- Dendam ternyata tak hanya buruk bagi kesehatan mental, tapi juga fisik.
- Ada 5 dampak kesehatan yang berpotensi timbul akibat menyimpan dendam.
- Salah satu dampak buruk dari menyimpan dendam adalah memantik penuaan dini.
SKOR.id - Semua orang yang hidup di dunia ini kemungkinan besar pernah disakiti orang lain. Baik itu disakiti teman, keluarga, hingga mantan kekasih.
Tak jarang, orang-orang yang disakiti ini menyimpan dendam terhadap orang yang menyakitinya. Mereka tak terima mendapatkan perlakuan tak menyenangkan seperti itu.
Skorer jelas harus berhati-hati dengan yang namanya dendam. Selain mempengaruhi kesehatan mental, dendam ternyata tak baik untuk kesehatan fisik.
Salah satu dampak buruk menyimpan dendam ternyata sangat mengganggu hormon dalam otak. Berikut, 5 Bahaya menyimpan dendam bagi kesehatan fisik:
1. Mengubah susunan hormon otak
Otak adalah oran yang berfungsi untuk berpikir, berkomunikasi, serta membentuk hubungan sosial dengan orang lain.
Ada dua hormon yang saling berkaitan namun bekerja berlawanan, yakni hormon kortisol dan oksitosin.
Hormon kortisol dilepas saat manusia berada di bawah tekanan mental besar, salh satunya menyimpan dendam.
Sebaliknya, hormon oksitosin seharusnya lebih banyak dilepas. Salah satu hal yang membuat otak melepas hormon oksitosin adalah saat memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri maupun orang lain.
Hormon kortisol jelas berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam kurun waktu lama. Pasalnya, jika berlebihan, hormon ini akan mengganggu kerja organ lainnya.
2. Memicu gaya hidup tidak sehat
Menyimpan dendam ternyata memicu orang untuk tak peduli dengan kondisi kesehatannya.
Sebuah studi menunjukkan, kondisi tempramental akibat menyimpan dendam menyebabkan seseorang lebih sering merokok dan menyantap makanan tinggi kalori.
Keduanya adalah paket komplit memicu penyakit berbahaya bernama diabetes mellitus.
3. Meningkatkan risiko kerusakan jantung
Penumpukan emosi negatif adalah salah satu penyebab terjadinya tekanan darah tinggi. Ini berbahaya dalam waktu yang lama.
Menyimpan dendam selalu membuat orang merasa tertekan dan marah. Rasa tertekan dan marah yang berulang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Asosiasi Jantung Amerika Serikat sudah membuktikan menyimpan rasa marah dan dendam dapat memicu terjadinya jantung koroner yang didahului kondisi tekanan darah tinggi dan anteroklerosis.
4. Memicu penyakit dengan rasa nyeri kronis
Ini berasal dari sebuah dugaan yang menyatakan bahwa individu yang menyimpan dendam sering mengalami beberapa kondisi medis.
Penelitian yang dilakukan pada populasi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa seseorang yang menyimpan dendam memiliki peluang 50 persen lebih tinggi mengalami penyakit dengan rasa nyeri seperti ulserasi lambung, sakit punggung, dan sakit kepala.
Menyimpan dendam ini kemungkinan berkaitan dengan gangguan psikosomatis.
5. Memicu penuaan dini
Penuaan dini berkaitan dengan pelepasan hormon kortisol secara berlebihan. Seperti yang sudah dibahas di atas, dendam bisa memicu peningkatan produksi hormon kortisol.
Selain gangguan emosi, tubuh merspons stres berlebih dengan cara memicu penuaan dini karena adanya perubahan kromosom DNA dalam proses regenerasi untuk pembentukan sel baru sehingga memicu penuaan biologis.
Sebaliknya dengan memaafkan, hormon stres yang dihasilkan lebih terkendali.
View this post on Instagram
Berita Sudirman Cup Lainnya:
Sudirman Cup 2021: Susunan Pemain Indonesia vs Kanada, Greysia-Apriyani Jadi Kunci
Hasil Indonesia vs ROC di Sudirman Cup 2021: Menang 5-0, Skuad Merah Putih Ukir Start Sempurna