SKOR.id – Usai kontroversi putaran keempat MotoGP 2023 di Sirkuit Jerez, akibat penalti lap panjang untuk Fabio Quartararo atas kecelakaan dengan Miguel Oliveira di awal (dianggap berlebihan oleh Yamaha), tim Jepang kembali ke Jerez untuk sesi tes resmi.
Tes yang hanya sehari setelah balapan itu (pada Senin lalu) terasa panjang bagi juara dunia 2021 dan rekan setimnya Franco Morbidelli (juga kecelakaan di sprint race Jerez) berkonsentrasi, utamanya untuk mengevaluasi update aerodinamika baru dan efisiensi knalpot baru.
Hasil tes itu membuat El Diablo khususnya, tersenyum. Pembalap asal Prancis itu melibas total 88 lap dengan waktu lap terbaik 1 menit 36,725 detik.
Sekira satu setengah jam sebelum tes berakhir, Quartararo mampu mengeluarkan performa terbaik sebelum disalip oleh duo tim Mooney VR46 Racing, Marco Bezzecchi (1:36,574 menit) dan Luca Marini (1:36,678 menit), sehingga Quartararo turun ke posisi ketiga.
Yang lebih negatif, setidaknya di atas kertas, adalah performa Morbidelli yang hanya menempati urutan ke-16 di GP Spanyol. Namun, dalam tes yang masih memungkinkannya menyelesaikan beberapa lap untuk menguji inovasi yang diperkenalkan tim.
Dengan kerja keras ini, Yamaha telah meletakkan dasar untuk putaran berikutnya (kelima) Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 yang akan diadakan pada 12-14 Mei nanti di kandang Quartararo, Sirkuit Le Mans, MotoGP Prancis.
“Saya mencoba knalpot baru dan feedback-nya bagus. Kebisingan motor juga banyak berubah. Saya juga mencoba rangka baru. Kami bekerja ke arah yang sama, tetapi kami masih perlu mencari tahu mana yang lebih baik, karena mereka mirip,” ucap El Diablo.
“Kami mencoba aerodinamika yang berbeda dan sayap yang berbeda. Kami mencoba mencari tahu mana yang terbaik untuk kami. Saya mencoba melatih time attack untuk dua putaran. Waktu lap yang ideal cukup bagus.
“Kecepatan kami hari ini luar biasa. Namun tidak ada perbedaan besar dalam time attack. Jadi, kami mencoba untuk memperbaiki aspek itu,” tutur pembalap bernomor 20 itu.
Komentar yang juga datang dari Franco Morbidelli, antara campuran positif dan ketidakpuasan parsial.
“Itu tes yang berat dan kami mencoba banyak hal. Kami mengumpulkan data tentang aerodinamika. Untuk bagian-bagian itu lebih tentang arah yang kami ambil, dan saya akan mengatakan bahwa kami menemukan sesuatu yang menarik,” kata pembalap asal Italia itu.
“Kemudian kami mencoba hal lain, tetapi perbedaannya tidak terlalu mencolok. Beberapa hal berhasil di satu area, tetapi tidak di area lain. Tapi teknisi kami bekerja dengan baik. Kami harus terus menggali.”