- Legenda bulu tangkis India Vimal Kumar sebut negara-negara Asia, termasuk Indonesia tidak profesional.
- Menurut Vimal Kumar, mundurnya negara-negara Asia jadi alasan BWF tunda Thomas dan Uber Cup 2020.
- Vimal Kumar menilai ditundanya Thomas dan Uber Cup 2020 membuat bulu tangkis makin tertinggal.
SKOR.id – Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) membatalkan gelaran Thomas dan Uber Cup 2020 di Aarhus, Denmark, tampaknya mengecewakan bagi India.
BWF memilih menunda ajang beregu bulu tangkis paling bergengsi itu setelah sejumlah negara mundur karena khawatir dengan kondisi pandemi Covid-19.
Dan, legenda bulu tangkis India Vimal Kumar menuduh negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sebagai penyebab utama Thomas dan Uber Cup 2020 dibatalkan.
Menurutnya, keputusan negara seperti Korea Selatan (Korsel), Indonesia, Taiwan, serta Thailand membuat BWF tidak punya opsi selain kembali menggeser jadwal turnamen.
“Apa yang dilakukan negara-negara Asia sangat mengecewakan. Tidak ada masalah besar di negara-negara tersebut dan mereka pun telah mengelar event lokal,” kata Vimal Kumar, yang juga mantan pelatih bulu tangkis India.
“Jadi, dengan mundur karena alasan (pandemi) itu, maka ini kemunduran besar bagi bulu tangkis. Saya menyalahkan mereka atas kekacauan yang terjadi,” imbuhnya.
Thomas dan Uber Cup 2020 seharusnya digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang. Dan India telah mengonfirmasi akan mengirim tim putra dan putri mereka.
Balap Lari Jalanan Bukti Popularitas Atletik Melejit di Tengah Pandemihttps://t.co/Lgb0Uaw7SH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 17, 2020
Sayangnya, setelah Korsel dan Indonesia menarik diri dengan alasan kesehatan dan keamanan para atlet pekan lalu, BWF pun memutuskan menunda turnamen.
Vimal Kumar menilai seharusnya negara-negara Asia tak perlu terlalu khawatir dengan risiko penyebaran Covid-19 karena BWF dan Denmark pasti telah mengantisipasi hal tersebut.
Karena inilah Kumar melabeli Indonesia dan negara lain yang mundur dari turnamen egois. Ia menilai mereka tidak suportif untuk membantu bulu tangkis kembali bangkit.
Yang pasti, keputusan menunda Thomas dan Uber Cup 2020 makin membuat bulu tangkis tertinggal dari cabang olahraga (cabor) lain yang telah mulai menggelar event.
“Ini sebenarnya momen ideal untuk menghidupkan kembali turnamen. Sudah ada platform di sana. Tapi jika negara-negara kuat tidak bermain, BWF bisa apa?” kata Kumar.
“Anda bisa lihat sepak bola dan tenis sudah bergulir di Eropa. Di Amerika Serikat (AS), yang kasus Covid-19 sangat tinggi, telah menggelar NBA dan US Open.”
“Saya pikir di sini (bulu tangkis) masih bermasalah dengan profesionalisme. Kesatuan bulu tangkis kami sepertinya tidak berjalan seharusnya dengan berbagai alasan,” tegasnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
PBSI Apresiasi Keputusan BWF Tunda Thomas dan Uber Cup 2020
Thomas dan Uber Cup 2020 Kembali Ditunda, Mathias Boe Kritik Petinggi BWF