SKOR.id – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) 2025 yang berlangsung pada 11-15 Februari di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
Sebanyak 13 klub dari seluruh Indonesia berpartisipasi dengan mengirim total 111 atlet berusia 19 tahun ke bawah dalam berbagai sektor.
Klub-klub yang tercatat sebagai peserta di antaranya Djarum Kudus, DYS Candra Wijaya, Exist Badminton Club, Gideon Badminton ACD, Jaya Raya Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung, PB AIC Bekasi, PB Power Rajawali, Pelatkot Tangsel, Pelatprov Jatim, Putra Mainaky, Tangkas, dan Taqi Arena.
Taufik Hidayat selaku Wakil Menteri Pemuda Olahraga sekaligus Wakil Ketua Umum I PP PBSI, mengatakan Seleknas 2025 menghadirkan semangat baru dalam mencari talenta terbaik bulu tangkis Indonesia.
Legenda bulu tangkis Tanah Air itu juga menegaskan kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang seleksi, tetapi merupakan gerbang menuju Pelatnas PBSI dan panggung bagi para atlet muda guna membuktikan diri di tingkat dunia.
“Sangat spesial, Seleknas bukan hanya ajang seleksi, tetapi gerbang menuju Pelatnas PBSI dan panggung prestasi dunia dan Olimpiade,” ujarnya.
Taufik juga memberikan motivasi dan sekaligus mengenang kiprahnya saat menjadi atlet aktif bulu tangkis.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini menyebut atlet pelatnas harus punya dedikasi tinggi untuk meraih puncak prestasi.
“Saya masih ingat, 29 tahun yang lalu, persis di sini saya berdiri mengikuti Seleknas. Seorang atlet harus punya ambisi dan tekad kuat untuk buktikan diri,” Taufik menambahkan.
“Saya di sini pernah merasakan tekanan, tantangan, dan betapa sakralnya Seleknas ini.”
Lebih lanjut, Taufik Hidayat berujar seleknas PBSI tahun ini membawa pendekatan baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Program tersebut mengidentifikasi atlet yang benar-benar siap menghadapi standar bulu tangkis dunia dengan cara mengadopsi pendekatan berbasis sains dengan serangkaian tes tambahan.
Hal ini untuk memastikan bahwa atlet yang terpilih memiliki kualitas terbaik secara menyeluruh. Baik dari segi teknik, fisik, mental, maupun daya pikir strategis.
Taufik menegaskan pula jika serangkaian seleksi dan tes tambahan bukan dimaksudkan untuk menyulitkan para atlet, melainkan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar siap menghadapi persaingan global.
“Bulu tangkis modern bukan hanya soal teknik pukulan, tetapi juga soal strategi, mental, daya tahan, dan disiplin,” Taufik menuturkan.
“Menjadi atlet Pelatnas bukan hanya soal menang hari ini, tetapi juga tentang kesiapan menghadapi perjalanan panjang menuju level tertinggi dunia.”