SKOR.id – CB Hoyo, Evgen Copi Gorisek, dan Pascal Möhlmann secara fisik telah menyatukan visi artistik individu mereka yang berbeda dalam sebuah usaha kolaboratif yang luar biasa untuk The Skateroom.
Ketiganya bekerja keras untuk menyusun dek seni skateboard terbesar dalam sejarah The Skateroom, sebuah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda.
Di antara karya mereka terdapat rangkaian triptych — gambar atau ukiran relief pada tiga panel — dek skate yang dinamis, yang mana setiap seniman menerapkan etosnya pada yang ketiga, untuk menciptakan “pengalaman visual rangkap tiga yang tak terlupakan.”
“Falling” memadukan kecerdasan Hoyo, dengan patung karya Gorisek yang tersenyum, dan pahlawan wanita Barok Mohlmann, mengundang publik untuk “mengeksplorasi seluk-beluk pengalaman manusia, merangkul keindahan kerentanan, dan merayakan ketahanan yang ada dalam diri kita semua.” Demikian penjelasan di situs web The Skateroom.
Dek skate megah bertajuk “Oh Shit Here We Go Again” terbuat dari kayu pohon maple Kanada, dengan ukuran 152 cm x 38 cm. Dihiasi dengan cat minyak yang sengaja dibuat rumit, karya ini memadukan gaya masing-masing seniman dan dijual seharga 15 ribu dolar Amerika (sekira Rp237,7 juta).
Sementara itu, triptych bertajuk “Remember to Fall”, “Falling”, “It Happened”, “Temporary Pain”, “We All Fall”, dan “Try Again”, mengelompokkan kontribusi individu seniman, dengan masing-masing seniman menghiasi salah satu dari tiga dek.
Setiap triptych dilengkapi dengan satu dudukan dinding Snapdisplay per dek dan dijual dengan harga sekitar 7.932 dolar Amerika.
“Setiap kali mempelajari sesuatu yang baru, kita pasti sering kali gagal atau tersandung, dan hal ini terutama berlaku dalam aktivitas seperti skateboard. Gagal berulang kali dan terus mencoba mengajarkan kita untuk tidak menyerah,” kata Gorisek dalam pernyataannya.
Evgen Copi Gorisek adalah pelukis kelahiran Slovenia pada 1994 yang karya-karyanya beraliran kontemporer yang faux naif.
Sementara itu, CB Hoyo adalah seniman multidisiplin yang praktiknya meliputi lukisan, patung, dan instalasi.
Adapun bagi pelukis Belanda Pascal Mohlmann, menekuni seni bukanlah keputusan yang disengaja. Sebaliknya, dari studionya yang terang di Zurich, Swiss, ia menggambarkan perjalanan kreatifnya sebagai “hubungan cinta instan” yang dimulai ketika ia masih sangat muda.
Rangkaian karya ketiga seniman tersebut kini sudah tersedia untuk dibeli sekarang di toko daring The Skateroom.