. Lawan-lawan kami punya karakter berbeda, jadi kami juga belajar bagaimana cara menghadapi masing-masingnya. Kami mungkin harus beradaptasi lebih cepat," kata Clarita Antonio.
"Kami, para pemain, sudah melakukan yang terbaik, mengikuti apa yang diminta staf pelatih. Tapi Lebanon melakukan lebih sedikit kesalahan dan memenangi laga ini," lanjutnya.
Ya, Timnas Basket Putri Indonesia harus segera bangkit karena ke depannya masih banyak turnamen yang harus diikuti.
Terdekat adalah akhir tahun ini, mempertahankan medali emas di SEA Games 2025 Thailand.
Evaluasi tentu harus ada, namun fokusnya lebih kepada mengasah hal-hal positif yang terlihat sepanjang Piala Asia FIBA Putri 2025.
Masih ada sekitar empat-lima bulan untuk membangun skuad yang lebih tangguh.