SKOR.id - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat, mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehari-hari.Hal itu Wamenpora Taufik sampaikan pada Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XLII Tahun 2025 yang dipusatkan di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Selasa (9/9).Perayaan Haornas tahun 2025 sendiri mengusung tema Olahraga Satukan Bangsa"Melalui Haornas 2025, marilah kita jadikan olahraga sebagai budaya nasional. Olahraga tidak boleh hanya menjadi aktivitas mingguan atau tahunan, melainkan gaya hidup masyarakat Indonesia," kata Wamenpora Taufik selaku Ad Interim Menpora RI dalam sambutannya."Setiap keluarga, sekolah, kampus, komunitas, dan kantor harus menjadi pusat gerakan olahraga, agar bangsa ini semakin bugar, produktif, dan siap bersaing di kancah dunia global," imbuh Wamenpora Taufik.Guna mendukung langkah itu, Wamenpora Taufik mengajak seluruh stakeholder terkait mengambil langkah tegas dan nyata untuk mendukung dan mencapai tujuan pembangunan olahraga di tanah air menuju prestasi di kancah dunia."Saya ingin mengajak pemerintah daerah dan seluruh stake holders olahraga untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung pembangunan olahraga. Kita wujudkan pembudayaan olahraga sejak dini. Pemerintah daerah harus memperkuat olahraga pendidikan, memastikan setiap sekolah memiliki fasilitas dasar olahraga," urainya.Kemudian lanjutnya, perluas akses masyarakat terhadap ruang olahraga publik. Karena olahraga harus dekat dengan rakyat. Penguatan pembinaan prestasi atlet dengan dukungan sport science serta mendorong pertumbuhan sport industry dan sport tourism."Kita perkuat kolaborasi lintas sektor. Pembangunan olahraga bukan hanya tanggung jawab Kemenpora atau Pemda, melainkan kerja bersama seluruh elemen bangsa, pemerintah, swasta, media, akademisi, komunitas, dan masyarakat luas. Semua harus bersatu padu untuk menjadikan olahraga sebagai gerakan nasional," tegas Wamenpora.Pada Puncak Peringatan Haornas 2025 yang mengusung tema besarnya 'Olahraga Satukan Kita' ini, Wamenpora Taufik juga menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda bangsa untuk menjadikan olahraga sebagai sahabat sehari-hari."Saya juga ingin menyampaikan pesan khusus kepada pemuda Indonesia. Pemuda adalah ujung tombak bangsa. Jangan biarkan diri kalian terjebak dalam gaya hidup pasif. Jadikan olahraga sebagai sahabat sehari-hari," ujarnya."Bangun kebiasaan berlari, bersepeda, berenang, atau bermain olahraga tradisional bersama teman-teman. Pemuda yang sehat adalah pemuda yang kuat, berani, dan siap memimpin bangsa menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Wamenpora Taufik.Turut hadir pada Puncak Peringatan Haornas 2025, Menpora periode tahun 2019-2023 Zainudin Amali, Sesmenpora Gunawan Suswantoro, para pimpinan tinggi Madya dan Pratama Kemenpora serta para ketua umum pimpinan induk olahraga, para atlet, pelatih, tenaga olahraga dan tamu undangan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Taufik Hidayat, mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehari-hari.

Balap

Other Sports

Puncak Peringatan Haornas 2025, Wamenpora Taufik Hidayat Kirim Pesan Ini

SKOR.id - Salah satu turnamen sepak bola usia muda di Indonesia dan untuk edisi terbarunya, Nusantara Open 2025, resmi bergulir mulai Senin (25/8/2025.Nusantara Open 2025 yang merupakan edisi ketiga, digelar di Training Ground Garudayaksa Football Academy, Bekasi, berlangsung hingga 5 September 2025.Ajang ini menghadirkan kompetisi antar tim kategori usia 16 tahun atau U-16, kelahiran 2009-2010, diikuti 16 tim san total hadiah uang pembinaan mencapai Rp2,6 miliar.Beberapa klub Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 atau Super League ikut ambil bagian. Ada pula tim akademi, dan satu peserta dari luar negeri; Chonbury FC (Thailand).Pembukaan Nusantara Open 2025 ditandai dengan tendangan bola di tengah lapangan oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat.Didampingi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, hadir pula berbagai tokoh penting di persepakbolaan nasional seraya Kepala Pemandu Bakat PSSI, Simon Tahamata.“Dengan adanya pertandingan hari ini, sesuai arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” kata Taufik Hidayat, usai membuka Nusantara Open 2025.“Bahwa sepak bola ini harus berkembang pesat. Kita membutuhkan pertandingan wadah yang dari usia dini. Semoga m dari sini hasilnya bisa baik untuk masa depan.”Selain pemerintah, PSSI selaku induk sepak bola di Indonesia pun mendukung bergulirnya Nusantara Open 2025, sebab sejalan dengan program Presiden Prabowo.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_08_25_at_16_56_58_a295e2d0fc.jpeg" alt="Nusantara Open 2025 resmi digelar di Training Ground Garudayaksa Football Academy, Bekasi, pada 25 Agustus berlangsung hingga 5 September 2025. (Dok. Nusantara Open 2025)"><figcaption>Nusantara Open 2025 resmi digelar di Training Ground Garudayaksa Football Academy, Bekasi, pada 25 Agustus berlangsung hingga 5 September 2025. (Dok. Nusantara Open 2025)</figcaption></figure>“Ini sesuai program besar Bapak Presiden yang ingin memastikan Indonesia menjadi negara yang unggul, tentu didasari dari pembangunan SDM,” kata Erick Thohir."Turnamen usia muda ini PSSI sangat mendukung. Karena usia muda sangat penting, dan untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik, PSSI tak bisa jalan sendiri.”Seluruh peserta Nusantara Open 2025 mendapatkan hadiah uang pembinaan; Juara Rp1 miliar, runner-up Rp500 juta, ketiga Rp350 juta, sisanya rata Rp50 juta.Para peserta lebih dulu dibagi menjadi empat grup pada babak penyisihan, untuk dicari delapan tim terbaik yang lanjut berlaga di fase gugur; mulai perempat final.“Ini adalah edisi ketiga sejak pertama kali digulirkan pada 2022,” kata Ketua Panitia Pelaksana Nusantara Open 2025, Fary Djemi Francis, dalam sambutannya.“Turnamen ini tidak hanya kompetitif, tetapi juga edukatif dan transformatif dalam pembangunan sepak bola usia dini,” ketua di dua edisi sebelumnya itu melanjutkan.Daftar Peserta Sekaligus Pembagian Grup Nusantara Open 2025:Grup A: Garudayaksa FA, Dewa United Development, PSBS Biak, Persija Development Grup B: Bhayangkara FC, Nova Arianto Academy Pro, Persijap Jepara, Blispi Grup C: ASTI Academy, Bali United Academy, Chonburi FC Academy, Maluku Utara Selection Grup D: Perseden Denpasar, PSA Ambon, Akademi Persib Bandung, Bintang Timur Atambua<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=JJavh4TGsixuEpKL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nusantara Open 2025 digelar di Training Ground Garudayaksa FA Bekasi, per Senin (25/8/2025) hingga 5 September 2025.

National

Dibuka Erick Thohir dan Taufik Hidayat, Nusantara Open 2025 Resmi Bergulir

SKOR.id - Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya dari dunia olahraga. Kabar duka datang dari legenda bulutangkis nasional, Iie Sumirat, yang telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.Kepergiannya menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga bagi seluruh insan bulutangkis Tanah Air yang mengenangnya sebagai sosok inspiratif dan pejuang sejati di lapangan.Iie Sumirat dikenal sebagai salah satu pilar kejayaan bulutangkis Indonesia di era 1960-an hingga 1970-an. Namanya bersinar terang sebagai atlet yang membawa harum nama bangsa di kancah internasional.Prestasi gemilangnya tercatat dengan dua medali emas di ajang Asian Games, yakni pada tahun 1966 dan 1970. Ia menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia yang disegani lawan-lawan dari berbagai negara.Puncak prestasi Iie Sumirat terjadi pada tahun 1976, ketika ia berhasil menjadi juara dunia dalam kejuaraan yang digelar di Bangkok, Thailand.Gelar tersebut semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu legenda hidup bulutangkis Indonesia pada masanya. Gaya bermainnya yang agresif, penuh semangat, dan konsisten menjadikannya inspirasi bagi generasi pemain setelahnya.Tidak hanya berjasa sebagai atlet, Iie Sumirat juga turut membentuk masa depan bulutangkis Indonesia melalui perannya sebagai pelatih. Salah satu murid yang paling terkenal adalah Taufik Hidayat, peraih emas Olimpiade Athena 2004.Di klub SGS Bandung, Iie Sumirat menjadi sosok pembimbing dan panutan bagi Taufik serta banyak atlet muda lainnya yang belajar dari dedikasi dan pengalamannya.Kepergian Iie Sumirat meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan prestasi dan semangat pantang menyerah yang akan terus dikenang. Masyarakat bulutangkis dan seluruh bangsa Indonesia turut berbelasungkawa dan mengenang jasanya dengan penuh hormat.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/ITop7XKPAjc" title="Bidik 3 Besar di Liga 1 25-26, Persita Tetapkan Sasaran Kapan Jadi Jawara - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kabar duka Iie Sumirat meninggal dunia pada Selasa (22/7/2025) waktu setempat.

Badminton

Bulu Tangkis Indonesia Berduka, Iie Sumirat Tutup Usia

SKOR.id - Taufik Hidayat menilai, masyarakat Indonesia hanya membutuhkan gelar juara, bukan ranking dunia para pebulu tangkis idolanya. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua I PP PBSI itu menyoroti suramnya prestasi bulu tangkis Indonesia sepanjang paruh pertama 2025.Indonesia baru mengoleksi dua gelar juara sepanjang tahun ini. Itu pun hanya dari Level Super 300 melalui ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari di ajang Thailand Masters dan ganda campuran Jafar Hidayatullah Felisha Alberta Pasaribu juara China Taipei Open.Taufik menyatakan, yang dibutuhkan masyarakat gelar juara, bukan ranking dunia. "Saya tegaskan, ranking itu kalau kita hasilnya bagus setiap pertandingan, pasti akan ngikutin gitu lho. Jadi ada satu yang memang kita, apa ya, kita ubahlah pola mindset-nya si atletnya juga," kata legenda bulu tangkis Indonesia ini kepada aka media dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.Sosok yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga ini menilai, masyarakat tak mempedulikan ranking pebulu tangkis Indonesia. Menurut dia, mau ranking berapa pun, tidak akan berpengaruh bagi badminton lovers."Nah, saya harap juga pelatih tahu, pemainnya juga paham," kata Taufik menegaskan.Taufik menambahkan, buat atlet, prestasi itu hal utama. Setelah berhasil juara, hal-hal lain mulai mengikuti. Sponsor dan hadiah pun akan berdatangan mengikuti prestasi pemainnya.Ia mengingatkan, kalau atlet tak punya prestasi, tak ada yang mau menjadi sponsor. Untuk itu, ia meminta para atlet mengubah pola pikir mereka.Bagi Taufik, sayang untuk atlet berlama-lama di Pelatnas Cipayung tapi gagal menjadi juara. Menurut dia, waktu mereka terbuang tanpa balasan sepadan."Kita juga nggak bisa menahan lama-lama mereka di sana (Pelatnas). Kita juga dosa menahan&nbsp;mereka di situ lama-lama, mau ngapain? Lebih baik kan mereka punya yang lain, sekolahlah yang lainlah. Kalau nggak berprestasi sudah lama di Pelatnas, ngapain juga dipertahankan," kata dia.Taufik menyatakan, PBSI sudah melakukan evaluasi total selepas Indonesia Open lalu. Termasuk soal psikolog. Sebelumnya, pebulu tangkis Komang Ayu Cahya Dewi menyatakan keinginan meminta bantuan psikolog di luar Pelatnas.&nbsp;Ia mamahami kebutuhan ini, tapi mempertanyakan apakah aspek lain juga sudah diperhatikan dengan baik oleh para atlet.&nbsp;"Yakin apa butuh psikolog saja? Kan nggak hanya psikolog, itu kan butuh sinergi yang lain. Psikolognya bagus kalau latihan fisiknya nggak bagus, dari mana? Makanya kita harus duduk bareng. Benar nggak psikolog doang?" kata peraih emas di Olimpiade Athena ini.Saat ini, kata dia, apa pun yang dibicarakan oleh PBSI salah. Taufik menyatakan, PBSI sudah menyiapkan semua hal, termasuk psikolog. Namun, kehadiran psikolog tidak serta merta gampang.&nbsp;Di Cipayung, kata dia, pernah ada psikolog, tapi tidak cocok. Kemudian psikolognya diganti."Kalau mereka nggak cocok terus, matilah kita. Mau gimana? Makanya yang harus dipertanyakan yakin benar-benar ke psikolog saja. Mereka juga harus ngaca kan?&nbsp;Apa teknik mereka, apa fisik mereka seperti apa?" kata dia.Taufik mengaku PBSI sudah punya data soal kekurangan para atlet. Namun, ia tak mau membocorkannya ke publik karena bersifat rahasia. “Saat ini evaluasi baru ke pelatih, atlet belum,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.Penjelasan Taufik ini senada dengan pendapat Joko Setyo Pramuji, salah satu pecinta bulu tangkis Indonesia yang diwawancarai Republika. Ia mengaku sedih Indonesia minim gelar dalam enam bulan terakhir ini. Padahal, biasanya bulu tangkis Indonesia selalu mencetak prestasi.“Jadi teringat saya dengan pernyataan (mantan) Menpora Adhyaksa Dault ketika membekali atlet sebelum terjun ke kejuaraan. Hanya ada tiga tren untuk atlet yang ikut dalam sebuah kejuaraan, trend to win, trend to lose, dan trend to fun. Poinnya adalah balik ke atletnya sendiri, mau terjun ke kejuaraan itu, apakah mau menang, mau kalah, atau cuman mau jalan-jalan. Nah, itu yang harus kita pertanyakan pada atlet kita,” kata dia.Di matanya, dukungan dan antusias para pencinta bulu tangkis Indonesia sudah sangat-sangat maksimal. Menurut dia, wajar jika Badminton Lovers berharap para atlet Indonesia berprestasi.“Tentu juga pengurus harus sudah bekerja all out memberikan sarana dan fasilitas, sehingga atlet benar-benar hanya fokus mengejar prestasi. Ingat, mengejar prestasi. Kita harus optimistis agar bisa selalu menang di setiap pertandingan,” kata dia mengutarakan harapannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ITop7XKPAjc?si=BMZmsK2K6EtQthva" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jika tak juara, mau ranking berapa pun, tidak akan berpengaruh bagi badminton lovers.

Taufik Hidayat Gugah Penghuni Cipayung: Yang Dibutuhkan Masyarakat Juara, Bukan Ranking Dunia

SKOR.id - Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, angkat bicara terkait dengan evaluasi yang dilakukan oleh PBSI di tengah semester 2025.Taufik menyebut bahwa evaluasi atas prestasi bulu tangkis Indonesia sepanjang semester pertama 2025 baru menyasar jajaran pelatih,Sementara itu menurut sosok yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga itu para atlet belum dievaluasi secara menyeluruh."Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Dan di situ saya ultimatum untuk pelatih juga. Karena kita sudah 6 bulan, mau 7 bulan," kata Taufik kepada awak media"Dan mereka juga yang ditegaskan ya itu. Jangan hanya mengejar ranking, tapi gimana pun kita tetap yang diinginkan masyarakat itu kan juaranya. Juara itu gak ada lah kata orang, juara dua. Enggak ada. Juara itu cuma satu," ujarnya.Taufik juga mengultimatum Bidang Pembinaan Prestasi juga menjadi bagian yang dinilainya dan bertanggung jawab terkait prestasi bulu tangkis di Tanah Air saat ini."Saya memberikan ultimatum dengan cepat apa yang dijanjikan BinPres (bidang Pembinaan Prestasi), ada beberapa nomor yang memang sudah lama di sana, memang prestasinya juga tidak ada.""Karena di aturan baru kita, kita bisa tidak harus menunggu akhir tahun," kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebur.Taufik pun meminta publik bulu tangkis untuk bersabar dengan evaluasi yang dilakukan oleh PBSI untuk mendapatkan prestasi lebih baik ke depannya.Karena menurut Taufik banyak para pemain yang kini tengah menunggu untuk masuk ke dalam pelatnas PBSI ke depannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/ITop7XKPAjc" title="Bidik 3 Besar di Liga 1 25-26, Persita Tetapkan Sasaran Kapan Jadi Jawara - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hingga pertengahan tahun 2025 belum ada gelar bergengsi yang mampu diraih oleh pebulu tangkis Indonesia.

Taufik Hidayat Bicara Soal Evaluasi di PBSI, Baru Level Pelatih

SKOR.id - Kabar mengejutkan datang dari kamp bulu tangkis Indonesia di Cipayung. Dua pemain senior mengumumkan pengunduran diri dari pelatnas PBSI.Mereka adalah Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Keduanya berniat melanjutkan karier lewat jalur profesional."Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan kepada kami niatnya untuk memasuki fase baru dalam karir profesionalnya yaitu menjalani model latihan berbasis klub, di luar sistem pelatnas," ujar Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, dalam konferensi pers, Kamis (15/5/2025)."PBSI menghormati keputusan ini, karena kami melihat tanggung jawab Jojo dan Chico tidak hanya sebagai atlet, tapi juga sebagai manusia seutuhnya. Inilah bentuk kedewasaan dan profesionalisme yang kami hargai."&nbsp;"Kami juga menilai bahwa dalam pendekatan ini, PBSI tetap hadir dalam bentuk koordinasi teknis, pembinaan, dan dukungan penuh untuk setiap pertandingan yang Jojo dan Chico wakili atas nama Indonesia," tambahnya.Walaupun mengambil jalan berbeda, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo akan tetap menjadi bagian keluarga besar PBSI. Taufik mengatakan, ini bukanlah ucapan selamat tinggal atau perpisahan."Jojo dan Chico tetap di bawah naungan PBSI. Mereka tetap akan memperkuat tim nasional Indonesia di kejuaraan-kejuaraan internasional resmi. Mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar PBSI," ujar sosok yang juga menjabat Wamenpora RI ini.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DJqglhzS-UC"></oembed></figure>Ikut hadir pada konferensi pers, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo mengucapkan terima kasih kepada PBSI.&nbsp;Bagi mereka, pelatnas Cipayung sudah menjadi rumah kedua, tempat mengasah diri dan bertumbuh.“Saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada PBSI, khususnya kepada Ketua Umum Bapak Fadil Imran. Para pengurus, seluruh pelatih, staf, dan rekan-rekan atlet yang selama ini telah menjadi keluarga dan bagian penting dalam perjalanan karier saya. Saya bersyukur karena PBSI memberi ruang dialog yang terbuka, hangat, dan penuh penghargaan," ujar pemain yang akrab disapa Jojo ini."Kami sudah berdiskusi sejak akhir tahun lalu dan bersama-sama menyepakati bahwa proses ini dijalankan dengan waktu dan transisi yang tepat, hingga Piala Sudirman (2025) selesai,” lanjutnya.“Terima kasih saya atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi pemain Pelatnas selama delapan tahun dari 2017 sampai sekarang. Terima kasih yang sebesar–besarnya kepada PBSI dan kepada Ketua Umum Bapak Fadil Imran, pengurus, &nbsp;pelatih dan teman-teman atlet yang sudah selalu mendukung saya selama menjadi atlet,” Chico menambahkan.Meski tak lagi menjadi bagian pelatnas, Jonatan Christie menegaskan bahwa dirinya akan tetap berjuang sekuat tenaga mewakili Indonesia di turnamen internasional.Beralih ke jalur profesional hanyalah caranya untuk mendapatkan pola latihan yang lebih fleksibel."Keputusan ini bukanlah bentuk perpisahan, melainkan bagian dari proses adaptasi dan pengembangan diri. Saya percaya, dengan pola latihan yang lebih fleksibel, saya bisa terus meningkatkan performa dan tetap memberikan yang terbaik untuk Merah Putih,” kata tunggal putra nomor lima dunia itu."Saya tumbuh dan besar di PBSI. Jiwa saya ditempa di pelatnas, dan saya akan selalu membawa semangat itu di manapun saya berada. Saya ingin menegaskan bahwa komitmen saya untuk membela Indonesia tetap utuh, sama kuatnya, dan tidak berubah," dia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/xfl4qE1xpQM?si=flbsYdKfqySU-bdB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Walaupun mengambil jalan berbeda, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo akan tetap menjadi bagian keluarga besar PBSI.

Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo Putuskan Mundur dari Pelatnas PBSI

SKOR.id - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat secara resmi melepas Timnas Futsal Putri Indonesia ke ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025.Pelepasan Timnas Futsal Putri Indonesia dilaksanakan di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (24/4/2025)."Saya Wamenpora melepas Timnas Futsal Putri Indonesia ke ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025. Semoga setiap tetes keringat menjadi bukti perjuangan, setiap taktik yang dirancang membuahkan hasil gemilang dan setiap gol yang tercipta mengantarkan kemenangan yang membanggakan," ujar Wamenpora Taufik."Saya ingin mengucapkan selamat berlatih sebelum pertandingan. Salam dari Mas Menteri agar tetap semangat. Saya yakin dan percaya kalian bisa, jaga kekompakan karena ini bermain tim. Saya titip kepada pelatih, ofisial jaga saat TC di Thailand hingga pertandingan di China," imbuhnya.Menurut Wamenpora Taufik, ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025 selain menjadi kualifikasi ke World Cup Women's Futsal juga sebagai ajang menuju SEA Games 2025, pihaknya menekankan bahwa pemerintah selalu mendukung timnas putri meraih prestasi yang lebih membanggakan."Pemerintah berharap prestasi. Saya doakan semoga hasilnya bagus, latihan juga bagus. Jangan takut baik itu Jepang atau negara lainnya, kalah menang biasa. Berjuang semaksimal mungkin, berbuat yang terbaik dan jaga nama Indonesia," tuturnya."Kemenpora selalu support, usai dari TC Thailand pertandingan di China insha Allah berkelanjutan melalui PSSI semoga menjadi prestasi yang membanggakan. Kuncinya satu bawa medalinya ke Indonesia," harapnya.Pemerintah melalui Kemenpora akan selalu komitmen mendukung cabor untuk meraih prestasi membanggakan. Olahraga menjadi salah satu komitmen dan fokus dari pemerintahan Presiden Prabowo."Kita sudah komitmrn dengan Mas Menpora dan arahan dari Bapak Presiden untuk komitmen memajukan olahraga Indonesia karena olahraga juga menjadi salah satu asta cita Presiden dan Wakil Presiden. Selamat bertanding, berlatih, selamat jalan semoga sehat selalu," pungkas Wamenpora Taufik.AFC Women's Futsal Asian Cup 2025 akan diselenggarakan pada 6-17 Mei 2025 di China. Garuda Pertiwi berada di Grup C bersama Thailand, Japan dan Bahrain. Exco PSSI yang membidangi sepak bola putri dan mengawal futsal putri Vivin Cahyani mengatakan, timnas futsal putri Indonesia telah melakukan persiapan sejak Februari 2025 dengan TC didalam dan luar negeri."Persiapan kami sejak Bulan Februari 2025 dengan melakukan TC di Malang dan Yogyakarta. Malam ini kami juga akan berangkat ke Thailand untuk berlatih dan ujicoba hingga akhir April," ujarnya."Usai dari Thailand nantinya akan langsung ke Hohhot, China. Semoga anak-anak ini dengan persiapan yang cukup bisa menyesuaikan dengan baik. Kami berterima kasih kepada Pak Wamen dan Kemenpora bahwa semua event dan TC bisa terselenggara atas dukungan dan pembiayaan dari Kemenpora melalui PSSI dan menurunkan kembali ke federasi," imbuhnya.Timnas Futsal Putri Indonesia menuju AFC Women's Futsal Asian Cup 2025 menurunkan 16 atlet, pelatih dan ofisial. Saat ini timnas futsal putri Indonesia berada di ranking ke-17 dunia."Targetnya semoga bisa menjadi juara grup, karena dalam grup yang ada hanya dipilih juaranya untuk bisa lanjut ke World Cup Futsal di Filipina tahun 2025. Kami siap dan optimis meraih target yang diharapkan. Mohon dukungan dan doa," pungkas Vivin<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/Umagr9yX1cI" title="Kalah dari Korea Utara, Indonesia U-17 Dapat Pelajaran Berharga #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas Futsal Putri Indonesia akan berlaga di ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025.

Pesan Wamenpora untuk Timnas Futsal Putri Indonesia

SKOR.id&nbsp; - Komite Olimpiade Indonesia mengusung semangat (NOC Indonesia) Together for Excellence dalam &nbsp;Rapat Anggota 2025.&nbsp;NOC Indonesia menggelar rapat tahunan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/4/2025).&nbsp;Kali ini, mereka mengusung semangat Together for Excellence, NOC Indonesia berharap bisa berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.&nbsp;Pembukaan resmi ditandai prosesi simbolik berupa peletakan tiga medali emas Olimpiade oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najmudin dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Taufik Hidayat.&nbsp;Ketiga medali tersebut merupakan medali asli milik para peraih medali emas dan melambangkan tiga nilai luhur Olimpiade: Friendship, Excellence,&nbsp;dan Respect.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/NOC_74ebd673fc.jpg" alt="NOC.jpg"><figcaption>Suasana foto bersama pada Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), di Hotel Fairmont, Senayan, Selasa (22/4/2025). (Sumargo Pangestu/Skor.id)</figcaption></figure>“Selamat kepada Komite Olimpiade Indonesia. Saya sering sampaikan bahwa bangsa kita makin hari makin kita lihat on the move, makin hari makin diperhitungkan. Cirinya, kebangkitan olahraga Indonesia,” kata Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin.“Hari ini teman-teman NOC Indonesia menyelenggarakan&nbsp; tadi disebutkan ketum, langkah kecil untuk perubahan-perubahan besar,” Sultan Bachtiar Najamudin menambahkan.Sementara itu, Taufik Hidayat yang juga peraih medali emas bulutangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004 menyebut bahwa Rapat Anggota NOC Indonesia merupakan momentum strategis untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi prestasi olahraga Indonesia, terutama menjelang SEA Games 2025 di Thailand, dan juga Olimpiade Los Angeles 2028.&nbsp;“Kemenpora terus mendorong kerja sama yang solid dengan semua pemangku kepentingan. Kami percaya dengan kebersamaan dan semangat gotong royong prestasi olahraga Indonesia akan terus meningkat dan meningkatkan kancah Indonesia di mata dunia,” ujar Taufik Hidayat.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Raja_Sapata_Oktohari_KOI_3364ee431b.jpg" alt="Raja Sapata Oktohari KOI"><figcaption>Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat (dua dari kiri) berbincang kepada awak media dalam acara Rapat Anggota KOI 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, 22 April 2025. (Sumargo Pangestu/Skor.id)&nbsp;</figcaption></figure>“Pesan saya, jangan ada dualisme, tigalisme, tolong diselesaikan dengan cepat,” ucap Taufik Hidayat.&nbsp;Di samping itu, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menjelaskan tiga medali emas yang digunakan pada sesi seremonial pembukaan merupakan medali asli milik olympian dari dua Olimpiade terakhir, Greysia Polii (perwakilan peraih medali emas di Tokyo 2020) dan medali emas milik Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) dan Rizki Juniansyah (Angkat Besi) di Paris 2024.&nbsp;Selain mewakili tiga nilai Olimpiade, ini juga merepresentasikan target capaian NOC Indonesia di Olimpiade selanjutnya, Los Angeles 2028.&nbsp;“Rapat Anggota 2025 ini adalah momen untuk memperkuat komitmen melalui semangat kebersamaan yang dibalut tema Together for Excellence. Kita tahu, keberhasilan tidak datang dari kerja individu, melainkan dari kolaborasi,” kata Raja Sapta Oktohari.“Ini bukan sekadar slogan atau semangat, tapi ini adalah komitmen bahwa kita harus bergandengan dalam perjalanan menuju prestasi tertinggi, terdekat di Olimpiade Los Angeles 2028,” tutur Oktohari.&nbsp;Seperti diketahui, masih ada tiga multievent internasional yang akan diikuti Tim Indonesia sampai akhir 2025; Asian Youth Games di Manama, Bahrain, 22–31 Oktober, Islamic Solidarity Games di Riyadh, Arab Saudi 7–21 November, serta SEA Games Thailand, 7–19 Desember mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kYvuCjd8xJM?si=KCYiNeLZlpYy6S9A" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Acara Rapat Anggota NOC Indonesia 2025 juga dihadiri Ketua DPD RI dan Wamenpora, Taufik Hidayat.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Gelar Rapat Anggota 2025, NOC Indonesia Perkuat Komitmen dan Semangat Kebersamaan

SKOR.id – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) 2025 yang berlangsung pada 11-15 Februari di Pelatnas Cipayung, Jakarta.Sebanyak 13 klub dari seluruh Indonesia berpartisipasi dengan mengirim total 111 atlet berusia 19 tahun ke bawah dalam berbagai sektor.Klub-klub yang tercatat sebagai peserta di antaranya Djarum Kudus, DYS Candra Wijaya, Exist Badminton Club, Gideon Badminton ACD, Jaya Raya Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung, PB AIC Bekasi, PB Power Rajawali, Pelatkot Tangsel, Pelatprov Jatim, Putra Mainaky, Tangkas, dan Taqi Arena.Taufik Hidayat selaku Wakil Menteri Pemuda Olahraga sekaligus Wakil Ketua Umum I PP PBSI, mengatakan Seleknas 2025 menghadirkan semangat baru dalam mencari talenta terbaik bulu tangkis Indonesia.Legenda bulu tangkis Tanah Air itu juga menegaskan kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang seleksi, tetapi merupakan gerbang menuju Pelatnas PBSI dan panggung bagi para atlet muda guna membuktikan diri di tingkat dunia.“Sangat spesial, Seleknas bukan hanya ajang seleksi, tetapi gerbang menuju Pelatnas PBSI dan panggung prestasi dunia dan Olimpiade,” ujarnya.Taufik juga memberikan motivasi dan sekaligus mengenang kiprahnya saat menjadi atlet aktif bulu tangkis.&nbsp;Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini menyebut atlet pelatnas harus punya dedikasi tinggi untuk meraih puncak prestasi.&nbsp;“Saya masih ingat, 29 tahun yang lalu, persis di sini saya berdiri mengikuti Seleknas. Seorang atlet harus punya ambisi dan tekad kuat untuk buktikan diri,” Taufik menambahkan.&nbsp;“Saya di sini pernah merasakan tekanan, tantangan, dan betapa sakralnya Seleknas ini.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DF43iv4pzMd"></oembed></figure>Lebih lanjut, Taufik Hidayat berujar seleknas PBSI tahun ini membawa pendekatan baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.&nbsp;Program tersebut mengidentifikasi atlet yang benar-benar siap menghadapi standar bulu tangkis dunia dengan cara mengadopsi pendekatan berbasis sains dengan serangkaian tes tambahan.&nbsp;Hal ini untuk memastikan bahwa atlet yang terpilih memiliki kualitas terbaik secara menyeluruh. Baik dari segi teknik, fisik, mental, maupun daya pikir strategis.Taufik menegaskan pula jika serangkaian seleksi dan tes tambahan bukan dimaksudkan untuk menyulitkan para atlet, melainkan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar siap menghadapi persaingan global.&nbsp;“Bulu tangkis modern bukan hanya soal teknik pukulan, tetapi juga soal strategi, mental, daya tahan, dan disiplin,” Taufik menuturkan.&nbsp;“Menjadi atlet Pelatnas bukan hanya soal menang hari ini, tetapi juga tentang kesiapan menghadapi perjalanan panjang menuju level tertinggi dunia.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QBEs2IplZQM?si=UOkEkKPnJZxHsQsY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Seleksi Nasional PBSI 2025 yang berlangsung pada 11-15 Februari di Pelatnas Cipayung diikuti 111 atlet muda dari seluruh Indonesia.

Taufik Hidayat Harap Seleknas PBSI Jadi Gerbang Atlet Muda Menuju Prestasi Dunia

SKOR.id - Rangkaian kegiatan Prabowo Cup sebagai perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra secara resmi ditutup pada Kamis (6/2/2025)Cabor Bulu Tangkis atau Badminton menjadi agenda penutup dari Prabowo Cup 2025 yang berlangsung selama satu pekan di Sport Center DPR RI.Dalam penutupan tersebut melibatkan legenda buli tangkis Indonesia yakni Taufik Hidayat, Ricky Soebagja hingga Tontowi Ahmad.Ketiganya bahkan turun langsung untuk memeriahkan acara dengan melakoni pertandingan ekshibisi yang mempertunjukkan kemampuan mereka.Taufik Hidayat dan Tontowi Ahmad, yang mengenakan jersey bertuliskan HUT Gerindra, bermain dalam kategori ganda putra bersama atlet lainnya.Mereka mendapatkan perhatian khusus karena keberadaan mereka menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung dan peserta lainnya.Taufik dan Tontowi berlaga dengan penuh semangat hingga akhirnya menutup pertandingan yang berlangsung seru.Menteri ATR/BPN Nusron Wahid juga turut meramaikan acara ini. Ia ikut berpartisipasi dalam turnamen dan berhasil melaju ke final serta berhasil meraih gelar juara dalam turnamen bulu tangkis tersebut.Kehadiran sejumlah tokoh ini menunjukkan solidaritas dan semangat kebersamaan yang ditonjolkan oleh Partai Gerindra.Turut hadir dalam acara penutupan tersebut Ketua Pelaksana HUT Gerindra, Kawendra Lukistian, dan Bendahara Fraksi Gerindra, Novita Wijayanti.Selain olahraga, partai ini turut menonjolkan kegiatan sosial yang berfokus pada UMKM, pembagian sembako, serta santunan untuk anak yatim.“Acara HUT ke-17 Gerindra bukan hanya soal perayaan, tetapi juga soal berbagi dan memperkuat kebersamaan. Kami membagikan sembako untuk 7.500 keluarga di Jabodetabek dan santunan untuk hampir 1.700 anak yatim piatu,” ungkap Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.HUT ke-17 Gerindra menjadi momentum penting bagi partai ini untuk terus memperkuat eksistensinya, baik dalam dunia politik maupun dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.Kegiatan ini menjadi bagian dari serangkaian perayaan yang akan puncaknya pada Rapimnas Gerindra pada 15 Februari mendatang.<div class="raw-html-embed"></div>

Latest Articles - Taufik Hidayat